Berjalan di tepi kolam renang harus dilakukan secara
bagaimana sikap kuda kuda depan dan belakang dengan kombinasi dorongan melangkah lurus tuliskan apa yang dilarang saat bermain sepak bola dan mengapa di larang Apa tujuan gerakan melangkah dan melompat? Setiap pemukul bola pada permainan softball mempunyai kesempatan memukul sebanyak....A. 1 kaliB. 2 kaliC. 3 kaliD. 4 kaliNo ngasalPakai penjelasanSesu … ai dengan soal Pertandingan bulutangkis partai ganda dalam satu regu paling banyak terdiri dari....A. 5 orang B. 7 orangC. 9 orangD. 11 orangNo ngasalPakai penjelasa … nSesuai dengan soal
DASAR KETERAMPILAN RENANG
Berikut ini adalah item-item keterampilan dasar untuk belajar berenang mulai dari awal masuk ke kolam renang sampai penguasaan dasar keselamatan di air (water safety). Hendaknya setiap pengajar memberikan item-item keterampilan di bawah ini secara bertahap sehingga keseluruhan dasar keterampilan renang dapat dikuasai siswa/anak latih. Materi ini diambil dari situs internet dengan alamat di bawah ini, pada tanggal 8 April 2006. Masuk ke air dengan cara meluncur dari pinggir kolam Melompat di kolam dangkal Mengeluarkan udara ketika memasukkan muka ke dalam air Bergumam di bawah air Posisi duduk di air________tanpa bantuan Berjalan di air ke depan dan belakang ______tanpa bantuan. Merangkak ke luar melalui pinggir kolam Merangkak ke luar melalui pinggir kolam Menyelam di kolam yang berkedalaman setinggi dada__tanpa bantuan Bisa duduk di dasar kolam yang berkedalaman setinggi dada Recovery dari mengapung telungkup ________dengan bantuan Mampu mengapung terlentang dengan menggerakkan kaki naik turun secara bergantian (baca: flutter kick) Reccovery dari mengapung terlentang ______dengan bantuan Berguling sambil meluncur dari posisi terlentang menjadi terlentang kembali____tanpa bantuan Mendorong dan meluncur terlentang ____tanpa bantuan Bergerak maju dengan telungkup menggunakan gerakan kaki Flutter kick___tanpa bantuan Dari posisi terlentang, kemudian mengapung tegak kemudian terlentang kembali Mampu mendayung lima kayuhan di kolam yang dalam
II. STRUKTUR PEMBELAJARAN KETERAMPILAN RENANG
Gambar 1. Struktur pembelajaran renang
Setelah siswa/anak latih menguasai item-item keterampilan dasar renang, maka selanjutnya pengajar/pelatih harus mengetahui struktur pembelajaran keterampilan renang seperti digambarkan pada gambar 1 di atas. Sebelum mengajarkan renang paling tidak pengajar harus mengetahui, sebagai berikut :
III. METODE PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GAYA RENANG
Pembelajaran renang gaya crawl (front crawl drill) dibagi ke dalam tahapan posisi tubuh, gerakan lengan, gerakan kaki, pengambilan napas, timing dan koordinasi.
Tabel 1. Contoh drilling body position
Berdasarkan Tabel 1 tersebut di atas terdapat enam drilling sikap tubuh di air: mengambil ambil napas, dorong dan menluncur dilanjutkan gerakan kaki 2/4/6 pukulan; mengapung ditambah pukulan kaki sebanyak 4/6/8 pukulan, dilanjutkan ambil napas; lengan di luruskan ditambah gerakan kaki sebanyak 4/6/8 pukulan, dilanjutkan mengambil napas; berenang meluncur sepanjang kolam; menolak, meluncur, berenang sepanjang lebar kolam; dan berenang sepanjang kolam renang dengan pengambilan napas setiap 4/6 pukulan kaki
Tabel 2. Contoh drilling leg action
Berdasarkan Tabel 2 di atas terdapat 13 drilling mengajar gerakan tungkai gaya crawl yaitu: menggunakan pelampung kepala di atas air; menggungakan pelampung dengan target waktu; menggungakan pelampung yang dibentuk vertikal untuk menambah hambatan; lengan disilang didepan; lengan disilang disamping badan; pukulan kaki 2 kali lebar/panjang kolam; gerakan kaki dengan satu lengan di luruskan di depan dan yang satu di samping badan; gerakan kaki berangkat pelan dan pulang cepat; 1-8 dilakukan dengan menggunakan fins; berenang dengan menggunakan gaya crawl catch-up; berenang dengan gaya crawl catch-up lalu dilanjutkan gerakan kaki cepat; kakai cepat dilanjutkan dengan stroke crawl cepat; drilling gerakan tungkai dengan metode locomotive set. Pengajar harus memperhatikan kesalahan dalam gerakan tungkai karena sering terjadi yaitu gerakan tungkai terlalu tinggi, gerakan tungkai terlalu dalam, tungkai terlalu membengkokkan kaki (bending the legs too much), dan tungkai tidak lurus, seperti dikatakan Maglischo (1993: 403) sebagai berikut:
There are four mistakes that many swimmers make during the kick (1) kicking too high. (2) kicking too deep. (3) bending the legs too much. (4) extending the ankles too little.
the last mistake occurs because swimmers do not have adequate ankle extension ability. Swimmers with above a erege ability to point their toes up and back have an advantage in that they can continue to displace water back for a longer time during the downbeat of the flutter kick.
