Berapakah kemolaran larutan yang dibuat dengan mencampurkan 3 gram urea dengan 200 gram air MR 60?

Jakarta -

Molalitas menjadi salah satu larutan yang dipelajari dalam pelajaran Kimia. Namun, masih banyak yang belum memahami materi ini. Detikers bisa mempelajari contoh soal molalitas di sini ya.

Pengertian Molalitas

Molalitas adalah pernyataan jumlah partikel zat terlarut [mol] setiap 1 kg pelarut [bukan larutan]. Larutan yang dibuat dari 1mol NaCl yang dilarutkan dalam 1.000 gram air dinyatakan sebagai larutan 1 molal dan diberi lambang 1 m NaCl.

Molalitas didefinisikan dengan persamaan tersebut

Molalitas [m] = Jumlah mol zat terlarut atau m = massa x 1.000
Jumlah kilogram terlarut Mr P

Keteranganm= molalitas [mol/kg]Mr= massa molar zat terlarut [g/mol]massa= massa zat terlarut [g]

P= massa zat pelarut [g]

Selain biasa digunakan sebagai pernyataan jumlah partikel, molalitas juga berguna untuk menyatakan pada keadaan lain. Misalnya karena pelarut merupakan padatan pada suhu kamar dan hanya dapat diukur massanya, bukan volumenya sehingga tidak mungkin dinyatakan dalam bentuk molaritas,

Contoh Soal Molalitas dilansir buku 'Praktis Belajar Kimia' karya Iman Rahayu

1. Sebanyak 30 gram urea [Mr = 60 g/mol] dilarutkan ke dalam 100 gram air. Hitunglah molalitas larutan.

Cara mengerjakan contoh soal molalitas:

Mol urea = massa urea = 30 g = 0,5 mol
Mr urea 60 g/mol

Massa pelarut = 100 g = 100 = 0,1 kg
1.000

Molalitas [m] = 0,5 mol = 5 m
0,1 kg

Jadi, molalitas larutan urea adalah 5 m

2. Berapa gram NaCl yang harus dilarutkan dalam 500 gram air untuk menghasilkan larutan 0,5 m?

Cara mengerjakan molalitas:

Molalitas artinya jumlah mol zat terlarut zat kilogram pelarut. 0,15 m berarti 0,15 mol NaCl dalam 1 kg [1.000 gram] air.

* 0,15 mol NaCl dalam 1.000 gram H2O
Untuk menghitung jumlah mol NaCl yang diperlukan untuk 500 gram H2O, kita dapat menggunakan hubungan tersebut sebagai faktor konversi. Kemudian, kita dapat menggunakan massa molar NaCl untuk mengubah mol NaCl menjadi massa NaCl.

500 gram H2O x 0,15 mol NaCl x 58,44 gram NaCl = 4,38 gram NaCl
1.000 gram H2O 1mol NaCl

Jadi, massa NaCl yang harus dilarutkan pada 500 gram air untuk menghasilkan larutan 0,15 m adalah 4,38 gram.

3. Contoh soal molalitas suatu larutan 20% berat C2H5OH [Mr = 46 g/mol] adalah..

Cara mengerjakan molalitas:

C2H5OH 20% artinya 20 gram
C2H5OH dalam 80 gram air

m = massa x 1.000 = 20 x 1.000 = 5,4
Mr P 46 80

Jadi, kemolalan larutan 20% berat C2H5OH adalah 5,4 m

Selamat belajar contoh soal molalitas, detikers!

Simak Video "Fakta-fakta dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon"



[pay/row]

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sifat Koligatif adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya pada konsentrasi partikelnya.

KEMOLALAN DAN FRAKSIMOL

Kemolalan atau molalitas menyatakan jumlah mol [n] zat terlarut dalam 1 kg [=1.000 g ] pelarut.

m = kemolalan larutan

a  = masa zat terlarut

b = massa pelarut [dalam Kg]

Mr =  masa molekul

Contoh soal

  1. Berapakah kemolalan larutan yang dibuat dengan mencampurkan 3 gram urea dengan 200 gram air?

Jawab :   mol urea =    = 0,05 mol

Massa pelarut = 200 gram = 0,2 kg

=     = 0,25 mol kg–

  1. Berapakah kemolalan larutan glukosa yang mengandung 12 % massa glukosa [ Mr = 180]?

Jawab        Glukosa 12%   = x 100 gram = 12 gram

Air [pelarut]   = [ 100 – 12 ] = 88 gram

Mol glukosa   =   = 0,067 mol

Massa pelarut  = 88 gram = 0,088 kg

=  = 0,76 mol kg-1

Fraksimol menyatakan perbandingan jumlah mol zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol larutan. Jika jumlah mol zat pelarut adalah nA dan jumlah mol zat terlarut adalah nB, maka fraksimol pelarut dan zat terlarut adalah

=

                     

Jumlah fraksimol pelarut dengan zat terlarut adalah 1

XA + XB = 1

Contoh soal :

  1. Hitunglah fraksimol urea dalam larutan urea 20% [ Mr urea = 60]

Jawab :      Dalam 100 gram larutan urea 20% terdapat 20 gram urea dan 80 gram air

Mol air = = 4,44 mol

Mol urea = = 0,33 mol

X urea = XB = = 0,069

  1. Fraksimol dalam air diketahui sebesar 0,1. Berapa % urea dalam larutan itu?

[ Ar H = 1, C = 12, N = 14, O = 16]

Jawab :      Jika fraksi mol urea = 0,1, maka fraksi mol air = 0,9

Mol urea : mol air        = 0,1 : 0,9

Mol urea : massa air    = 0,1 : 0,9 = 1 : 9

Massa urea : massa air = [mol urea x Mr urea] : [mol air x Mr air]

= [ 1 x 60 ] : [9 x 18]

= 60 : 16

Penurunan Tekanan Uap Jenuh Larutan

  1. Pengertian Tekanan Uap Jenuh

Tekanan uap jenuh adalah tekanan yang timbul oleh uap jenuh. Besarnya tekanan uap bergantung pada jenis zat dan suhu. Zat yang memiliki gaya tarik menarik antar partikel besar berarti sukar menguap, mempunyai tekanan uap jenuh yang relative kecil dan sebaliknya. Tekanan uap jenuh suatu zat akan bertambah jika suhu dinaikan.

  1. Penurunan tekanan uap jenuh [ ∆P ]

Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan disebut Penurunan Tekanan Uap Jenuh.

∆P = Po – P

            Ket : Po = Tekanan uap jenuh pelarut murni

P   = Tekanan uap jenuh larutan

Menurut Raoult untuk larutan encer dari zat yang tak atsiri, penurunan tekanan uap jenuh larutan sama dengan hasil kali tekanan uap jenuh pelarut murni dengan fraksi mol zat terlarut sedangkan tekanan uap jenuh larutan sama dengan hasil kali tekanan uap jenuh pelarut murni dengan fraksi mol pelarut

∆P = X ter . Po ;     P = Xpel .Po

Ket :

Po   = tekanan uap jenuh pelarut

P   = tekanan uap jenuh larutan

∆P = penurunan tekanan uap jenuh

Xter = fraksi mol zat terlarut

Xpel = fraksi mol zat pelarut

Contoh soal :

Tekanan uap jenuh air pada 100oC adalah 760 mmHg. Berapa tekanan uap jenuh larutan glukosa 18 % pada 100oC ? [ Ar H = 1, C = 12, O = 16 ]

Jawab :

Glukosa 18% = X 100 gram

= 18 gram

Air = 100 – 18 gram = 82 gram

Mol glukosa = 0,1 mol

Mol air         =      =     4,55 mol

P = Xpel .Po

 = X 760 mmHg

 = 743,66 mmHg

Kenaikan titik Didih dan Penurunan Titik Beku

Plot tekanan uap terhadap suhu dinyatakan dalam suatu diagram yang disebut diagram P – T

  1. Titik Didih dan Titik Beku

Titih didih suatu cairan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan luar. Titih didih normal yaitu pada tekanan 760 mmHg. Titik beku adalah suhu pada tekanan uap cairan sama dengan uap padatannya.

  1. Titik didih dan Titik beku Larutan

Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titih didih larutan [ ∆Tb ]

∆Tb = Titik didih larutan – titik didih pelarut

Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku larutan [∆Tf ].

∆Tf = Titik beku pelarut – titik beku larutan

  1. Hubungan Konsentrasi dengan ∆Tb dan ∆Tf

Untuk larutan encer, kenaikan titik didih maupun titik beku sebanding dengan kemolalan larutan.

∆Tb =   Kb x m                                             ∆Tf =   Kf x   m

Ket :   ∆Tb = kenaikan titik didih

∆Tf   = penurunan titik beku

Kb   = ketetapan kenaikan titik didih molal

Kf     = ketetapan penurunan titik beku molal

M     =   kemolalan pelarut

Tetapan kenaikan titik didih molal adalah nilai kenaikan titik didih jika konstrensi larutan [ konsentrasi partikel dalam larutan ] sebesar satu molal

∆Tb  = Kb x m, jika m = 1 maka ∆Tb = Kb

Contoh Soal :

Tentukan titik didih serta titik beku larutan yang mengandung 18 gram glukosa [ Mr = 180 ] dalam 500 gram air. Kb air = 0,52 oC/m   Kf air = 1,86 oC/m

Jawab :

∆Tb =   Kb x m                                             ∆Tf =   Kf x   m

n = 18/180 x  = 0,1 mol

Kemolalan larutan

m =  n x 1000/500  =   0,2 mol/kg

∆Tb =   Kb x m

=   0,2 x 0,52oC

Titik didih larutan = titik didih pelarut + ∆Tb

= 100 + 0,104 oC

= 100,104 oC

∆Tf =   Kf x   m

=   0,2 x 1,86oC

=   0,372oC

Titik beku larutan = Titik didih pelarut – ∆Tf

= 0 -0,3720C

= – 0,3720C

TEKANAN OSMOTIK

Osmosis adalah perembesan pelarut dari pelarut murni kedalam larutan atau dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat melalui selaput semipermeabel.

Osmosis dapat dicegah dengan memberi satu tekanan pada permukaan larutan. Tekanan tekanan osmotik larutan. Menurut Vant Hoft tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat dihitung dengan rumus

v = n R T

Keterangan:           ╓ = Tekanan osmotik

V = Volum larutan [liter]

n = Jumlah mol zat terlarut

T = Suhu absolut larutan [Kelvin]

R = Tetapan gas [ 0,08205 L atm mol-1 K-1

Contoh soal:

Larutan 5 gram suatu zat dalam 500 ml larutan mempunyai tekanan osmotiksebesar 38 cmHg pada 270C. Tentukan massa Mr zat itu?

Sifat Koligatif Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit memberi sifat koligatif yang lebih besar daripada larutan non elektrolit yang berkonsentrasi sama. Perbandingan antara harga sifat koligatif yang terukur dari suatu larutan elektrolit dengan harga sifat koligatif yang diharapkan dari suatu larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama disebut faktor fant Hoff dan dinyatakan dengan lambang i

Hubungan harga I dengan persen ionisasi [derajat ionisasi] dapat diturunkan sbb :

Jumlah yang mengion = Jumlah mula-mula

Contoh soal

Satu gram MgCl2 dilarutkan dalam 500 gram air, tentukan :

  1. Titik didih
  2. Titik beku
  3. Tekanan osmotik larutan itu pada 250C jika derajat ionisasi [aktivasi] = 0,9,Kb air = 0,520cm-1 Kf air = 1,86 0Cm-1 [ Mg = 24 Cl = 35,5]

Jawab :

Mol MgCl2 =

Molalitas larutan =

= 1 + [3 – 1] 0,9

= 2,8

= 0,52 x 0,022 x 2,8

= 0,0320C

Titik didih larutan = 100 + 0,0320C = 100,0320C

= 1,86 x 0,022 x 2,8

= 0,1150C

Titik beku larutan = 0 – 0,01150C = – 0,01150C

= 0,022 x 0,08205 x 298 x 2,8

= 1,51 atm


kimia-sifat-koligatif-l PDF

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PPT

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề