Berapa lama pendidikan dokter spesialis bedah

Untuk menjadi dokter bedah saraf, seseorang perlu memiliki gelar dokter umum dahulu, kemudian menyelesaikan pendidikan spesialisasi di bidang ilmu bedah saraf selama minimal 5 tahun.

Untuk menjadi dokter bedah saraf, seseorang perlu mendapat gelar dokter umum terlebih dahulu, kemudian menyelesaikan pendidikan spesialisasi di bidang ilmu bedah saraf selama minimal 5 tahun. Bedah saraf merupakan cabang ilmu kedokteran yang cukup spesifik.

Berapa kali kemoterapi untuk kanker payudara?

Berapa lama kemoterapi kanker payudara dilakukan? Kemo kanker payudara biasanya mencakup rangkaian pengobatan yang bisa terdiri dari 4-8 siklus. Setiap siklus bisa berlangsung selama 2-3 minggu. Jadwal pemberian obatnya tergantung pada jenis dan dosis obat yang digunakan.

Kemoterapi itu sakit apa tidak?

Saat kemoterapi diberikan sebelum tindakan pembedahan atau radiasi dinamakan terapi neoadjuvant. Seringkali seorang penderita datang kepada dokter karena mendengar bahwa kemoterapi yang diberikan memberikan rasa sakit. Kemoterapi tidak memberikan rasa sakit bila diberikan secara hati-hati , dengan cara yang benar.

Berapa lama jadi dokter spesialis?

Untuk menjadi dokter spesialis, dokter harus menempuh pendidikan kembali dalam program dokter spesialis [PPDS] selama kurang lebih 3,5 tahun sampai 6 tahun, tergantung pada bidang yang diambil oleh dokter. Biasanya, peserta program pendidikan dokter spesialis ini dinamakan sebagai dokter residen.

Apa yang dilakukan dokter bedah saraf?

Dokter bedah saraf adalah dokter spesialis yang dapat mendiagnosis, memberikan pengobatan, dan melakukan operasi untuk menangani gangguan pada sistem saraf. Sistem saraf ini termasuk sistem saraf pusat [otak dan saraf tulang belakang], serta saraf tepi yang berada di seluruh bagian tubuh.

Apakah kanker payudara bisa sembuh dengan kemoterapi?

Kemoterapi untuk Mengatasi Kanker Payudara Kemoterapi merupakan tindakan medis yang paling sering dilakukan oleh dokter. Tindakan ini dapat meningkatkan peluang untuk sembuh, mengurangi kanker kembali, dan mengurangi gejala kanker yang timbul. Selain kemoterapi, perawatan lain pun dapat dilakukan.

Apakah kanker stadium 1 harus kemo?

Pada kanker stadium dini, yakni stadium 1 dan 2, terapi sistemik dalam hal ini kemoterapi dapat mencegah terjadinya kekambuhan dan penyebaran ke organ lain. Dalam fase tersebut, pemberian kemoterapi masih bersifat belum wajib. Namun demikian, pemberian kemoterapi tetap bisa diberikan sesuai pertimbangan dokter.

Apa yg dirasakan saat kemoterapi?

Ada beberapa efek samping yang umum terjadi pada tubuh setelah menjalani kemoterapi, seperti rambut rontok, muncul nyeri, nafsu makan menurun, mual dan muntah, sesak napas, kelainan detak jantung, perdarahan, hingga sulit tidur.

KOMPAS.com - Banyak kawula muda yang memiliki keinginan untuk menjadi seorang dokter, apalagi generasi milenial di zaman saat ini.

Pemilihan dokter oleh generasi muda, karena profesi ini memiliki prospek yang sangat cerah di masa depan.

Baca juga: 6 Jurusan Kuliah Langka, tapi Mudah Dapat Kerja

Memang terbilang menggiurkan, tapi menjadi seorang dokter tidak semudah membalikkan tangan. Perlu kerja keras dan banyak proses yang harus dijalankan.

Berdasarkan rangkuman Kompas.com, Selasa [15/12/2020], ada empat tahapan bagi mahasiswa perguruan tinggi yang ingin memperoleh Sarjana Kedokteran hingga menjadi seorang dokter spesialis.

Mari simak rangkumannya, seperti di bawah ini.

1. Gapai Sarjana Kedokteran

Demi menjadi seorang dokter, maka kalian harus menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran dalam kurun waktu 3,5-4 tahun. Selama kuliah, mahasiswa kedokteran akan ditempa kemampuannya lewat skill lab, pendalaman materi histologi, mikrobiologi, hingga anatomi.

Dengan begitu, kemampuan kalian di ilmu kedokteran akan mumpuni. Bila sudah dapat ilmu yang matang, maka kalian bisa melanjuti proses berikutnya hingga menjadi dokter spesialis.

2. Ambil Program Profesi

Bila ingin memperoleh gelar dokter, sarjana kedokteran harus mengambil program profesi. Program ini banyak yang menyebut dengan kata koas atau dokter muda.

Untuk menjalani koas, kalian akan menghabiskan waktu selama 1,5-2 tahun. Di program ini, kalian akan dihadapkan ilmu kedokteran yang sebenarnya.

Pastinya, pada tahapan ini kalian akan dihadapkan dengan pasien langsung. Maka dari itu, kalian harus benar-benar sabar menjalani masa koas.

Baca juga: 5 Jurusan Kuliah Kekinian untuk Kalangan Milenial

Setelah melewati masa koas, seorang sarjana kedokteran harus melalui masa Ujian Kompetensi Dokter Indonesia [UKDI]. Pada tahapan ini, dokter muda akan memperoleh Surat Tanda Registrasi [STR].

Setelah dapat STR, seorang dokter wajib mengikuti program internship atau magang. Pada saat masa internship, seorang dokter akan menjalani rangkaian praktik di tempat yang telah mempoeroleh Surat Izin Praktek [SIP], seperti di rumah sakit tipe C yang berada di Kabupaten maupun seluruh Puskesmas yang ada di di Indonesia.

Pelaksanaan program internship, kalian akan menghabiskan waktu selama satu tahun.

4. Jalani Program Spesialis

Tidak semua dokter akan mengambil program spesialis. Namun, bila kalian ingin mempertajam dan mengasah ilmu, maka harus melewai program spesialis ini.

Demi menjadi seorang dokter spesialis, kalian akan menghabiskan waktu 4-6 tahun. Lewat program ini, kalian akan banyak mengenyam ilmu dan skill program spesialis yang kalian ambil.

Apabila dihitung-hitung, bila kalian ingin menjadi seorang dokter spesialis, maka waktu yang akan dihabiskan selama 12 tahun. Namun, bila ingin menjadi dokter biasa kalian akan menghabiskan waktu 6 tahun.

Memang cukup lama waktunya yang akan dihabiskan. Maka dari itu, persiapkan mental dan pikiran kalian, demi memperoleh gelar dokter hingga menjadi spesialis.

Baca juga: 6 Jurusan Kuliah Sulit Masuk dan Lulus, Ada Pilihanmu?

Bila kalian tekun menjalaninya, maka kalian akan memperoleh hasil yang cukup baik di masa mendatang. Selamat menimba ilmu, jangan pantang menyerah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Masih banyak perempuan belum terlalu memperhatikan kesehatan reproduksinya. Kebanyakan di antaranya merasa belum perlu melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi karena belum menikah.

KOMPAS.com - Kedokteran menjadi salah satu program studi favorit calon mahasiswa karena menawarkan prospek kerja yang menjanjikan.

Bahkan, sebagian masyarakat Indonesia masih menganggap dokter sebagai “mantu idaman” karena menjadi salah satu profesi yang memiliki masa depan cerah.

Tapi tahukah kamu, seorang dokter memerlukan waktu yang panjang buat mendapatkan izin praktik mandiri? bahkan lebih panjang bila ingin jadi dokter spesialis?

Apa saja tahapan menjadi dokter, berikut alurnya merangkum laman platform edukasi Zenius:

Baca juga: 6 PTN dengan Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia 2022 Versi THE WUR

1. Kuliah Sarjana Kedokteran

Setelah kamu dinyatakan lulus dan diterima sebagai mahasiswa jurusan kedokteran, kamu akan memulai kuliah formal.

Namun, ada sedikit perbedaan karena di jurusan ini kamu tidak akan belajar dengan sistem SKS melainkan sistem blok.

Dalam 1 blok, kamu akan belajar tentang satu sistem organ, mulai dari fungsi dasarnya, penyakit-penyakit, obat-obatan yang bisa bekerja di sistem organ tersebut, cara pemeriksaan pada pasien dan interprestasi pemeriksaan laboratorium pada kasus gangguan organ tersebut.

2. Program Profesi Dokter

Perjuangan belum selesai ketika kamu wisuda S1 Kedokteran. Kelulusan sarjana baru menandakan kamu sudah mendapat ilmunya, namun belum bisa bekerja sebagai dokter.

Oleh karena itu, kamu harus lanjut mengambil Program Profesi Dokter dan menjadi dokter muda atau istilah populernya koas.

Baca juga: Sampoerna University Buka Beasiswa S1 Tahun 2022, Bebas Biaya Kuliah

Kamu akan masuk ke tahap stase atau rotasi dengan ditempatkan di berbagai bagian di rumah sakit untuk mempelajari kasus-kasus dokter umum yang tertera di Standar Kompetensi Dokter Indonesia [SKDI].

Diperlukan waktu 1,5-2 tahun untuk menyelesaikan dan dinyatakan lulus.

3. Ujian sertifikasi

Setelah lulus program profesi dokter, kamu wajib mengikuti Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter [UKMPPD].

UKMPPD akan menguji keterampilan dan pengetahuan kamu untuk menangani 400-an kasus yang ada di SKDI.

Kasus-kasus tersebutlah yang harus dapat kamu tangani dengan baik secara sebagian atau penuh ketika kamu bekerja menjadi dokter umum nantinya.

4. Lulus Dokter

Jika sudah dapat tanda lulus UKMPPD, fakultas akan menyandangkan gelar dokter. Kamu akan mengikuti wisuda kembali dan mengikrarkan Sumpah Dokter. Dengan begitu, kamu kini sudah dinyatakan resmi sebagai dokter.

Baca juga: Beasiswa S1 Korea Selatan, Kuliah Gratis dan Tunjangan Rp 10 Juta Per Bulan

Hanya saja, meski sudah dinyatakan resmi sebagai dokter, kamu belum dibolehkan untuk membuka praktik.

5. Internship

Seorang dokter di Indonesia bar bisa praktik kerja sendiri jika sudah mengantongi 3 hal berikut:

Gelar profesi dokter dari universitasSurat Tanda Registrasi [STR] yang diterbitkan oleh Konsili Kedokteran Indonesia.

Surat Izin Praktek [SIP] yang diterbitkan oleh Ikatan Dokter Indonesia cabang setempat.

Pada masa internship yang berlangsung selama 1 tahun, kamu akan praktik kerja untuk mendapatkan STR Paten. Kamu akan praktik kerja layaknya dokter umum, tetapi masih di bawah tanggung jawab dan perlindungan dokter umum lain yang lebih senior.

6. Praktik mandiri atau lanjut spesialis

Setelah lulus internship sesuai dengan ketentuan pemerintah dan penilaian pendamping internship, kamu bisa mendaftar untuk mendapatkan STR paten yang nomornya akan kamu pegang seumur hidup, kecuali jika kamu belajar spesialis.

Baca juga: Telkom University Buka Beasiswa S1 Tahun 2022, Bebas Biaya Pendidikan

Tidak semua dokter akan mengambil program spesialis. Namun, bila kalian ingin mempertajam dan mengasah ilmu, maka harus melewati program spesialis ini.

Demi menjadi seorang dokter spesialis, kalian akan menghabiskan waktu 4-6 tahun.

Apabila dihitung-hitung, bila kamu ingin menjadi seorang dokter spesialis, maka waktu yang akan dihabiskan selama 12 tahun.

Namun, bila ingin menjadi dokter umum kalian akan menghabiskan waktu sekitar 6 tahun. Maka, persiapkan mental dan pikiran demi memperoleh gelar dokter hingga menjadi spesialis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề