Berikut penyakit yang disebabkan oleh pola hidup tidak sehat kecuali

RIAUONLINE - Faktor gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit tergolong beragam. Anda yang gemar mengonsumsi makanan tidak sehat, malas bergerak atau berolahraga, dan memiliki kebiasaan yang mengganggu kesehatan seperti merokok dan minum-minuman beralkohol, lebih berisiko untuk terkena penyakit.

Hal itu diungkapkan dr T Bahdar Johan Sp PD, pada even Healty Talk di rangkaian Corporate Halal Bihalal Hotel Santika Premiere Bintaro, beberapa waktu lalu.

Ia menuturkan beberapa penyakit yang sering terjadi akibat gaya hidup yang buruk antara lain adalah:

1. Diabetes

Selain faktor keturunan dan pertambahan usia, risiko diabetes juga dapat meningkat pada orang dengan kondisi tertentu, misalnya orang yang tidak bergerak aktif, kelebihan berat badan, atau terbiasa mengonsumsi makanan kaya lemak dan karbohidrat. Pola hidup seperti ini memicu gangguan pada sistem pengaturan kadar gula darah dalam tubuh.

2. Osteoporosis

Selain kekurangan vitamin D yang menyebabkan kerapuhan tulang, osteoporosis lebih rentan terjadi pada orang yang mengalami kelumpuhan atau pada orang yang kurang bergerak aktif setiap hari. Sepanjang hari duduk menonton TV ataupun duduk bekerja di depan laptop dapat mempercepat penurunan kualitas kepadatan tulang. Dalam jangka panjang, kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol juga turut berperan dalam berkurangnya kepadatan tulang.

3. Kanker

Terdapat banyak hal yang dapat memicu mutasi gen, yaitu gaya hidup yang buruk seperti kebiasaan merokok, obesitas, kurang olahraga, serta konsumsi makanan yang mengandung zat karsinogenik [bahan kimia pemicu kanker].

Selain itu, penyakit yang berkaitan dengan perubahan struktur dan fungsi otak, seperti penyakit Alzheimer, demensia vaskular, dan Parkinson, juga termasuk penyakit degeneratif. Kondisi-kondisi ini dapat diturunkan secara genetik, dan dapat memengaruhi daya ingat seseorang sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

4. Jantung


Di era sekarang, penyakit jantung juga banyak menyerang orang usia muda. Bukan tanpa alasan, penyebabnya paling sering karena kebiasaan merokok dan sulitnya mencegah makan junk food. Tak heran, jika Anda menderita penyakit jantung sejak muda yang sebenarnya dapat dicegah.

5. Gagal ginjal

Penyakit ginjal juga dapat merenggut banyak nyawa orang. Pria paling kerap menderita penyakit ini. Pasien dengan gagal ginjal sudah tak kenal usia. Ini akibat dari kebiasaan sederhana yakni kurangnya minum air putih dan menahan kencing. Kalau sudah kena gagal ginjal, Anda harus melakukan cuci darah tanpa henti untuk menstabilkan kondisi.

5. Stroke

Lima besar penyakit yang mematikan penduduk Indonesia yakni stroke. Terjadinya penyakit ini karena gangguan pembuluh darah otak dan hipertensi. Laki-laki lebih banyak menderita stroke dibandingkan perempuan. Padahal penyakit mematikan ini dapat dicegah dengan aktivitas fisik, jaga pola makan seimbang dan tidak merokok.

6. Hipertensi

Kebanyakan makan garam dan tidak banyak bergerak jadi satu diantara pemicu penyakit hipertensi ini.

Perubahan gaya hidup adalah langkah penting untuk mencegah kenaikan tekanan darah. Baik jika Anda sudah didiagnosis hipertensi, masih prehipertensi, atau punya tekanan darah normal.

7. Obesitas

Kegemukan alias obesitas adalah penumpukkan lemak yang tidak normal atau berlebihan di dalam tubuh. Kondisi ini jika dibiarkan terus menerus dapat memengaruhi kesehatan penderitanya. Ya, kondisi ini tidak hanya berdampak pada penampilan fisik penderitanya, tetapi juga meningkatkan risiko dalam kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Biasanya penyakit ini terjadi pada pasien yang gaya hidupnya buruk alias tidak pernah olahraga dan banyak makanan berlemak.

8. Fatty liver

Perlemakan hati nonalkohol [NAFLD] adalah ketika lemak menumpuk di hati mencapai lebih dari 5-10 persen. Ini adalah penyakit yang umum diderita orang dengan kebiasaan minum alkohol. Namun, dalam kasus yang lebih berat, dapat menyebabkan peradangan dan melukai jaringan.

9. Skizofrenia

Skizofrenia adalah penyakit mental kronis yang menyebabkan gangguan proses berpikir. Orang dengan skizofrenia tidak bisa membedakan mana khayalan dan kenyataan. Penyakit ini juga menyebabkan pengidapnya tidak memiliki kemampuan untuk berpikir, mengingat, ataupun memahami masalah tertentu. Biasanya pasien dengan penyakit ini karena gaya hidup yang buruk yakni tidak menjaga kesehatan fisik dan mentalnya, sehingga gampang stres dan tidak ditangani dengan baik hingga jadi kronis.

10. HIV dan AIDS

HIV dan AIDS merupakan hal yang berbeda tetapi saling berhubungan. Human Immunodeficiency Virus atau biasa disingkat HIV adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS [Acquired Immune Deficiency Syndrome].

"HIV secara drastis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinkan penyakit, bakteri, virus, dan infeksi lainnya menyerang tubuh Anda. Akibatnya, tubuh jadi kesulitan melawan infeksi dan kanker terkait HIV tertentu. Penyakit ini biasanya menyerang pasien dengan gaya hidup suka bertukar-tukar pasangan," tutupnya di penghujung acara.

Jadi penting untuk menjalankan gaya hidup sehat agar terhindar atau meminimalisir penyakit di atas. Yuk mulai gaya hidup sehat yuk dengan menjaga pola makan, olahraga hingga menenangkan pikiran dan konsumsi buah serta sayur serta vitamin kalau perlu.

Artikel ini lebih dulu tayang di Suara.com dengan judul: 10 Penyakit Akibat Gaya Hidup Buruk, Yuk Peduli Kesehatan dari Sekarang


Merdeka.com - Penyakit yang disebabkan oleh virus dan binatang lain, seperti malaria, kolera, dan polio di masa modern bisa ditangani dengan baik melalui perawatan. Meski begitu, ada jenis penyakit baru yang bermunculan di masa modern ini, yaitu penyakit akibat gaya hidup yang salah. Berikut ini adalah penyakit yang bisa muncul karena gaya hidup yang tak sehat, seperti dilansir oleh Health Me Up [16/09].

penyakit gaya hidup.

Kebiasaan makan yang kurang sehat, makan terlalu banyak, jarang berolahraga, dan gaya hidup menetap bisa menyebabkan obesitas. Tak hanya itu, orang yang mengalami kelebihan berat badan juga bisa mengalami banyak masalah lain seperti kesulitan bernapas, tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan lainnya.

3 dari 12 halaman

penyakit gaya hidup.

Obesitas menjadi penyebab penyakit lain seperti diabetes tipe II yang tidak bergantung pada insulin dan biasa terjadi pada orang dewasa.

The International Diabetes Federation menunjukkan bahwa saat ini negara yang penduduknya paling banyak mengalami diabetes tipe II adalah India, yaitu sekitar 40,9 juta orang.

4 dari 12 halaman

penyakit gaya hidup.

Ini adalah penyakit yang terjadi ketika dinding pembuluh darah menebal dan menjadi tidak elastis.

Atherosclerosis disebabkan oleh lemak yang menempel di dinding arteri dan menyebabkan kelainan pada aliran darah. Penyakit ini biasanya diikuti dengan sakit pada dada dan serangan jantung. Tak hanya itu, atherosclerosis juga dikaitkan dengan obesitas dan tekanan darah tinggi.

5 dari 12 halaman

penyakit gaya hidup.

Gaya hidup yang tak sehat bisa mempengaruhi otot jantung dan dinding pembuluh darah. Faktor penyebab utamanya adalah kebiasaan merokok, diabetes, dan kolesterol tinggi.

6 dari 12 halaman

penyakit gaya hidup.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi disebabkan oleh banyak hal, termasuk stres, obesitas, faktor genetik, konsumsi garam yang berlebihan pada diet, dan faktor usia.

7 dari 12 halaman

penyakit gaya hidup.

Swimmer ear adalah sebutan untuk penyakit telinga akibat peradangan, iritasi, dan infeksi pada bagian luar telinga dan kanal dalam. Gejalanya termasuk telinga yang berdenging dan kesulitan untuk mengerti pembicaraan.

Penyakit ini disebabkan seringnya mendengarkan musik atau suara yang keras serta terlalu sering menggunakan headphone.

8 dari 12 halaman

penyakit gaya hidup.

Kanker disebabkan adanya pertumbuhan sel yang tak biasa dan membahayakan kesehatan. Beberapa tipe kanker disebabkan oleh gaya hidup dan kebiasaan buruk seperti merokok, terlalu banyak di bawah matahari, dan konsumsi makanan yang mengandung karsinogen.

9 dari 12 halaman

penyakit gaya hidup.

Stroke terjadi ketika pembuluh darah ke otak terhalang, sehingga menyebabkan kurangnya oksigen pada beberapa bagian otak.

10 dari 12 halaman

penyakit gaya hidup.

