Berapa persen jumlah petani di Indonesia?

Diunggah pada : 9 Oktober 2019 5:49:12 462

Berapa persen jumlah petani di Indonesia?

Jatim Newsroom- Jumlah petani yang berusia di bawah 25 tahun, naik 148 persen selama 5 tahun terakhir. Data BPS tersebut mengindikasikan bawah beberapa program regenerasi petani yang dilaksanakan Kementerian Pertanian berhasil meningkatkan jumlah petani muda berumur di bawah 25 tahun.

Berdasarkan hasil Survei Pertanian antar Sensus (SUTAS) BPS tahun 2018, sebut Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Leli Nuryati, Selasa (8/10) mengatakan,jumlah petani muda di bawah umur 25 tahun menjadi sebanyak 273.839 orang, naik dibanding jumlah mereka yang pada tahun 2013 sebanyak 184.734 orang (Sensus Pertanian 2003).

Kenaikan jumlah petani muda di bawah usia 25 tahun itu jelas Leli Nuryati menunjukan mulai berhasilnya program program penyuluhan dan regenerasi petani muda yang dilakukan Kementerian Pertanian.

Sejak tahun 2016 sampai  2019, Kementan melakukan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian sebanyak 1.515 orang. Mereka berasal dari: 1) 29 Perguruan Tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk diantaraya dari IPB dan UGM; 2) 6 Politeknik Pembangunan Pertanian, 3) 20 Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP); 4) dari Pondok Pesantren dan individu petani milenial.

Bahkan sejak tahun 1984, Kementerian Pertanian sudah menyelenggarakan magang pertanian ke Jepang untuk petani muda Indonesia. Sampai tahun 2018 jumlah pemuda yang sudah magang pertanian di Jepang mencapai 1.330 orang.

Di bidang penyuluhan, Leli menambahkan Kementerian Pertanian terus mendorong petani untuk membentuk korporasi pertanian yang menerapkan manajemen dan teknologi maju. “Kita dorong para pemuda tani memimpin korporasi pertanian milik petani,” tambahnya.

Untuk menarik generasi muda, Pusat Penyuluhan Pertanian juga mengembangkan penyuluhan pertanian pada era industri 4.0 yang menggunakan cyber robotic, Internet of think (IOT), biotek dan big data.

Jumlah rumah tangga usaha pertanian pada tahun 2018, berdasarkan data BPS berjumlah 27.682.117 orang yang terdiri dari 25.436.478 (91,8 persen) adalah laki-laki dan 8.051.328 (8,2 persen) adalah petani perempuan. Aspek usia petani  yang berusia dari rentang 45 – 65 tahun dengan jumlah 17.771.389 jiwa (64,2 persen), sedangkan petani muda berusia kurang dari 25 tahun sampai 44 tahun berjumlah 9.910.728 orang (35,8 persen).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) hasil Sensus Pertanian 2013, total petani berjumlah 26.135.469 petani dengan kelompok usia 45865 tahun memiliki jumlah absolut terbanyak: 16.167.859 orang atau 61,86 persen. Jumlah petani muda berusia kurang 25 tahun sampai 44 tahun sebesar 7.361.767 orang atau 38,14 persen.  

Secara keseluruhan jumlah petani muda (usia di bawah 25 tahun sampai 44 tahun) berdasarkan data BPS, jumlahnya menurun sekitar 3 persen dari tahun 2013 ke tahun 2018. Sedangkan petani tua (umur 45-65 tahun) secara prosentasi   meningkat sekitar 3 persen dari tahun 2013 ke tahun 2018.

Leli Nuryati berharap dengan terus dijalankannya penyuluhan pertanian dalam rangka regenerasi petani, kedepannya akan bisa merubah komposisi petani tua dan petani muda. Harapnnya petani muda bisa lebih banyak dari pada yang berusia tua. (jal)

Berapa persen jumlah petani di Indonesia?
Petani memasukkan buah semangka ke dalam truk pengangkut seusai panen di Desa Jetis, Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (4/11/2019). - (antarafoto)

Jakarta, Kominfo - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2019 sebanyak 133,56 juta orang, naik 2,55 juta orang dibanding Agustus 2018.

“Sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat. TPAK pada Agustus 2019 tercatat sebesar 67,49 persen, meningkat 0,23 persen poin dibandingkan Agustus 2018,” kata Kepala BPS Suhariyanto kepada wartawan di Gedung 3 lantai 1 BPS, Jakarta, Selasa (5/11/2019) siang.

