Berikut ini merupakan beberapa karakteristik interaksi sosial
Ilustrasi rapat. ©2018 Merdeka.com/Pixabay
Merdeka.com - Manusia adalah makhluk sosial. Sulit baginya untuk hidup dalam kesendirian tanpa orang lain. Mereka akan selalu hidup dalam sebuah kelompok. Sebagai anggota kelompok ini mereka bertindak dengan cara tertentu. Perilaku mereka saling mempengaruhi. Interaksi atau aktivitas bersama ini merupakan inti dari kehidupan bermasyarakat. Dari sinilah tercipta proses interaksi sosial. Proses interaksi sosial terjadi ketika terdapat dua pihak yang berinteraksi dengan melakukan kontak sosial dan komunikasi. Ya, kontak sosial dan komunikasi adalah syarat penting terjadinya proses interaksi sosial. Tanpanya, proses interaksi sosial tidak akan muncul. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Proses interaksi sosial ini bisa terjadi di mana saja, di keluarga, lingkungan sekitar, atau di sekolah dan tempat kerja. Sulit rasanya membayangkan bagaimana hidup tanpa adanya proses interaksi sosial antar individunya. Karena komunikasi yang ada di dalam proses interaksi sosial adalah dasar dari eksistensi suatu masyarakat. Dalam artikel berikut, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang proses interaksi sosial yang dilansir dari bola.com. 2 dari 4 halaman
Gilin: Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antarkelompok. Hubungan ini tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Kimball Young dan Raymond W. Mack: Pengertian interaksi sosial adalah hubungan sosial antara individu dengan perorangan atau kelompok atau hubungan kelompok dengan kelompok secara dinamis. Broom dan Selznic: Interaksi sosial merupakan proses yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan seseorang tersebut memerlukan respons terhadap tindakan orang lain. Macionis: Interaksi sosial adalah hubungan aksi dan reaksi seseorang dalam hubungannya dengan individu atau kelompok lain. Walgito: Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, sehingga terdapat hubungan yang saling timbal balik. Basrowi: Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang, kelompok dengan kelompok, maupun orang dengan kelompok manusia. Bentuknya tidak hanya bersifat kerjasama, tetapi juga berbentuk tindakan, persaingan, pertikaian dan sejenisnya. 3 dari 4 halaman
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, interaksi sosial tidak akan terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial Kontak sosial merupakan cara yang dilakukan seseorang dalam proses interaksi sosial. Meski kontak berarti sama-sama menyentuh, tetapi dalam interaksi sosial, kontak tidak selalu menimbulkan interaksi atau hubungan fisik karena orang bisa saja berbicara melalui telepon, ponsel, maupun surat. Komunikasi Dengan adanya komunikasi, pesan yang ingin kita sampaikan bisa tersampaikan. Secara harfiah, komunikasi adalah kegiatan saling menafsirkan perilaku (gerakan fisik, pembicaraan atau sikap), dan perasaan-perasaan yang tersampaikan. Ciri-Ciri Interaksi Sosial
4 dari 4 halaman
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif.
DisosiatifInteraksi sosial disosiatif adalah bentuk yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan.
Jawaban: A. dilakukan oleh seorang individu Dilansir dari Ensiklopedia, berikut ini merupakan beberapa karakteristik interaksi sosial, kecuali dilakukan oleh seorang individu. Bola.com, Jakarta - Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis berkaitan dengan hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok dan individu dengan kelompok. Sebagai makhluk sosial, manusia akan berusaha melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Sangat jarang atau bahkan hampir tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Maka itu, interaksi sosial sangat penting. Interaksi sosial bisa terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melakukan interaksi sosial, bisa saling membantu kepada orang lain agar bisa tetap bertahan hidup. Untuk mengetahui apa apakah interaksi yang terjadi adalah interaksi sosial atau bukan, kita perlu mengenal berbagai ciri dan syarat terjadinya interaksi sosial di kehidupan. Ada beberapa ciri-ciri sebuah interaksi bisa disebut sebagai interaksi sosial. Apa saja ciri-cirinya? Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri interaksi sosial, seperti dilansir dari laman repository.uin-suska.ac.id, Jumat (6/8/2021). Ilustrasi berkumpul. Credit: pexels.com/JopwellSebelum membahas ciri-ciri interaksi sosial, ketahui terlebih dahulu syaratnya. Interaksi sosial tidak terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat ini, yaitu kontak sosial dan komunikasi. 1. Kontak sosial Kontak sosial adalah sebuah cara yang dilakukan seseorang dalam proses interaksi sosial. Kontak artinya sama-sama menyentuh, tetapi dalam interaksi sosial, kontak tidak selalu terjadi interaksi atau hubungan fisik karena orang bisa berbicara melalui telepon, ponsel maupun surat. 2. Komunikasi Komunikasi menjadi satu di antara syarat interaksi sosial karena dengan adanya komunikasi, pesan yang ingin kita sampaikan jadi tersampaikan. Secara harfiah, komunikasi adalah kegiatan saling menafsirkan perilaku (gerakan fisik, pembicaraan atau sikap), dan perasaan-perasaan yang tersampaikan. Ilustrasi berkumpul dengan teman. Photo by Brooke Cagle on Unsplash1) Jumlah pelaku lebih dari seorang, bisa dua atau lebih. 2) Adanya komunikasi antara para pelaku dengan menggunakan simbol-simbol. Simbol yang paling umum digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa. 3) Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lampau, kini, dan akan datang. Hal ini berarti dalam setiap interaksi sosial ada konteks waktu yang menentukan batasan dari interaksi tersebut. 4) Adanya tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidak sama dengan yang diperkirakan oleh para pengamat. Tujuan tersebut dapat menentukan apakah interaksi akan mengarah kepada kerja sama atau mengarah kepada pertentangan. Ilustrasi berkumpul. /pexels1) Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab. 2) Berpartisipasi dengan gembira dalam kegiatan yang sesuai dengan tingkatan usia. 3) Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian. 4) Senang menyelesaikan dan mengatasi berbagai hambatan yang mengancam kebahagiaan. 5) Tetap pada pilihannya sampai diyakini bahwa pilihan itu benar. 6) Mengambil keputusan dengan senang tanpa konflik dan tanpa banyak menerima nasihat. 7) Lebih baik memperoleh kepuasan dan prestasi yang nyata ketimbang prestasi yang imajiner. 8) Dapat menggunakan pikiran sebagai alat untuk menciptakan tindakan, bukan akal untuk menunda atau menghindari suatu tindakan. 9) Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan kegagalan. 10) Tidak membesar-besarkan keberhasilan atau mengharapkan pada bidang yang tidak berkaitan. 11) Mengetahui waktu bekerja bila saatnya bekerja dan mengetahui bermain bila saatnya bermain. 12) Dapat mengatakan 'tidak' dalam situasi yang membahayakan kepentingan sendiri. 13) Dapat mengatakan 'ya' dalam situasi yang akhirnya menguntungkan. 14) Dapat menunjukkan amarah secara langsung bila bersinggung atau bila haknya dilanggar. 15) Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara dan takaran yang sesuai. 16) Dapat menahan sakit atau emosional bila perlu. 17) Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan. 18) Dapat memusatkan energi pada tujuan yang penting dan menerima kenyataan bahwa hidup adalah perjuangan yang tak kunjung berakhir. Sumber: Uin-suska.ac.id |