Berilah contoh sikap sebagai pengamalan sifat allah as-salam ketika di kelas

Posted by pengelola in Uncategorized.
trackback

Oleh: Isna Kinanthi P.Q., Junica Vitha P., Ayu Amelia

Mahasiswa Fakultas Psikologi UHAMKA

PENDAHULUAN

Siapa tak kenal maka tak sayang. Istilah ini sering muncul di dalam pergaulan atau kehidupan sehari-hari. Begitu pula di dalam hubungan manusia dengan Sang Penciptanya. Bila kita berkeyakinan telah mengenal Allah SWT, maka tentunya kita tahu dan mengimani nama nama Allah atau Asmaul Husna yang artinya nama-nama Allah SWT yang baik dan indah.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT pun harus mengimani dan mengaplikasikan sifat-sifat Allah SWT dalam kehidupannya.

Seperti yang kita ketahui, asmaul husnah ada 99 tetapi dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan tentang salah satu sifat Allah yang ke 5 yaitu As-salam yang artinya Maha Pemberi Selamat dan Pemberi Damai. Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

PEMBAHASAN

A. Pengertian As salam

1. Akar kata

As Salam berasal dari bahasa Arab yaitu kata salima yang berarti selamat, terbebas dari  cacat, dan hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan dan kedamaian. Keselamatan dalam al-Qur’an tidak membatasi secara moral spiritual bagi umat Islam semata, tetapi juga bagi kalangan non muslim yang beriman dan beramal saleh. Keselamatan dalam al-Qur’an juga bermakna kesejahteraan, perdamaian, dan keberuntungan lahir batin, dunia akhirat, dalam relasi antara Tuhan, manusia, dan seisi alam semesta. Namun dari sumber yang berbeda, As salaam berarti Dzat yang terhindar dari segala kekurangan atau yang menyelamatkan kaum Mukmin dari siksaan atau yang menyelamatkan mereka ke dalam surga.

2. Makna Tekstual

Dalam makna tekstual, As salam berati Maha Pemberi Keselamatan. Seperti dalam silsilah Al-Hadist ash-Shahihah

إن السلام اسم من أسماء الله تعالى ، وضعه في الأرض ، فأفشوا السلام بينكم

“Sesungguhnya As-Salam [Maha Pemberi Keselamatan] adalah salah satu nama dari nama-nama Allah yang Maha Tinggi yang diletakkan-Nya di bumi. Maka sebarkanlah salam di antara kalian.”

3. Makna Kontekstual

Sedangkan makna kontekstual dari As salam yaitu sifat Allah yang memberikan keselamatan dunia dan akhirat kepada seluruh makhluk-Nya, baik manusia beriman atau kafir, binatang, tumbuh-tumbuhan dan makhluk lainnya. Seperti yang terdapat dalam surat Al-Hasyr ayat 23 :

“Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”

B. Pemahaman As Salam

As Salam yang memiliki mutlak sifat kesejahteraan dan keselamatan. Keselamatan ini adalah sesuatu yang dimiliki oleh Allah SWT yang sangat dibutuhkan oleh para makhluk-Nya. Sifat selamat ini terutama sangat dibutuhkan oleh para mahluk Allah SWT agar dapat terhindar dari azab, siksa, malapetaka dan kerugian. Ada peribahasa Turki yang mengatakan ”janganlah bergantung kepada sebatang pohon yang akan menjadi kering dan tumbang, janganlah bergantung pada manusia karena mereka akan menjadi tua dan mati”. Orang yang bergantung pada Allah, As salam penyelamat tidak akan pernah panik. Kekuatan Allah akan menampakkan diri pada orang itu sebagai sikap pemberani orang beriman. Dengan nama As salam ini pulalah suatu surga dinamakan, Daarus Salaam. Yang berarti nama Allah ta’ala ini sangat besar hikmah dan manfaatnya untuk kita ketahui dan pahami.

C. Aplikasi As Salam dalam kehidupan sehari-hari

Kesejahteraan merupakan kebutuhan dasar manusia. Suatu kondisi yang sangat dicita-citakan manusia. Oleh karena itu, manusia rela menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran untuk mendapatkan kesejahteraan itu. Agar dapat hidup damai, tenteram dan sejahtera, seorang muslim harus dekat dengan Allah SWT yang mempunyai kedamaian, kesejahteraan dan ketenteraman itu. Kedamaian yang diperoleh itu pun tak sebatas kedamaian hidup di dunia, tapi juga di akhirat, contohnya yaitu dengan cara melaksanakan ibadah sesuai syariat Islam. Seperti salat, puasa, zakat dan ibadah sunah lainnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, sifat As Salam bisa diaplikasikan oleh seorang muslim, baik dalam perilaku secara verbal maupun nonverbal. Secara verbal, yang pertama, seorang muslim diperintahkan untuk mengucapkan salam ketika bertemu saudara sesama muslim. Terkait hal ini, ada ulama yang mengatakan hukumnya sunah muakad, ada juga yang mengatakan hukumnya wajib. Demikian halnya orang yang mendengarkan salam, wajib menjawabnya.

Allah SWT berfirman, ”Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah, ’Salaamun-alaikum.Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, [yaitu] bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertobat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [QS Al An’aam: 54].

Ketika mengucapkan salam, dianjurkan agar seorang muslim mengucapkannya dengan ikhlas dari hati dan benar-benar memahami bahwa salam adalah sebuah doa. Ketika mengucapkan salam, berarti dia sedang mendoakan orang lain. Jika salam diucapkan dengan suatu kesadaran, hal ini akan berbekas pada diri orang yang diberikan salam. Dan insya Allah hal itu akan menjadi doa yang dikabulkan Allah SWT dan yang kedua, seorang bisa menjaga lisannya untuk tidak melukai dan menyakiti perasaan orang lain. Dengan menjaga lisannya berarti secara otomatis ia menjaga dirinya dan orang lain dari rasa sakit hati karen lisan yang buruk. Contoh lisan yang buruk itu seperti menggunjing orang lain, menghina dan mengejek orang lain.

Sedangkan secara nonverbal, seorang muslim pun berkewajiban untuk saling tolong menolong sesama makhluk Allah SWT. Dengan tolong menolong tentunya kita dapat memberi keselamatan bagi orang lain, seperti contohnya saja dalam proses pembelajaran, siswa yang mengamalkan asma Allah As Salam akan berusaha memberikan keamanan, kedamaian bagi teman-temannya di kelas ataupun dirumah, misalnya dengan memberikan alat tulis kepada teman yang tidak mampu, membagi ilmu untuk teman yang masih tidak mengerti. Tetapi lain hal nya dengan membantu memberikan contekan pada teman saat ujian. Ada juga aplikasi as salam yaitu bersikap baik, misalnya saat pembelajaran yaitu dengan menjaga tangannya untuk tidak mengambil barang yang bukan miliknya. Dengan bersikap baik kepada orang lain, kita dapat memberikan kedamaian serta kesejahteraan pada orang lain.

D. Hikmah As salam

Selain itu, imbuhnya, sifat As Salam juga mengandung hikmah bahwa manusia diciptakan untuk hidup bersama orang lain. Oleh karena itu, interaksi yang dibangun hendaknya bisa menimbulkan iklim yang menghadirkan kedamaian dan kesejahteraan. Misalnya bersikap baik terhadap tetangga dan teman.

Ketika suatu kali menemui tetangga yang tidak baik, hal itu kemungkinan dilatarbelakangi oleh dua hal. Yakni tidak paham atau paham tapi belum menjadi kesadaran. Dengan demikian, tugas muslim yang sudah paham adalah memberikan pemahaman kepada orang yang belum paham. Contoh paling efektif adalah dengan memberikan contoh.

E. Manfaat As salam

Manfaat bagi kehidupan manusia dari sifat as-salam yaitu yang pertama, memberikan keselamatan bagi keluarga, tetangga lingkungan dan seluruh manusia, kecuali jika alloh memerintahkan untuk memberikan pelajaran, pelaksanaan hukuman dan melakukan jihad. Selain itu islam harus mengedepankan perdamaian dan keselamatan manusia karna islam adalah agama kedamaian.

Kedua, “Ya Salam!” apabila dizikirkan sebanyak 136x, InsyaAllah jasmani & rohani kita akan terhindar dari segala penyakit sehingga badan menjadi segar, sehat & sejahtera.  Ketiga, apabila dibacakan kepada orang yang sakit kepala sebanyak 121 kali atau 136 kali dengan suara yang sekiranya dapat didengar oleh orang yang sakit dan dengan mengangkat  kedua belah tangan, Insyaallah akan disembuhkan dengan khalimatNya selama tidak datang ajalnya atau dikurangkan daripada sakitnya.

KESIMPULAN

Allah memiliki sifat As Salam yang secara luas artinya sebagai sifat penyelamat Allah kepada makhluknya baik yang beriman atau kafir, binatang atau tumbuhan serta makhluk lainnya. Sifat Maha Pemberi Keselamatan ini sangat dibutuhkan oleh makhluknya agar terhindar dari azab,siksa,malapetaka dan kerugian.

Aplikasi As Salam bisa berupa verbal dan nonverbal. Cara verbal yaitu seperti mengucapakan salam dan menjaga lisan. Sedangkan nonverbal seperti tolong menolong, dan bersikap baik.

As Salam mempunyai hikmah bahwa manusia diciptakan hidup bersama orang lain. Selain itu As Salam juga mendatangkan keuntungan bagi diri sendiri atau orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

//cahyaislam.wordpress.com/2009/05/18/asmaul-husna-nama-nama-allah/

//salsabilayugo.co.cc/2009/08/asmaul-husna-arti-dan-dalilnya/

//peperonity.com/go/sites/mview/asmaul-husna/14926357

//id.wikipedia.org/wiki/As_Salaam

//id.islam.wikia.com

//silaturahmikita.wordpress.com/

Asmaul Husna adalah nama baik dan indah yang dimiliki oleh Allah SWT. yang semuanya berjumlah 99. Diantara nama baik tersebut, ada yang disebut As-Salam. As-Salam artinya ialah yang memiliki sifat mutlak Maha Sejahtera atau Maha Pemberi Keselamatan. Kali ini kita akan membahas mengenai As-Salam, sifat Allah yang Maha Sejahtera. Berikut adalah dalil tentang As-Salam dalam surah Al-Hasyr ayat 23:
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Artinya: Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Kita harus meneladani sifat Allah yaitu salah satunya adalah As-Salam yang artinya Maha Sejahtera atau Maha Pemberi Keselamatan. Bagaimana cara kita meneladaninya?

[1]. Membantu Orang dengan Ikhlas

Membantu orang bisa bermacam-macam, kita bisa memulainya dari hal yang kecil [sepele] terlebih dahulu. Misalnya, kita membeli dagangan di pedagang kecil [terutama orang yang tua], mengajarkan sedikit ilmu kepada orang lain, membagi info lowongan kerja di grup chat, dan lain-lain.

[2]. Menebarkan Salam dan Senyum

Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa "Islam yang baik adalah yang memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang dikenal maupun tidak dikenal". Banyak sekali orang yang menyepelekan mengucapkan salam, padahal mengucapkan salam termasuk hal yang wajib dan dianjurkan. Misalnya, kita memasuki suatu rumah atau berpapasan dengan teman, disitulah kita harus mengucapkan salam. Selain itu, jangan lupa untuk selalu tersenyum, karena senyum merupakan suatu sedekah dan bisa membuat orang lain disekitar menjadi ikut bahagia.

[3]. Tidak Mencela atau Menghina Orang

Allah Ta'ala berfirman dalam surah Al-Hujuraat ayat 49:

وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ

"Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar [yang buruk]" 

Dalam surah diatas disebutkan bahwa kita tidak boleh saling memanggil orang dengan julukan yang buruk dan mengandung celaan. Misalnya, ada teman kita yang gendut dan kita memanggilnya dengan julukan "gentong". Mungkin sebagian orang mengira itu hanya candaan, tetapi kita tidak mengetahui isi hati orang yang dijuluki julukan tersebut. Bisa saja dia merasa sakit hati karena dipanggil dengan julukan tersebut.

Sebaiknya dianjurkan kita memanggil dengan julukan yang baik dan mengandung pujian. Misalnya memanggil orang lain dengan sebutan "yang mulia","yang 'alim [berilmu]", dan sebagainya.

Sekian tulisan kecil dari saya, semoga bermanfaat dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mohon maaf jika ada kesalahan kata ataupun kalimat. 

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề