08 Juni 2015 18.15 WIB • 2 menit
Sejarah Hotel Pertama di Indonesia yang Dibangun dengan Standar Dunia
HOTEL Indonesia menjadi salah satu hotel kebanggan masyarakat Indonesia. Ya, Hotel yang diresmikan oleh Presiden pertama Indonesia Soekarno pada 5 Agustus 1962 itu telah menjadi landmark bersejarah yang seolah ikut menyambut semua orang yang datang ke Jakarta. Pasalnya, hotel bintang lima itu terletak di jantung ibu kota dan di depannya berdiri patung Selamat Datang karya Henk Ngantung dan Edhi Sunarso. “Dalam pidato pelantikannya, Presiden Soekarno menyatakan bahwa Hotel Indonesia membuka pintunya secara luas untuk pariwisata dan pintu itu menunjukkan wajah Indonesia. Jelas bahwa sejak awal, Hotel Indonesia diposisikan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia,” kata Director of Public Relation Hotel Indonesia Kempinski Rebecca Leppard.
Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.
Bangga
50%
Sedih
14%
Tak peduli
3%
Senang
12%
Terinspirasi
8%
Terpukau
12%
Hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari bahasa Prancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya kira-kira, "tempat penampungan buat pendatang" atau bisa juga "bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum". Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat.
Tak aneh kalau di Inggris dan Amerika, yang namanya pegawai hotel dulunya mirip pegawai negeri alias abdi masyarakat. Tapi, seiring perkembangan zaman dan bertambahnya pemakai jasa, layanan inap-makan ini mulai meninggalkan misi sosialnya. Tamu pun dipungut bayaran. Sementara bangunan dan kamar-kamarnya mulai ditata sedemikian rupa agar membuat tamu betah. Meskipun demikian, bertahun-tahun standar layanan hotel tak banyak berubah.
Sampai pada tahun 1793, saat City Hotel dibangun di cikal bakal wilayah kota New York. City Hotel itulah pelopor pembangunan penginapan gaya baru yang lebih fashionable. Sebab, dasar pembangunannya tak hanya mementingkan letak yang strategis. Tapi juga pemikiran bahwa hotel juga tempat istirahat yang mumpuni. Jadi, tak ada salahnya didirikan di pinggir kota.
Setelah itu, muncul hotel-hotel legendaris seperti Tremont House [Boston, 1829] yang selama puluhan tahun dianggap sebagai salah satu tempat paling top di Amerika Serikat [AS]. Tremont bersaing ketat dengan Astor House, yang dibangun di New York, 1836. Saat itu, hotel modern identik dengan perkembangan lalu lintas dan tempat beristirahat. Saat pembangunan jaringan kereta api sedang gencar-gencarnya, hampir di tiap perhentian [stasiun] ada hotel.
Maksudnya jelas, untuk mengakomodasi orang-orang yang baru saja bepergian dengan kereta api. Karena masa itu naik kereta api sangat melelahkan, hotel-hotel pun "dipersenjatai" berbagai hiburan pelepas penat. Hotel jenis ini, diembeli-embeli dengan kata "transit", karena memang ditujukan buat para musafir.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan makin luasnya jangkauan angkutan darat [terlebih setelah ditemukannya kendaraan bermotor], kawasan sekitar rel kereta api tak lagi menarik minat para investor. Orang kemudian lebih suka jalan-jalan pakai mobil ketimbang kereta. Kepopuleran hotel transit pun tersaingi oleh kehadiran "motel", gabungan kata "motor hotel" yang sama dengan tempat istirahat para pengendara kendaraan bermotor.
Kejayaan motel tak berlangsung lama. Seiring makin pesatnya perkembangan kota, berakhir pula era motel. Terutama karena letaknya yang agak di pinggir kota dan fasilitasnya yang kalah bagus dengan hotel di pusat kota. Kalaupun terpaksa bermalam di kawasan pinggiran, motel harus bersaing dengan hotel resort, yang banyak tumbuh di tempat-tempat peristirahatan.
Selain hotel, resort, anak-anak kandung hotel yang lahir pada era 1990-an tak kalah hebatnya. Sebut saja berbagai extended-stay hotel, khusus buat tamu yang membutuhkan tempat menginap minimal lima malam. Sedangkan pelaku bisnis yang harus bernegosiasi di kampung atau negeri orang, bisa mencari hotel apartment. Di Amerika, dua jenis hotel ini berkembang sangat pesat.
Biaya dan kualitas hotel biasanya berdasarkan jangkauan dan tipe pelayanan yang tersedia. Dikarenakan kenaikan besar-besaran dalam turisme di seluruh dunia, selama dekade terakhir abad 20, pendirian hotel terutama yang kecil telah meningkat secara drastis. Untuk pembandingan, sistem penilaian telah diperkenalkan satu sampai lima bintang dan juga tingkat melati di Indonesia yang lebih murah.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Hotels. |
- Daftar apartemen di Indonesia
- Homestay
- Losmen
- Rantai hotel
- Motel
- Resort
- Turisme
- Hôtel de Ville
- Hotel transit
- Lundberg, Donald E., The Hotel and Restaurant Business, Boston: Cahners Books, 1974. ISBN 0-8436-2044-7
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Hotel. |
Wikivoyage memiliki panduan wisata Hotels. |
Wikivoyage memiliki panduan wisata Grand old hotels. |
Wikiversity memiliki bahan belajar tentang Internet entrepreneur#Hotel Reservations |
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hotel&oldid=19540128"