Berikut ini yang tidak termasuk perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis adalah

JATIM | 22 Agustus 2020 19:45 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Mitosis dan meiosis merupakan bagian dari siklus sel dan hanya mencakup 5-10% dari siklus sel.Sel yang aktif membelah melewati suatu siklus yang berlangsung secara teratur dikenal sebagai siklus sel. Siklus sel dibedakan atas dua stadium, yaitu stadium istirahat (interfase) dan stadium mitosis.

Mitosis merupakan pembelahan sel yang meliputi pembelahan dan pembagian nukleus beserta kromosom-kromosom di dalamnya. Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses mitosis terjadi dalam empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan.

Sementara, meiosis merupakan pembelahan sel yang spesifik karena berlangsung di waktu pembentukan gamet-gamet saja. Pada pembelahan ini kromosom diparuh dari keadaan diploid (2n) menjadi haploid (n). Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak.

Berikut adalah penjelasan selengkapnya mengenai perbedaan mitosis dan meiosis, mengutip dari publikasi uny.ac.id:

2 dari 5 halaman

Mitosis terdiri atas 4 fase yang terjadi secara berurutan yaitu:

1. Profase

Memasuki profase kromatin mengalami kondensasi membentuk kromosom. Kromosom cepat memendek dan menjadi lebih tebal. Tiap kromosom terdiri atas 2 kromatid yang dihubungkan oleh sebuah sentromer. Selama profase, nukleolus dan membran inti menghilang. Mendekati akhir profase terbentuklah spindel. Pada akhir profase, kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang ekuator dari sel.

2. Metafase

Kedua kromatid dalam satu kromosom (sering disebut kromatid kakak beradik) masih dihubungkan oleh satu sentromer dan terletak di bidang ekuator sel.

3. Anafase

Kedua kromatid kakak beradik memisahkan diri dan masing-masing bergerak sebagai kromosom anakan menuju ke kutub dari spindel yang berlawanan letaknya. Proses ini didahului oleh membelahnya sentromer menjadi dua bagian. Fase ini menyelesaikan pembagian jumlah kromosom secara kuantitatif sama ke dalam sel anakan. Kecuali itu juga
berlangsung pembagian bahan genetik secara kualitatif sama.

4. Telofase

Datangnya kromosom anakan di kutub spindel merupakan tanda dimulainya telofase. Terbentuknya membran inti baru, anak inti baru dan menghilangnya spindel terjadi selama fase ini. Dengan terbentuknya dua buah inti baru, maka di tengah sel terbentuk dinding yang baru. Berlangsunglah sitokinesis (pembelahan sel).

3 dari 5 halaman

Meiosis terdiri atas 4 fase yang terjadi secara berurutan yaitu:

1.  Profase I

Pada meiosis, fase profase terbagi menjadi beberapa bagian yaitu leptonema, zygonema, pachynema, diplonema dan diakinesis. Dan ini adalah perbedaan mitosis dan meiosis yang paling utama.

2. Metafase I

Pasangan-pasangan kromosom homolog berada di bidang ekuator.

3. Anafase I 

Kromosom homolog yang mengadakan sinapsis mulai bergerak untuk berpisah. Tiap kromosom masih tersusun atas dua kromatid yang masih berhubungan pada daerah sentromer.

4. Telofase I

Kromosom-kromosom tiba di kutub spindel. Membran inti dan nukleolus terbentuk lagi.

Meiosis II terdiri dari beberapa stadia seperti pada mitosis.

4 dari 5 halaman

Perbedaan mitosis dan meiosis yang paling penting terdapat dalam fase profase. Profase 1 dibedakan menjadi beberapa stadia yaitu:

  1. Leptonema. Kromatin dari inti sel induk nampak seperti benang-benang panjang yang halus dan melingkar-lingkar.
  2. Zygonema. Benang-benang kromatin berubah bentuknya dan menjadi batang-batang kromosom. Masing-masing kromosom mencari pasangannya sendiri yang sama dan sebangun atau yang serupa (kromosom homolog). Proses berpasangan ini disebut sinapsis.
  3. Pachynema. Benang-benang kromosom menjadi lebih tebal dan jelas. Tiap benang tampak dobel. Masing-masing kromosom dari sepasang kromosom homolog terdiri dari dua kromatid. Pada profase mitosis, kromosom-kromosom terpisah dan tidak saling berhubungan. Dalam profase I meiosis, kromosom-kromosom homolog berpasangan sebagai bivalen, dan inilah yang dijumpai sebagai haploid. Pachynema merupakan stadia yang sangat penting yaitu pindah silang (crossing over). Proses ini akan nampak jelas pada fase berikutnya.
  4. Diplonema. Fase ini ditandai dengan mulai memisahnya kromatid-kromatid yang semula berpasangan membentuk bivalen. Memisahnya kromatid-kromatid paling kuat terjadi pada bagian sentromer. Akan tetapi bagian-bagian tertentu dari kromosom homolog tetap berdekatan dan bagian ini disebut kiasma, karena pada tiap kiasma kromatid kromatid-kromatid yang yang menjauhkan diri itun tampak bersilang. Di tempat persilangan (kiasma) itu kromatid-kromatid tak serupa (nonsister chromatids) putus. Ujung-ujung dari kromatid yang putus tadi bersambungan secara resiprok. Proses penukaran segmen-segmen kromatid tak serupa dari pasangan kromosom homolog beserta gen-gen yang berangkai secara resiprok dinamakan pindah silang.
  5. Diakinesis. Kromosom-kromosom menjadi lebih pendek. Stadium ini diakhiri dengan menghilangnya membran inti, nukleolus, dan terbentuknya spindel.

5 dari 5 halaman

Berikut ini adalah tabel perbedaan mitosis dan meiosis secara lebih terperinci:

Berikut ini yang tidak termasuk perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis adalah
uny.ac.id©2020 Merdeka.com

(mdk/edl)

Ilustrasi Pembelahan Mitosis dan Meiosis sumber: Pengertian

Dalam kelangsungan makhluk hidup, pembelahan sel adalah salah satu proses yang penting. Proses pembelahan sel bertujuan untuk pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi.

Pembelahan sel merupakan proses ketika sel membelah diri menjadi dua atau lebih. Sel yang dihasilkan adalah sel anak yang memiliki otonomi sendiri.

Berdasarkan ciri khasnya, pembelahan sel dibagi menjadi dua jenis, yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis menghasilkan sel anak yang dapat membelah lagi, sedangkan meiosis tidak dapat membelah lagi hingga fertilisasi.

Secara garis besar, perbedaan mitosis dan meiosis terletak pada sel anak yang dihasilkan. Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang sama dengan sel induk, sementara meiosis menghasilkan sel anakan yang berbeda dengan induk.

Simak penjelasan lengkap berikut untuk mengetahui perbedaan mitosis dan meiosis dalam proses pembelahan sel makhluk hidup.

Mitosis ditemukan oleh Walther Flemming, seorang ahli anatomi. Sedangkan meiosis ditemukan oleh Oscar Hertwig yang merupakan ahli biologi. Kedua ahli ini sama-sama berasal dari Jerman.

Tahapan Meiosis dan Mitosis. Sumber: Histology.leeds.ac.uk

Hasil dan Tahapan Pembelahan Sel

Pembelahan mitosis menghasilkan 2 sel anakan yang serupa genetis. Jumlah kromosom sel anakan adalah 2n atau dinamakan diploid. Sel diploid adalah sel-sel yang kromosomnya berpasangan (2n). Tahapan mitosis terdiri dari profase, metafase, anafase, telofase, dan sitokinesis.

Sementara itu, meiosis menghasilkan 4 sel anakan yang masing-masing sel memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n atau disebut haploid. Sehingga, meiosis disebut sebagai pembelahan reduksi.

Meiosis memiliki tahapan yang lebih panjang yaitu, dibagi menjadi meiosis I dan meiosis II. Fasenya terdiri dari profase I, metafase I, anafase I, telofase I, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Tahapan pada meiosis II (profase II hingga telofase II) mirip dengan tahapan pada mitosis.

Kariokinesis dan Sitokinesis

Kariokinesis adalah pembagian materi inti sel yang terjadi saat pembelahan sel. Pada mitosis, kariokinesis terjadi saat interfase. Sedangkan pada meiosis terjadi saat interfase I.

Adapun sitokinesis adalah pembelahan sitoplasma yang terjadi saat pembelahan sel. Pada mitosis, sitokinesis terjadi di akhir tahap telofase. Kemudian pada meiosis terjadi dua kali, yaitu di akhir telofase I dan telofase II.

Jika dilihat dari perbedaan fungsinya, maka dapat dijelaskan bahwa:

  1. Menghasilkan banyak sel pada awal kehidupan makhluk hidup.

  2. Mefasilitasi perkembangan dan pertimbuhan makhluk hidup.

  3. Meregenerasi dan mengganti sel yang rusak.

  4. Menjaga stabilitas genetik makhluk hidup.

  5. Bereproduksi atau memperbanyak diri pada Prokariota

  1. Memberikan keanekaragaman genetik makhluk hidup

  2. Mempertahankan jumlah kromosom makhluk hidup pada keturunannya