Peningkatan TPAK, jelas Suhariyanto, memberikan indikasi adanya potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja yang juga meningkat. Pada periode Agustus 2015-Agustus 2019, TPAK mengalami peningkatan sebesar 1,73 persen poin.

Menurut Kepala BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator untuk mengukur tenaga kerja yang  tidak terserap oleh pasar kerja. Ia menyebutkan, TPT mengalami penurunan dari Agustus 2015 sampai dengan Agustus 2019 sebesar 0,90 persen poin. TPT pada Agustus 2018 sebesar 5,34 persen turun menjadi 5,28 persen pada Agustus 2019. “Hal ini berarti  dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 5 orang penganggur,” ungkap Suhariyanto.

Pada Agustus 2019, jelas Suhariyanto, TPT laki-laki sebesar 5,31 persen, lebih  tinggi dari TPT perempuan yang sebesar 5,23 persen. Sementara dibandingkan setahun yang lalu, penurunan TPT laki-laki (0,09 persen poin) lebih  tinggi dibandingkan penurunan TPT perempuan (0,03 persen poin). Dilihat dari tren Agustus 2015–Agustus 2019, TPT pada semua kelompok umur mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 0,01 sampai 4 persen poin. Semakin  tinggi umur seseorang, maka TPT akan cenderung menurun.

“Pada Agustus 2019, TPT penduduk umur muda (15–24) tertinggi dibanding kelompok umur lain, yaitu sebesar 18,62 persen. Sedangkan, TPT penduduk lansia paling kecil diantara semua kelompok umur yaitu sebesar 0,66 persen,” terang Suhariyanto.

Menurut Kepala BPS, jumlah penduduk yang bekerja pada setiap kategori lapangan pekerjaan menunjukkan kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja.

Dominasi Pertanian

Suhariyanto menyebutkan, struktur penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan pada Agustus 2019 masih didominasi  tiga lapangan pekerjaan utama, yaitu: Pertanian sebesar 27,33 persen; Perdagangan sebesar 18,81 persen; dan Industri Pengolahan sebesar 14,96 persen.

“Dilihat dari tren selama Agustus 2018–Agustus 2019, lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,50 persen poin), Industri Pengolahan (0,24 persen poin), dan Perdagangan (0,20 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terutama pada Pertanian (1,46 persen poin), Jasa Keuangan (0,06 persenpoin), dan Pertambangan (0,04 persen poin),” jelas Suhariyanto.

Kepala BPS juga menyampaikan, dari Agustus 2018–Agustus 2019, tren pekerja formal meningkat sebesar 1,12 persen poin. Pada Agustus 2019 terdapat sejumlah 56,02 juta orang (44,28 persen) bekerja pada kegiatan formal dan sebanyak 70,49 juta orang (55,72 persen) bekerja pada kegiatan informal.

“Penduduk yang bekerja pada kegiatan formal, paling banyak adalah mereka yang berstatus buruh/ karyawan/pegawai yaitu sebanyak 51,66 juta orang. Sementara persentase pekerja informal ter nggi adalah mereka yang berstatus berusaha sendiri (25,58 juta orang) dan berusaha dibantu buruh  dak tetap/buruh  dak dibayar (18,40 juta orang),” terang Suhariyanto.

Sumber

Berapa persen petani di Indonesia 2022?

Data BPS: Sektor Pertanian Serap Lapangan Kerja Tertinggi di Tahun 2022. JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif, dimana distribusi penduduk yang bekerja mencapai 29,96 persen atau sekitar 1,86 juta orang pertahun (YonY).

Berapa persen penduduk petani di Indonesia?

Meskipun data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 menunjukkan bahwa 29,59 persen tenaga kerja di Indonesia bekerja di sektor pertanian, tetapi jumlahnya terus menurun, bahkan di tengah peningkatan jumlah tenaga kerja di Indonesia.

Berapa persen petani muda?

Sebab dengan melihat jumlah petani muda di Indonesia sekarang ini memang masih di angka 20% saja, dan itu adalah sebuah angka yang cukup mengkhawatirkan sebenarnya. Jadi sebisa mungkin di 10 tahun ke depan Indonesia itu harus meningkatkan sekitar 8 sampai 10 persen lagi jumlah petani yang masih muda di Indonesia.

Berapa banyak jumlah petani?

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Lokadata.id, jumlah petani per 2019 mencapai 33,4 juta orang.