Berikut yang bukan merupakan ciri orang yang mempunyai kontrol diri adalah

Sholat sebagai bagian dari Mujahadah An-nafs, kontrol diri dari perbuatan dosa. Foto: pixabay

Mujahadah an-nafs adalah sikap yang dianjurkan ada pada diri seorang muslim. Secara bahasa mujahadah artinya bersungguh-sungguh, sedangkan an-nafs artinya nafsu.

Jadi mujahadah an-nafs adalah perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa nafsu dan menghindari perbuatan yang dilarang Allah SWT. Hawa nafsu sendiri terdiri dari tiga jenis, yaitu ammarah, lawwamah, dan muthmainnah.

Ada tiga jenis hawa nafsu, simak penjelasan berikut untuk memahami perbedaannya.

Nafsu ammarah, yaitu nafsu yang mendorong manusia kepada keburukan.

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ

“ dan aku tidak membebaskan diriku [dari kesalahan], karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan ” [Q.S Yusuf [12] : 53]

Nafsu lawwamah, yaitu nafsu yang menyesali setiap perbuatan buruk.

وَلَا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ

"dan aku bersumpah dengan jiwa yang Amat menyesali [dirinya sendiri]" [Q.S Al-Qiyamah [75] : 2]

Nafsu muthmainnah, yaitu nafsu yang tenang.

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ [27] ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً

Hai jiwa yang tenang Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya “ [Q.S Al-Fajr [89] : 27-28]

Membaca Alquran sebagai upaya mujahadah an-nafs. Foto: pixabay

Dalil yang membahas mujahadah an-nafs terdapat pada Alquran Surat Al-anfal ayat 72. Berikut bacaannya:

إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ وَلَايَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ حَتَّى يُهَاجِرُوا وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلَّا عَلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ [الأنفال : 72]

“ Sesungguuhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan [kepada muhajirin], mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan [terhadap] orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. [tetapi] jika mereka meminta pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah SWT Maha Melihat apa yang kamu kerjakan “ [Q.S Al-Anfal : 72]

Adapun isi kandungan Surat Al-anfal ayat 72 adalah sebagai berikut.

  • Allah memberikan derajat tertinggi dan mulia bagi orang yang berhijrah bersama Nabi Muhammad SAW.

  • Umat islam hendaknya turut berjuang di jalan Allah, bersedia menanggung segala resiko perjuangan dan siap berkorban dengan harta dan jiwa.

  • Umat Islam hendaknya bertindak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT. Karena Allah selalu melihat dan mengetahui apa yang dilakukan hamba-Nya.

Pergaulan bebas sebagai akibat tidak ada sikap mujahadah an-nafs pada diri seseorang. Foto: pixabay

Ciri-ciri Mujahadah An Nafs

Ciri-ciri orang yang mempunyai sikap mujahadah an-nafs antara lain:

  • Kemampuan untuk mengontrol perilaku, ditandai dengan kemampuan menghadapi situasi yang tidak diinginkan.

  • Kemampuan menunda kepuasan diri.

  • Kemampuan mengantisipasi perbuatan yang tak diinginkan melalui pertimbangan secara objektif.

  • Kemampuan menafsirkan suatu keadaan dengan memperhatikan sisi positifnya.

  • Kemampuan mengontrol keputusan.

Contoh Perilaku Mujahadah An-nafs

Contoh perilaku Mujahadah An Nafs adalah sebagai berikut :

  • Mampu mengendalikan hawa nafsu saat melihat hal-hal yang disenangi.

  • Mampu menguasai diri untuk tidak melakukan perbuatan dosa.

  • Selalu ingat Allah SWT dalam kondisi apapun.

  • Bersabar saat menghadapi masalah dan berusaha mencari solusinya.

  • Memelihara lisan dari perkataan bohong, gunjingan, dan fitnah.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề