Berikut ini yang merupakan wujud kebudayaan yang bersifat abstrak adalah

Segala hal yang berkaitan dengan perilaku manusia dalam kehidupannya dikategorikan sebagai kebudayaan. Wujud kebudayaan merupakan salah satu diketahui ketika belajar tentang budaya.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi [budia atau akal]; diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa Inggris yaitu culture dan bahasa Latin cultura.

Menurut Koentjaraningrat kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, dan tindakan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar.

Pendapat Ahli tentang Wujud Kebudayaan

lalu bagaimana wujud kebudayaan itu?

1. Wujud Kebudayaan Menurut J.J. Hoenigman

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

a. Wujud kebudayaan sebagai sistem ide

Wujud kebudayaan sebagai sistem ide bersifat sangat abstrak, tidak bisa diraba atau difoto dan terdapat dalam alam pikiran individu penganut kebudayaan tersebut. Wujud kebudayaan sebagai sistem ide hanya bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari yang mewujud dalam bentuk norma, adat istiadat, agama, dan hukum atau undangundang.

Contoh wujud kebudayaan sebagai sistem ide yang berfungsi untuk mengatur dan menjadi acuan perilaku kehidupan manusia adalah norma sosial. Norma sosial dibakukan secara tidak tertulis dan diakui bersama oleh anggota kelompok masyarakat tersebut. Misalnya, aturan atau norma sopan santun dalam berbicara kepada orang yang lebih tua dan aturan bertamu di rumah orang lain. Bentuk kebudayaan sebagai sistem ide secara konkret terdapat dalam undang-undang atau suatu peraturan tertulis.

Contoh: Aturan atau norma sopan santun dalam bertutur kata kepada orang yang lebih tua, aturan bertamu di rumah orang lain. Contoh wujud konkretnya terdapat di dalam undang-undang atau aturan tertulis

b. Wujud kebudayaan sebagai sistem aktivitas

Wujud kebudayaan sebagai sistem aktivitas merupakan sebuah aktivitas atau kegiatan sosial yang berpola dari individu dalam suatu masyarakat. Sistem ini terdiri atas aktivitas manusia yang saling berinteraksi dan berhubungan secara kontinu dengan sesamanya. Wujud kebudayaan ini bersifat konkret, bisa difoto, dan bisa dilihat.

Contoh: Budaya upacara perkawinan, proses pemilihan pemimpin, atau kampanye partai yang dikategorikan sebagai wujud kebudayaan yang berupa aktivitas individu.

c. Wujud kebudayaan sebagai sistem artefak

Wujud kebudayaan sebagai sistem artefak adalah wujud kebudayaan yang paling konkret, bisa dilihat, dan diraba secara langsung oleh pancaindra. Wujud kebudayaan ini adalah berupa kebudayaan fisik yang merupakan hasil-hasil kebudayaan manusiaberupa tataran sistem ide atau pemikiran ataupun aktivitas manusia yang berpola.

Contoh: Wayang golek dari Jawa, kain ulos dari Batak, songket dari Padang, ataupun sebuah mahar berupa barang yang harus diberikan dalam upacara adat perkawinan.

2. Wujud Kebudayaan Menurut Koentjaraningrat

Prof. Dr. Koentjaraningrat

Menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan dibagi menjadi nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik. Koentjaraningrat adalah guru besar antropologi dari Universitas Indonesia.

a. Nilai-nilai Budaya

Istilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkah lakunya.

b. Sistem Budaya

Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami. Kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu.

c. Sistem Sosial

Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.

d. Kebudayaan Fisik

Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain

Penutup

Demikian artikel Wujud Kebudayaan Menurut 2 Pakar Antropologi Terkemuka, semoga bermanfaat.

You're Reading a Free Preview
Page 2 is not shown in this preview.

KOMPAS.com – Kebudayaan adalah hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. E. B. Taylor dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture [1871] menyebutkan kebudayaan adalah semua hasil aktivitas manusia bauk yang sifatnya konkrit maupun abstrak, baik dengan tujuan positif maupun negatif.

Kebudayaan manusia memiliki beberapa wujud. Menurut Jphn J. Honigmann dalam buku The World of Man [1959] menyebutkan wujud kebudayaan ada tiga yaitu ideas [gagasan], activities [aktivitas], dan artifact [artefak].

Wujud kebudayaan sebagai gagasan [wujud ideal]

Wujud kebudayaan sebagai gagasan adalah wujud yang ideal yang sifatnya abstrak. Artinya kebudayaan dala wujud ideal tidak dapat disentuh maupun raba karena terletak di dalam pikiran manusia.

Wujud kebudayaan sebagai gagasan berupa nilai-nilai, norma-norma, peraturan, kepercayaan, ide-ide, ideologi, falsafah, maupun gagasan yang tertanam di dalam akal manusia. Gagasan dalam suatu kebudayaan selalu berkaitan satu-sama lain membentuk sistem budaya.

Baca juga: Dinamika Kebudayaan dan Prosesnya

Wujud kebudayaan sebagai aktivitas [tindakan]

Wujud kebudayaan sebagai aktivitas adalah tindakan yang sifatnya konkret karena dapat dilihat, diamati, dan juga didokumentasikan. Kebudayaan sebagai aktivitas dilihat melalui tindakan berpola yang dilakukan masyarakat.

Pola tersebut menunjukkan bagaimana masyarakat dalam suatu kebudayaan berperilaku menurut adat istiadat mereka.

Sehingga wujud kebudayaan sebagai aktivitas juga sering disebut dengan sistem sosial dalam suatu masyarakat yang berbudaya.

Sistem sosial kebudayaan menunjukkan bagaimana manusia dalam suatu kebudayaan saling berinteraksi, berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, dan aktivitas-aktivitas manusia lainnya. Contohnya adalah upacara adat, tari tradisional, dan kebiasaan.

Wujud kebudayaan sebagai artefak [karya]

Abidin, Yusuf Zaenal, dan Beni Ahmad Saebani dalam buku Pengantar Sistem Sosial Budaya di Indonesia [2014] menyebutkan wujud kebudayaan sebagai artefak atau karya sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.

Hal tersebut karena artefak merupakan bentuk fisik kebudayaan manusia yang bisa dilihat, diraba, juga didokumentasikan.

Baca juga: Kebudayaan Nasional: Definisi dan Bentuknya

Wujud kebudayaan sebagai artefak adalah segala sesuayi benda fisik yang dihasilkan dari aktivitas manusia, sehingga sering juga disebut dengan kebudayaan fisik.

Contoh wujud kebudayaan sebagai artefak adalah prasasti, naskah kuno, candi, patung, alat musik daerah, ornamen dan ragam hias, senjata tradisional, juga benda-benda peninggalan sejarah lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. J.J. Hogman membagi kebudayaan dalam tiga wujud yaitu ideas, activities, dan artifacts. Sedangkan Koentjaraningrat membagi kebudayaan juga menjadi 3 wujud, yaitu:

1. Sebagai suatu kompleks dan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.

2. Sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.

3. Sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Sedangkan Julian Hokley seorang ahli biologi dari Inggris membagi kebudayaan juga menjadi tiga wujud, yaitu:

1. Mentifact, adalah kebudayaan yang bersifat abstrak atau tidak tampak, berupa aspek mental yang melandasi perilaku dan hasil kebendaan manusia, termasuk di dalamnya ide, gagasan, pemikiran, kepercayaan, ideologi, sikap, dan pandangan-pandangan manusia terhadap alam semesta.

2. Sosifact, adalah kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai anggota masyarakat. Contohnya adalah perilaku manusia yang disesuaikan dengan sistem nilai, moral, norma, dan adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat.

3. Artefact, adalah kebudayaan material atau kebendaan. Misalnya adalah peralatan pertanian, perkakas rumah tangga, alat transportasi, dan sebagainya.

Berdasarkan penggolongan di atas maka wujud kebudayaan itu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Wujud kebudayaan yang bersifat abstrak

Wujud budaya yang bersifat abstrak terdapat dalam alam pikiran manusia sehingga tidak dapat dilihat, difoto, maupun diraba. Misalnya berupa ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan cita-cita. Kebudayaan yang bersifat abstrak adalah wujud ideal atau sesuatu yang menjadi cita-cita atau keinginan serta harapan bagi manusia. Namun pada zaman modern seperti saat ini, wujud budaya abstrak ini dapat disimpan dalam bentuk karangan-karangan, karya-karya ilmiah, buku, file disket atau hard disk, compact disk, film, kaset, dan berbagai media rekam lainnya.

2. Wujud kebudayaan yang bersifat konkret

Wujud kebudayaan yang bersifat konkret berpola pada tindakan atau aktivitas manusia dalam masyarakat yang dapat dilihat, difoto, diraba, dan dapat disimpan. Koentjaraningrat membagi wujud kebudayaan yang bersifat konkret menjadi tiga, yaitu:

a] Perilaku

Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku tertentu dalam situasi tertentu. Setiap manusia harus mengikuti pola-pola perilaku tertentu yang ada dalam masyarakatnya. Menurut Ralp Linton, dalam mengatur pola hubungan antarmanusia terdapat petunjuk-petunjuk dalam hidup sebagai bagian budaya [designs for living], misalnya:

1. Sesuatu yang baik dan buruk, apa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, apa yang sesuai dan tidak sesuai dengan keinginan [Valuational elements].

2. Bagaimana orang harus berlaku [Prescriptive elements].

3. Perlukah diadakan upacara adat pada saat pertunangan, perkawinan, kelahiran, kematian, dan seterusnya [Cognitive elements].



b] Bahasa

Bahasa adalah alat komunikasi antarmanusia dalam masyarakat untuk menyampaikan isi hati kepada pihak lain dengan cara lisan, isyarat, maupun tulisan. Bahasa merupakan sebuah sistem simbol atau lambang-lambang yang dapat dibunyikan dengan suara [vokal] dan ditangkap oleh telinga [auditory]. Bahasa sangat bermanfaat bagi manusia. Dengan bahasa orang bisa mengetahui gambaran tentang situasi yang tidak mereka alami secara langsung. Misalnya, adanya bencana gempa umi dan tsunami di Aceh, tanpa kita melihat langsung kita dapat membayangkan melalui berita-berita yang disiarkan melalui berbagai media cetak dan elektronik secara jelas. Bahasa dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, sebagai alat pemersatu bangsa, sebagai perwujudan seni, dan sebagainya.

c] Materi

Materi adalah benda konkret yang merupakan hasil karya manusia dalam masyarakat. Contohnya adalah candi, alat-alat pertanian, peralatan rumah tangga, mobil, rumah, televisi, dan lain-lain.

Page 2

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề