Berdasarkan q.s al isra 17 mengandung perintah untuk berbuat baik kepada tua dan jangan berprilaku

Berbakti kepada kedua orang tua (birrul walidain) merupakan naluri dan fitrah manusia. Dalam jiwa setiap orang pasti tertanam sifat cinta dan hormat – selama tidak ada sesuatu yang mereduksi sifat tersebut – kepada kedua orang tua baik itu ayah maupun ibu. Karena keduanya adalah penyebab eksistensi (keberadaan) manusia di dunia. Berkat jasa keduanya ini, maka Allah swt memberikan perintah berbakti kepada kedua orang tua.

Dalam ajaran Islam, posisi kedua orang tua sangatlah penting. Terdapat banyak ayat Al-Qur’an dan hadis yang berbicara mengenai kemuliaan kedua orang tua dan kewajiban berbakti kepada keduanya. Bahkan sebuah hadis menerangkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu amalan hamba yang paling dicintai oleh Allah swt

Abu ‘Amr asy-Syaibani meriwayatkan, pemilik rumah ini (seraya menunjuk ke rumah Abdullah bin Mas’ud) menyampaikan kepadaku;

Aku bertanya kepada Rasulullah saw, “Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?” rasul menjawab, “Shalat pada (awal) waktunya.” Kemudian apa lagi? Nabi Menjawab lagi, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Kemudian jihad fi Sabilillah.”

Baca Juga: Doa Untuk Orang Tua dalam Al-Quran dan Tafsir Surat Al-Isra’ [17]: 24

Ibnu Mas’ud mengatakan, “Beliau terus menyampaikan kepadaku (amalan yang paling dicintai oleh Allah), andaikan aku meminta tambahan, maka beliau akan menambahkan kepadaku”. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasa’i).

Surah Al-Isra’ [17] Ayat 23: Perintah Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Salah satu ayat Al-Qur’an yang berbicara mengenai perintah berbakti kepada kedua orang tua adalah surah al-Isra’ [17] ayat 23 yang berbunyi:

 وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا ٢٣

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (al-Isra’ [17]: 23)

Menurut Quraish Shihab, ayat di atas menyatakan Dan Tuhanmu yang selalu membimbing dan berbuat baik kepadamu telah menetapkan dan memerintahkan supaya kamu, yakni engkau wahai Nabi Muhammad dan seluruh manusia jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbakti kepada kedua orang tua, yakni ibu bapak kamu dengan kebaktian sempurna.

Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya mencapai ketuaan, yakni berumur lanjut atau dalam keadaan lemah sehingga mereka terpaksa berada di sisimu, yakni dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” atau suara dan kata yang mengandung makna kemarahan atau pelecehan atau kejemuan.

Dan janganlah engkau membentak keduanya menyangkut apapun yang mereka lakukan, apalagi melakukan yang lebih buruk dari membentak dan ucapkanlah kepada keduanya dalam setiap percakapanmu dengan keduanya – dalam kondisi dan situasi apapun – perkataan yang mulia yakni perkataan yang baik, lembut dan penuh kebaikan serta penghormatan.

Pada surah al-Isra’ [17] ayat 23 ini, Allah swt menyandingkan perintah agar tidak menyekutukan-Nya pada sesuatu apapun dengan perintah berbakti kepada kedua orang tua sebaik mungkin. Menurut sebagian ulama tafsir, penyandingan tersebut menunjukkan bahwa posisi orang tua secara teologis dalam ajaran Islam begitu agung (Tafsir Al-Misbah [7]: 442-446).

Kata ihsan pada ayat ini memiliki dua makna, yaitu memberi nikmat kepada pihak lain (orang tua), dan perbuatan baik. Kata “ihsan” sendiri lebih luas dari sekadar memberi nikmat atau nafkah. Maknanya bahkan lebih tinggi dan lebih dalam daripada kandungan makna adil. Jika adil adalah memperlakukan orang lain sama dengan perlakuannya kepada Anda, maka makna kata “ihsan” adalah memperlakukan dirinya lebih baik dari perlakuannya terhadap Anda.

Selanjutnya, Allah swt menggunakan kata bi sebagai penghubung ketika berbicara perintah berbakti kepada kedua orang tua, bukan kata ila atau li. Menurut pakar bahasa, ini menunjukkan bahwa Dia tidak menghendaki adanya jarak – walau sedikit – dalam hubungan antara anak dan orang tua. Anak harus selalu mendekat dan merasa dekat kepada kedua orang tua atau bahkan melekat kepadanya, karena dalam kata bi ada makna ilshaq, yakni kelekatan.

Baca Juga: Teladan Akhlak Nabi Muhammad SAW Kepada sang Ibunda: ‘Saya Anak dari Seorang Perempuan’

Pada bagian akhir surah al-Isra’ [17] ayat 23, Allah swt memerintahkan manusia untuk menjaga kedua orang tua di masa renta mereka, baik salah satunya atau keduanya berada dalam pengasuhan – maksudnya berada dalam tanggungan – maupun hidup secara mandiri. Ayat ini menekankan jika orang tua berada dalam penjagaan anaknya, maka seharusnya ia merawat mereka dengan sebaik-baiknya sebagaimana keduanya telah merawat si anak ketika kecil.

Terakhir, ayat di atas juga menuntut seorang anak agar tidak hanya menyampaikan yang benar, tepat dan sesuai dengan adat kebiasaan yang ada dalam suatu masyarakat, tetapi ia juga harus menyampaikan yang terbaik dan termulia. Kalaupun seandainya orang tua melakukan suatu “kesalahan” terhadap anak, maka kesalahan itu harus dianggap tidak ada/dimaafkan (dalam arti dilupakan), karena tidak ada orang tua yang bermaksud buruk terhadap anaknya. Wallahu a’lam.

Berdasarkan q.s al isra 17 mengandung perintah untuk berbuat baik kepada tua dan jangan berprilaku

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Berdasarkan q.s al isra 17 mengandung perintah untuk berbuat baik kepada tua dan jangan berprilaku

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Munafik
  2. Takabur
  3. Syirik
  4. Hasad
  5. Riya`

Jawaban terbaik adalah C. Syirik.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Berdasarkan Q. Sayang Al-isra/17: 23 mengandung perintah untuk berbuat Baik kepada orang tua dan jangan berperilaku....... ❞ Adalah C. Syirik.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Berikut yang tidak termasuk sikap yang harus ditunjukkan oleh seorang guru, adalah........  dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Berdasarkan q.s al isra 17 mengandung perintah untuk berbuat baik kepada tua dan jangan berprilaku

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Berdasarkan q.s al isra 17 mengandung perintah untuk berbuat baik kepada tua dan jangan berprilaku

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Munafik
  2. Takabur
  3. Hasad
  4. Syirik
  5. Riya`

Jawaban terbaik adalah D. Syirik.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Berdasarkan Q.S Al-Isra` ayat 23 mengandung perintah untuk berbuat baik kepada orang tua dan jangan berperilaku...❞ Adalah D. Syirik.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Disempitkan rezekinya oleh Allah Swt. adalahan azab yang ditimpakan pada siswa jika.... dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Jakarta -

Dalam surat Al-Isra ayat 23-24 dijelaskan mengenai larangan anak berkata kasar. Dan diwajibkan kita sebagai anak harus bertutur kata yang mulia kepada orang tua.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 23-24:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Arab-Latin: wa qaḍā rabbuka allā ta'budū illā iyyāhu wa bil-wālidaini iḥsānā, immā yabluganna 'indakal-kibara aḥaduhumā au kilāhumā fa lā taqul lahumā uffiw wa lā tan-har-humā wa qul lahumā qaulang karīmā

Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS: Al-Isra ayat 23-24).

Ada sebuah kisah tentang Uwais al Qarni yang sering dijadikan sebagai contoh anak yang berbakti kepada kedua orang tua. Uwais adalah sosok pemuda yang sholeh dan sangat memuliakan ibunya. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan sang ibu.

Pada satu waktu, Uwais meminta izin kepada ibunya untuk berjumpa dengan Rasulullah SAW yang saat itu berada di Madinah. Ibunya mengizinkan dan berpesan kepada Uwais agar cepat pulang karena merasa sakit-sakitan. Sampai di Madinah, Uwais langsung menuju rumah Rasulullah. Namun sayang Uwais tak bisa menemui Rasulullah sebab sedang di medan perang.

Teringat pesan sang ibu agar lekas kembali ke Yaman, Uwais dengan terpaksa pamit kepada Siti Aisyah RA, istri Rasulullah yang ketika itu ada di rumah. Tak lupa dia menitipkan salam untuk Rasulullah.

Selain surat Al-Isra ayat 23-24, keharusan berbakti kepada kedua orang tua juga dijelaskan dalam surat An-Nisa ayat 36 yang berbunyi:

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

Latin: wa'budullāha wa lā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīli wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu mang kāna mukhtālan fakhụrā

Artinya: Dan sembah lah Allah dan jangan lah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.

Seorang anak yang durhaka terhadap ibu atau bapaknya tidak akan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Hadits tentang berbakti kepada kedua orang tua juga diriwayatkan oleh HR. Tirmidzi yang berbunyi: "Ridho Allah itu tergantung ridho kedua orang tua dan murka Allah juga tergantung kepada murka kedua orangtua." (HR. Tirmidzi).

Sehingga dalam surat Al-Isra ayat 23-24 kita diajarkan untuk selalu patuh dan berbakti kepada kedua orang tua. Adapun hadits yang mengingatkan kita untuk selalu hormat, mencintai dan berbakti kepada orang tua juga disebutkan dalam hadits ini:

"Bahwasannya ia (Mu'awiyah bin Jahimah) datang kepada Nabi saw., lalu ia berkata, "Wahai Rasulullah, aku ingin berperang, dan aku datang untuk meminta petunjukmu." Nabi saw. bersabda, "Apakah engkau memiliki ibu?", "Iya" "Menetaplah dengannya, karena sungguh surga di bawah kedua kakinya." (HR. Ibnu Majah, An-Nasa'i, Ahmad, Ath-Thabarani).

Jika tidak taat kepada kedua orang tua adalah termasuk dosa terbesar. "Dosa-dosa besar yang paling besar adalah: syirik kepada Allah, membunuh, durhaka kepada orang tua, dan perkataan dusta atau sumpah palsu." (HR. Bukhari dan Muslim).

(lus/erd)