Bolehkah wanita melaksanakan Itikaf di masjid untuk beberapa hari brainly

Jakarta -

Itikaf menjadi salah satu sunnah yang biasa dilakukan umat Islam di 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Hal itu dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya hingga meninggal dunia.

Dalam hadist riwayat Ibnu Umar, Anas, dan Aisyah radhiyallahu 'anha berkata bahwa "Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa beritikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sejak beliau tiba di Madinah sampai beliau wafat."

Dalam Quran surat Al Baqarah ayat 125, Allah SWT berfirman mengenai pelaksanaan itikaf di masjid, yang berbunyi

Arab: وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ

Latin: wa iż ja'alnal-baita maṡābatal lin-nāsi wa amnā, wattakhiżụ mim maqāmi ibrāhīma muṣallā, wa 'ahidnā ilā ibrāhīma wa ismā'īla an ṭahhirā baitiya liṭ-ṭā`ifīna wal-'ākifīna war-rukka'is-sujụd

Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka'bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikan lah maqam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang itikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!"

Nah, bagaimana niat itikaf dan cara pelaksanaannya?

1. Pengertian Itikaf


Dikutip dari Buku Fiqhul Islam wa Adilathuhu dari Prof DR Wahbah Az Zuhaili, dalam bahasa Arab itikaf artinya berdiam dan bertaut pada sesuatu, baik maupun buruk secara terus menerus.


Selain itu, pengertian itikaf berdasarkan empat madzhab adalah pertama menurut Hanafi artinya berdiam di dalam masjid disertai dengan puasa dan niat itikaf 'berdiam'. Kemudian, pengertian itikaf menurut madzhab Maliki adalah berdiamnya seorang Muslim yang mumayyiz di sebuah masjid yang boleh didatangi semua orang, diiringi dengan puasa sambil menjauhi jimak selama sehari semalam atau lebih dengan tujuan beribadah.

Menurut madzhab Syafi'i, itikaf adalah berdiamnya seseorang dengan kreterian khusus di dalam masjid dengan niat. Madzhab Hambali mengartikan itikaf sebagai berdiam di masjid untuk beribadah dengan tata cara tertentu sekurang-kurangnya selama sesaat, yang dilakukan seorang Muslim waras dan suci dari perkara yang mewajibkan mandi.

Sementara itu, tujuan itikaf adalah untuk menjernihkan hati dengan cara bermuraqabah kepada Allah, memusatkan diri untuk beribadah dalam waktu-waktu luang, dengan berkonsentrasi kepada ibadah tersebut dan kepada Allah. Umat Islam yang menjalankan itikaf juga harus melepaskan diri dari kesibukan duniawi, berserah diri kepada Allah agar mendapat perlindungan-Nya.

2. Niat Itikaf

Untuk menjalani itikaf dengan hati yang ikhlas seseorang harus mengucapkan niat. Hal ini menjadi salah satu syarat sah dalam menjalankan itikaf.

Adapun, bacaan niat itikaf yang bisa dilafalkan dalam hati adalah

Arab: نَوَيْتُالْاِعْتِكَافَ لِلّٰهِ تَعَالٰى

Latin: Nawaitul i'tikaafa lilaahi ta'ala,

Artinya: Saya niat itikaf karena iman dan mengharap akan Allah, karena Allah ta'ala.

3. Tata Cara Itikaf

Pelaksanaan itikaf dilakukan dengan berdiam diri di masjid dan dibarengi dengan ibadah kepada Allah SWT, seperti salat sunnah tarawih, tahajud, witir, hingga sholat hajat.

Selain sholat, ibadah yang bisa dilakukan, yakni membaca Al-Quran dan berdzikir kepada Allah SWT. Umat Islam yang beritikaf juga disunnahkan untuk membaca doa


Arab: اَللّٰهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّتُحِبُّ الْعَفْوَفَاعْفُ عَنِّيْ

Artinya: Ya Allah, bahwasanya Engkau menyukai pemaaf, karena itu maafkan lah aku.
Kemudian untuk waktu itikaf dianjurkan pada setiap waktu di bulan Ramadhan maupun yang lain. Menurut madzhab Hanafih itikaf sunnah sudah terlaksana dengan berdiam di masjid yang disertai niat.

Kemudian, menurut mazhab Maliki itikaf dilakukan minimal satu hari satu malam tetapi sebaiknya tidak kurang dari sepuluh hari dan harus diiringi dengan puasa apa pun.

Sedangkan, pendapat yang paling shahih, mazhab Syafi'i itikaf disyaratkan dengan tinggal di masjid dalam tempo yang bisa disebut 'menetap/berdiam diri', yaitu tempo lebih panjang daripada ukuran waktu tuma'ninah dalam rukuk dan sejenisnya.

Untuk mazhab Hambali, itikaf minimal dilakukan selama tempo yang bisa disebut tinggal atau menatap meskipun hanya sekejap. Sehingga kesimpulannya waktu itikah sah dilakukan dalam tempo yang singkat.

Untuk tempat pelaksanaan itikaf disimpulkan dari mazhab Maliki dan Syafi'i membolehkan itikaf di masjid mana pun. Sedangkan mazhab Hanafi dan Hambali memberikan syarat masjid harus termasuk masjid jami'. Jumhur tidak memperbolehkan itikaf di masjid rumah, sedangkan mazhab Hanafi membolehkannya bagi wanita.

Selamat menjalankan ibadah itikaf.

(pay/erd)

Bolehkah wanita melaksanakan Itikaf di masjid untuk beberapa hari brainly
Umat Islam berada di dalam masjid saat bulan Ramadan di masjid Al Makmur di Banda Aceh

TRIBUNJOGJA.COM - Disarikan dari berbagai sumber, i’tikaf ialah berhenti (diam) di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu, semata- mata diri berniat beribadah kepada Allah.

I’tikaf pada bulan Ramadhan bisa dikatakan sebagai ruang perawatan khusus untuk menghilangkan kanker dosa dari dalam hati.

Adapun i’tikaf sunnah sebenarnya dapat dilakukan setiap waktu, tetapi yang paling utama (afdhal) jika dilakukan di bulan Ramadhan.

Bolehkah wanita melaksanakan Itikaf di masjid untuk beberapa hari brainly
Masjid (AFP)

Bolehkah Perempuan Itikaf di Masjid ?

I’tikaf sangatlah dianjurkan dilakukan pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan, karena dimaksudkan untuk mencari malam lailatul qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Hal ini pun telah diajarkan oleh Nabi Saw. Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh istrinya, Aisyah ra:

أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يعتكف العشر الأواخر من رمضان حتى توفاه الله عز وجلّ ، ثمّ اعتكف أوزاجه من بعده متفق عليه.

“Bahwasannya Nabi saw. selalu beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan sampai Allah memanggilnya, kemudian istri-istrinya meneruskan i’tikafnya setelah itu.” Muttafaqun ‘alaih.

Di dalam hadis tersebut, juga mengindikasikan dibolehkannya bagi perempuan untuk beriktikaf.

Karena digambarkan bahwa para istri Nabi Saw. melakukan i’tikaf sepeninggal Nabi Saw.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribun Jogja

BANJARMASINPOST.CO.ID - I'tikaf artinya berdiam di dalam masjid dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah SWT di 10 malam terakhir Ramadhan untuk menyambut Lailatul Qadar.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW selalu beritikaf selama 10 hari yang terakhir Ramadhan.

Bahkan menjelang wafatnya, Rasulullah SAW beri'tikaf pada bulan Ramadhan itu selama 20 hari, sebagaimana termaktub dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibu Hurairah.

Baca: Tata Cara Itikaf Menyambut Malam Lailatul Qadar dan Hal yang Membatalkan Itikaf

Lalu bolehkan wanita beri'tikaf?

Wanita Boleh Beri’tikaf

Baca: Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar Ramadan 1439 H Menurut Nahdlatul Ulama (NU)

Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan istri beliau untuk beri’tikaf. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَعْتَكِفُ فِى كُلِّ رَمَضَانَ ، وَإِذَا صَلَّى الْغَدَاةَ دَخَلَ مَكَانَهُ الَّذِى اعْتَكَفَ فِيهِ – قَالَ – فَاسْتَأْذَنَتْهُ عَائِشَةُ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa beri’tikaf pada bulan Ramadhan. Apabila selesai dari shalat shubuh, beliau masuk ke tempat khusus i’tikaf beliau. Dia (Yahya bin Sa’id) berkata: Kemudian ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha meminta izin untuk bisa beri’tikaf bersama beliau, maka beliau mengizinkannya.”

Baca: Malam Selikur, 21 Ramadhan Rasulullah SAW Mulai Beritikaf, Ini Ciri Malam Lailatul Qadar

Dari ‘Aisyah, ia berkata,

أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Banjarmasin Post

Tags:

Bolehkah wanita melaksanakan Itikaf di masjid untuk beberapa hari brainly

Bolehkah wanita melaksanakan Itikaf di masjid untuk beberapa hari brainly
Lihat Foto

ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA

Umat Islam melakukan shalat sunah saat beriktikaf di Masjid Baiturrahmah Padang, Sumatera Barat, Sabtu (25/5/2019) malam. Ratusan jemaah beriktikaf dengan berdiam diri di dalam masjid tersebut yang diisi dengan kegiatan berzikir, membaca Al Quran dan ibadah lainnya pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan menanti malam Lailatul Qadar.

KOMPAS.com - Umat muslim memanfaatkan waktu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan ini untuk melakukan iktikaf atau i'tikaf.

Umat muslim melaksanakan iktikaf di masjid dengan ibadah, bermuhasabah, introspeksi diri, dan mendekatkan diri ke Allah SWT.

Aktivitas yang dapat dilakukan, yakni salat wajib atau sunnah, membaca Al Quran, berzikir, dan lain sebagaianya.

Berbagai keistimewaan dari iktikaf ini menjadi hal yang diutamakan oleh umat muslim, termasuk salah satu upaya untuk meraih malam lailatul qadar.

Baca juga: Niat dan Tata Cara Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Arti Itikaf

Itikaf berasal dari bahasa Arab "Akafa" yang berati menetap, mengurung diri atau terhalangi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Itikaf merupakan berdiam diri beberapa waktu di dalam masjid sebagai suatu ibadah dengan syarat-syarat tertentu.

Berdiam diri ini dilaksanakan dengan menjauhkan pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Sementara itu, dikutip situs Nahdlatul Ulama (NU), secara terminologi itikaf adalah berdiam diri di masjid disertai dengan niat. Tujuannya adalah semata-mata beribadah kepada Allah SWT.

Niat

Dilansir dari Kompas.com,  Iktikaf atau I'tikaf umumnya dilaksanakan di masjid, akan tetapi di tengah situasi pandemi, itikaf dapat dilaksanakan di rumah.

itikaf dapat dilaksanakan di masjid dengan membaca niat: