Eraxion
Ilustrasi sperma
KOMPAS.com - Sejumlah studi menyebut, ejakulasi atau sperma keluar dari organ vital pria bisa memberikan manfaat bagi kesehatan.
Tak pelak, di kalangan pria jamak muncul pertanyaan berapa kali seminggu sperma harus keluar?
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait frekuensi ejakulasi yang ideal, studi ejakulasi dan kanker, sampai manfaat ejakulasi bagi tubuh.
Baca juga: Sperma Encer: Penyebab dan Cara Mengatasi
Idealnya, berapa kali seminggu sperma harus keluar?
Sejumlah pria jamak yang mempertanyakan perilaku seksual mereka normal atau tidak.
Salah satu takaran yang digunakan adalah frekuensi atau sering tidaknya ejakulasi atau mengeluarkan sperma.
Dilansir dari Medical News Today, sebenarnya tidak ada patokan baku berapa kali seminggu sperma harus keluar.
Frekuensi ejakulasi atau sperma keluar setiap individu bisa berbeda-beda, tergantung:
- Usia
- Kondisi kesehatan
- Status hubungan pribadi masing-masing
Baca juga: Awas, Ini Risiko Pakai Masker Sperma untuk Menyembuhkan Jerawat
Berdasarkan studi di AS pada 2015, pria paling sering ejakulasi dari bercinta dengan pasangannya saat berusia 25-29 tahun.
Dari penelitian terpantau, frekuensi bercinta dan seringnya sperma keluar tersebut semakin menurun atau makin jarang seiring pertambahan usia.
Hingga kini, belum ada patokan baku frekuensi ideal pria mengeluarkan sperma dalam sepekan, baik itu melalui masturbasi atau bersama pasangannya.
Kebanyakan orang menganggap jika masalah kesuburan adalah urusan cewek. Padahal, cowok juga punya perhitungan masa subur di mana spermanya sedang dalam kondisi terbaik dan punya kemungkinan besar untuk membuahi sel telur. Hanya saja, masa subur cowok nggak ada waktu pastinya, nggak seperti cewek yang masa suburnya bisa ditentukan kapan dan berapa lamanya, sehingga mudah untuk memperhitungkannya. Pada cowok, selama dirinya masih menghasilkan sperma dengan kualitas baik dan dalam jumlah yang cukup, maka hal itu bisa dianggap bahwa ia sedang dalam masa subur. Hipwee Tips akan memandumu untuk mengetahui kapan dan bagaimana tanda cowok yang sedang dalam kondisi prima untuk membuahi sel telur. Siapa tahu kamu lagi program hamil, kan? lebih bagus kualitasnya di pagi hari Sperma sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Testis harus berada pada suhu 1-2 derajat lebih rendah daripada suhu tubuh agar menghasilkan sperma yang berkualitas dengan jumlah yang cukup. Karenanya, jumlah sperma cowok akan meningkat saat suhu sedang dingin. Jika dikaitkan dengan waktu dalam sehari, maka masa subur cowok terbaik adalah saat dini hingga pagi hari, di mana suhu udara lebih dingin dari waktu- waktu lain. Seperti yang dilansir dari Liputan 6, bahwa cowok yang melakukan seks pukul 6 pagi mengalami kenaikan kadar testosteron sebesar 15 persen. Sementara itu,Gabrielle Downey, konsultan ginekologdi Sandwell and West Birmingham Hospitals NHS, mengatakan bahwa puncak bagi cowok untuk melakukan aktivitas seks adalah pukul 7 pagi. Syaratnya, cowok harus tidur cukup malam harinya agar produksi testosteron juga ikut meningkat. asas Diungkapkan oleh Mediskus, bahwa melakukan hubungan seksual secara rutin akan menjaga kualitas sperma, tapi dengan pasangan halal lo ya. Tapi jangan setiap hari juga, sperma yang dikeluarkan setiap 3 sampai 4 kali dalam seminggu disinyalir lebih baik kualitasnya. Sperma yang dikeluarkan dengan jarak yang terlalu rapat dikatakan belum matang sempurna. ‘Pengeluaran’ secara teratur ini akan menyingkirkan sperma lama dan menggantinya dengan sperma baru yang lebih sehat sehingga masa suburnya tetap terjaga. strukturnya memenuhi standar Sel sperma punya struktur khusus agar mampu bergerak ke arah sel telur dan membuahinya. Normalnya, bentuk sperma yang mendukung pembuahan terdiri atas kepala yang berbentuk oval dan berekor panjang, sekilas seperti kecebong. Tapi kalau nggak begini bentuknya, maka pergerakannya juga nggak akan baik. Kalau kamu termasuk cowok yang subur, umumnya kamu memiliki lebih dari 50 persen sperma berbentuk normal. Hal ini akan bisa diketahui lewat pemeriksaan mikroskopis di laboratorium.1. Cowok memang nggak punya siklus bulanan seperti cewek, tapi ada waktu khusus di mana sperma cowok akan lebih berkualitas
2. Masa subur cowok diprediksi terjadi pada hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah sperma keluar dari organ reproduksi
3. Cowok yang memiliki struktur sperma yang normal akan lebih berpotensi melakukan pembuahan terhadap sel telur
4. Jika jumlah spermanya memenuhi standar kuantitas sperma setiap kali ‘keluar’, maka bisa dikatakan cowok sedang dalam masa subur
Idealnya, cowok yang sedang dalam masa subur bisa mengeluarkan hingga 15 juta sel sperma per mililiter. Jumlah sperma dalam sekali ‘pengeluaran’ sangat berpengaruh pada kemungkinan keberhasilan membuahi sel telur pasangan, meski hanya ada satu sel yang akhirnya bisa membuahi. Kalau jumlahnya lebih sedikit dari jumlah tersebut, maka kemungkinan bisa membuahinya juga akan lebih kecil. Untuk mengetahuinya, kamu bisa periksakan ke laboratorium, ya!
5. Masa subur cowok juga ditentukan oleh oleh pergerakan sperma yang baik sehingga bisa mencapai sel telur dan membuahinya
harus ada perenang ulung
Sel sperma harus bergerak gesit agar bisa mencapai sel telur yang berada dalam tuba fallopi yang terletak agak jauh dari tempat ‘pengeluaran’. Setidaknya, 40 persen dari keseluruhan sperma ini harus memiliki pergerakan yang baik. Sel sperma ini harus tetap hidup dan bergerak melewati mulut rahim, rahim, dan tuba fallopi sehingga pada akhirnya bisa mencapai sel telur dan membuahinya. Untuk bisa tahu apakah pergerakan spermamu baik atau nggak, lagi-lagi cek ke lab, ya!
Sebenarnya, kamu dan pasangan nggak perlu khawatir banget perihal pagi atau malam hari sebagai waktu untuk berhubungan. Fokuslah pada bagaimana menjaga kualitas dan kuantitas sperma dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup yang sehat. Lebih baik lagi untuk terlebih dahulu membicarakan tentang masa subur dengan pasangan, sehingga bisa saling menyesuaikan waktu untuk menyukseskan program hamil yang dijalani. Semoga sukses, ya!
#cowok
#kesuburan
#Masa Subur
#program hamil
#rumah tangga
Tim Dalam Artikel Ini
Penulis
Meily Rohmatun
salt of the earth, light of the world
Editor
Meily Rohmatun
salt of the earth, light of the world