Berapa rata rata harga barang bekas

Ilustrasi toko baju bekas. pixabay/dok

JAKARTA – Berapa harga pakaian termahal yang pernah kamu beli? Relakah kamu membayar jutaan hingga puluhan juta rupiah untuk satu pakaian bekas?

Bagi kaum borjuis, hal itu tentu lumrah dilakukan. Asalkan, barang langka berkelas premium yang punya nilai sejarah itu bisa berpindah ke tangannya.

Dalam kurun beberapa tahun belakangan ini, thrifting atau kegiatan membeli baju bekas, agaknya menjadi tren di tengah masyarakat Indonesia. Kini, thrifting tidak lagi hanya melekat pada golongan kelas bawah. Orang kelas atas pun sudah tak malu lagi untuk membeli dan mengenakan baju bekas.

Bagi kalangan jetset, berburu baju bekas "warisan dunia", tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Hal ini menjadi cara untuk menunjukkan kelasnya. Untuk mereka, kocek tidak menjadi masalah.

Fakta di mana orang-orang kaya tidak malu berbelanja barang bekas, dijadikan sebagai ladang bisnis oleh Eric, owner Primetime Jakarta. Berbagai fesyen second atau istilah kekiniannya preloved itu dibanderol dengan harga yang cukup fantastis.

Contohnya, kaus Snow White and the Seven Dwarfs orisinal produksi Walts Disney tahun 90-an. Sekilas, kaus tersebut terlihat biasa dengan gambar tujuh kurcaci terlihat gembira. Namun harganya Rp1,6 juta rupiah.

Sementara di situs jual beli online Ebay, kaus serupa dipatok dengan harga 299,99 dolar AS atau setara dengan Rp4,2 juta rupiah. Harga yang sangat tinggi untuk sebuah kaus bekas yang sudah lama.

Barang Vintage

Menurut Eric, barang-barang vintage atau buatan lama dan orisinal saat ini memang sedang populer. Maka tak heran jika berani dijual mahal. "Ada beberapa kaus yang marketnya tinggi, jadi ya supply on demand. Selain itu barangnya juga sedikit, jadi ya harganya semakin mahal," ujarnya saat berbincang dengan Validnews melalui sambungan telepon, Jumat (18/12).

Salah satu yang masuk kategori ini, semisal kaus Snoop Dogg ‘Beware of Dogg’, keluaran 1993. Kaus ini  menjadi yang paling mahal yang dijual oleh Primetime Jakarta. Tidak main-main, nominal yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan kaus bergambar sang rapper, Snoop Dogg itu sebesar Rp20 juta rupiah.

Sementara di Ebay, untuk memperoleh kaus itu, pembeli harus merogoh kocek sekitar 3,881 dolar AS atau setara dengan Rp54,6 juta.

Eric bercerita, baju rapper-rapper luar negeri, seperti Tupac dan Snoop Dogg saat sedang menjadi incaran. Bahkan, kalau melihat di situs jual beli, harganya sangat tinggi rata-rata 2.000 hingga 5.000 dolar AS.

Hal itu dipelopori oleh beberapa artis yang memiliki pengaruh besar kepada fans. Di antaranya adalah rapper muda Travis Scott atau Justin Bieber, yang terlihat kerap mengenakan baju-baju lawas bergenre serupa. Akhirnya, pakaian yang mirip lungsuran dari kakak atau ayah mereka, bergenre rapper pun kian popular. Di pasar, sudah tentu jumlahnya sangat sedikit.

Semakin banyak yang menyukai lagu atau band di dekade-dekade lalu juga berkontribusi terhadap gaya kembalinya gaya street style. Para pengusung lagu-lagu bergenre retro di era 80-an atau 90-an, juga kian membuat berkembangnya gaya pakaian terkesan cuek dan santai itu. Maka tak heran kalau baju vintage terus diburu orang.

Bagi orang awam, pakaian bekas cenderung tidak elok lagi apalagi kalau warnanya sudah memudar dan ada lubang pada baju. Tetapi  ini tak berlaku bagi baju penyuka baju vintage. Komunitasnya kian banyak. 

"Itu enaknya baju vintage, value-nya enggak akan turun. Malah baju yang sudah belel dan bolong-bolong juga enggak masalah. Itu jadi sesuatu yang keren," ceritanya.

Berapa rata rata harga barang bekas

Murah Berkualitas

Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Barang bekas pun punya kasta pembelinya. Bagi yang berkocek sedang, Pasar Senen atau Pasar Santa di Jakarta dan Pasar Gedebage di Bandung, menjadi pilihan tepat.

Tak perlu mengeluarkan uang banyak, namun tetap bisa saja membawa pulang pakaian merek terkenal dengan kondisi yang bagus. Namun, memang butuh perjuangan untuk memilihnya.   

Alfies Yulia, bisa dibilang sebagai salah satu "pelanggan setia" kios-kios di Pasar Senen. Bermodal  satu juta rupiah, dia sudah bisa membawa pulang lebih dari 30 baju bekas. Murah meriah, bukan?

Menurut Alfies, baju-baju bekas juga lebih memberikan banyak pilihan untuk mix and match. "Kualitas bajunya menurut saya bagus untuk baju-baju vintage dan lebih classy, juga awet," ceritanya, Rabu (23/12).

Bagi pecinta mode dan barang lawasan, keberadaan Pasar Senen diibaratkan sebagai "surga". Pakaian bekas memiliki model yang unik dan tidak akan kemakan zaman.

"Modelnya itu unik dan pasti enggak akan ada yang samaan. Apalagi kalau dapat barang dengan merek terkenal dengan kondisi nyari 95% bagus dan harganya miring. Kualitasnya juga enggak kalah dengan yang baru," Eka Sartika, Rabu (23/12).

Namun lantaran pandemi, Yulia dan Eka harus mengubah pola berbelanja. Untuk sementara waktu, mereka tidak bisa lagi memilih pakaian secara langsung. Kini, keduanya beralih berbelanja baju bekas di media sosial ataupun e-commerce.

Ternyata, tak sedikit juga e-commerce yang menjual baju-baju bekas. Salah satunya, Lokabel. Sang pemilik, Nabilla Tashandra mengungkapkan alasannya mendirikan toko ini. Awalnya, dia ingin menyingkirkan pakaian-pakaian yang sudah tidak terpakai namun masih layak digunakan.

"Thrift shop kami sifatnya bukan membeli lalu dibersihkan kemudian dijual lagi. Tetapi lebih ke stok yang ada di rumah kami aja. Meskipun kecil banget, tetapi harapannya ini akan berkontribusi terhadap pengurangan limbah kain bekas pakaian,” katanya.

Lain halnya dengan Huntvintij, toko online yang sengaja memburu baju-baju bekas khususnya bustier, bra, corset, dan lingerie bergaya klasik, untuk kemudian dijual kembali.

Dewi Mulyati, pemilik Huntvintij mengaku tidak mudah baginya untuk mencari supplier atau berburu pakaian-pakaian jenis itu. Pangsa pasar inilah yang kemudian jadi bidikannya.

"Misalnya saja di Pasar Senen yang luas seperti itu hanya ada tiga toko yang menjual bustier, terus juga online shop masih belum banyak yang jual itu. Makanya saya coba untuk melakukan bisnis ini, jadi orang-orang yang mencari enggak usah susah-susah mencari dan langsung bisa beli dari toko saya,” cerita Dewi, Kamis(24/12).

Untuk harga, Nabilla dan Dewi memasarkan produk di kisaran 50 ribu-150 ribu rupiah. Harga murah dan kualitas yang masih bagus memang menjadi bahan pertimbangan orang-orang untuk membeli pakaian bekas.

Berapa rata rata harga barang bekas

Dampak Terhadap Industri Fesyen

Apa yang dikatakan Nabilla ada benarnya, Tidak dimungkiri tren thrifting juga berdampak bagi industri fesyen di seluruh dunia. Satu sisi bisa mengurangi limbah akibat proses pembuatan produk fashion. Di sisi lain, juga bisa mengurangi pasar produk baru.

Alvy Okstrisni, desainer dari brand Vee House, mengamati ini dari sisi motivasi. Setiap orang punya dasar keinginan berbeda-beda untuk membeli produk pakaian bekas.

“Ada yang mungkin merasa jenuh dengan produk fast fashion (produk pakaian yang mudah didapat di berbagai butik dan pasar dengan produksi massal.red). Jadi, dengan thrifting mereka bisa mendapatkan gayanya sendiri, bisa mengekspresikan diri mereka atau bisa juga karena ingin mengurangi limbah fashion jadi mencari produk yang bisa dipakai lagi. Tetapi ada juga yang ingin murah tetapi bisa dapat barang branded (produk bermerk dunia.red) atau original yang harganya selangit,” katanya, Rabu (23/12).

Baginya, tren ini adalah tantangan bagi para desainer untuk bisa menampilkan inovasi-inovasi baru dan mengikuti tren global yang ada saat ini. Salah satu caranya bisa dengan melakukan recycle atau upcycle , yakni mengulang tren lama, atau memodifikasinya. Ia pun memprediksi bahwa dalam kurun satu hingga dua tahun ke depan, tren pakaian bekas akan terus terjadi. Bahkan jauh lebih besar dari sekarang.

"Untuk desainer kalau tidak disikapi ya ini bisa menjadi ancaman. Tren fesyen global ini sebenarnya wujud terhadap lingkungan seperti gimana meminimalkan sampah, jadi bisa kembangkan produk lama didaur ulang menjadi produk baru misalnya," cerita Alvy.

Pemahaman sadar akan kelestarian lingkungan, juga berkontribusi terhadap minat membeli pakaian bekas. Tren ini bahkan bakal lebih mendunia. ‘Pemain’ e-commerce besar pun sudah terlihat ikutan.

Salah satunya adalah Tinkerlust, yang telah banyak bekerja sama dengan artis untuk menjual pakaian bekas mereka. Kemudian, ada juga Hunt-Street, salah satu e-commerce yang spesialisasinya pakaian-pakaian mewah. Atau, Carousell yang menjual beragam jenis pakaian dan produk-produk bekas namun layak pakai.  (Gemma Fitri Purbaya)

Kemana kalau mau jual barang bekas?

Ini Daftar Situs untuk Menjual Barang Bekas Anda Biar Cepat Laku.
Jualo.com. ... .
Carousell. ... .
OLX Indonesia. ... .
Tinkerlust. ... .
Kaskus. ... .
Tokopedia. ... .
Shopee. ... .
Bukalapak..

Bagaimana cara menjual barang bekas?

6 Cara Mudah Jual Beli Barang Bekas.
Menyiapkan dan Menyortir Barang. ... .
Menetapkan Harga Jual yang Masuk Akal. ... .
Memilih Lokasi Penjualan yang Tepat. ... .
Melakukan Promosi Secara Langsung. ... .
Lakukan Promosi di Media Sosial. ... .
6. Cobalah Menjalin Kerjasama dengan Pihak Lain..

Toko barang bekas namanya apa?

Thrift shop merupakan jenis toko atau usaha yang khusus menjual barang-barang bekas dari luar maupun dalam negeri. Barang yang dijual juga tidak harus dari brand mahal, asalkan suatu barang masih dalam kondisi baik dan layak, maka bisa diperjual belikan.

Apa manfaat kita menjual barang bekas?

Beberapa keuntungan tersebut antara lain sebagai berikut:.
Harganya lebih terjangkau dari barang baru. ... .
Kualitas masih bagus. ... .
3. Ramah lingkungan. ... .
4. Barang bermerek. ... .
Ikut Membantu Orang lain. ... .
6. Merasakan Sensasi Berburu. ... .
Kualitas Lebih Terjamin. ... .
2. Tempat Menjual Lebih Beragam..