Berikut ini merupakan cara cara melakukan observasi secara kuantitatif kecuali

Berikut ini merupakan cara cara melakukan observasi secara kuantitatif kecuali

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh menggunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti, wawancara, kuesioner, observasi dan dokumentasi seperti rekaman video/audio dengan cara mengorganisasikan data dan memilih mana yang penting dan dipelajari, serta membuat kesimpulan, sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Teknik analisis data yang digunakan dalam analisis kualitatif memiliki empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Untuk lebih jelas dalam setiap langkahnya, akan kita bahas bersama di bawah ini. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut!

1.  Reduksi Data

Reduksi data merupakan tahap dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi data merupakan penyederhanaan, penggolongan, dan membuang yang tidak perlu data sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat menghasilkan informasi yang bermakna dan memudahkan dalam penarikan kesimpulan. Banyaknya jumlah data dan kompleksnya data, diperlukan analisis data melalui tahap reduksi. Tahap reduksi ini dilakukan untuk pemilihan relevan atau tidaknya data dengan tujuan akhir.

2.  Display Data

Display data atau penyajian data juga merupakan tahap dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian data merupakan kegiatan saat sekumpulan data disusun secara sistematis dan mudah dipahami, sehingga memberikan kemungkinan menghasilkan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif bisa berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan ataupun bagan. Melalui penyajian data tersebut, maka nantinya data akan terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.

3.   Kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan dan verifikasi data merupakan tahap akhir dalam teknik analisis data kualitatif yang dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengacu pada tujuan analisis hendak dicapai. Tahap ini bertujuan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan memungkinan mengalami perubahan apabila tidak ditemukan bukti yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid, maka kesimpulan yang dihasilkan merupakan kesimpulan yang kredibel. Verifikasi dimaksudkan agar penilaian tentang kesesuaian data dengan maksud yang terkandung dalam konsep dasar analisis tersebut lebih tepat dan obyektif. Salah satu cara dapat dilakukan adalah dengan Peer debriefing.

4. Tertarik Mempelajari Kombinasi Teknik Analisis Data Kualitatif dengan Real Case Industri? Yuk, Mulai Belajar Data Science Gratis sekarang!

Terapkan ilmunya sekarang dengan bergabung bersama platform belajar online DQLab! Selain bisa meningkatkan ilmu data yang dimiliki, kamu juga bisa membangun portofolio datamu di DQLab guna mempersiapkan dirimu berkarir di industri data. 

Sign Up untuk nikmati module GRATIS "Introduction to Data Science" dengan pengalaman belajar yang seru menyenangkan serta aplikatif pada industri nyata! Untuk kamu yang ingin mulai belajar Data Science atau siap berkarir jadi Data Analyst, Data Scientist, dan Data Engineer, persiapkan diri kamu dengan tepat sekarang. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Yuk #MulaiBelajarData di DQLab.

Dengan belajar di DQLab, kamu bisa:

  • Menerapkan teknik mengolah data kotor, hasilkan visualisasi data dan model prediksi dengan studi kasus Retail dan Finansial

  • Dapatkan sesi konsultasi langsung dengan praktisi data lewat data mentoring

  •  Bangun portofolio data langsung dari praktisi data Industri

  •  Akses Forum DQLab untuk berdiskusi.

Simak informasi di bawah ini untuk mengakses gratis module "Introduction to Data Science":

1.    Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id/signup

2.    Akses module Introduction to Data Science

3.    Selesaikan modulenya, dapatkan sertifikat & reward menarik dari DQLab

Penulis : Salsabila Miftah Rezkia

Editor : Annissa Widya Davita

Bernas.id – Proses pengamatan dengan meneliti sebuah objek maupun subjek untuk mendapat data dan informasi yang valid sering kamu lakukan bukan? Dalam dunia ilmiah hal tersebut dikenal dengan observasi. Secara umum observasi adalah kegiatan yang dilakukan dengan memanfaatkan penglihatan dan perasaan untuk memahami fenomena berdasarkan pengetahuan dan ide-ide yang sudah diketahui sebelumnya.

Data dan informasi yang diperoleh harus setidaknya memuat sifat objektif, nyata, dan dapat dipertanggungjawabkan. Data dan informasi tersebutlah yang dipakai untuk kepentingan tertentu yang mendukung penelitian/kegiatan/pengambilan keputusan.

Definisi observasi menurut ahli, Nawawi dan Martini menjelaskan bahwa pengertian observasi adalah kegiatan mengamati dibarengi pencatatan secara urut. Hasil dari observasi tersebut disampaikan dalam bentuk laporan sistematis dan sesuai kaidah yang berlaku.

Lantas bagaimana ciri-ciri observasi? jenis observasi yang bisa mendukung keberhasilan penelitian? Manfaat yang bisa diperoleh dari dilakukannya observasi? Serta apa kelebihan dan kelemahannya? Keempat hal tersebut akan diulas dalam pembahasan berikut ini disertai contoh dan cara observasi.

Baca juga: Apa Itu Latar Belakang? Ini Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya

Jenis-Jenis Observasi

Kegiatan observasi sangat familiar di dunia pendidikan bisa dilakukan oleh individu maupun kelompok besar. Macam-macam observasi berdasarkan kegiatannya dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu :

1. Observasi Partisipasi

Observasi jenis ini dilakukan langsung oleh pengamat tanpa melalui bantuan metode lain seperti wawancara maupun koesioner.

2. Observasi Sistematis

Observasi sistematis memiliki kerangka yang meliputi faktor atau parameter yang sudah disusun sebelum memulai kegiatan observasi.

3. Observasi Eksperimental

Observasi eksperimental adalah dilaksanakan dengan maksud untuk menguji suatu penemuan tentang objek tertentu.

4. Observasi Terbuka

Observasi terbuka pasti sering kamu lihat selama pembelajaran di kelas, kemudian ada yang mengawasi proses pembelajaran dikelas,  maka observasi tersebut disebut sebagai observasi terbuka. Dimana observasi ini tidak menggunakan apapun kecuali kertas kosong untuk mencatat hasil yang diamati.

5. Observasi Terfokus

Observasi ini sering juga kamu temui di kelas, dimana ada perjanjian antara guru dan siswa untuk mengadakan kuis. Penilaian didapat dari partisipasi siswa dalam menjawab, sehingga observasi ini membutuhkan fokus khusus agar tujuannya dapat tercapai.

6. Observasi Umum/Awam

Observasi umum atau awam sering dilakukan oleh orang-orang dalam keseharian. Misal mengamati anak bermain kelereng, melihat kendaraan lewat setiap hari, dan lainnya. 

7. Observasi ilmiah

Observasi ini dilandasi oleh kaidah ilmiah dan memiliki perencanaan yang matang dari segi objektifitas, hipotesis, dan waktu pengamatan juga diatur. Pengamatan ilmiah sering dimanfaatkan karena memiliki standar khusus di bidang akademik. 

Baca juga: 51 Jenis Font Keren untuk Desain dan Menulis Buku 2021

Ciri-Ciri Observasi

Pada dasarnya, seperti penjelasan sebelumnya bahwa observasi merupakan kegiatan pencarian informasi dari objek. Secara umum, memiliki ciri-ciri antara lain yaitu:

  1. Bersifat Objektif; yaitu data dan informasi harus valid tanpa mengada-ngada maupun mengambil hasil observasi orang lain.
  2. Mengandung Fakta; Pengamatan merupakan sebuah fakta dan tidak ada keraguan sedikitpun perihal kebenarannya. 
  3. Runtut dan Sistematis; Kegiatan observasi disusun dan dilakukan sesuai metode yang sudah disusun dan tertata teratur tanpa asal-asalan.
  4. Hasilnya Dapat Dibuktikan Kebenarannya; Kebenaran data dapat dibuktikan dengan berbagai sudut pandang informan, tidak cukup hanya dari informasi satu orang saja agar data benar-benar valid dan benar, karena nanti akan dibandingkan antara hasil analisis dengan data mentah saat observasi.
  5. Disajikan Secara Menarik; Setelah melakukan observasi hendaknya data disuguhkan dalam bentuk yang menarik baik berupa grafik, diagram maupun yang lainnya. Agar pembaca yang hendak mengetahui hasil observasi kita tidak jenuh.
  6. Berbobot dan Berkualitas; apa yang diobservasi harus memiliki nilai berbobot dan penting sehingga hasil yang diperoleh akan memberi hasil untuk memecahkan suatu masalah.

Baca juga: Cara Menulis Kutipan Langsung dan Kutipan Tidak Langsung Lengkap

Tujuan Observasi

Setiap kegiatan akan berujung pada pencapaian tujuan,  tidak terkecuali observasi. Berikut merupakan tujuan observasi secara umum:

  1. Mempelajari setting, artinya observasi akan membuat kita untuk memepelajari cara menarasikan atau menjelaskan sebuah informasi dengan berlandaskan pada teori tertentu.
  2. Mendeskripsikan arti suatu kejadian, artinya melalui observasi kita akan membuka berbagai sudut pandang dari berbagai kacamata sehingga mampu menyimpulkan makna atau sisi positif dan negatif bahkan kekurangan dan kelebihan suatu kegiatan tersebut.  Hal ini untuk menunjang penelitian kita agar dapat menganailis secara kritis.

Baca juga: Bagaimana Cara Menulis Sitasi yang Benar? Begini Cara Penulisannya

Manfaat Observasi

Banyak hal yang dapat kita peroleh dari adanya kegiatan observasi dalam penambahan wawasan dan pengetahuan. Berikut adalah manfaat dari observasi:

  1. Hasil yang diperoleh merupakan deskripsi yang mampu menjelaskan atau memperkirakan permasalahan pada dunia nyata.
  2. Memungkinkan peneliti untuk menafsirkan hasil penemuan dan diinterpretasikan dengan teori yang ada.
  3. Observasi tersebut akan diuji kualitasnya sehingga hasilnya valid dan dapat dipakai untuk mengambil keputusan. 
  4. Observasi dapat mengetahui segala bentuk indikasi yang tidak nyata atau sesuatu yang janggal. 
  5. Proses observasi dapat menjawab permasalahan yang tidak dapat dijawab oleh suatu eksperimen.
  6. Suatu peristiwa atau fenomena bisa dicatat secara kronologis agar berurutan.
  7. Suatu observasi bisa digabungkan dengan sistem lainnya.
  8. Memberikan Wawasan lebih luas kepada pengamat maupun orang lain yang membaca hasil observasi.
  9. Kita juga bisa menambah pengetahuan yang lebih luas dengan dengan  mengkombinasikan observasi dengan metode Lain, baik wawancara dokumentasi, dan lainnya.

Baca juga: Cara Membuat Tugas Resume Bagi Mahasiswa dan Pelamar Kerja

Metode Sederhana Melakukan Observasi

Setiap orang dapat melakukan observasi asalkan mengikuti langkah-langkah yang tepat. Cara yang tepat ketika melakukan observasi sangat berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan. Untuk melakukannya, kamu dapat mengikuti metode observasi dalam penelitian berikut ini:

  1. Menentukan objek observasi.
  2. Membuat pedoman observasi atau kerangka penelitian.
  3. Menentukan lokasi observasi.
  4. Menentukan metode pengumpulan data yg ingin dilakukan, misal, dengan wawancara, dokumentasi, atau kuesioner.
  5. Menentukan metode analisis yang bertujuan agar mendapatkan kesimpulan tepat.

Baca juga: Penelitian Kuantitatif: Tujuan, Jenis, dan Langkah Penelitian

Contoh Observasi Penelitian

Ada beragam tema yang dapat dipakai untuk observasi, biasanya tergantung studi pendidikan yang kamu pelajari. Untuk melakukannya dibutuhkan kerangka observasi tertentu. Misalnya, kamu dapat melihat contoh objek penelitian berikut ini:

  1. Observasi tentang kredit macet pada Bank Mandiri.
  2. Penelitian pendapatan negara di kantor Pajak.
  3. Tingkat keefektifan lembaga filantropi studi pada NU CARE LAZISNU Jawa Tengah.

Kelebihan observasi yaitu dapat mengetahui perilaku pertumbuhan dan waktu kejadian dengan detail, dapat berkomunikasi dengan informan secara verbal maupun tidak. Di luar kelebihannya, observasi memiliki kekurangan yaitu membutuhkan waktu yang lama untuk mengumpulkan data dan informasi. Pengumpulan data observasi juga dilakukan secara langsung dan memakan waktu lama.

Bahkan ada keterbatasan topik yang sifatnya pribadi misal bagaimana sikap anak ketika kedua orang tuanya bertengkar, kita tidak mungkin menjadi pengamat perihal perihal permasalahan privasi seseorang.

Selain itu, dalam perusahaan juga tidak dapat seenaknya meminta informasi terkait database karyawan. Rahasia operasional perusahaan juga tidak dibolehkan bagi kita melakukan observasi.

Di antara data dan informasi perusahaan yang bersifat rahasia adalah seperti metode produksi, pengolahan, penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi.  Lain halnya apabila kita bekerja dalam perusahaan tersebut di bagian analisis produk/keuangan dan sebagainya, maka observasi tersebut menjadi teman sehari-hari.

Demikian ruang lingkup tentang teori observasi yang dapat membuka wawasan baru bagi kamu yang hendak menjalani observasi. Kini kamu telah mengerti apa yang dimaksud dengan observasi, jenis-jenis pengamatan, dan metode observasi untuk penelitian. Untuk memilih metodologi observasi kamu tinggal menyesuaikannya dengan tujuan observasi itu sendiri.

Baca juga: Cara Menulis Abstrak Penelitian Skripsi, Makalah, dan Karya Ilmiah