Buku besar pembantu berisi rincian pihak pihak yang mempunyai kewajiban pada perusahaa disebut
Show
Buku besar pembantu, berfungsi untuk merinci transaksi yang berpengaruh terhadap perubahan akun perkiraan piutang, maupun utang, yang terjadi secara rutin pada transaksi perusahaan. Dalam perusahaan yang besar, jumlah transaksinya sudah sangat banyak, sehingga membutuhkan buku besar umum dan buku besar pembantu. Buku besar umum digunakan untuk mencatat transaksi secara umum, sedangkan buku besar pembantu ini membantu perusahaan, dalam melaporkan detail dari buku besar umum. Misalnya, PD Sukma menjual grosir alat tulis punya pelanggan Toko Jaya. Karena Toko Jaya ini berlangganan, maka banyak sekali transaksi yang terjadi antar perusahaan ini. PD Sukma harus membuat buku besar pembantu, yang khusus mencatat pembelian dan transaksi lain oleh Toko Jaya. Hal ini memudahkan ketika mencatat transaksi seperti pembayaran utang atau penambahan piutang. Buku besar pembantu sendiri dikelompokkan menjadi buku besar pembantu piutang dan buku besar pembantu utang. Pengertian Buku Besar PembantuBuku besar pembantu adalah buku besar khusus yang digunakan untuk mencatat akun tertentu serta perubahan-perubahannya secara lebih rinci. Dengan kata lain buku besar pembantu sebagai perluasan buku besar umum. Jadi catatan yang ada di dalam buku besar pembantu merupakan rincian dari salah satu buku besar umum yaitu rincian hutang dan piutang. Macam -Macam Buku Besar PembantuBuku besar pembantu pada umumnya terdapat tiga jenis yaitu buku besar pembantu utang, buku besar pembatnu piutang dan buku besar pembantu persediaan.
Baca Juga: Manfaat Buku Besar PembantuManfaat dari penyusunan buku besar pembantu diantaranya sebagai berikut.
Sumber Pencatatan Buku Besar PembantuBukti bukti transaksi yang mengakibatkan terjadinya perubahan, baik terhadap utang ataupun piutang perusahaan adalah sumber pencatatan dalam buku besar. Contohnya, faktur penjualan, faktur pembelian, bukti penerimaan dan pengeluaran kas, ataupun nota debet dan nota kredit. Bukti transaksi yang mengakibatkan perubahan utang dan piutang perusahaan akan melalui prosedur sebagai berikut hingga sampai kepada buku besar pembantu utang dan buku besar pembantu piutang.
Cara Membuat Buku Besar PembantuBerikut ini contoh buku besar pembantu yang terjadi pada PD Sukma. Terjadi penjualan kredit di PD Sukma pada tanggal 27 Juli, berikut rinciannya :
Pada tanggal 30 Juli, telah terima pembayaran kas dari Toko Anugrah sebesar Rp. 2.000.000 dan dari Toko Berkah Rp. 500.000. Berdasarkan data di atas, maka bisa disusun buku besar pembantu piutang seperti berikut: Contoh Buku Besar PembantuBerikut adalah neraca dari PD Sukma Jaya PD Sukma Jaya
Jumlah saldo piutang dalam tabel di atas adalah total piutang yang berasal dari beberapa pelanggan berikut: (dalam Rp.)
Total persediaan di atas berupa:
Jumlah saldo utang di atas merupakan total utang kepada:
Berikut ini adalah transaksi yang terjadi selama Bulan Desember: Buku Besar Pembantu PituangContoh Buku Besar Pembantu PersediaanContoh Buku Besar Pembantu UtangDaftar Saldo Piutang, Persediaan dan Utang UsahaDaftar Saldo Piutang (dalam Rp.)
Daftar Saldo Persediaan Barang Dagang (dalam Rp.)
Daftar Saldo Utang Usaha (dalam Rp.)
Jumlah daftar saldo baik hutang maupun piutang seharusnya sama dengan akun utang dan piutang yang ada di dalam buku besar umum. Apabila terdapat perbedaan jumlah artinya terdapat kesalahan pencatatan. Untuk memperbaiki kesalahan tersebut bisa dengan menggunakan jurnal koreksi. Demikianlan penjelasan mengenai pengertian buku besar pembantu, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. Sekian dan terimakasih. Kunjungi artikel lainnya: |