Cara melatih daya dorong, seperti melatih stroke-recover. Supaya mendapatkan daya dorong gaya bebas yang maksimum diperlukan penguasaan teknik yang benar. Ada 5 tahap dalam belajar renang gaya bebas: entry, catch, sculling, push, recovery
Syarat untuk gaya bebas yang benar adalah lebih banyak air yang ditangkap, lebih cepat, lebih jauh. Seluruh hal tersebut harus dapat dilaksanakan. Karena bila ketiga hal tersebut tidak dilaksanakan maka daya dorong yang didapat tidak maksimum. lebih banyak air yang ditekan, Penjelasan berikut adalah 5 tahap pembelajaran.
Pada waktu tangan masuk ke dalam air hal yang harus diperhatikan adalah agar tangan tidak menghasilkan terlalu banyak buih di air. Untuk itu pada waktu tangan masuk ke dalam air, posisi telapak tangan sangat penting sekali. Posisi yang baik adalah membentuk sudut 45○ dan ujung jari serta ibu jari yang masuk ke dalam air terlebih dahulu.
Setelah tangan masuk ke dalam air, maka tarikan tangan harus diarahkan ke luar dan tangan merasakan tekanan air yang besar.
Setelah tangan ditarik ke arah luar dari badan. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah menarik tangan ke arah dalam tubuh. Hal ini dilaksanakan guna mencegah air ke luar. Pada posisi ini tangan harus membentuk sudut pada sikunya. Serta pergelangan tangan membentuk gerakan berputar. Tangan mulai dari siku hingga ke ujung jari harus merasakan tarikan tangan di dalam air dengan tekanan penuh ditarik hingga lurus ke belakang.
Setelah hal tersebut dilaksanakan, tangan mendorong ke belakang hingga ibu jari menyentuh paha. Untuk melaksanaka hal ini dipergunakan kekuatan dari siku tangan hingga ujung jari.
Recovery yang dimaksud adalah pada waku tangan berada di atas air. Posisi tangan haruslah membentuk sudut dan kembali dengan cepat dan rileks hingga kembali ke posisi awal dengan posisi tangan lurus.
Lebih cepat menekan air, setelah menyentuh air dengan tangan, apabila kita menekan dengan perlahan-lahan, maka kita tidak akan menghasilkan apa-apa. Hal yang perlu diperhatikan yaitu lebih cepat menekan air. Akan tetapi apabila dari permulaan sudah terlalu kuat, maka tidak ada tangkapan air, untuk menekan air lebih cepat ada teknik tersendiri. Lebih panjang menekan air, untuk dapat lebih panjang menekan air, maka ada dua cara yang dapat dipergunakan, yaitu: menambah body roll, membentuk hurus “S” Gerakan tungkai, gaya dorong dari kaki juga mengakibatkan tahanan air, perbandingannya antara tangan dengan kaki adalah sekitar 7:3 sampai 9:1. Gerakan kaki pada dasarnya semua sama, yaitu sebanyak 2 sampai 6 kali dalam 1 gerakan tangan. Sebagai contoh kaki lebih baik jika ditekan bukan di pukulkan ke dalam air. Misalnya menendang bola dengan meluruskan lutut sebelum tendangan, dengan cara menendang bola lutut ditekuk. Dasar-dasar gerakan tungkai. Kaki menekan air ke bawah, selanjutnya lutut terlebih dahulu bergerak menekan air dariapada ujung jari, setelah menekan, lutut bergerak naik terlebih dahulu daripada ujung jari. Kaki gaya bebas ada 2 sampai 6 gerakan, gerakan kaki yang bagaimanakah yang terbaik? “gerakan kaki yang terbaik adalah gerakan kaki yang sesuai dengan gerakan yang dilakukan oleh tangan”. Daya dorong yang dimiliki oleh kaki oleh kaki lebih kecil daripada daya dorong yang dihasilkan oleh tangan. Akan tetapi pada saat ini seorang juara dunia juga memperhatikan gerakan kaki karena hal ini juga sangat penting guna menunjang kecepatan dalam berenang. Tahanan, daya dorong besar akan menimbulkan tahanan yang besar pula, sehingga akan mengakibatkan renang lebih lambat. Jika berenang dengan hambatan yang kecil, maka akan lebih cepat. Rolling atau putaran. Gerak maju rakit lebih lambat karena rakit mempunyai bentuk yang lebih besar. Sedangkan perahu bisa lebih cepat karena mempunyai bentuk yang lebih kecil. Sikap badan (harus di atas), Mengambil contoh pada rakit dan perahu, bila rakit digerakan semakin cepat, maka ia akan semakin tenggelam sehingga tahanan yang dihasilkan akan semakin besar. Akan tetapi untuk perahu adalah sebaliknya akan semakin ke atas. Teknik mengambil nafas, dalam berenang gaya bebas pada waktu menarik nafas kepala harus bergerak ke samping apabila badan ikut digerakan maka akan menimbulkan tahanan yang besar. Tetapi apabila badan ikut berputar, maka kepala hanya sedikit melakukan gerakan ke samping sehingga tahanan yang dihasilakan akan semakin kecil. Posisi mulut harus berada setengah dari air sehingga dapat mengambil nafas dengan baik dan kepala tidak naik terlalu tinggi. Gerakan badan, pada waktu tangan masuk ke dalam air, posisi badan harus lurus dengan tangan. Apabila tangan melebihi dari posisi badan, maka badan akan miring dan tahanannya semakin besar. Tetapi bila tangan lurus dimuka maka akan menghasilkan kecepatan yang maskimal. Tabel 3. Contoh drilling gerakan lengan
