Buku panduan map info 12

1 PENGENALAN MAPINFO PROFESSIONAL 2.1. Memulai MapInfo Untuk menjalankan MapInfo Professional, berturut-turut pilih Start/All Programs/MapInfo/MapInfo Professional 8.5 SCP, seperti pada gambar berikut. Gambar 2.1 Cara Menjalankan MapInfo Page - 1

2 Bila berhasil dijalankan, tampilan MapInfo saat pertama kali diaktifkan adalah sebagai berikut. Baris Judul Baris Menu Toolbars Status Bar Gambar 2.2. Tampilan MapInfo Saat Pertama Kali Dijalankan Penjelasan masing-masing komponen dari tampilan MapInfo di atas adalah sebagai berikut : 1 Baris judul di bagian kiri terdapat tulisan MapInfo Professional, dan di bagian kanan berisikan tombol minimize, restore/maximize, dan close. Minimize berfungsi untuk menonaktifkan sementara MapInfo dan ditempatkan pada taskbar Microsoft Windows. Restore/maximize digunakan untuk mengubah ukuran Window MapInfo dan close untuk menutup MapInfo. 2 Baris menu berisikan menu full down yang dapat digunakan sebagai interface antara pemakai dan MapInfo. Semua kegiatan MapInfo seperti input data, menampilkan data, analisis, dan lain-lain dapat dilakukan melalui menu. Jumlah dan macam menu yang ditampil pada setiap kegiatan berbeda-beda tergantung dari jenis kegiatan yang sedang dilakukan. Misalnya pada saat Window Peta muncul di layar, maka menu Map yang tampil. Bila Window Browser yang aktif, menu Map akan digantikan dengan menu Browse. 3 Toolbar merupakan ringkasan menu. Satu item toolbar mewakili satu kegiatan (satu modul) MapInfo. Pada saat MapInfo pertama kali Page - 2

3 diaktifkan, toolbar diletakkan di bagian kanan layar dengan posisi mengambang (floating). Namun kadang kala letak toolbar pada posisi ini dapat mengganggu tampilan data. Untuk itu, kita dapat memindahkan posisi toolbar tersebut di bawah baris menu dengan cara memilih menu Options, kemudian dilanjutkan dengan klik submenu Toolbar, kotak dialog berikut akan muncul: Gambar 2.3 Kotak Dialog Toolbar Option Hilangkan semua tanda cek di bawah Floating dengan klik pada kotak cek, kemudian aktifkan kotak cek Save as Default agar pengaturan ini tetap digunakan bilamana kita membuka program MapInfo berikutnya. Pilih OK untuk menggunakan pengaturan setting toolbar yang telah dibuat dan keluar dari kotak dialog tersebut. Tampilkan MapInfo sekarang akan tampak seperti pada potongan gambar di bawah ini. Gambar 2.4 Toolbar yang Tersedia pada MapInfo. MapInfo menyediakan 5 kelompok toolbar di antaranya standard toolbar, main toolbar, drawing toolbar, Tools toolbar, dan DBMS toolbar. 4 Dialog pembuka meminta inputan kepada kita, data mana yang akan diaktifkan dan ditampilkan di layar. Kotak dialog ini selalu muncul saat MapInfo dijalankan. Bila Anda tidak menginginkan kotak dialog tersebut selalu diaktifkan saat MapInfo dibuka, maka pilihlah menu Options, Preferences, kotak dialog preferences akan tampil, pilih Page - 3

4 Startup, hilangkan tanda cek pada Dispay Quick Start Dialog, lalu klik OK. Gambar 2.5 Kotak Dialog (a) Preferences dan Startup Preference. 5 Baris status menampilkan informasi yang relevan dengan kegiatan yang sedang dilakukan. Baris status dapat dinonaktifkan melalui menu Options, Hide Status Bar Cara Menggunakan Perintah MapInfo Pada dasarnya perintah atau modul MapInfo dapat diakses melalui 5 cara, yaitu baris menu, toolbar, shortcut menu, shorcut key, dan melalui map basic window. Misalnya untuk mengaktifkan kotak dialog Layer Control dapat dilakukan dengan salah satu cara berikut ini. - Aktifkan Window Peta, pilih menu Map, Layer Control seperti pada gambar di bawah. Page - 4

5 Gambar 2.6 Modul MapInfo Diakses dari Menu - Klik toolbar Layer Control ( ) pada kelompok main toolbar. - Arahkan pointer mouse pada Window Peta, kemudian klik tombol mouse di sebelah kanan (right klik). Shortcut menu akan tampil seperti pada gambar berikut, pilih Layer Control. Gambar 2.7 Modul MapInfo Diakses dari Shortcut Menu Page - 5

6 - Melalui keyboard tekan tombol Ctrl+L (tombol Ctrl huruf L secara bersamasama) Cara Memperoleh Informasi Untuk dapat memperoleh informasi tentang cara menggunakan MapInfo dari beberapa sumber lain, di antaranya : 1 Informasi pada baris status dan tooltips yang muncul saat menu atau toolbar ditunjuk, dapat memberikan informasi tentang fungsi dari objek tersebut. (a) (b) Gambar 2.9 Informasi yang Muncul dari (a) tooltip dan (b) baris status 2. Melalui Help MapInfo. MapInfo menyediakan informasi yang cukup lengkap. Klik menu Help, MapInfo professional Help Topics. Kemudian pilih informasi yang diperlukan. Gambar 2.10 Menu Help Digunakan untuk Mendapatkan Informasi tentang Cara Penggunaan MapInfo. 3 Klik toolbar pada kelompok toolbar standar. Kemudian arahkan dan klik pada bagian menu, toolbar, objek, dan lain-lain yang ingin diketahui informasinya. Informasi yang relevan akan muncul. Misalnya kita klik pada Window Peta, maka informasi berikut akan muncul. Page - 6

7 Gambar 2.11 Tampilan Help MapInfo. 4 Anda dapat belaja r MapInfo dari Tutorial yang disediakan pada CD Installer. Tutorial yang diakses lansung dari CD atau dicopy ke Hard Disk dan dijalankan dari Hard Disk. 5 MapInfo juga me nyertakan buku "Maplnfo Professional User's Guide" dan "Maplnfo Profess ional Reference Guide" dalam bentuk file PDF pada CD Installer, di samping informasi lain seperti ArcLink, Cristal Report dan lain- lain. File tersebut dapat memberikan informasi yang sangat detail tentang penggunaan MapInfo. 6 Anda juga dapat mengunjungi situs MapInfo pada alamat http: / / Banyak informasi yang dapat diperoleh melalui situs tersebut. misalnva Perkembangan software MapInfo Professional, tutorial yang lebih baik, perolehan data, pemesanan modul MapInfo,, dan lain-lain. Page - 7

8 DASAR DASAR PEMETAAN DIGITAL 3.1 Struktur Data MapInfo Professional Data MapInfo dikelola dan disimpan dalam bentuk table. Setiap table menggambarkan satu jenis data, misalnya data kepadatan penduduk, distribusi customer, kemiringan lereng, penggunaan lahan, dan lain-lain. Secara logika, data MapInfo terdiri dari 2 bagian, yaitu data grafis yang menyimpan objek gambar (area, garis, titik, label, dan lainlain) dan data tabular atau atribut (database yang menyimpan nilai dari data grafis tersebut). Namun secara fisik, setiap table MapInfo biasanya terdiri dari 4 atau 5 file. Misalnya, kita membuat tabel dengan nama Customer, maka MapInfo akan membuat file sebagai berikut. Tabel 3.1 Struktur file MapInfo No. Nama File Penjelasan 1 Sda_bts_kab.tab File teks yang menyimpan struktur tabel dan format data yang tersimpan. 2 Sda_bts_kab.dat Menyimpan data tabular. Bila tabel tersebut berasal dari program lain, seperti dbase, Excel, Access, dan lain-lain, maka ekstensinya tidak lagi.dat melainkan sesuai dengan asal dari data tersebut (misalnya dbf, xls, mdb masingmasing untuk dbase, Excel dan Access). 3 Sda_bts_kab.map File data grafis menyimpan objek gambar. 4 Sda_bts_kab.id Cross reference penghubung antara data grafis dengan data tabular. Page - 8

9 5 Sda_bts_kab.ind File ini tidak selalu ada. File ini ada bila tabel yang dibuat diindeks. Penjelasan lebih detail tentang indeks dibahas pada pembahasan Mengelola Tabel. 3.2 Data Grafis Secara garis besar MapInfo membagi data grafis menjadi 3 bagian, yaitu titik (point), garis (line/polyline) dan area (region/poligon). Objek titik hanya terdiri dari satu pasangan koordinat x,y sedangkan garis terdiri dari posisi x,y awal dan x,y akhir. Sementara objek area terdiri dari beberapa pasangan x,y. gambar berikut memberikan ilustrasi tentang macam-macam data grafis. (x,y) Titik (x,y) x7,y7 x8,y8 x1,y1 x2,y2 x6,y6 (x1,y 1) (x2,y2) x3,y3 x5,y5 x4,y4 Garis (mulai dari x1,y1 sampai x2,y2) Area (lebih dari dua pasang x,y) Gambar 3.1 Macam-Macam Data Grafis dalam MapInfo. Data grafis titik (point) biasanya digunakan untuk mewakili objek kota stasiun curah hujan, alamat customer, dan lain-lain. Garis (line/polyline) dapat dipakai untuk menggambarkan jalan, sungai, jaringan listrik, dan lain-lain. Sementara Area ( region/poligon) digunakan untuk mewakili batas administrasi, penggunaan lahan, kemiringan lereng, dan lain-lain. 3.3 Data Tabular Data tabular adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis yang diterangkan. Data ini biasanya berbentuk tabel terdiri dari kolom dan baris. Kolom menyatakan jenis data (field), sedangkan baris adalah detail datanya (record). Secara umum ada 4 tipe data tabular, yaitu karakter, numeric, tanggal, dan logika. Informasi lebih detail tentang macam-macam data tabular disajikan pada pembahasan Mengelola Tabel. Di bawah ini disajikan contoh data tabular. Page - 9

10 Gambar 3.2 Contoh Tampilan Data Tabular Data grafis akan selalu terhubung dengan data tabularnya, perhatikan gambar di bawah ini. Gambar 3.3 Keterkaitan antara Data Grafis dan Data Tabular 3.4 Layer Peta Pada Pemetaan digital, setiap informasi diorganisasi dalam bentuk layer. Setiap layer mengandung satu informasi. Misalnya pada peta administrasi terdapat informasi batasbatas wilayah, nama kota, jalan, dan lain-lain. Masing masing indormasi tersebut dibuat Page - 10

11 dalam layer yang berbeda dan disimpan dalam tabel yang terpisah, seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 3.4 Layer Merupakan Komponen dari Peta Digital Bila ketiga layer tersebut digabung menjadi satu akan menjadi sebuah peta seperti gambar berikut : Gambar 3.5 Peta Digital Dibentuk dari Kumpulan beberapa Layer Page - 11

12 MENAMPILKAN DATA SEBELUM data dianalisis, dibuat layout dan dicetak, data perlu diaktifkan dan ditampilkan di layar monitor lebih dahulu untuk dilihat jenis, akurasi dan validitas data. Data yang telah ditayangkan di monitor tentu telah aktif di memori komputer (RAM), tetapi data dapat saja diaktifkan di memori untuk keperluan analisis tanpa perlu ditampilkan di layar monitor. Tergantung dari jenisnya, data dalam MapInfo dapat ditampilkan dalam berbagai macam bentuk. Kita dapat menayangkan data dalam bentuk data grafis (objek), tabular ataupun grafik. Pada sesi ini, kita akan belajar menampilkan data kependudukan yang telah disediakan pada CD data. 6.1 Mengatur Letak Data Untuk memudahkan manajemen data, sebaiknya data MapInfo ditempatkan pada direktori/folder tertentu, biasanya di bawah folder programnya (MapInfo). Untuk mengubah setting letak data digunakan menu Options/Preferences akan ditampilkan seperti pada gambar berikut. a b Page - 12

