Berikanlah penjelasan mengenai salah satu contoh bagaimana faktor abiotik mempengaruhi makhluk hidup

tirto.id - Pengertian ekosistem adalah kesatuan fungsional antara makhluk hidup dan benda tak hidup di lingkungannya sehingga terjadi interaksi yang erat dan saling memengaruhi.

Jadi dalam sebuah ekosistem, tidak saja terjadi interaksi antar makhluk hidup atau organisme hidup (biotik) saja melainkan juga ada makhluk tidak hidup (abiotik), buku Lingkungan Hidup Kita Kelas V menulis.

Contoh dari faktor abiotik yang ada di ekosistem kita misalnya cahaya matahari, batuan, tanah, udara, dan air. Sedangkan faktor biotik misalnya manusia, hewan, dan tumbuhan.

Komponen Biotik (makhluk hidup)

Berdasarkan peranannya dalam ekosistem, komponen ekosistem yang tergolong dalam biotik dibedakan menjadi:

1. Produsen: adalah organisme yang mampu mensintesis senyawa organik dari bahan senyawa anorganik memakai tenaga dari energi sinar matahari.

2. Konsumen: adalah makhluk hidup atau organisme yang mendapatkan bahan organik dari organisme lainnya.

3. Dekomposer: adalah pengurai yang berfungsi menguraikan organisme menjadi bahan anorganik.

4. Detritivor: adalah organisme yang mengonsumsi sisa-sisa organik dari bahan organisme.

Berdasarkan cara mendapatkan makanan, komponen biotik dibagi menjadi:

1. Autotrof: membuat/mensitesis makanannya sendiri. Misalnya tumbuhan hijau yang berperan sebagai produsen.

2. Heterotrof: memanfaatkan organisme lain sebagai makanan. Misalnya binatang.

Komponen abiotik (makhluk tidak hidup)

Dirujuk laman Repository Kemdikbud, komponen ini ada di dalam ekosistem namun tidak tergolong organisme hidup. Misalnya adalah cahaya matahari, tanah, air, kelembaban, dan iklim.

Interaksi antar komponen dalam ekosistem

1. Interaksi biotik dan biotik

Organisme hidup dapat berinteraksi dengan organisme hidup lainnya, karena semua makhluk hidup akan memerlukan satu sama lain baik yang sejenis maupun tidak sejenis. Jenis interaksinya bisa digolongkan menjadi:

a. Netral. Maknanya interaksi tidak saling ganggu dalam habitat yang sama.

b. Predasi. Maknanya interaksi antara mangsa dan pemangsa (predator).

c. Parasitisme. Maknanya adalah interaksi antar organisme yang berbeda spesies, salah satu mengambil makanan dari inangnya hingga merugikan inangnya.

d. Komensalisme. Interaksi dua organisme berbeda spesies yang hidup bersama untuk berbagi sumber makanan. Salah satu untung, dan yang lainnya tidak dirugikan. Misalnya anggrek dan pohon.

e. Mutualisme. Interaksi antara dua organisme berbeda spesies yang sama sama diuntungkan. Misal pada interaksi bunga dan lebah.

Baca juga: Rangkuman Teori Asam Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry & Lewis

Interaksi antar populasi dengan populasi lain terbagi menjadi:

a. Alelopati. Interaksi antar populasi yang satu menghalangi populasi lain tumbuh. Misalnya jamur Penicillium sp menghasilkan antibiotik yang menghalangi pertumbuhan bakteri tertentu.

b. Kompetisi. Interaksi antar populasi di mana bila ada kepentingan yang sama maka terjadi persaingan. Misalnya kambing yang berebut rumput dengan sapi.

Interaksi antar komunitas dengan komunitas lain:

Yang dimaksud komunitas adalah kumpulan populasi berbeda di wilayah yang sama saling berinteraksi. Misalnya: di sawah ada komunitas sawah dengan organisme seperti padi, ular, keong, semak belukar, dan lainnya. Di sungai ada komunitas ikan, udang, zooplankton, tanaman air, dekomposer, dan lainnya.

jika air sungai mengalir ke sawah, maka terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrisi dari air sungsi ke sawah, serta organisme yang hidup di kedua tempat itu misalnya ikan.

2. Interaksi biotik dan abiotik

Dalam interaksi antara abiotik dan biotik menjadi sebuah ekosistem, hubungan antara organisme dan lingkungannya bisa memicu terjadinya aliran energi. Juga terdapat struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, dan siklus materi.

Dengan begitu ekosistem tersebut dapat mempertahankan keseimbangannya. Apabila keseimbangan tidak terjadi, maka muncul dinamika perubahan ekosistem untuk mencari keseimbangan baru.

Baca juga: Rangkuman IPA: Siklus Metamorfosis Sempurna-Ametamorfosis & Contoh

Baca juga artikel terkait EKOSISTEM atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/ylk)


Penulis: Cicik Novita
Editor: Yulaika Ramadhani
Kontributor: Cicik Novita

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Berikanlah penjelasan mengenai salah satu contoh bagaimana faktor abiotik mempengaruhi makhluk hidup

Berikanlah penjelasan mengenai salah satu contoh bagaimana faktor abiotik mempengaruhi makhluk hidup
Lihat Foto

shutterstock.com

Ilustrasi ekosistem bawah kolam

KOMPAS.com – Ekosistem adalah sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.

Terdapat dua macam ekosistem di Bumi, yakni ekosistem alami (tercipta tanpa campur tangan manusia) dan ekosistem buatan (dibuat dengan campur tangan manusia).

Contoh ekosistem alami adalah sungai, laut, dan pantai, sedangkan contoh ekosistem buatan adalah sawah dan kebun.

Dalam ekosistem, organisme makhluk hidup (biotik) melakukan interaksi dengan makhluk hidup tidak hidup (abiotik).

Dilansir dari buku Lingkungan Hidup Kita, komponen biotik dalam ekosisem adalah manusia, hewan, dan tumbuhan. Adapun yang termasuk komponen abiotik adalah cahaya matahari, batuan, tanah, udara, dan air.

Baca juga: Transplantasi Terumbu Karang dengan Pipa PVC, Bantu Kembalikan Ekosistem Laut Pulau Sangiang

Misalnya, rusa membutuhkan air, udara, rumput, dan sinar Matahari untuk bertahan hidup. Rumput juga membutuhkan air, udara, dan sinar Matahari untuk menjaga kelangsung hidupnya.

Dengan demikian, setiap makhluk hidup akan saling membutuhkan dan terus berinteraksi dengan lingkungannya agar tetap hidup.

Menjaga setiap komponen tetap berfungsi dan seimbang akan menjadikan ekosistem terus terjaga.

1. Komponen biotik

Komponen biotik adalah semua makhluk yang hidup di dalam suatu ekosistem. Terdapat dua macam komponen biotik, yakni:

Lingkungan hidup memiliki dua komponen, yaitu biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen hidup yang ada di alam dan meliputi semua makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan, mikroorganisme, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik adalah seluruh unsur yang tak hidup, misalnya tanah, air, dan udara.

Komponen biotik adalah lingkungan alam yang terdiri dari benda hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Dalam suatu lingkungan hidup, terjadi interaksi antara lingkungan abiotik dan lingkungan biotik atau sebaliknya.

Menurut Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam, komponen biotik merupakan komponen yang terdiri dari makhluk hidup sebagai pengisi suatu ekosistem. Semua organisme merupakan komponen biotik.

Dalam ekosistem, komponen biotik dikelompokkan berdasarkan fungsinya, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai atau dekomposer.

1. Produsen

Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri sehingga disebut sebagai autotrof. Contoh produsen adalah ganggang, bakteri, dan tumbuhan hijau yang memanfaatkan sinar matahari atau energi kimia untuk membuat makanan.

Semua tumbuhan hijau termasuk produsen karena menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis, yaitu proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari.

Advertising

Advertising

Daun, batang, dan akar atau buah berfungi untuk menyimpan makanan hasil proses fotosintesis. Sedangkan oksigen akan dilepaskan ke udara dan bermanfaat untuk pernafasan makhluk hidup lain.

Tumbuhan dapat melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil atau zat hijau daun. Pada proses fotosintesis , klorofil berfungsi mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Beberapa tumbuhan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri. Organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan bergantung pada organisme lain disebut heterotrof.

Baca Juga

Konsumen adalah makhluk hidup yang memanfaatkan bahan organik dari produsen untuk menjamin kelangsungan hidupnya karena tidak dapat membuat makanan sendiri atau disebut juga heterotrof. Contoh konsumen adalah manusia dan hewan.

Dalam rantai makanan, konsumen yang mendapat makanan langsung dari produsen disebut konsumen I. Konsumen dibedakan menjadi konsumen tingkat I (konsumen primer), konsumen tingkat II (konsumen sekunder), konsumen tingkat III (konsumen tersier), dan seterusnya.

  • Konsumen primer adalah organisme pemakan produsen atau disebut juga herbivora. Contoh konsumen primer adalah serangga, siput, burung pemakan biji dan buah-buahan, serta berbagai jenis mamalia.
  • Konsumen sekunder adalah makhluk hidup yang memakan konsumen primer. Makhluk hidup yang berperan sebagai konsumen sekunder adalah hewan karnivora dan omnivora. Contoh konsumen sekunder yaitu ular, tikus, dan musang.
  • Konsumen tersier adalah konsumen puncak. Konsumen tersier ini tidak dapat lagi dimangsa hewan lain lagi. Konsumen tersier adalah hewan karnivora. Contoh konsumen tersier adalah harimau, elang, hiu, dan singa.

Baca Juga

Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan kembali zat-zat yang semula terdapat dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang telah mati. Dari proses penguraian akan dihasilkan zat-zat hara yang dimanfaatkan kembali oleh produsen.

Contoh pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.

Menurut buku Pengelolaan Lingkungan Hidup, berdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri pengurai dibedakan menjadi bakteri aerobik, anaerobik, dan fakultatif.

  • Bakteri aerobik adalah bakteri yang memerlukan oksigen dalam proses penguraian.
  • Bakteri anaerobik adalah bakteri yang tidak memerlukan oksigen dalam proses dekomposisi.
  • Bakteri fakultatif adalah bakteri yang menggunakan oksigen jika tersedia atau menggunakan senyawa lain (ion nitrat dan/atau ion sulfat) jika oksigen tidak tersedia.

Baca Juga

Mengutip Seri IPA Biologi, komponen abiotik dalam ekosistem terdiri dari udara, air, tanah dan mineral, cahaya, pH, suhu, dan kelembapan.

1. Udara

Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen (73%), oksigen (21%), karbon dioksida (0,03%), dan gas lainnya. Nitrogen merupakan gas penyusun udara terbesar. Gas ini diperlukan oleh makhluk hidup untuk membentuk protein dan senyawa lainnya.

Hewan dan manusia tidak mampu memanfaatkan nitrogen yang ada di udara secara langsung. Pemanfaatan nitrogen oleh hewan dan manusia dilakukan setelah menjadi protein dan asam amino yang dibentuk oleh tumbuhan.

Oksigen di udara digunakan untuk pernapasan bagi makhluk hidup. Sedangkan karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan dalam proses fotosintesis.

Baca Juga

Air merupakan komponen abiotik yang penting bagi makhluk hidup. Sekitar 80-90% tubuh makhluk hidup tersusun oleh air. Fungsi air bagi makhluk hidup adalah untuk menjalankan metabolisme, sebagai pelarut dalam sitoplasma, dan mencegah sel dari kekeringan.

Tanpa air makhluk hidup akan mati. Selain itu , air juga bisa dimanfaatkan sebagai energi, seperti energi penggerak dan pembangkit tenaga listrik. Infrastruktur sumber daya air juga bermanfaat untuk irigasi sawah dan konservasi air yang dapat digunakan sebagai sumber air baku, sumber air bagi ternak, terutama pada saat musim kemarau.

Baca Juga

Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme penyusun ekosistem. Tanah berfungsi sebagai sumber utama tersedianya mineral yang diperlukan oleh makhluk hidup, seperti belerang, kalium, kalsium, natrium, dan fosfor.

Mineral-mineral tersebut dimanfaatkan dalam metabolisme tubuh, menjaga keseimbangan asam basa, dan mengatur fungsi fisiologi tubuh.

Baca Juga

Matahari merupakan sumber energi bagi makhluk hidup di Bumi. Jika tidak ada cahaya matahari, Bumi akan gelap gulita sehingga tumbuhan tidak dapat melakukan proses fotosintesis.

Akibatnya, tumbuhan akan mati. Jika tidak ada tumbuhan yang hidup, maka hewan dan manusia pun tidak pernah ada di bumi ini, karena tidak terdapat bahan makanan

Kegunaan cahaya matahari bagi makhluk hidup, antara lain:

  • Menghangatkan tubuh.
  • Menerangi bumi/lingkungan.
  • Energi panas dari matahari dapat berfungsi untuk mengeringkan pakaian atau lain-lainnya.

Baca Juga

Derajat keasaman (pH) merupakan tingkat keasaman suatu wilayah. Makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang mempunyai pH netral (tidak asam dan tidak basa). pH merupakan komponen abiotik yang penting sebab mempengaruhi tingkat kesuburan perairan dan mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di dalamnya.

6. Suhu dan Kelembapan

Suhu lingkungan ditentukan oleh banyaknya sinar matahari yang diserap oleh komponen penyusun ekosistem. Makhluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup pada kisaran suhu 0 derajat Celcius hingga 40 derajat Celcius. Suhu ideal untuk kelangsungan makhluk hidup adalah sekitar 27 derajat Celcius.

Selain itu, makhluk hidup membutuhkan kelembapan, yaitu jumlah uap air yang terkandung dalam udara. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelembapan adalah suhu, sinar matahari, lama penyinaran, curah hujan, dan evapotranspirasi.