Berikut ini pernyataan yang menunjukan adanya modernisasi dalam perdagangan adalah

Berikut ini pernyataan yang menunjukan adanya modernisasi dalam perdagangan adalah

Ketika kita mendengar kata “modern”, maka sepintas kemudian kita membayangkan adanya peralatan yang serba modern, dan tatanan kehidupan modern. Namun demikian, lebih jauh lagi bahwa modernisasi tidak sekedar menyangkut aspek yang materiil saja, melainkan juga aspek-aspek yang immateriil, seperti pola pikir, tingkah laku, dan lain sebagainya. Secara umum modernisasi mengarah pada suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan. Adanya modernisasi tidak lepas dari proses globalisasi. Hal ini dikarenakan hasil dari globalisasi adalah modernisasi. Lantas apa itu modernisasi dan globalisasi? Mari telusuri pada pembahasan berikut.

Pengertian Modernisasi dan Globalisasi

  • Modernisasi menurut KBBI adalah proses pergesaran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini.
  • Globalisasi menurut KBBI adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia
  • Menurut Wilbert E. Moore, pengertian modernisasi adalah mencakup suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomi dan politik yang menandai negara-negara Barat yang stabil[1].
  • Globalisasi dalam arti literal adalah sebuah perubahan sosial, berupa bertambahnya keterkaitan di antara masyarakat dan elemen-elemennya yang terjadi akibat transkulturasi dan perkembangan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional [1].

Ciri-Ciri Kepribadian Modern

Alex Inkeles dan Smith menggambarkan adanya tipe kepribadian khusus yang menurut pandangannya sebagai ciri masyarakat modern. Berikut ini adalah ciri-ciri tersebut[2].

1) Bebas dari kekuasaan tradisional, antidogmatis dalam berpikir

2) Memperhatikan masalah publik

3) Terbuka terhadap pengalaman baru

4) Yakin terhadap sains dan nalar

5) Berencana, tanggap berorientasi ke masa depan, mampu menunda kepuasan

6) Aspirasi tinggi, berpendidikan, berbudaya, dan profesional

Syarat-syarat Modernisasi

Syarat-syarat suatu modernisasi secara umum menurut Soerjono Soekanto adalah sebagai berikut[2].

1) Cara berpikir ilmiah.

2) Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi modern.

3) Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.

4) Penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa, dimana hal ini dilakukan secara bertahap karena berkaitan dengan sistem kepercayaan masyarakat (belief system).

5) Tingkat organisasi yang tinggi, di satu sisi berarti disiplin, sementara di sisi lain berarti pengurangan kemerdekaan.

6) Sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial (social planning).

Gejala-Gejala Modernisasi

Gejala-gejala modernisasi di Indonesia yang bisa Anda amati mencakup berbagai bidang, yakni sebagai berikut[2].

1) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Gejala yang menyangkut ilmu pengetahuan dan teknologi ditandai dengan penemuan dan pembaharuan berbagai unsur teknologi baru yang dapat meningkatkan kemakmuran rakyat. Misalnya pembuatan pesawat terbang oleh PTDI Bandung, pembuatan sistem air bersih Goa Bribin di Gunung Kidul Yogyakarta dengan menarik air di sungai bawah tanah yang bekerjasama dengan Jerman.

2) Bidang Ekonomi

Kemajuan bidang ekonomi mendorong kemajuan bidang industri menggunakan tenaga modern untuk meningkatkan ekspor dan menarik tenaga kerja. Bidang ekonomi yang menyangkut pola produksi, distribusi, dan konsumsi melibatkan seluruh komponen masyarakat. Oleh karena itu, gejala modernisasi yang muncul juga sangat mudah diamati oleh berbagai kalangan masyarakat, baik yang bersikap terbuka, maupun tertutup terhadap gejala modernisasi.

3) Politik dan Ideologi

Upaya demokratisasi yang berasaskan Pancasila dengan mengedepankan persamaan-persamaan hak atas ekonomi, hukum, pendidikan, kesehatan, sosial tanpa diskriminasi, menjadi harapan dan tumpuan bagi segenap lapisan masyarakat. Gejala politik dan ideologi modern bercirikan pemikiran-pemikiran baru tentang ketatanegaraan dan falsafah negara.

4) Bidang Agama dan Kepercayaan

Membangun kehidupan agama dan kepercayaan yang mampu memegang keseimbangan antara nilai-nilai keagamaan dan kemajuan, keseimbangan meraih nilai kehidupan dunia dan akhirat. Kemajuan dalam bidang agama dan kepercayaan menyangkut aspek nilai maupun pemikiran yang terbuka terhadap berbagai perubahan, dan menyikapinya secara positif, sehingga ada keseimbangan antara masalah-masalah keduniawian dan masalah-masalah non-keduniawian.

Dampak Globalisasi pada Perubahan Sosial Budaya[3]

Proses Terjadinya Globalisasi

Berdasarkan sejarah, proses terjadinya globalisasi telah dimulai sejak lama. Berikut penjelasannya[4].

Globalisasi sebagai fenomena abad ke 20 ini dapat dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi antarbangsa di dunia telah ada selama berabad-abad. Benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegara sekitar tahun 1000 dan 1500 SM. Saat itu pedagang dari Cina dan India mulai menelusuri negara lain. Selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Fase selanjutnya adalah eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa didunia. Pada saat itu berkembang pula kolonialisasi yang membawa pengaruh besar terhadap difusi (penyebaran) antarkebudayaan di dunia.

Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapatkan momentumnya ketika Perang Dingin berakhir dan komunisme dunia runtuh. Implikasinya, Negara-negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transfortasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.

Sejak sekolah dasar, kamu sudah mengetahui bahwa letak Indonesia sangat strategis, yaitu di antara dua samudra dan dua benua. Maksudnya, Samudra Hindia dan Pasifik, serta Benua Australia dan Asia. Karena letak tersebut, berbagai pengaruh dengan mudah masuk ke Indonesia. Pengaruh Hindu, Buddha, Islam, Kristen, dan budaya Barat datang silih berganti. Letak yang strategis ini pula yang menyebabkan Indonesia pernah berjaya pada masa perdagangan dan pelayaran kuno sekitar abad XV.

Sekarang kita memasuki abad XXI. Perubahan-perubahan besar terjadi tanpa kita sadari. Perubahan itu terkait dengan suatu proses yang disebut dengan globalisasi. Dalam globalisasi, terjadi perubahan yang begitu besar, dahsyat, dan mengglobal. Tentunya, Indonesia sangat sulit untuk menghindarkan diri dari perubahan tersebut, dan bahkan arus globalisasi telah banyak mengubah masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Situasi dan kondisi ini ditakutkan akan mengancam jati diri bangsa. Tidak selamanya pengaruh globalisasi baik dalam kehidupan suatu negara. Oleh karena itu, kita sebagai generasi bangsa yang peduli dengan kondisi dan kehidupan negara, berupaya untuk mencari gagasan tepat untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa.

Berikut ini video yang menjelaskan tentang globalisasi dan dampaknya di dalam kehidupan sehari-hari.

Dampak Modernisasi dan Globalisasi

Ada dua dampak modernisasi dan globalisasi bagi masyarakat, yakni dampak positif dan negatif[2].

1. Dampak positif, mengarah pada kemajuan dengan menuju terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera. Hal inilah yang dijadikan harapan masyarakat. Dengan adanaya kegunaan yang positif dari modernisasi maka masyarakat dapat mewujudkan ketepatan dalam hidupnya. Dampak positif perubahan sosial budaya yang terjadi akibat modernisasi dan globalisasi antara lain sebagai berikut.

a. Adanya kemudahan dalam komunikasi, karena dengan globalisasi maka batas-batas antar-daerah menjadi hilang, seperti dengan maraknya fasilitas handphone yang sekarang ini bisa dengan mudah dijumpai di berbagai lapisan masyarakat.

b. Kemajuan teknologi di berbagai bidang. Hal-hal positif yang berkaitan dengan teknologi sebaiknya diadopsi untuk kepentingan yang bersifat positif. Meskipun tidak bisa dipungkiri di samping dampak positif juga selalu disertai dengan dampak negatif.

2. Dampak negatif, mengarah pada kemunduran, ditandai dengan adanya tindak kriminalitas, konflik sosial, deviasi sosial, serta berbagai masalah sosial lainnya. Hal inilah yang menjadi titik jenuh dari perubahan sosial dalam masyarakat. Adapun dampak negatif dari perubahan sosial budaya yang terjadi akibat modernisasi dan globalisasi yang dapat dijumpai sekarang ini, di antaranya sebagai berikut.

a. Bergesernya selera orang ketika dulunya biasa makan nasi, sekarang ini lebih suka makanan siap saji (fast food), seperti Mc. Donald, KFC, Texas, dan lain-lain. Orang tidak lagi memakan makanan demi memenuhi kebutuhan rasa lapar yang dialami, tetapi sekarang ini lebih didominasi oleh adanya rasa gengsi atau prestise yang tinggi apabila makan di restoran terkenal yang merupakan produk dari luar negeri.

Hal ini ditengarai juga merupakan dampak dari iklan yang sering ditayangkan di berbagai media, bahwa kalau orang ingin modern maka harus mengikuti gaya hidup modern termasuk dalam hal pola makan yang diakibatkan pada cara-cara dan pola-pola Barat. Ini semua adalah dampak dari adanya globalisasi dan modernisasi di segala bidang.

b. Dalam hal pakaian, sekarang ini banyak orang yang kemudian cenderung meniru cara berpakaian ala Barat.

c. Dalam hal bergaul pun, sekarang ini telah banyak pergaulan bebas yang diadopsi dari cara pergaulan di luar negeri. Seks bebas sekarang ini sudah menjamur. Orang tidak malu lagi bila hidup bersama tanpa nikah. Dalam hal ini bisa dikaji bahwa budaya malu telah bergeser akibat hanya mengejar hedonisme (kesenangan duniawi) sehingga kontrol sosial pun juga sekarang ini sudah sulit untuk ditemui.

d. Dalam hal lingkungan, sekarang ini banyak sekali limbah yag mencemari lingkungan akibat perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Seperti kasus Buyat, dimana warga banyak yang menjadi korban terkena penyakit minamata akibat limbah Mercury yang dihasilkan dari limbah PT Newmont Minahasa Raya yang selama ini dialirkan ke Teluk Buyat telah mencemari ikan dan air di teluk tersebut. Sementara itu warga di sana menggantungkan kehidupan pada hasil ikan tangkapan nelayan serta dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas juga memakan ikan yang telah tercemar tersebut.

e. Banyak pulau-pulau di Indonesia yang digadaikan kepada perusahaan/negara asing. Sebagai contoh, Pulau Bintan telah dikontrakkan untuk dikelola Singapura selama 80 tahun. Sampai saat ini baru berjalan 15 tahun. Bisa dibayangkan betapa banyaknya kekayaan Indonesia yang sebenarnya bisa dinikmati banyak orang untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat telah terampas oleh dominasi asing begitu saja. Tentu saja ini tidak terlepas dari kurangnya kontrol dari masyarakat atas kebijakan pemerintah daerah setempat yang hanya mencari keuntungan semata. Demikian pula yang terjadi dengan perusahaan Newmont. Selama ini penghasilan besar masuk ke tangan asing juga.

Tantangan Indonesia dalam Menghadapi Modernisasi dan Globalisasi

Globalisasi sedang melanda dunia. Apa pun akibatnya, kita harus siap menghadapinya. Kalau kita cermati, globalisasi mengakibatkan dampak baik dan buruk. Tentu kamu sadari, sekarang ini penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. Hal itu didukung denganadanya kemajuan di bidang teknologi, informasi, komunikasi, dan transportasi. Misalnya, suatu peristiwa yang terjadi di suatu negara dengan mudahnya dapat diakses di negara lain[1].

Namun di sisi lain, globalisasi mendorong terjadinya pasar bebas dan imperialisme dalam bentuk baru. Dengan pemberlakuan pasar bebas, batas-batas penanaman modal dan asal barang menjadi semakin kabur. Sedangkan, imperialisme bentuk baru itu tercipta karena dalam globalisasi memungkinkan perkembangan paham liberalisme yang ditandai dengan dominasi kelompok kuat terhadap kelompok lemah [1].

Nah, untuk menyikapi hal itu, kita bangsa Indonesia harus memperkuat eksistensi jati diri bangsa. Hal itu dimaksudkan untuk menyaring berbagai pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia. Kita ambil pengaruh yang baik dan kita tolak pengaruh yang buruk atau mencari solusi terbaik dari pengaruh buruk itu. Dengan memperkuat jati diri bangsa Indonesia, tentunya kita tidak akan mudah terpengaruh oleh berbagai dampak globalisasi[1].

Solusi dalam Menghadapi Modernisasi dan Globalisasi

Di bawah ini akan dikemukakan beberapa gagasan, yang mungkin dapat mengatasi memudarnya jati diri bangsa Indonesia[1].

a. Meningkatkan Pemahaman tentang Bhinneka Tunggal Ika

Kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam lambang negara Indonesia, yaitu burung Garuda. Secara umum kalimat itu diartikan dengan berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Maksudnya, Indonesia memang terdiri atas berbagai suku, agama, dan ras yang berbeda tetapi perbedaan itu dapat disatukan di dalam negara Indonesia. Kalau rasa kebinekaan itu dapat terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan, tentunya rasa kebangsaan (nasional- isme) dapat juga terus dijaga. Nah, kamu sebagai pelajar, harus bisa meyakinkan dirimu bahwa kebinekaan (perbedaan) yang terdapat di Indonesia adalah salah satu ciri atau jati diri bangsa Indonesia yang harus tetap dilestarikan.

b. Menggunakan Pancasila sebagai Filter Budaya Asing dan Kemajuan Iptek

Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sekaligus merupakan pandangan hidup bangsa. Di dalam sila-sila Pancasila terdapat kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia yang sudah berurat akar. Bagi bangsa Indonesia, nilai-nilai itu merupakan jati diri bangsa yang menjadi cita-cita moral yang perlu diwujudkan.

Dengan adanya tantangan globalisasi yang semakin menggila ini, Pancasila dapat dimanfaatkan sebagai filter atau penyaring berbagai pengaruh yang ditimbulkan oleh globalisasi. Tentunya, kita harus bersikap bijaksana dan mau membuka diri terhadap globalisasi dan kemajuan iptek. Namun, diperlukan juga sikap waspada terhadap pengaruh yang ditimbulkannya. Apakah pengaruh itu sesuai dengan Pancasila atau tidak? Kalau sesuai, dapat diambil dan sebaliknya kalau tidak sesuai dapat ditolak.

c. Menunjukkan Prestasi Putra Putri Bangsa Indonesia

Yoshua Michael Maranatha, wakil Indonesia dalam The 2nd International Junior Science Olympiade (IJSO) yang diselenggarakan pada tanggal 4–12 Desember 2005 di Kota Yogyakarta mengantongi dua gelar sekaligus, yaitu sebagai Absolute Winner dan The Best Theory.

Tidak hanya Yoshua. Masih banyak lagi putra putri Indonesia yang berprestasi, baik itu di bidang ilmu pengetahuan, olahraga, seni, ataupun bidang-bidang yang lain. Misalnya, Taufik Hidayat di bidang bulu tangkis yang pada tanggal 22 Agustus 2005 berhasil menjuarai turnamen piala dunia yang diselenggarakan diAnaheim, Amerika Serikat.

Kamu pun dapat menunjukkan prestasimu di bidang yang kamu minati. Nah, dengan menggambarkan dan menunjukkan berbagai prestasi putra putri bangsa Indonesia, tentunya akan dapat menimbulkan suatu kebanggaan tersendiri. Ternyata, prestasi putra putri Indonesia diakui oleh internasional.

d. Menggambarkan Tantangan-Tantangan Global yang Harus Dihadapi Bangsa Indonesia

Globalisasi yang sedang melanda dunia ini tentunya menimbulkan berbagai dampak. Dampak-dampak itu merupakan masalah atau tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia. Dengan mengetahui tantangan-tantangan itu dan menggambarkan bagaimana bentuk-bentuknya, maka kita akan lebih mudah untuk menghadapi dan mencari cara untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

e. Memotivasi Bangsa Indonesia untuk Bersikap Kritis terhadap Perubahan

Perubahan belum tentu buruk. Nah, kamu harus dapat memilah mana perubahan yang baik dan mana yang buruk. Setelah itu, kamu juga harus pandai-pandai menyikapi perubahan-perubahan tersebut. Dengan sikap kritis dan bijak, kamu dapat mengambil keuntungan dari sikap perubahan-perubahan yang ada tanpa terjerumus atau terpengaruh oleh dampak negatif yang ditimbulkannya.

Kesimpulan

Sebagaimana telah dijelaskan di depan bahwa tidak ada satu pun negara yang tidak ikut dalam derasnya arus globalisasi. Apabila kita mau melihat lebih dalam, adanya proses globalisasi tidak selamanya bersifat negatif. Sebagai contohnya, di era globalisasi seperti saat ini kita dapat dengan mudah mendapatkan barang-barang yang berasal dari negara luar tanpa perlu repot-repot datang ke negara tersebut. Namun, globalisasi menjadi negatif apabila kita menelan mentah-mentah tanpa adanya dasar yang teguh dari setiap pengaruh globalisasi yang datang. Jelas kondisi ini akan menghambat integrasi bangsa terlebih mengancam eksistensi jati diri bangsa pada umumnya. Oleh karena itu, kita harus memiliki dasar yang kuat serta sikap yang bijak untuk dapat mengambil keuntungan dari arus globalisasi.

Contoh Soal

1. Tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi telah melanda bangsa Indonesia. Manakah pernyataan di bawah ini yang bukan menjadi dampak dari globalisasi?

a. Investasi tidak mengenal batas negara.

b. Masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia.

c. Barang-barang bebas masuk ke berbagai negara.

d. Modal asing dapat dengan leluasa membuka jaringan usaha.

e. Peranan negara dalam bidang ekonomi semakin berkurang.

Jawaban : E

2. Globalisasi berdampak baik dan buruk terhadap masyarakat Indonesia. Bagaimana kita harus menyikapinya?

a. Menolak globalisasi (antiglobalisasi).

b. Globalisasi tidak boleh masuk Indonesia.

c. Bersikap terbuka terhadap globalisasi namun tetap berpegang teguh pada Pancasila.

d. Bersikap tertutup terhadap globalisasi dan tetap berpegang teguh hanya pada Pancasila.

e. Globalisasi hanya baik untuk bangsa Barat.

Jawaban : C

3. Bagaimana hubungan antara globalisasi yang terjadi dengan jati diri bangsa Indonesia?

a. Jati diri bangsa Indonesia adalah Pancasila.

b. Pancasila tidak akan terpengaruh oleh globalisasi.

c. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.

d. Globalisasi selalu menyebabkan hilangnya jati diri suatu bangsa.

e. Globalisasi dapat berdampak kepada memudarnya jati diri bangsa.

Jawaban : E

4. Rasa kebangsaan atau nasionalisme dapat dijaga dengan salah satu hal di bawah ini . . . .

a. memupuk rasa primordialisme

b. meningkatkan rasa kedaerahan

c. melakukan demonstrasi terhadap globalisasi

d. antiterhadap perkembangan ilmu pengetahuan

e. meningkatkan pemahaman ber-Bhinneka Tunggal Ika

Jawaban : E

5. Gejala modernisasi di Indonesia dapat dilihat dalam hal-hal berikut ini, kecuali … .

a. perubahan IPTEK

b. pembaharuan sistem ekonomi

c. pembaharuan keagamaan

d. merebaknya poligami

e. tumbuhnya partai politik

Jawaban : C

Referensi

  1. Laning, V.D. 2009. Sosiologi: Untuk Kelas XII SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
  2. Aman, N. Hidayah, G. Hendrastomo. Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
  3. Temukan Pengertian. 2017. Pengertian Modernisasi dan Globalisasi. https://www.temukanpengertian.com/2017/02/pengertian-modernisasi-dan-globalisasi.html (diakses 18 Desember 2020)
  4. Maryati, K., dan J. Suryawati. 2012. Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Esis Erlangga.