Bersikap mau menang sendiri bertentangan dengan Pancasila sila ke

Grace Eirin Rabu, 28 Juli 2021 | 09:15 WIB

Bersikap mau menang sendiri bertentangan dengan Pancasila sila ke

Menciptakan kerukunan dan saling bekerja sama merupakan contoh sikap yang sesuai dengan Pancasila sila ke-3. (Pixabay/jarmoluk)

Bobo.id - Pancasila sila ke-3 yang berbunyi "Persatuan Indonesia" menjadi pedoman bagi rakyat Indonesia untuk menjaga keutuhan negara dengan menjunjung tinggi persatuan. 

Bagi anak-anak Indonesia, sila ke-3 Pancasila mengajarkan kita untuk selalu mempererat persatuan dalam keragaman budaya. 

Baca Juga: Contoh Sikap yang Sesuai dengan Pancasila Sila Ke-3 di Keluarga, Materi Kelas 4 SD

Teman-teman, kamu pasti pernah memiliki teman atau tetangga yang berasal dari daerah yang berbeda?

Nah, dengan mengambil sikap yang sesuai dengan Pancasila sila ke-3 ini, teman-teman bisa menjaga kerukunan dan mencegah perpecahan saat bergaul. 

Lalu, apa saja, sih, sikap yang harus kita lakukan untuk menjaga persatuan?


Page 2

Bersikap mau menang sendiri bertentangan dengan Pancasila sila ke

Pixabay/MartinFuhrmann

Menghormati teman yang sedang menjalankan kewajiban agamanya adalah bentuk sikap yang sesuai dengan Pancasila sila pertama.

Bersikap mau menang sendiri bertentangan dengan Pancasila sila ke

Bersikap mau menang sendiri bertentangan dengan Pancasila sila ke
Lihat Foto

KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO

Gotong royong membersihkan sisa banjir di Perumahan Pondok Arum, Kota Tangerang, Jumat (3/1/2020).

KOMPAS.com - Pancasila menjadi landasan dalam kehidupan seluruh masyarakat Indonesia dalam segala hal, termasuk dalam bertutur kata, bersikap dan berperilaku.

Bertutur kata, bersikap dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila termasuk dalam hakikat berbudi pekerti luhur.

Tutur kata, sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila adalah wujud budi pekerti luhur manusia Indonesia yang membedakannya dari manusia dari negara lain.

Bila seseorang bertutur kata, bersikap dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila maka menunjukkan keluhuran harkat, derajat dan martabat sebagai bangsa yang beradab.

Makna sikap sesuai nilai Pancasila

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, bersikap sesuai dengan nilai Pancasila sama dengan bersikap positif terhadap Pancasila.

Sikap positif terutama adalah kesediaan segenap komponen masyarakat untuk aktif mengungkapkan pemahamannya mengenai Pancasila.

Menjadikan nilai-nilai Pancasila makin tampak nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sikap positif terhadap Pancasila adalah sikap baik dan mendukung nilai-nilai Pancasila serta berupaya melestarikan dan mempertahankannya.

Nilai ini dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan berperan serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.

Sikap positif seseorang terhadap Pancasila dapat terlihat apabila selalu berusaha mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Seseorang memiliki sikap negatif terhadap Pancasila bila orang tersebut tidak bersedia mengamalkan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila.

Baca juga: Demokrasi: Pengertian, Sejarah Singkat dan Jenis

Berikut ini sikap yang sesuai nilai-nilai Pancasila yang harus ditampilkan oleh setiap komponen bangsa dalam kehidupan sehari-hari:

Sikap yang sesuai dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah:

  1. Percaya dan takwa pada Tuhan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing menurut kemanusiaan yang adil dan beradab.
  2. Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda sehingga terbina kerukunan hidup.
  3. Saling menghormati kebebasan dan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya.

Sikap yang sesuai dengan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah:

  1. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban sesama manusia.
  2. Saling mencintai sesama manusia.
  3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
  4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
  5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
  6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  8. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari seluruh umat manusia maka perlu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Sikap yang sesuai dengan sila Persatuan Indonesia adalah:

  1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
  2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
  3. Cinta tanah air dan bangsa.
  4. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
  5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Baca juga: Ciri-ciri Fundamental Negara Demokrasi

Sikap yang sesuai dengan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan adalah:

  1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
  2. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  4. Musyawarah untuk mencapai mufakat dengan semangat kekeluargaan.
  5. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah serta mempertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sikap yang sesuai nilai sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah:

  1. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaaan dan kegotongroyongan.
  2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  4. Menghormati hak orang lain.
  5. Suka memberi pertolongan pada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentanga dengan atau merugikan kepentingan umum.
  9. Suka bekerja keras.
  10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

tirto.id - Pengamalan Pancasila sila ke-2 dalam kehidupan sehari-hari selayaknya diterapkan oleh seluruh rakyat Indonesia di kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia.

Pancasila diperkenalkan pertama kali oleh Ir. Sukarno pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945. Di sidang tersebut, nama “Pancasila” diucapkan oleh Sukarno.

“Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi,” ucap Sukarno dalam pidatonya, dikutip dari Risalah BPUPKI (1995) terbitan Sekretariat Negara RI.

Kelima sila tersebut lantas dirumuskan menjadi dasar negara Pancasila. Itulah sejarah mengapa tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila oleh Presiden Joko Widodo tahun 2016 dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016.

Baca juga:

  • Sejarah Asal-Usul Lambang Garuda Pancasila dan Arti Simbolnya
  • Sejarah BPUPKI dan Kaitannya dengan Dasar Negara Pancasila
  • Isi Butir-Butir Pengamalan Pancasila Lengkap Sila 1 Sampai 5

Bersikap mau menang sendiri bertentangan dengan Pancasila sila ke

Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-2

Sila ke-2 Pancasila berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Ini adalah perwujudan nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, bahwa manusia merupakan makhluk yang berbudaya, bermoral, dan beragama.

Nilai kemanusiaan tersebut berhasil dirumuskan menjadi 10 butir-butir pengamalan Pancasila sila ke-2. Berikut ini isi selengkapnya:

  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Baca juga:

  • Bunyi Isi Pancasila, Makna, Lambang, & Butir Pengamalan Sila 1-5
  • Beda Isi Piagam Jakarta dengan Pancasila dan Sejarah Perubahannya
  • Apa Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945?

Contoh Pengamalan Sila ke-2 dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, manusia harus saling menghargai sesama tanpa memandang perbedaan.

Hal itu merupakan contoh dari butir pertama yaitu “Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa”.

Maka, misalnya, di lingkungan sekolah tidak boleh lagi ada kasus perundungan terhadap siswa lain yang memiliki perbedaan. Saling menghormati guru dan teman, juga saling tolong menolong jika yang lain mengalami kesulitan.

Di rumah, pengamalan Pancasila sila ke-2 juga harus diterapkan seperti contohnya menghormati orang tua, menyayangi saudara, dan berbuat baik kepada tetangga. Mau membantu kesulitan mereka, adalah pengamalan butir keenam yakni “Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan”.

Tidak mudah main hakim sendiri, tidak merasa paling benar sendiri, serta tidak suka permusuhan dan pertengkaran agar disebut jagoan, juga menjadi perwujudan butir ketujuh yaitu “Berani membela kebenaran dan keadilan”.

Selain itu, memberikan empati atau rasa kasih sayang, juga pertolongan kepada orang yang sedang menderita menjadi contoh nyata bagi pengamalan sila ke-2 ini, terutama di masa pandemi COVID-19 atau para korban bencana alam.

Baca juga:

  • Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-4 dalam Kehidupan Sehari-hari
  • Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-1 dalam Kehidupan Sehari-Hari
  • Pancasila Sila ke-3 & Contoh Pengamalan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/isw)


Penulis: Cicik Novita
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Cicik Novita

Subscribe for updates Unsubscribe from updates