Chronic obstructive pulmonary disease [COPD] disebabkan oleh kerusakan permanen pada alat pernapasan. Penyakit ini bisa terjadi karena faktor seperti merokok dan polusi udara.

11 dari 12 halaman

ilustrasi lever. &am

Cirrhosis adalah penyakit yang terjadi pada lever. Konsumsi alkohol yang berlebihan adalah salah satu penyebabnya. Selain itu, hepatitis kronis juga bisa memicu terjadinya penyakit cirrhosis.

12 dari 12 halaman

penyakit gaya hidup.

Nephritis adalah penyakit ginjal yang ditengarai dengan membengkaknya ginjal. Selain itu, Nephritis juga diikuti dengan hilangnya fungsi ginjal.

Itulah 11 penyakit yang bisa disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Semakin banyaknya orang yang mengabaikan gaya hidup sehat, maka penyakit semacam ini akan semakin banyak bermunculan.

Video yang berhubungan

Gaya hidup tidak sehat adalah pola aktifitas sehari-hari yang mampu menurunkan status kesehatan dan dapat mendatangkan penyakit bagi kita. Sedangkan gaya hidup sehat adalah pola aktifitas yang mampu untuk menjaga kesehatan dan juga menghindarkan dari hal-hal yang bisa mendatangkan penyakit bagi kita. Menjaga asupan makanan dan aktivitas fisik merupakan fondasi untuk memiliki tubuh yang sehat. Sayangnya, masih banyak orang yang tak tergerak meluangkan waktu untuk melakukannya.

Gaya hidup tidak sehat akan berdampak pada kesehatan tubuh kita seperti Sindrome Metabolik. Ini adalah sekelompok kondisi yang meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Sindrome Metabolik mencakup tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh, dan kadar kolesterol yang tidak normal.

Kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu timbulnya penyakit Dislipidemia. Penyakit ini terjadi karena kolesterol atau lemak (lipid) yang tidak normal di dalam tubuh. Dislipidemia meningkatkan kemungkinan penyumbatan arteri (aterosklerosis) dan serangan jantung, stroke, atau masalah sirkulasi darah lainnya terutama pada perokok. Pada orang dewasa, ini sering berhubungan dengan obesitas, diet yang tidak sehat dan kurang olahraga. Dislipidemia berakibat fatal, bahkan kematian.

Kadar kolesterol yang baik adalah sebagai berikut:

  • Kadar kolesterol totalyang baik dalam darah adalah kurang dari 200 mg/dl, termasuk dalam kategori tinggi bila kadarnya mencapai 240 mg/dl atau lebih.
  • Kadar kolesterol LDL yang baik dalam darah adalah kurang dari 100 mg/dl, dan akan membahayakan kesehatan Anda bila kadarnya mencapai 160 mg/dl atau lebih.
  • Kadar kolesterol HDLyang baik dalam tubuh adalah 40 mg/dl atau lebih, dan dapat dikatakan rendah bila kadarnya kurang dari 40 mg/dl.
  • Kadar trigliseridayang baik dalam darah adalah kurang dari 150 mg/dl, dan termasuk dalam kategori tinggi bila kadarnya mencapai 200 mg/dl atau lebih.

Gejala tidak khas dari dislipidemia ini antara lain, pegal-pegal, leher tegang, kesemutan, mudah lelah, dan tanpa gejala. Cara mencegah penyakit dislipidemia dengan melakukan pola aktifitas sehari-hari yang bisa mendatangkan penyakit tubuh kita. Faktor resiko penyakit ini juga disebabkan oleh usia, jenis kelamin, diabetes, hipertensi, genetik, stress psikologis, alkohol, dan pola makan gula, lemak, dan kalori. Cara mengatasi penyakit ini dapat dilakukan dengan upaya pengendalian obat-obatan dan non obat. Untuk non obat dapat dilakukan dengan makan makanan yang sehat dan olahraga yang teratur, makan makanan yang bergizi dan seimbang, kurangi makanan yang digoreng, konsumsi daging tanpa lemak dan kurangi makanan yang mengandung banyak gula. Latihan jasmani juga diperlukan untuk menurunkan trigliserida, menaikkan kolesterol baik, dan menurunkan berat badan. Olahraga jasmani yang dianjurkan adalah jalan, jogging, bersepeda, berenang ataupun senam aerobik.

Apabila dengan mengatur pola hidup sehat target lemak belum tercapai, maka diperlukan obat-obatan. Obat- obatan tersebut disesuaikan dengan komponen lemak mana yang tidak normal. Pilihan spesifik obat-obatan atau kombinasi obat tergantung dari berbagai faktor, termasuk faktor individu, usia, kondisi kesehatan, dan mungkin efek samping. Kenali sakit anda, berusaha berperan dalam mengatasi, rutin berkonsultasi dan upayakan gaya hidup sehat.

Kontributor :

M. Robikhul Ikhsan, M.Kes., SpPD-KEMD