13 Gambar 4.1 Kotak Dialog (a) Preferences dan (b) Directory Preferences Pilih Table pada kotak Initial Directories for Dialogs, kemudian klik Modify dan tentukan letak data tabel anda, misalnya pada direktori C:\Program files\profesional\data. Pada contoh ini, data tabel disimpan pada folder D:\sda_project\gis\. Anda juga dapat menambahkan lokasi pencarian file table pada kotak Search Directories for Table sampai 4 lokasi. Selain data table, kita juga dapat menentukan lokasi file-file yang lain seperti workspaces, SQL query dan lain-lain. Bila pengaturan telah selesai, pilih OK dua kali. 6.2 Membuka Tabel Data tersimpan dalam tabel. Untuk selanjutnya kata tabel akan digunakan secara bergantian dengan peta dan layer yang mengacu pada satu arti, yaitu data MapInfo. Untuk menampilkan data berarti kita membuka tabel. Klik menu File/Open atau klik toolbar pada kelompok toolbar standard, atau shortcut key Ctrl O untuk membuka tabel. Kotak dialog berikut akan muncul. Gambar 4.2 Kotak Dialog Open Bila Anda telah mengatur letak data Table, maka MapInfo akan menampilkan semua file table yang ada pada Table Directory. a. Jika file tabel tidak tersimpan pada Table Directory, Anda dapat mencari file tabel tersebut dengan klik daftar folder pada Look in. b. Anda dapat mengetik nama file tabel yang akan dibuka pada kotak File name atau memilih dari daftar file tabel yang telah tampil. c. Pad a saat Anda memilih menu Open dari menu File, daftar file yang muncul adalah file tabel (*.tab). Bila data yang dibuka berasal dari sumber lain, misalnya Microsoft Excel, Lotus 123,dBase dan lain-lain, maka Page - 13

14 pilihlah tipe file yang sesuai pada daftar pilihan File of Type, contohnya *.xls untuk file Microsoft Excel, *.dbf untuk file dbase dan lain-lain. Jenis jenis data yang dapat Anda buka adalah seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 4.3 Pilihan Tipe Data yang Dapat Dibuka di MapInfo d. Preferred View menentukan metode dan macam data yang akan ditampilkan. Anda dapat menampilkan data grafis, tabular, atau data tidak ditampilkan sama sekali, melainkan hanya diaktifkan saja di memori. Gambar di bawah ini menampilkan 5 macam pilihan Preferred View. Gambar 4.4 Pilihan Preferred View 1 Automatic, MapInfo akan memilih model view yang paling tepat. - Bila data yang dibuka mappable artinya tabel yang dibuka mengandung data grafis, maka data grafis (peta) akan ditampilkan pada Window Peta. Seandainya sebelumnya telah ada window Peta yang terbuka dan memungkinkan untuk ditampilkan pada Window Peta tersebut, MapInfo akan menampilkan data tersebut pada Window Peta yang telah ada. - Bila data tidak mappable (hanya terdiri dari data tabular, tanpa data grafis), MapInfo akan menampilkan data tabular, tanpa data grafis), MapInfo akan menampilkan data tabular pada Window Browser. Data model ini banyak ditemukan pada data yang bersumber dari database atau spreadsheet lain, seperti excel, lotus, dbase, dan lain-lain. - Jika data tidak dapat ditampilkan pada window peta dan browser, maka MapInfo tidak akan menampilkan data di layar (No View). 2 Browser, Data akan ditampilkan pada Windows Browser. 3 Current Mapper, Data akan ditampilkan pada Window Peta yang telah aktif. 4 New Mapper, MapInfo akan membuka Window Peta yang baru dan data akan ditampilkan di sana. Page - 14

15 5 No View, Data tidak ditampilkan sama sekali. Disarankan untuk menggunakan Preferred View automatic. Apabila tampilan tabel tidak sesuai dengan diinginkan, kita dengan leluasa dapat memperbaruinya setelah tabel dibuka. Di bawah disajikan tampilan Tabel sda_bts_kab.tab pada Window Peta. (a) (b) Bila tidak semua bagian peta ditampilkan di layar, maka pilih menu Map View Entire Layer atau klik mouse kanan pada gambar peta untuk menampilkan shorcut menu seperti pada gambar di atas. Bila kotak dialog View Entire Layer muncul, pilih All Layers, tampilkan peta akan tampak seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 4.6 Tampilan Peta pada Pilihan All Layer Page - 15

16 6.3 Window Peta, Browser dan Grafik Window Peta, Browser dan Grafik masing-masing untuk menampilkan data grafis (peta), data tabular dan grafik (graph). Untuk menampilkan data tabular dari peta tersebut, pilihlah menu Window New Browser atau tekan tombol F2 melalui keybord, data atribut tersebut akan tampil seperti gambar di bawah ini. Gambar 4.7 Tampilan Data Tabular pada Browser Agar data tabular dan grafis bisa terlihat sekaligus di layar, ubahlah tampilan window Anda. Gunakan menu Window Tile Windows atau tekan tombol Shift + F4 melalui keybord. Data grafis (peta) dan data tabular selalu terkoneksi. Bila Anda memilih atau menandai salah satu feature atau objek di peta, maka data tabular secara automatis akan ditandai pula pada record yang bersesuaian. Sebaliknya bila Anda memilih satu atau beberapa record pada data tabular, data grafis juga ikut tertandai. Cara memilih data pada data grafis adalah dengan klik pada feature tersebut, sedangkan pada data tabular, pemilihan data dilakukan dengan klik kotak yang berada di depan baris record. Bila Anda memilih beberapa data atau record sekaligus tekanlah tombol Shift atau beberapa record pada data tabular, data grafis juga ikut tertandai. Cara memilih data pada data grafis adalah dengan klik pada feature tersebut, sedangkan kapada data tabular, pemilihan data dilakukan dengan klik kotak yang berada di depan baris record. Bila Anda memilih beberapa data atau record sekaligus, tekanlah tombol Page - 16

17 Shift sambil memilih data. Data grafis yang tertandai biasanya berwarna merah, sementara pada tabular record yang terpilih kotak di depannya akan berwarna hitam. Pembahasan lebih detail tentang memilih data disajikan pada pembahasan Memilih Data. Sekarang kita akan belajar membuat grafik sederhana dari data di atas dengan urutan kerja sebagai berikut: - Yakinkan bahwa toolbar select ( ) pada kelompok toolbar Main telah terpilih. Pilihlah beberapa record data tabular tersebut, misalnya Kabupaten Buleleng, Bangli dan Gianyar. - Dari menu Window pilih New Graph Window atau tekan tombol F4. - Bila kotak dialog pembuatan tabel muncul, pilih Graph Column, Templete Clustered. - Kemudian klik Next ke langkah berikutnya. - Pilih field Pen_laki, Pen_Perempuan, dan Total_Penduduk untuk grafik dengan klik Add>>. - Untuk mengakhiri pilih OK. Penjelasan lebih detail tentang membuat grafik akan disajikan pada pembahasan Tile Windows dan dilakukan modifikasi secukupnya. Aturlah tampilan peta, data atribut dan grafik sehingga tampak seperti pada gambar di bawah ini. Gunakan menu Window Tile Windows dan lakukan modifikasi secukupnya. Page - 17

