Berikut fungsi hati yang berkaitan dengan fungsi sistem pencernaan adalah brainly

KOMPAS.com – Saat makan, bagian tubuh yang bekerja adalah sistem pencernaan.

Sistem pencernaan adalah serangkaian jaringan organ yang bekerja untuk mencerna makanan.

Selama dalam saluran pencernaan, makanan akan mengalami proses pencernaan, baik secara mekanik maupun secara kimia.

Pencernaan secara mekanik adalah proses pengubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk yang lebih kecil atau halus.

Baca juga: 7 Makanan Penyebab Diare Saat Puasa

Proses itu terjadi di dalam mulut dengan bantuan gigi dan lidah.

Pencernaan secara mekanik juga terjadi di dalam lambung dengan bantuan gerak peristaltik dinding lambung, sehingga makanan seperti diaduk.

Sedangkan, pencernaan secara kimia adalah proses pengubahan zat makanan dari bentuk yang kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan bantuan enzim pencernaan.

Misalnya saja, pengubahan protein menjadi asam amino yang dilakukan oleh enzim tripsin.

Fungsi sistem pencernaan

Melansir Cleveland Clinic, sistem pencernaan memiliki fungsi utama mengubah makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Nutrisi tersebut di antaranya, diperlukan untuk proses perkembangan, perbaikan sel tubuh, temasuk sebagai sumber energi sehari-hari.

Ketika proses itu selesai, organ pencernaan kemudian dengan mudah mengemas limbah padat makanan untuk dibuang sebagai feses.

Baca juga: Diare pada Anak: Penyebab, Cara Mengatasi, Kapan Perlu ke Dokter

Organ sistem pencernaan

Pada sistem pencernaan ini, terdapat beberapa organ pencernaan dan kelenjar pencernaan.

Organ pencernaan antara lain meliputi:

  • Mulut
  • Kerongkongan
  • Lambung
  • Usus kecil
  • Usus besar
  • Rektum
  • Anus

Baca juga: Wasir atau Ambien: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Sementara, kelenjar pencernaan antara lain terdiri dari:

  • Ludah atau air liur
  • Pankreas
  • Kantung empedu
  • Hati

Berikut cara organ-organ ini bekerja bersama dalam sistem pencernaan manusia:

1. Mulut

Mulut adalah awal dari saluran pencernaan.

Faktanya, proses pencernaan manusia dimulai bahkan sebelum proses menggigit.

Kelenjar ludah menjadi aktif saat seseorang melihat dan mencium hidangan makanan.

Setelah mulai makan, mulut akan mengunyah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil agar mudah dicerna.

Air liur pun bercampur dengan makanan untuk mulai memecahnya menjadi bentuk yang dapat diserap dan digunakan tubuh.

Saat menelan, lidah memasukkan makanan ke tenggorokan dan ke kerongkongan.

2. Kerongkongan

Kerongkongan terletak di tenggorokan dekat trakea. Kerongkongan akan menerima makanan dari mulut saat proses menelan.

Epiglotis adalah lipatan kecil yang terdapat di tenggorokan saat seseorang menelan untuk mencegah kejadian tersedak (ketika makanan masuk ke tenggorokan).

Baca juga: Kenali Sariawan yang Bisa Jadi Gejala Kanker Mulut

Serangkaian kontraksi otot di dalam kerongkongan yang disebut peristaltik mengantarkan makanan untuk menuju ke perut.

Tetapi, pertama-tama otot mirip cincin di bagian bawah kerongkongan yang disebut sfingter esofagus bagian bawah, harus rileks terlebih dahulu untuk membiarkan makanan masuk.

Sfingter kemudian berkontraksi dan mencegah isi perut mengalir kembali ke kerongkongan.

3. Lambung

Berikut fungsi hati yang berkaitan dengan fungsi sistem pencernaan adalah brainly
Dok. Shutterstock Sistem pencernaan berperan penting dalam membangun daya tahan tubuh

Lambung adalah organ berongga atau "wadah" yang berfungsi untuk menyimpan makanan saat sedang dicampur dengan enzim pencernaan.

Enzim ini melanjutkan proses memecah makanan menjadi bentuk yang dapat digunakan.

Sel-sel di dalam lapisan lambung akan mengeluarkan asam kuat dan enzim kuat yang bertanggung jawab untuk proses pemecahan makanan.

Ketika makanan sudah diproses, sisanya kemudian dilepaskan ke usus kecil.

Baca juga: Asam Lambung Naik Bisa Sebabkan Kanker Kerongkongan, Kenapa Begitu?

4. Usus halus

Usus halus adalah tabung berotot sepanjang 22 kaki atau sekitar 8,25 meter yang berfungsi memecah makanan menggunakan enzim yang dilepaskan oleh pankreas dan empedu dari hati.

Pada usus halus, terdiri atas usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerapan.

Ketiga bagian usus tersebut akan bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan pencernaan makanan agar menjadi bagian-bagian kecil yang diserap ke dalam pembuluh darah usus.

Baca juga: 5 Buah yang Bagus untuk Kesehatan Otak

5. Pankreas

Pankreas dapat mengehasilkan enzim pencernaan ke dalam usus dua belas jari yang memecah protein, lemak, dan karbohidrat.

Pankreas juga memproduksi insulin dan meneruskannya langsung ke aliran darah.

Insulin adalah hormon utama dalam tubuh untuk metabolisme gula.

6. Hati

Hati memiliki banyak fungsi, tetapi tugas utamanya dalam sistem pencernaan adalah memproses nutrisi yang diserap dari usus kecil.

Empedu dari hati yang dikeluarkan ke usus halus juga memainkan peran penting dalam mencerna lemak dan beberapa vitamin.

Hati juga berfungsi mendetoksifikasi bahan kimia berbahaya atau beracun.

Kantung empedu berfungsi menyimpan dan memekatkan empedu dari hati, dan kemudian melepaskannya ke dalam usus dua belas jari di usus kecil untuk membantu menyerap dan mencerna lemak.

8. Usus besar

Usus besar adalah tabung berotot sepanjang kurang lebih 1,82 m yang menghubungkan usus kecil ke rektum.

Usus besar antara lain terdiri dari sekum, kolon asendens (kanan), kolon transversum (melintasi), kolon desendens (kiri), dan kolon sigmoid, yang terhubung ke rektum.
Usus ini bertanggung jawab untuk memproses limbah yang tersisa dari proses pencernaan.

Limbah atau kotoran dilewatkan melalui usus besar dengan cara peristaltik. Pertama dalam keadaan cair dan akhirnya dalam bentuk padat.

Baca juga: Sering Diare di Pagi Hari: Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengobati

Kotoran kemudian disimpan dalam usus sigmoid (berbentuk S) sampai ada dorongan untuk mengosongkannya.

Gerak peristaltik lalu akan mendorong tinja ke dalam rektum sekali atau dua kali sehari hingga dikeluarkan melalui anus.

9. Rektum

Rektum adalah ruang lurus 8 inci yang menghubungkan usus besar ke anus.

Tugas rektum adalah menerima tinja dari usus besar dan mengirim sinyal ada tinja yang harus dievakuasi (dibuang keluar) dan memegang tinja sampai evakuasi terjadi.

Baca juga: Kenali Pusing yang Bisa Jadi Gejala Stroke

10. Anus

Anus adalah bagian terakhir dari saluran pencernaan.

Organ ini berbentuk saluran sepanjang 2 inci atau 5,08 cm yang terdiri dari otot-otot dasar panggul dan dua sfingter anal (internal dan eksternal).

Anus dikelilingi oleh otot-otot sfingter yang penting dalam memungkinkan mengontrol pengeluaran tinja.

Otot dasar panggul menciptakan sudut antara rektum dan anus yang dapat menghentikan tinja keluar ketika itu tidak seharusnya.

Sfingter internal selalu kencang, kecuali ketika feses memasuki rektum. Hal ini berfungsi agar seseorang bisa mencegah BAB tanpa disadari ketika tidur atau tidak menyadari kehadiran feses.

Cara menjaga sistem pencernaan tetap sehat

Sistem pencernaan harus tetap sehat agar berfungsi dengan baik untuk mengolah makanan.

Jika terjadi gangguan pada sistem pencernaan, sebaiknya ditanggulangi segera karena dalam jangka panjang kondisi tersebut dapat memengaruhi status gizi seseorang.

Beberapa penyakit yang sering terjadi pada sistem pencernaan, antara lain:
Sakit maag

  • Penyakit asam lambung
  • Diare
  • Sembelit
  • Ambien

Melansir Health Line, untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan, siapa saja disarankan untuk melakukan beberapa kebiasaan berikut:

  1. Banyak minum air putih
  2. Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian
  3. Hindari stres
  4. Rajin olahraga
  5. Makan dengan cara yang baik, seperti tidak berlebih dan tidak terburu-buru

Apabila mengalami masalah atau gangguan pada sistem pencernaan, sebaiknya segeralah konsultasikan kepada dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Baca juga: 9 Bahaya Tak Minum Air Putih 8 Gelas Sehari

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Hati merupakan salah satu organ yang perannya sangat vital dalam tubuh manusia. Organ yang juga disebut liver ini merupakan organ terbesar di dalam tubuh. Perlu diketahui bahwa organ yang berwarna cokelat ini memiliki berat sekitar 1,5 kilogram. 

Hati atau liver terletak di rongga perut kanan bagian atas, tepat di bawah rusuk bagian kanan. Organ ini memiliki dua bagian, yaitu bagian kanan dan kiri. Lobus kanan hati merupakan bagian terbesar yang ukurannya lima sampai enam kali lebih besar daripada lobus kiri.

Kedua lobus tersebut terdiri dari 8 segmen yang terdiri dari 1.000 lobulus (lobus kecil). Lobulus ini terhubung ke saluran kecil (tabung) yang terhubung dengan saluran yang lebih besar untuk membentuk saluran hati yang umum. Hati juga memiliki pasokan darah yang unik dari dua sumber yang berbeda, yaitu: 

  1. Pasokan darah teroksigenasi yang mengalir dari arteri hepatika. 
  2. Vena portal hepatik yang mengalirkan darah yang kaya akan nutrisi. 

Semua darah yang berasal dari usus akan mencapai jantung dan paru-paru setelah melewati hati. Selain itu, hati juga menampung sekitar satu liter (13%) suplai darah tubuh pada saat tertentu. 

Fungsi Hati

Hati memiliki fungsi bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Fungsi hati mulai dari menghancurkan racun di dalam darah, menghasilkan protein, hingga membantu proses pencernaan. Namun, tak hanya itu, berikut adalah fungsi hati lainnya, antara lain: 

1. Menghancurkan Sel Darah Merah

Fungsi hati yang satu ini bukannya menghancurkan sembarang sel darah merah, tapi sel darah merah yang sudah tua. Proses ini membuat feses berwarna cokelat. Namun, jika feses ini berwarna pucat atau putih, atau warna urine menjadi lebih gelap, bisa menjadi pertanda masalah pada organ hati. Contohnya, hepatitis yang disebabkan oleh virus.

Selain warna feses dan urine, masalah hati juga bisa ditandai oleh perubahan warna mata dan kulit. Umumnya, warna mata berubah menjadi kekuningan, mengindikasikan adanya penyakit kuning dalam tubuh. Penyakit kuning atau jaundice ini disebabkan oleh penumpukkan bilirubin.

2. Membersihkan Darah

Fungsi hati lainnya adalah membersihkan darah dari senyawa berbahaya. Seperti yang berasal dari obat-obatan, alkohol, hingga racun.

3. Memproduksi Protein

Organ yang satu ini bertanggung jawab untuk memproduksi protein, seperti albumin yang berfungsi menjaga cairan dalam sistem sirkulasi tubuh. Protein yang berperan sebagai faktor pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh juga dihasilkan oleh hati.

4. Metabolisme Protein

Hati juga berperan dalam membantu metabolisme protein dengan mengubah amonia menjadi urea yang dikeluarkan bersama urine oleh ginjal.

5. Penyimpanan Nutrisi

Hati berperan penting dalam proses penyimpanan nutrisi tubuh. Misalnya zat besi, vitamin A, B12, D, dan K, serta asam folat.

6. Memproduksi Cairan Empedu dan Energi

Organ ini berperan dalam produksi cairan empedu yang bertugas membantu dalam proses pencernaan makanan. Hati juga menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa ketika glukosa darah rendah.

7. Memproduksi Kolesterol dan Hormon

Organ terbesar ini bertanggung jawab atas produksi kolesterol dan trigliserida, serta protein pembawanya agar dapat dialirkan dalam darah. Hati juga berfungsi untuk memproduksi hormon pertumbuhan anak-anak. 

Pemeriksaan Fungsi Hati

Diperlukan pemeriksaan yang disebut uji fungsi hati untuk mengetahui kondisi fungsi hati. Pemeriksaan fungsi hati ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hati secara mendalam dan ada tidaknya potensi penyakit pada liver. Terdapat penyakit yang bisa menyebabkan masalah pada liver, seperti kanker hati, hepatitis, dan sirosis hati.

Tes fungsi hati ini bisa dilakukan melalui pengambilan sampel darah untuk memeriksa senyawa-senyawa kimia di dalam hati. Pemeriksaan ini akan menentukan senyawa mana yang kadarnya berlebihan atau berkurang, sehingga menimbulkan masalah.

Berikut ini beberapa senyawa yang biasanya diukur melalui tes darah.

1. Alanin Transaminase (ALT)

ALT merupakan enzim yang berfungsi membantu mengolah protein. Kadar senyawa ini akan tinggi saat hati mengalami cedera atau peradangan, seperti hati pengidap hepatitis.

2. Gamma-Glutamyl Transferase (GGT)

Meski enzim CGT diproduksi oleh hati, tapi enzim ini juga terdapat di organ tubuh lainnya. Contohnya, pankreas, ginjal, atau otak. Pemeriksaan ini dilakukan bersama dengan komponen uji fungsi hati lain. Pemeriksaan fungsi hati ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada saluran hati atau empedu.

3. Aspartat aminotransferase (AST)

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan enzim AST yang ada di dalam hati. Kadar AST yang tinggi bisa menandai adanya masalah pada liver. Pemeriksaan fungsi hati tidak hanya melalui tes darah saja tapi juga bisa melalui tes pencitraan.

Tes ini merupakan tes diagnostik lain yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit hati. Metode ini digunakan terutama untuk memeriksa ukuran tumor atau jaringan parut di hati. 

Penyakit Hati yang Umum Terjadi

Terdapat beberapa kondisi atau penyakit berbeda yang dapat menghambat fungsi dan kesehatan hati. Berikut adalah penjabarannya, yaitu: 

  • Infeksi virus yang dapat menyebabkan penyakit dan menimbulkan peradangan pada liver. Contohnya seperti hepatitis A, hepatitis B, hingga hepatitis C. 
  • Gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau konsumsi minuman beralkohol berlebihan. Salah satu contoh dari gangguan fungsi hati yang dapat terjadi adalah sirosis hati atau penyakit hati berlemak. 
  • Kanker hati, yaitu suatu tumor ganas yang bermula dari organ hati. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel di dalam hati bermutasi dan membentuk tumor. Selain itu, beberapa jenis kanker lain juga dapat menyerang hati dan menghambat fungsinya, bilamana sudah menyebar ke bagian tubuh lain. 
  • Penyakit keturunan atau bersifat genetik, salah satunya seperti hemochromatosis.

Kapan Harus ke Dokter?

Bila merasakan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan fungsi hati, segera temui dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. Gejala gangguan fungsi hati bisa berupa:

  • Kulit dan mata yang tampak kekuningan (ikterus).
  • Sakit perut dan bengkak.
  • Bengkak di tungkai dan pergelangan kaki.
  • Kulit yang gatal.
  • Warna urine gelap.
  • Warna feses pucat.
  • Kelelahan kronis.
  • Mual atau muntah.
  • Kehilangan selera makan.
  • Kecenderungan mudah memar.

Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji rumah sakit dengan dokter spesialis pilihanmu untuk memeriksakan kondisimu. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. Liver. 
MedicineNet. Diakses pada 2022. Anatomy and Function of the Liver. 
US National Library of Medicine PubMed Health. Diakses pada 2022. How does the liver work? 
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Diseases & Conditions. Liver Disease.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Liver: Anatomy and Functions. 
Sehat Negeriku KemKes RI. Diakses pada 2022. 10 Hal yang Perlu diketahui Tentang Hati Anda. 
WebMD. Diakses pada 2022. Liver Diseases: What You Should Know.

Diperbarui pada 31 Maret 2022.