Berdasarkan Tabel 3 terdapat 10 cara drilling lengan gaya crawl bisa dengan cara sebagai berikut: berdiri di tepi atau ditengah kolam; gerakan lengan gaya crawl sambil berjalan; gerakan lengan saja dengan menggunakan pull buoy; gerakan lengan kaki disilang dan menggunakan pull buoy; gerakan lengan kaki diikat dengan tali; gerakan lengan meniru ikan; gerakan lengan gaya crawl catch-up; gerakan lengan dengan lengan mengepal; gerakan lengan menggunakan paddle; gerakan lengan dengan cara menghitung frekuensi gerakan lengan. Tabel 4. Contoh drilling untuk pengambilan nafas
Berdasarkan Tabel 4 di atas terdapat 9 drilling mengambil napas sebagai berikut: gerakan mengambil napas di tepi kolam, mengambil napas dengan kaki disangkutkan di pegangan; mengambil napas dalam air tangan pada pegangan; mengambil napas ditambah gerakan kaki; mengambil napas dengan gerakan lengan alternatif; mengambil napas setelah gerakan mendorong dan meluncur dilanjutkan dengan gerakan lengan dan kaki; mengambil napas pada dua sisi (bilateral) di tepi kolam; mengontrol gerakan mengambil napas dengan metode hypoxic drill; mengambil napas dengan gerakan lengan ibu jari terlebih dahulu. Kesalahan yang sering terjadi waktu pengambilan napas adalah terlalu dini dalam mengambil napas sehingga menghasilkan dorongan yang sifatnya tidak mendorong maju namun mengangkat tubuh, seperti dikatakan Maglischo (1982: 95) “Turning the head too early is a frequent mistake in breathing. ” Drilling melatih timing gaya crawl salah satunya seperti yang dilakukan oleh seorang sprinter yaitu latihan dengan dua pukulan kaki lalu berubah enam pukukan kaki dengan cepat. Drilling untuk melatih ketepatan (timing) menurut Dixion (1996: 31-33), adapun drilling tersebut ditunjukkan dalam Tabel 5 di bawah ini: Drilling untuk melatih timing dalam renang gaya crawl
Sumber: Dixion (1996: 31-33) Gaya punggung gerakan mirip dengan gaya bebas terutama dalam hal teknik utamanya. Bagi orang yang baru memulai belajar renang gaya punggung biasanya paling disukai, karena selalu melihat ke atas dan lebih mudah. Akan tetapi sebenarnya gaya punggung lebih sulit dari gaya bebas dan untuk melakukanya diperlukan daya dorong yang jauh lebih besar dibandingkan dengan gaya bebas. Adapun penejelasan dari bagian-bagian pembelajaran dijelaskan dalam drilling posisi tubuh gaya punggung ditunjukkan Tabel 11 di bawah ini. Drilling posisi tubuh gaya punggung
Sumber: Dixion (1996: 54-56) Berdasarkan Tabel 6 di atas terdapat 6 cara drilling body position gaya punggung dijelaskan sebagai berikut: posisi tubuh terlentang dengan telinga dan pinggang terletak sejajar kemudian dilajutkan gerakan kaki; gerakan kaki punggung menggunakan pelampung; pelampung diletakkan di dada dilanjutkan dua kali gerakan tungkai; tanpa menggungakan pelampung lengan disamping badan, dengan cara mendorong, meluncur, gerakan kaki dan mendayung; roll-over drill dengan lengan di luruskan; tarikan lengan gaya punggung penuh.
Drilling gerakan kaki gaya punggung ditunjukkan Tabel 7 di bawah ini: Drilling gerak kaki gaya punggung
Sumber: Dixion (1996: 54-56) Berdasarkan Tabel 7 di atas terdapat 9 cara drilling gerakan tungkai gaya punggung. Adapun drilling tersebut dijelaskan sebagai berikut: gerakan tungkai dengan menggunakan pelampung di dada sepanjang lebar kolam, pelaksanaannya kaki didorongkan ke dinding; gerakan kaki di pinggir kolam; gerakan kaki tanpa menggunakan pelampung; gerakan tungkai kedua lengan diletakan disamping badan; gerakan tungkai setengah lengan dinaikkan; lengan diluruskan dan disilangkan; sikut ditekuk dan lengan diletakkan di bawah kepala; gerakkan kaki lengan di pinggang; tarikkan penuh dagu mendekati dada. Cara melatih daya dorong: stroke-recovery. Gaya punggung mempunyai syarat yang sama dengan gaya bebas yaitu: lebih banyak air yang ditangkap, lebih cepat dan lebih panjang menekan air. Lebih banyak air yang ditekan dan ditangkap seperti pada waktu kita berenang gaya bebas ada 5 tahapan gerakan lengan yang harus dilaksanakan yaitu: Pada waktu tangan masuk ke dalam air harus lurus dengan bahu dan telapak tangan harus miring dengan posisi 90○ dengan jari kelingking terlebih dahulu masuk ke dalam air. Untuk tahap ini penjelasan nya sama seperti gaya bebas, namun ada sedikit perbedaan dimana gerakan harus terus-menerus antara entry dengan catch tetapi gerakannya tidak boleh terlalu cepat. Pad waktu menarik tangan siku harus membentuk sudut yang cukup tinggi yaitu antara 90○ sampai 110○. Setelah tarikan selesai, maka tangan ditarik hingga lurus di samping badan kemudian dibantu dengan dorongan dari pergelangan tangan ke arah lantai kolam yang dikuti dengan gerakan badan ikut berputar. Ada dua cara untuk melakukan gerakan ini yaitu, dengan ibu jari yang berada di atas, dan dengan pergelangan tangan rileks Padawaktu tangan ke luar haruslah tetap berada di samping paha dan gerakan dilakukan dengan rileks dan tidak terputus-putus. Hal yang perlu diperhatikan yaitu bahu lurus berada di atas permukaan air dan harus menggunakan putaran badan. Lebih cepat menekan air: Ada 3 hal penting yang harus diperhatikan untuk melaksanakan hal ini yaitu, gerakan harus semakin cepat, sebagai contoh seperti bola yang sedang menuruni suatu bidang miring, siku harus membentuk sudut seperti contoh pada pitcher yang sedang melemparkan bola, badan haruslah berputar