Jakarta -
Al Muqaddim artinya Yang Maha Mendahulukan, salah satu nama Allah SWT dalam Asmaul Husna. Umat muslim sudah semestinya memahami maknanya agar mampu menerapkan dalam perilaku sehari-hari.
Tulisan Al Muqaddim dalam Arab, latin, dan artinya:
الْمُقَدِّمُ
Bacaan latin: Al-Muqaddim
Artinya: Yang Maha Mendahulukan, Yang Mendorong, Yang Menempatkan Segala Sesuatu di Tempat yang Benar
Menurut Syafi'ie el-Bantanie dalam bukunya yang bertajuk Rahasia Keajaiban Asmaul Husna, secara linguistik akar kata dari taqdim mengandung makna memajukan, mengangkat, atau mendahulukan. Sebab itu, menurut segi bahasa, Al Muqaddim artinya mendahulukan atau berada di depan.
Maksud dari Asmaul Husna ini adalah Allah SWT sebagai Sang Pencipta mempersiapkan sarana kehidupan terdahulu sebelum menciptakan manusia. Dia mendahulukan petunjuk dan pedoman hidup melalui Rasul utusannya, sebelum memberi tugas kepada manusia untuk menjadi khalifah di bumi.
Dikutip dari buku Cerita & Makna Asmaul Husna Untuk Anak yang ditulis oleh Siti Wahyuni dan Arini Nurpadilah, Al Muqaddim dapat diartikan pula sebagai sifat Allah SWT yang mendahulukan segala urusan hambaNya. Urusan-urusan ini didahulukan untuk menjaga hamba dan mengakhirkan para hambaNya saat mereka menemui ajalnya kelak.
Selain itu, nama dan sifat Allah Al Muqaddim juga mengandung makna Allah mendahulukan orang-orang yang dikehendakiNya di dunia dan di akhirat. Dia mendahulukannya dengan memberikan mereka derajat yang tinggi.
Bukti Allah SWT memiliki sifat Al Muaqaddim termaktub dalam QS Fussilat ayat 17 yang menjelaskan Allah mendahulukan peringatan sebelum siksaNya,
وَأَمَّا ثَمُودُ فَهَدَيْنَاهُمْ فَاسْتَحَبُّوا الْعَمَىٰ عَلَى الْهُدَىٰ فَأَخَذَتْهُمْ صَاعِقَةُ الْعَذَابِ الْهُونِ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Arab-Latin: Wa ammā ṡamụdu fa hadaināhum fastaḥabbul-'amā 'alal-hudā fa akhażat-hum ṣā'iqatul-'ażābil-hụni bimā kānụ yaksibụn
Artinya: "Dan adapun kaum Samud, mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai kebutaan [kesesatan] daripada petunjuk itu, maka mereka disambar petir sebagai azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan."
Sifat Al Muqaddim artinya Yang Maha Mendahulukan juga tertuang dalam QS Al Anbiya ayat 35. Ayat ini sebagai bukti Allah telah mendahulukan peringatan tentang kematian sebelum datangnya kematian tersebut.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Arab latin: Kullu nafsin żā`iqatul-maụt, wa nablụkum bisy-syarri wal-khairi fitnah, wa ilainā turja'ụn
Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami."
Meneladani nama dan sifat Allah Al Muqaddim artinya kita sebagai umat muslim harus mendahulukan perintahNya daripada yang lain. Kita juga dituntut untuk mendahulukan orang lain yang membutuhkan sebelum urusan diri kita sendiri.
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam oleh Dewita Pertiwi, berikut beberapa contoh perilaku keteladanan yang mencerminkan Asmaul Husna Al Muqaddim dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Berlomba-lomba untuk lebih dulu dalam berbuat kebaikan
2. Mengerjakan sesuatu yang bermanfaat dan meninggalkan perbuatan yang sia-sia
3. Tidak menunda-nunda pekerjaan
4. Mendahulukan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi
5. Melaksanakan kewajiban terlebih dahulu sebelum menuntut hak
6. Mengerjakan sesuatu yang bermanfaat untuk masa depan
7. Tidak mengerjakan perbuatan sia-sia dan merugikan orang lain.
Itu dia penjelasan tentang Asmaul Husna Al Muqaddim artinya Maha Mendahulukan beserta contoh perilaku keteladannya. Semoga bisa diterapkan ya, Sahabat Hikmah!
Simak Video "Diduga Nistakan Agama, Pendeta Saifuddin Ibrahim Dilaporkan ke Bareskrim!"
[rah/row]
Jakarta -
As Samad artinya adalah Maha Dibutuhkan yaitu satu-satunya tempat meminta para hambaNya. As Samad merupakan satu dari 99 Asmaul Husna atau nama baik milik Allah SWT.
Berikut bacaan arab dan latinnya:
الصَّمَدُ
Bacaan latin: As Shamad
Artinya: Yang Maha Dibutuhkan [tempat meminta]
Adanya nama-nama indah Allah SWT dalam Asmaul Husna tercantum dalam Al Quran surat Al A'raf ayat 180,
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya: "Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam [menyebut] nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."
Imam Ibnu Faris dalam buku Pendidikan Agama Islam karya Dewita Pertiwi menjelaskan, Allah SWT disebut dengan As Samad karena semua doa dan permohonan ditujukan kepadaNya. Akar kata dari As Samad adalah al qashdu yang mengandung makna tujuan atau pemimpin yang dijadikan rujukan dalam semua urusan.
Sebab itu Allah SWT tidak henti-hentinya memerintahkan hambaNya untuk berdoa dan bergantung kepadaNya. Allah SWT berfirman,
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
Artinya: "Bukankah Dia [Allah] yang memperkenankan [doa] orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu [manusia] sebagai khalifah [pemimpin] di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan [yang lain]? Sedikit sekali [nikmat Allah] yang kamu ingat." [QS An Naml: 62].
Dalil Asmaul Husna As Samad
Allah SWT menyebutkan kata As Samad dalam firmanNya QS Al Ikhlas yang berbunyi,
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Bacaan latin: qul huwallāhu aḥad
1. Artinya: Katakanlah [Muhammad], 'Dialah Allah, Yang Maha Esa'.
اللَّهُ الصَّمَدُ
Bacaan latin: allāhuṣ-ṣamad
2. Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
Bacaan latin: lam yalid wa lam yụlad
3. Artinya: [Allah] tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Bacaan latin: wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
4. Artinya: Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.
Penerapan As Samad dalam kehidupan sehari-hari
Dikutip dari Modul Asmaul Husna yang ditulis Rina Ni'matin, berikut cara menerapkan sifat Asmaul Husna As Samad dalam kehidupan kita sehari-hari:
- Menjadikan Allah SWT sebagai tempat meminta yang utama dalam semua keinginan kita yang tidak terhitung jumlahnya
- Berusaha menjadi orang bermanfaat bagi orang lain dalam kehidupan sehari-hari
- Berusaha membantu teman di sekolah atau pun keluarga di rumah dengan ikhlas dan tutur kata yang santun
Semoga penjelasan tentang Asmaul Husna As Samad artinya Maha Dibutuhkan dapat menambah keimanan kita kepada Allah SWT.
[rah/row]
Merdeka.com - Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kaum muslimin wajib mengetahui asmaul husna. Secara etimologi, asmaul husna berarti 'sebutan baik'. Maksudnya adalah nama-nama yang menjelaskan sifat-sifat baik Allah SWT. Nama-nama ini tercantum di dalam kitab suci umat Islam, Al-Qur'an.
Sebenarnya, Allah SWT memiliki jauh lebih banyak nama baik. Namun hanya sembilan puluh sembilan saja yang tertulis di dalam Al-Qur'an. Nama-nama ini tidak hanya menunjukkan keindahan, namun juga mewakili keagungan serta kesempurnaan Allah SWT.
Terkait asmaul husna, Allah SWT berfirman sebagai berikut,
"Tidak ada Tuhan Melainkan Allah. Dialah Allah yang memiliki asmaul husna [nama-nama yang terbaik]." [QS. Thaha ayat 8].
Asmaul husna juga dijelaskan melalui hadis Rasulullah SAW. Berikut ini bunyinya.
"Sesunguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia akan masuk surga." [HR. Bukhari dan Ahmad].
99 Asmaul Husna dan Artinya
Setiap muslim dianjurkan untuk mengingat Allah SWT dengan melafalkan asmaul husna. Berikut ini nama-nama asmaul husna beserta artinya:
- Ar Rahman: Yang Maha Pengasih
- Ar Rahiim: Yang Maha Penyayang
- Al Malik: Yang Maha Merajai
- Al Quddus: Yang Maha Suci
- As Salaam: Yang Maha Memberi Kesejahteraan
- Al Mu'min: Yang Maha Memberi Keamanan
- Al Muhaimin: Yang Maha Mengatur
- Al 'Aziiz: Yang Maha Perkasa
- Al Jabbar: Yang Memiliki [Mutlak] Kegagahan
- Al Mutakabbir: Yang Maha Megah, yang memiliki kebesaran
- Al Khalik: Yang Maha Pencipta
- Al Baari': Yang Maha Melepaskan [membuat, membentuk, menyeimbangkan]
- Al Mushawwir: Yang Maha Membentuk Rupa [makhluk-Nya]
- Al Ghaffaar: Yang Maha Pengampun
- Al Qahhaar: Yang Maha Menundukkan/Menaklukkan Segala Sesuatu
- Al Wahhaab: Yang Maha Pemberi Karunia
- Ar Razzaaq: Yang Maha Pemberi Rezeki
- Al Fattaah: Yang Maha Pembuka Rahmat
- Al 'Aliim: Yang Maha Mengetahui
- Al Qaabidh: Yang Maha Menyempitkan
- Al Baasith: Yang Maha Melapangkan
- Al Khaafidh: Yang Maha Merendahkan
- Ar Raafi': Yang Maha Meninggikan
- Al Mu'izz: Yang Maha Memuliakan
- Al Mudzil: Yang Maha Menghinakan
- Al Samii': Yang Maha Mendengar
- Al Bashiir: Yang Maha Melihat
- Al Hakam: Yang Maha Menetapkan
- Al 'Adl: Yang Maha Adil
- Al Lathiif: Yang Maha Lembut
- Al Khabiir: Yang Maha Mengenal
- Al Haliim: Yang Maha Penyantun
- Al 'Azhiim: Yang Maha Agung
- Al Ghafuur: Yang Maha Memberi Pengampunan
- As Syakuur: Yang Maha Pembalas Budi
- Al 'Aliy: Yang Maha Tinggi
- Al Kabiir: Yang Maha Besar
- Al Hafizh: Yang Maha Memelihara
- Al Muqiit: Yang Maha Pemberi Kecukupan
- Al Hasiib: Yang Maha Membuat Perhitungan
- Al Jaliil: Yang Maha Luhur
- Al Kariim: Yang Maha Pemurah
- Ar Raqiib: Yang Maha Mengawasi
- Al Mujiib: Yang Maha Mengabulkan
- Al Waasi': Yang Maha Luas
- Al Hakim: Yang Maha Bijaksana
- Al Waduud: Yang Maha Mengasihi
- Al Majiid: Yang Maha Mulia
- Al Baa'its: Yang Maha Membangkitkan
- As Syahiid: Yang Maha Menyaksikan
- Al Haqq: Yang Maha Benar
- Al Wakiil: Yang Maha Memelihara
- Al Qawiyyu: Yang Maha Kuat
- Al Matiin: Yang Maha Kokoh
- Al Waliyy: Yang Maha Melindungi
- Al Hamiid: Yang Maha Terpuji
- Al Muhshii: Yang Maha Mengalkulasi
- Al Mubdi': Yang Maha Memulai
- Al Mu'iid: Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
- Al Muhyii: Yang Maha Menghidupkan
- Al Mumiitu: Yang Maha Mematikan
- Al Hayyu: Yang Maha Hidup
- Al Qayyuum: Yang Maha Mandiri
- Al Waajid: Yang Maha Penemu
- Al Maajid: Yang Maha Mulia
- Al Wahid: Yang Maha Tunggal
- Al Ahad: Yang Maha Esa
- As Shamad: Yang Maha Dibutuhkan
- Al Qaadir: Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
- Al Muqtadir: Yang Maha Berkuasa
- Al Muqaddim: Yang Maha Mendahulukan
- Al Mu'akkhir: Yang Maha Mengakhirkan
- Al Awwal: Yang Maha Awal
- Al Aakhir: Yang Maha Akhir
- Az Zhaahir: Yang Maha Nyata
- Al Baathin: Yang Maha Ghaib
- Al Waali: Yang Maha Memerintah
- Al Muta'aalii: Yang Maha Tinggi
- Al Barru: Yang Maha Penderma [maha pemberi kebajikan]
- At Tawwaab: Yang Maha Penerima Taubat
- Al Muntaqim: Yang Maha Pemberi Balasan
- Al Afuww: Yang Maha Pemaaf
- Ar Ra'uuf: Yang Maha Pengasuh
- Malikul Mulk: Yang Maha Penguasa Kerajaan
- Dzul Jalaali Wal-Ikraam: Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
- Al Muqsith: Yang Maha Pemberi Keadilan
- Al Jamii': Yang Maha Mengumpulkan
- Al Ghaniyy: Yang Maha Kaya
- Al Mughnii: Yang Maha Pemberi Kekayaan
- Al Maani: Yang Maha Mencegah
- Ad Dhaar: Yang Maha Penimpa Kemudharatan
- An Nafii': Yang Maha Memberi Manfaat
- An Nuur: Yang Maha Bercahaya
- Al Haadii: Yang Maha Pemberi Petunjuk
- Al Badii': Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya
- Al Baaqii: Yang Maha Kekal
- Al Waarits: Yang Maha Pewaris
- Ar Rasyiid: Yang Maha Pandai
- As Shabuur: Yang Maha Sabar
2 dari 2 halaman
Dilansir dari laman NU Online, setiap muslim dianjurkan untuk berdoa melafalkan asmaul husna. Seorang muslim berdoa melafalkan asmaul husna maka akan diberi rahmat oleh Allah SWT dan dijauhkan dari segala keburukan. Syekh Shalih al-Ja'fari mengatakan,
"Orang yang berdoa dengan asmaul husna telah meminta kebaikan seluruhnya, dan membuat pencegahan di antara dirinya dan keburukan seluruhnya. Jadi apabila engkau menyebut Ar-Rahman Ar-Rahim, maka kamu telah meminta rahmat, dan jika kamu menyebut Al-Lathif maka kamu telah meminta kelembutan, dan seterusnya." [Muhammad bin Alwi al-Aidarus, Khawwash Asma'ul-Husna Littadawi wa Qadha il-Hajat, Dar el-Kutub, Shan'a, Cet. Ke-3 2011, Hal. 16].
"Menyebut asmaul husna bermanfaat bagi [urusan] dunia, agama, dan akhirat, dan zikirnya dinamakan kumpulan kebaikan-kebaikan, kunci-kunci keberkahan, dan singkapan kejelasan. Tidaklah kesulitan yang ditekuni dengan asmaul husna melainkan Allah lapangkan kesulitannya, tidaklah utang melainkan Allah tunaikan utangnya, tidaklah kekalahan melainkan Allah akan menolongnya, tidak orang yang dizalimi melainkan Allah kembalikan kezalimannya, tidaklah orang yang sesat melainkan Allah beri petunjuk, tidaklah orang yag sakit melainkan Allah sembuhkan penyakitnya, tidaklah kegelapan hati melainkan Allah terangi hatinya dengan asmaul husna." [Muhammad bin Alwi al-Aidarus, Khawwâsh Asma'ul-Husna Littadâwi wa Qadha il-Hajat, Dar el-Kutub, Shan'a, Cet. Ke-3 2011, Hal. 17]
Bisa disimpulkan, manfaat yang bisa didapatkan dari membaca dan memaknai asmaul husna adalah sebagai berikut.
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Membukakan pintu rezeki yang masih tertutup
- Menyembuhkan penyakit
- Sebagai jembatan menuju surga
- Senantiasa dilindungi Allah SWT
- Melancarkan aliran rezeki
- Diberi petunjuk oleh Allah SWT
- Sebagai kunci keberkahan di dalam hidup
- Dihindarkan dari segala kesulitan
- Menentramkan hati dan pikiran
Demikian uraian mengenai asmaul husna, nama-nama terindah dan terbaik milik Allah dan hikmah yang bisa didapatkan dengan meresapinya.
Baca juga:
7 Adab Membaca Doa Setelah Sholat Wajib, Agar Mudah Diterima dan Dikabulkan Allah
Tata Cara Salat Tarawih di Rumah, Lengkap dengan Bacaannya di Bulan Ramadhan
Tata Cara Sholat Dhuha 4 Rakaat, Lengkap dengan Niat dan Bacaan Doa
Tata Cara Salat Jamak dan Qashar Lengkap Beserta Niat dan Syarat yang Diperbolehkan