Berasal dari apakah biji yang digunakan untuk bermain congklak?

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Berasal dari apakah biji yang digunakan untuk bermain congklak?
Mengenal Permainan Congklak

Permainan congklak adalah permainan tradisional ini memiliki banyak nama di berbagai daerah di Indonesia. Ada yang menyebutnya congklak, dan ada pula yang menyebutnya congkak, seperti di daerah Sumatera. Di daerah Jawa, permainan ini disebut Dakon.

ADVERTISEMENT

Beberapa wilayah menyebutnya dengan Dhakon, dan ada pula yang menyebutnya Dhakonan. Di kawasan Sulawesi, permainan ini dikenal dengan istilah Maggaleceng. Tapi ada pula yang menyebut dengan istilah Nogarata, atau Makaotan, dan Aggalacang.

Dilansir dari buku Kumpulan Permainan Anak Tradisional Indonesia, Aisyah Fad, 2014, permainan congklak merupakan salah satu permainan tradisional yang menjadi warisan budaya di Indonesia yang dapat dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Biasanya yang digunakakan sebagai biji congklak adalah cangkang kerang, biji-bijian, hingga batu-batu kecil.

Mengenal Lebih Dekat Permainan Congklak

Permainan tradisional yang identik dengan papan berlubang banyak dan biji-bijian ini ternyata memiliki filosofi yang baik. Terdapat filosofi sederhana dalam permainan congklak. 7 lubang yang masing-masing berisi 7 biji menggambarkan jumlah hari dalam satu minggu. Jumlah biji yang ada pada lubang kecil pun sama, maknanya adalah bahwa setiap orang mempunyai jatah waktu yang sama dalam seminggu, yaitu 7 hari.

ADVERTISEMENT

Saat biji diambil dari satu lubang, ia mengisi lubang yang lain, termasuk lubang induknya. Di sini, terdapat makna bahwa setiap hari yang kita jalani, akan berpengaruh terhadap hari esok atau hari selanjutnya, dan juga hari-hari orang lain. Apa yang kita lakukan hari ini, akan menentukan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Biji hanya diambil satu per satu, dan tidak boleh diambil semua sekaligus. Maksudnya adalah bahwa kita harus jujur untuk mengisi lubang kita. Dalam hidup pun, kita harus jujur dalam mengisi hari-hari di hidup kita. Sedikit demi sedikit, asalkan jujur dan baik, akan lebih baik daripada banyak namun tidak jujur.

Dalam permainan congklak, kita membutuhkan strategi agar biji kita tidak habis diambil lawan. Hikmahnya adalah, hidup ini adalah persaingan, namun bukan berarti kita harus bermusuhan. Pemenang dari permainan ini adalah pemain yang memiliki jumlah biji di lubang induk paling banyak. Ini berarti mereka yang menjadi pemenang atau mereka yang sukses adalah mereka yang paling banyak amal kebaikannya.

ADVERTISEMENT

Cara Bermain Permainan Congklak

Berikut cara memainkan permainan congklak.

  • Congklak dimainkan dengan papan congklak, dengan 14 lubang kecil yang ditata memanjang dan saling berhadapan. Ada 2 lubang besar di ujung kanan dan kiri papan congklak.

  • Biji congklak berjumlah 98 buah yang semuanya dibagikan secara merata ke dalam 14 lubang kecil, di mana masing-masing lubang berisi 7 buah biji congklak.

  • Permainan congklak hanya dimainkan oleh dua orang, masing-masing pemain mendapat 7 lubang kecil dan 1 lubang besar yang saling berhadapan.

  • Permainan dimulai dengan menentukan siapa yang bermain lebih awal. Untuk menentukannya biasanya dilakukan dengan suit. Pemain pertama memulai dengan memilih lubang mana yang akan diambil bijinya dan biji dari lubang tersebut diletakkan di lubang setelahnya secara berurutan dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam.

  • Bila biji habis di lubang kecil yang berisi biji lainnya, pemain tersebut dapat mengambil biji tersebut dan melanjutkan permainan dengan mengisi lubang kecil hingga bijinya habis kembali.

  • Bila pemain berhenti di lubang yang kosong di sisi lawan (sisi yang berhadapan) maka pemain berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa, maka lawannya akan mendapat giliran bermain.

  • Permainan congklak selesai jika sudah tidak ada biji congklak yang berada di lubang kecil. Artinya semua biji sudah terkumpul di lubang besar milik masing-masing pemain.

  • Pemenang ditentukan berdasarkan jumlah biji yang terbanyak.

ADVERTISEMENT

Permainan congklak sudah lama berkembang di Asia, khususnya di kawasan Melayu. Konon, congklak pertama kali masuk ke Indonesia karena dibawa oleh bangsa Arab yang datang untuk berdagang dan berdakwah, sampai akhirnya menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.

Arkeologi dan beberapa ahli percaya bahwa congklak berasal dari Timur Tengah lalu menyebar ke Afrika. Banyak ahli yang berpendapat bahwa permainan congklak mungkin merupakan papan permainan tertua yang pernah ada di dunia. (DNR)