dengan menggunakan kekuatan pinggang agar berenang lebih cepat. Lebih panjang menekan air: Supaya dapat lebih panjang menekan air, maka ada 2 cara yang dapat dipergunakan, yaitu bergerak dengan menggunakan putaran badan atau menyamping, dan menggunakan tarikan dengan membentuk huruf “S”. Gerakan tungkai, gerakan tungkai dalam gaya pungung sama seperti pada contoh waktu menendang bola dan gerkan gaya bebas. Bedanya hanya gerakan gaya punggung ke atas. Untuk itu ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu, lutut harus bergerak lebih dahulu, lutut tidak boleh ke luar dari permukaan air, lutut harus terlebih dahulu kembali ke dalam permukaan air. Hambatan, agar dalam melakukan renangan gaya punggung memiliki tahanan yang kecil harus dilaksanakan hal-hal sebagai berikut: rolling, Sama seperti pada gaya bebas. Maka perputaran badan dimaksudkan agar luas tahanan pada badan semakin kecil. Pada waktu berputar posisi badan harus tetap berada pada satu garis pusat agar badan tidak bergerak ke kiri dan ke kanan tetapi hanya berputar pada satu titik pusat. Sikap dan tarikan nafas, untuk gaya punggung pada waktu menarik nafas pinggang menjadi perhatian utama karena pinggnag harus tetap lurus dengan badan jadi pinggang tidak boleh turun. Apabila pinggang turun maka badan akan tenggelam dan tahanan air akan semakin besar. Adapun kesalahan yang sering terjadi dalam melakukan renang gaya punggung adalah: kepala sering ikut bergerak sesuai dengan gerakan tangan, dan kepala bergerak ke depan dan ke belakang dengan mengikuti gerakan badan. Untuk mengatasi hal tersebut cara yang harus dilakukan adalah dengan cara dagu harus ditarik ke dalam dan membiasakan latihan dengan menggungkan tali yang dipasang di atas agar kepala dan mata terbiasa bergerak lurus. Untuk mengambil nafas, gerakan yang diikuti sama seperti pada gaya bebas yaitu dengan mengikuti gerakan tangan. Drilling gerak lengan gaya punggung
Sumber: Dixion (1996: 54-56) Berdasarkan Tabel 8 di atas terdapat 11 cara drilling gerakan lengan gaya punggung), adapun drilling tersebut dijelaskan sebagai berkut: gerakan lengan dengan cara mendorong kaki ke dinding dilanjutkan gerakan lengan; gerakan tungkai gerakan lengan satu tangan lalu dilanjutkan gerakan lengan lainnya sebnyak 4/6/8; putaran gerakan lengan; gerakan lengan dengan tungkai menggunakan alat bantu; drilling gerakan lengan singgle/double; gerakan lengan lurus sampai garis kepala kemudian melakukan tarikan dan dorongan samapai belakang; satu lengan diluruskan yang satunya lagi melakukan gerakan fase sculling atau recovery dan fase entry; satu lengan disamping badan, satunya lagi pada posisi di atas badan kemudian diturunkan untuk melakukan fase entry; gerakan lengan dengan teknik catch-up; gerakan lengan dengan menggunakan paddle. (4) Drilling mengambil napas gaya punggung.
Drilling mengambil napas gaya punggung di tunjukkan Tabel 9 di bawah ini: Drilling pernapasan gaya punggung
Sumber: Dixion (1996: 54-56) Berdasarkan Tabel 9 di atas terdapat dua cara drilling mengambil napas renang gaya puggung. Drilling tersbut antara lain sebagai berikut: mengambil napas setiap satu putaran lengan; mengambil napas seelah menyelesaikan 6 gerakan tungkai dan satu putaran lengan. Drilling tersebut dilakukan untuk menambah keefektifan waktu dan meningkatkan pemahaman pergantian pengambilan napas gaya punggung. Drilling posisi tubuh dan gerakan kaki gaya dada digambarkan dengan Tabel 10 sebagai berikut: Drilling posisi tubuh dan gerak tungkai gaya dada
Sumber: Dixion, (1996: 69-71) Berdasarkan Tabel 10 di atas tujuan mengajar gaya dada untuk tahap sikap tubuh adalah untuk meningkatkan efisiensi gerakan di air yaitu dengan melakukan drilling menggungakan pelampung, pelaksanaannya. (1) kepala masuk air, lalu mendorong dinding, meluncur, mengambil napas kemudian dagunya diangkat sampai keluar dari air untuk mengambil napas, (2) Drilling tahap gerakan tungkai gaya dada. Adapun penjelasan bagian-bagian dari pembelajarannya digambarkan dengan Tabel 11 di bawah ini: Drilling gaya dada tahap gerak tungkai
Sumber: Dixion (1996: 69-71) Berdasarkan Tabel 11 di atas terdapat 12 drilling gerakan tungkai gaya dada. Penjelasan dari setiap drilling sebagai berikut: gerakan tungkai dengan cara duduk di pinggir kolam kaki di dalam air; gerakan tungkai di dalam air satu tangan berpegangan pada pegangan dan yang satunya berpegangan tembok; gerakan tungkai menggunakan pelampung; gerakan tungkai 2/3 kali setelah mendorong dan meluncur; gerakan tungkai sampai menyentuh tangan di pinggang; mempraktekkan luncuran yang jauh setelah fase recovery; kedua lengan menggenggam di samping badan; gerakan tungkai terlentang; gerakan tungkai terlentang dan kedua lengan diluruskan di depan; satu gerakan tungkai dada dan satunya lagi gerakan tungkai kupu-kupu; gerakan tungkai dengan kedua lengan diluruskan di depan; gerakan tungkai dengan berpasangan. Tujuan melakukan drilling tahapan kaki adalah pemahaman gerakan kaki gaya dada, memperluas ruang gerak sendi, membuat gerakan tungkai semakin bertenaga, meningkatkan teknik gerakan kaki, menambah fleksibilitas bahu. Menurut Maglischo (1982: 157) sebagai berikut: Instructions for Teaching the Breaststroke Kick to Younger Age-Group Swimmers
Pembelajaran untuk gerak tungkai gaya dada adalah dengan cara menginstruksikan kepada siswa tarik tunngkai mendekati pinggang sampai tumit menyentuh bagian bawah pinggang, kemudian setelah mendekati pinggang ujung kaki diputar sampai lurus kembali, selanjutnya tahan tungkai lurus sementara lengan selesai melakukan kayuhan. Cara mengajar daya dorong, stoke-recovery. Pada gaya punggung dan gaya bebas dipergunakan cara untuk lebih penjang dan lebih banyak menekan air serta lebih cepat tetapi dalam gaya dada tidak ada lebih panjang tetapi hanya lebih banyak air dan lebih cepat menekan air karena recovery dalam gaya dada dilakukan di dalam air. Lebih banyak menekan air, Pada gaya dada yang dimaksud adalah pada waktu lengan dalam posisi bengkok setelah ditarik sampai dengan waktu posisi tangan dalam keadaan siap menarik. Pada saat tersebut, keadaan telapak tangan sedikit miring atau hampir menyatu hingga pada saat pada posisi pergelangan tangan siap untuk menarik. Pada tahapan ini daerahnya adalah 15 sampai 20 Cm. Apabila lebih sedikit, maka pada waktu itu badan agak goyang tarikan tangan terlalu ringan sehingga air yang akan ditarik terlalu sedikit. Hal yang harus diperhatikan adalah ketepatan antara gerakan kaki dan gerakan tangan. Apabila menarik tangan pada waktu kaki telah selesai menendang, hal ini kurang baik demikian pula apabila kaki telah selesai tetapi tangan masih di depan maka hal itu juga tidak bagus. Hal yang harus dilakukan adalah kesatuan antara gerakan tangan dan gerakan kaki saat bersama sehingga daya dorong akan maksimal. Tarikan tangan dimulai dengan gerakan seluruh tangan membuka hingga sedikit lebih lebar yang kemudian diikuti dengan gerakan siku dibengkokkan dan ditarik. Untuk tarikan tangan yang baik adalah disesuaikan dengan kita, tetapi apabila lebih tinggi dari bahu dan siku melebihi bahu, maka hal itu salah. Gerakan yang paling baik yaitu gerakan yang berbentuk terbalik dan harus dirasakan oleh ujung jari. Dalam gaya dada hal ini dilaksanakan pada waktu merapat dengan badan, tetapi tangan jangan terlalu rendah karena akan menimbulkan tahanan yang besar. Recovery dilaksanakan antara gerakan tangan kembali ke depan dan tidak terlalu lebar. Mengenai cara recovery hal itu disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan perorangan. Hanya saja yang harus diperhatikan bahwa tidak semua orang harus mengikuti gerakan tertentu karena hal ini harus disesuaikan dengan kemampuan atletnya. Lebih cepat menekan air, ada dua hal penting yang harus diperhatikan untuk melaksanakan hal yaitu: Gerakan yang dilakukan harus cepat yaitu pada waktu menangkap sampai pada dorongan harus dilakukan secepat mungkin, dan hal lainnya yaitu pada waktu menarik tangan harus dilaksanakan dengan cepat dan tidak harus mempergunakan tenaga yang besar karena akan berpengaruh pada waktu kita mendorong sampai kepada gerakan tangan menuju ke depan harus dilaksanakan dengan cepat. Gerakan tungkai, gerakan tungkai dalam gaya dada ada dua macam, yaitu:
Pada waktu kaki ditarik akan terdapat tahanan yang besar, untuk itu sebaiknya badan dan kaki membentuk sudut antara 50○ – 60○. Tumit kaki harus mendorong membentuk bulatan, karena itu untuk gaya dada diperlukan gerakan kaki yang lentur dan baik. Hambatan, bila menginginkan tahanan yang kecil hal yang harus diperhatikan adalah rolling. Pada gaya dada yang dimaksud dengan rolling adalah gerakan badan yang bergerak ke atas dan ke bawah. Pinggang dijadikan sebagai titik untuk menaikkan badan. Agar air semakin kecil maka gerakan badan harus seperti ombak dengan mempergunakan gerakan kaki whipe kick. Tarikan nafas. waktu yang tepat untuk menarik nafas adalah pada waktu tangan ditarik sampai dengan pada waktu tangan melakukan recovery. Kepala seolah-olah diangkat oleh pancaran air yang dihasilkan oleh tangan pada waktu push off. Setelah itu kepala harus kembali ke posisi semula. Apabila menarik nafas terlalu cepat maka akan menyebabkan pinggang turun sehingga akan menyebabkan tahanan yang besar. Apabila kepala terlalu lambat kembali ke posisi semula, maka akan menimbulkan hambatan serta gerakan akan menjadi lambat. Dalam gaya dada kepala tidak boleh terlalu masuk ke dalam air karena hanya akan menimbulkan hambatan yang besar. Drilling tahap gerakan lengan gaya dada dan penjelasan bagian-bagian dari pembelajarannya terdapat pada Tabel 12 sebagai berikut: Metode mengajar gaya dada bagian gerak lengan
Sumber: Dixion (1996: 69-71) Tujuan drilling gerakan lengan adalah pemahaman dari teknik gerak lengan, meningkatkan teknik tarikan lengan gaya dada, meningkatkan efektifitas tarikan lengan gaya dada, menyokong luncuran, menambah beban pada kelompok otot lengan khusus untuk gaya dada. Drilling tahap mengambil napas gaya dada dan penjelasan bagian-bagian dari drilling terdapat pada Tabel 18 sebagai berikut: Drilling gaya dada bagian pernapasan
Sumber: Dixion, (1996: 69-71) Berdasarkan Tabel 13 di atas terdapat dua drilling pernapasan. Penjelasan drilling tersebut di atas adalah: drilling pengambilan napas dengan terlebih dahulu meniup semua udara sewaktu fase recovery gerakan lengan; pengambilan napas dengan drilling cyclical yaitu mengambil napas ketika kedua lengan selesai fase dorongan dan mengeluarkan udara sewaktu recovery gerakan lengan. Tujuan drilling gaya dada untuk tahap pernapasan adalah menjamin kepala tidak terlalu tinggi waktu pengambilan napas dan menjamin efektifitas waktu pengambilan napas. Terdapat 3 cara drilling timing gaya dada. Penjelasan dari drilling tersebut di atas adalah: meluncur setelah fase recovery tungkai dan lengan; meluncur dengan tiga hitungan; drilling full stroke gaya dada. Drilling timing gaya dada dan penjelasan bagian-bagian dari drilling terdapat pada Tabel 14 sebagai berikut: Drilling timing gaya dada
Sumber: Dixion, (1996: 69-71) Pada gaya kupu-kupu tekniknya hampir sama dengan gaya bebas tetapi dalam gaya kupu-kupu tarikan tangan dilakukan secara bersamaan dalam gaya dada tetapi tangan membantuk gerakan tangangaya bebas. Teknik menarik lengan ada beberapa cara yang dapat dilakukan: seperti jam pasir, membentukn huruf Y dan tarikan lengan seperti lubang kunci. Drilling untuk body position gaya kupu-kupu, adapun drilling tersebut ditunjukkan dalam Tabel 15 di bawah ini: Metode mengajar gaya kupu-kupu bagian posisi tubuh
Sumber: Dixion (1996: 44-45) Berdasarkan Tabel 15 di atas metode belajar gaya crawl bagian posisi tubuh dengan drilling sebagai berikut: posisi pinggang tinggi sewaktu mendorong diding, streamline, kemudian melakukan gerakan tungkai sementara kedua lengan disamping badan; pastikan posisi pinggang tinggi dengan mendorong dari pinggir kolam, lalu gerakan kaki dengan lengan disamping; posisi badan untuk mengambil napas yang bertujuan untuk menjaga agar badan tetap streamline. Menurut Maglischo (1982: 125-126) “Problems occur when swimmers undulate to little too much. Too little undulation reduces propultion and your hips and legs sink when the leg drive is not sufficient to keep them elevated. ” Kesalahan yang sering terjadi dalam posisi badan gaya kupu-kupu adalah ketika perenang melakukan lecutan (undulate) yang terlalu rendah atau terlalu dalam yang menyebabkan besarnya hambatan dalam renang. Terdapat 9 cara drilling gerakan tungkai gaya kupu-kupu. Adapun drilling tersebut adalah: gerakan tungkai sebanyak 4/6 kali dengan lengan berpegangan pada pegangan yang berada di pinggir kolam; gerakan tungkai sepanjang 10 meter lengan di samping badan; gerakan tungkai dengan posisi terlentang dan lengan di samping badan; gerakan tungkai dengan menyamping lengan satu di depan dan yang satunya lagi disamping; seperti no 4 tetapi lengan bergantian; gerakan tungkai posisi terlentang sementara lengan diluruskan dan tidak terbuka; gerakan tungkai menggunakan papan luncur; gerakan tungkai menggunakan fins untuk meningkatkan lecutan; gerakan tungkai dalam air 4/6 pukulan kaki sementara lengan di samping badan. Drilling untuk gerakan tungkai (leg action) gaya kupu-kupu ditunjukkan dalam Tabel 16 di bawah ini: Drilling gerak kaki gaya kupu-kupu
Terdapat 8 cara drilling gerakan lengan gaya kupu-kupu sebagai berikut: gerakan lengan gaya kupu-kupu dengan cara mempraktekkan gerakan sculling ke luar dan ke dalam, caranya ibu jari masuk terlebih dahulu dengan dagu menempel di dada dilanjutkan gerakan 4 gerakan tungkai dan gerakan lengan sampai ke permukaan air kemudian stop; gerakan lengan melempar; 2/4 gerakan mendorong ke belakang kedua lengan di dada; gerakan tungkai terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan gerakan lengan sebanyak 2/4 kayuhan; dua gerakan lengan kupu-kupu dengan posisi terlentang; gerakan lengan kupu-kupu catch-up diawali dengan gerakan tungkai terlebih dahulu; gerakan kaki kupu-kupu tanpa mengambil napas, punggung tangan disentuhkan dan diluruskan kemudian gerakan tungkai tiga kali panjang kolam; seperti no.7 setelah itu dilanjutkan dengan gerakan lengan. Teknik gerakan lengan sama halnya seperti gerakan lengan gaya bebas, punggung, dan dada, yaitu: Lebih banyak menekan air: Gerakan lengan untuk gaya kupu-kupu, tangan lulus ke depan dengan posisi telapak tangan sedikit miring menghadap ke arah luar. Tetapi siku tidak boleh bengkok dan tangan pada waktu masuk ke dalam air harus lurus sejajar dengan bahu. Gerakan sama seperti dalam gaya bebas yaitu gerakan tangan harus membentuk sudut dan mengarahkan tarikan tangan ke arah dalam. Tarikan tangan dimulai dengan gerakan pergelangan tangan membentuk gerakan berputar. Kemudian tangan ditarik ke arah dalam badan dan siku harus bengkok seperti dalam gaya bebas. Tahap ini dilaksanakan pada waktu tangan berada di bawah perut dan posisi tangan hampir rapat, tetapi gerakannya harus dilakukan dengan cepat agar recovery dapat dilakukan dengan baik. Recovery dilakukan dengan jari kelingking terlebih dahulu keluar dari permukaan air dan gerakan tangan memutar ke depan dengan bahu sebagai titik pusat. Seluruh gerakan harus rileks dan cepat serta dibutuhkan kelenturan dari bahu agar tidak naik terlalu tinggi. Lebih cepat menekan air, gerakan ini mempergunakan pinggang yang bergerak ke atas dan ke bawah yang dimaksud untuk membantu kecepatan dalam berenang. Pada saat ini dibantu dengan gerakan kaki yang bergerak bersamaan menekan ke bawah. Lebih panjang menekan air, ada 2 macam gerakan yang dapat dilaksanakan yaitu gerkan membentuk huruf “S” serta, dan gerakan tangan setelah menarik lurus ke belakang dan naik. Untuk tarikan tangan yang baik disesuaikan dengan kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh atlet yang bersangkutan. Gerakan tungkai, gerakan tungkai mempergunakan gerakan kaki dolpin dan biasanya dalam satu gerakan tangan dilakukan dua kali gerakan kaki. Teknik gerakan kaki sama seperti pada waktu menendang bola tetapi bila di dalam gaya bebas lutut hanya bengkok sedikit maka dalam gaya kupu-kupu lutut membengkok lebih banyak lagi. Pada waktu latihan kaki bisa mempergunakan pelampung tetapi bahu harus berada di dalam permukaan air. Pada waktu latihan gerkan tungkai kepala dan pelampung harus tidak bergerak jadi yang bergerak adalah kaki dan pinggang. Tahanan. Agar tahanan pada waktu melakukan gaya kupu-kupu tidak terlalu besar, hal yang harus diprhatikan adalah: Rolling, untuk gaya kupu-kupu rolling selain melakukan gerakan badan ke atas dan ke bawah ada hal penting yang harus diperhatikan yaitu gerakan badan membentuk seperti gelombang sehingga akan kelihatan seperti selalu berada di atas air. Tetapi apabila pinggang bergerak terlalu tinggi atau terlalu rendah maka tahanannya akan semakin besar. Tarikan nafas, waktu yang tepat untuk menarik nafas adalah pada saat posisi bahu dalam keadaan tinggi pada saat kedua tangan berada di samping badan sehingga kepala hanya perlu diangkat sedikit saja. Pada saat itu cara mengambil nafas yang baik adalah dagu berada sedikit di atas permukaan air. Pada waktu menarik nafas dan pada waktu tidak mengambil nafas maka posisi badan harus sama. Adapun contoh drilling untuk gerakan lengan (arm action) gaya kupu-kupu ditunjukkan dalam Tabel 17 di bawah ini: Drilling gerak lengan gaya kupu-kupu
Sumber: Dixion (1996: 44-45) Menurut Maglischo (1982: 118) gerakan lengan gaya kupu-kupu adalah sebagai berikut: Instructions for teaching the Butterfly Armstroke to Younger Age-Group Swimmers
Pembelajaran gerakan lengan gaya kupu-kupu adalah sebagai berikut: pertama lengan masuk di luar garis bahu, lalu mengayuh pelan-pelan dan tidak terlalu cepat, tarik ke luar sementara kaki melakukan pukulan ke bawah, setelah selesai melakukan pukulan kaki selanjutnya lengan mengayuh ke luar kemudian ke dalam sampai bertemu di bawah badan, setelah itu dorong lengan ke belakang sampai ibu jari menyentuh paha di permukaan air, selanjutnya tarik lengan ke luar dengan jari kelingking terlebih dahulu. Contoh drilling mengambil napas (Butterfly breathing) gaya kupu-kupu ditunjukkan dalam Tabel 9 di bawah ini: Drilling pernapasan gaya kupu-kupu
Sumber: Dixion (1996: 44-45) Berdasarkan Tabel 18 di atas terdapat 3 cara drilling pernpasan renang gaya dolphin, adapun drilling tersebut sebagai berikut: gerakan tungkai kupu-kupu dengan kepala di atas; gerakan lengan tanpa mengambil napas (full stroke); mengambil napas gaya kupu-kupu dengan 1 dan 1, 2 dan 1, 2 dan 2, lalu 3 dan 2. Drilling untuk melatih timing kepala dan kedua lengan tujuannya adalah melatih ketepatan masuknya kepala ke air sebelum lengan diluruskan. Drilling timing untuk gerakan lengan dan kepala gaya kupu-kupu ditunjukkan dalam Tabel 19 di bawah ini: Drilling timing untuk gerak kepala dan lengan gaya kupu-kupu
Sumber: Dixion (1996: 44-45) START, PEMBALIKAN DAN FINISH StartDitinjau dari pelaksanaanya, maka start dilakukan dari:a. Dari balok start gaya bebas, gaya kupu-kupu dan dada. b. Dari bawah, bergantung pada balok start: khsus gaya punggung. Bila di tinjau dari sikap start, maka ini tejadi atas : bentuk start ini di kerjakan dengan posisi setelah aba-aba start “awaaaas!” perenang menganbil posisi di bibir balok start dengan sikap membungkuk kedua lengan langsung berada di samping tubuh dengan patokan ujng-ujng tangan berada di samping pinggul. Arah pandangan saat sikap membungkuk sebelum start adalah kedepan (ke balok start yang ada di sebranganya).Begitu pluit, pistol atau bentuk lain yang di bunyikan serentak kedua lengan mengayun kedepan, dan akhirnya ayunan di kerjakan ujung kaki menolak /menumpu dari bibir balok start hingga posisi lurus. Ayunan kedua lengan berakhir pada sikap lurus di depan / diatas kepala dengan patokan kedua lengan di samping telinga. bentuk start semacam ini dilakukan setelah memperoleh aba-aba “awaaaass!” dari posisi awal, maju ke bibir balok star untuk mengambil sikap dimana kedua lengan berada lurus di depan pada posisi lurus, sehingga kembali kedua lengan berada di depan . Serentak dengan ayunan tubuh akan condong ke depan, hingga ketika tubuh membawa tubuh melayang di udara. Arah pandangan mata ketika posisi awal, saat di mana perenang mengambil sikap membungkuk dan kedua lengan harus di depan adalah ke arah depan.
bentuk start ini dilakukan setelah mendapat aba-aba start “awaaaass!” perenang maju keujung balok start dan mengambil sikap. Di mana kedua ibu jari kaki dan kedua telapak tangan berada pada bibir balok start. kedua telapak tangan pada sikap untuk siap mendorong dan kemudian serentak dengan aba-aba peluit atau bentuk lainnya semacamnya. Doronglah tembok balok start itu hingga memaksa tubuh miring kedepan dan serentak dengan posisi akan jatuh kedua kaki menolak dari bibir permukan air. ketika sikap melayang iyu luruskan tubuh dengan kedua lengan tetap berada di celah-celah kedua lengan. Dengan masuknya kepala hingga berada diantara kedua lengan, mendorong pinggul terangkat dan masuk permukan air. Khusus Gaya punggung, start dilakukan dari posisi bergantung pada balok start. Gerak dengan ayunan lurus dikerjakan, setelah aba-aba ‘’awaaaass!’’ kedua lengan ditarik mendekati pegangan ber upa besi yang dipasang melintang , sehingga tubuh membentuk sikap membungkuk. Serentak dengan bunyi aba-aba peluit atau bentuk aba-aba lain: kedua lengan /tangan di ayun kesamping bahu, hingga ke dua tangan itu berakhir di atas kepala sehingga lengan berada pada sikap lurus di atas kepala. e. Start dengan ayunan agak bengkok /pendek; cara dan sikap pada start ini tidak jauh berbeda dengan bentuk start dengan ayunan lurus, hanya ayunan di lakukan dengan lengan sedikit membengkok. Pembalikan (Turning)a. Pembalikan tanpa salto,dapat di lakukan untuk gaya-gaya BEBAS-PUNGGUNG- DADA DAN KUPU-KUPU. b. Dengan salto, dapat dilakukan hanya gaya PUNGGUNG danBEBAS saja. Salto pada gaya bebasa. Langsung saltob. Ambil nafas dahulu, selanjutnya salto; c. Salto dengan sikap gaya punggung (KieferBack Salto).
Lansung Salto Bentuk salto pada gaya punggung ada 3 macam yaitu:a. Salto ke samping (Flip trun)b. Salto duduk (Spin trun) c. Salto penuh / ke bawah (Roll over trun) Setelah start dan pembalikana. Setelah gaya bebas, setelah star dan pembalikan dapat dikerjakan langsung menggerakan kaki hingga memaksa tubuh naik ke atas permukaan air lakukan gerakan tahan nafas atau hypoxic hingga beberapa kali.b. Begitu pula dengan halnya gaya kupu-kupu, setelah berbalik segera melakukan gerakan kaki hingga tubuh terbawa ke atas permukaan air. Setiba di atas permukaan air, langsung melakukan gerakan tangan dengan menahan nafas untuk beberapa kali gerakan.c. Pada gaya punggung dapat di lakukan, setelah berbalik ataupun start dapat di kerjakan langsung mengikuti gerakan kaki untuk memaksa tubuh ke atas permukaan air dan selanjutnya langsung melakukan gerakan tangan, gerakan kaki dolphin dapat di lakukan. d. Berbeda dengan ketiga gaya di atas, khusus pada gaya dada, setelah start dan pembalikan menyapu ketentuan yang diatur oleh peraturan hanya di perbolehkan melakukan 2 gerakan di bawah air. Dengan ketentuan tersebut , maka setelah start dan pembalikan gaya dada dapat di lakukan di bawah permukaan air seperti gambar di bawah ini. Dixon, J. (1996). Swimming coaching. Ramsbury: Pan Africa Press. Maglischo, W. Ernes. (1982). Swimming faster (a comprehensive guide to the science of swimming ). Palo Alto: Mayfield Publishing Company _______________. (1993). Swimming even faster (the serious swimmer’s standard referece expanded and update). Mountain View: Mayfield Publishing Company. _______________. (2003). Swimming fastes (the essential reference on technique, training, an program design). Champaign: Human Kinetics. Ong Soui Tjiang,& Tarigan. (1962). Renang. Jakarta: Keng-po. Soekarno, & Rusuwan. (1979). Renang dan methodik. Yogyakarta: PT Karya Uni Press. Terry, Laughlin. (2001). Swim made easy. New Paltz. Total Immersion, Inc. Switeenham, William & Atkinson, John. (2003). Championship swimming training. Champaign: Human Kinetics. |