18 6.4 Info Tool Info tool adalah sarana yang disediakan oleh MapInfo untuk menampilkan data tabular dari suatu objek yang ditunjuk. Cara menggunakan adalah sebagai berikut : - Klik toolbar Info pada kelompok Main ( ). - Arahkan dan klik pada bagian peta yang ingin diketahui informasi atributnya. - Window Info Tool akan Tampil seperti pada gambar berikut. Anda dapat menggunakan penggulung vertical untuk melihat bagian data yang lain dalam satu record. 6.5 Menyimpan Workspace Bila tabel ditutup dengan menu File Close Table atau File Close All, maka MapInfo tidak akan menyimpan layout tampilan data sehingga bila kita membuka data tersebut berikutnya, kita harus mengatur ulang model tampilan tersebut. Untuk itu kita perlu menyimpan model tampilan data dengan menyimpan workspace (wor). Penyimpanan Workspace dapat dilakukan dengan memilih menu File Save Workspace. Kotak dialog Save Workspace akan muncul. Isilah nama file pada kota File name. Pada contoh ini diisi dengan nama Tampilan Data. Klik Save untuk menutup kotak dialog dan menyimpan workspace. Page - 18

19 Gambar 4.10 Kotak Dialog Save Workspace Bila dilakukan penyimpanan Workspace, MapInfo akan mencatat tabel yang terbuka, model dan posisi tampilan, system koordinat, dan lain-lain. Bila file workspace dibuka dengan perintah File/Open, maka tabel secara automatis akan dibuka dan model tampilan akan disesuaikan dengan kondisi pada saat penyimpanan. Perlu diingat pada saat membuka file workspace, pilihlah Workspace (*.Wor) pada kotak pilihan File of type agar file-file workspace ditampilkan pada daftar file. File workspace (*.Wor) sebenarnya adalah teks file yang akan berisikan kumpulan perintah Map Basic. Map Basic adalah bahasa pemograman internal MapInfo. Bila Anda ingin melihat isi file tersebut, Anda dapat membuka pada sembarang program teks editor atau word processing. Pada gambar berikut ini ditampilkan isi file Tampilan Data.wor yang dibuka dengan Notepad. Perlu dicatat bahwa tampilan grafik disimpan pada Workspace tersendiri. Lihat pembahasan Membuat Grafik untuk penjelasan lebih rinci. Page - 19

20 6.6 Menampilkan Data dari Sumber Lain Pada contoh diatas, kita telah belajar membuka dan menampilkan data. Namun data tersebut merupakan data internal MapInfo (*.Tab). pada sesi ini kita akan belajar menampilkan data yang bersumber dari aplikasi lain. Kita akan mencoba 3 sumber data, yaitu dbase (*.dbf), Microsoft Excel (*.xls) dan Microsoft Access (.mdb). Tutuplah semua tabel yang terbuka sebelum mencoba latihan ini. Pilih menu File Close All. Bila Anda sempat mengadakan perubahan terhadap data yang dibuka, maka akan muncul pesan seperti di bawah ini. Gambar 4.12 Pesan yang Muncul Bila Perubahan pada Tabel Belum Disimpan. - Save artinya menyimpan tabel yang dikonfimasikan (dalam contoh di atas Current table : Bali). - Save All, menyimpan seluruh perubahan pada semua tabel yang terbuka. - Discard, tidak menyimpan tabel yang dikonfirmasi. - Disrcard All, tidak menyimpan semua perubahan yang dibuat pada semua tabel yang terbuka. - Cancel, membatalkan perintah penutupan tabel. - Help, informasi tentang penutupan tabel. Karena pada latihan di atas perubahan data yang sempat dibuat tidak perlu disimpan, maka pilih Discard All. Bila pesan di atas tidak muncul berarti Anda tidak pernah mengadakan perubahan terhadap tabel yang dibuka Data dbase Page - 20

21 Untuk membuka file yang akan bersumber dari dbase, klik menu File Open. Bila kotak dialog Open File muncul, pilih dbase DBF (*.dbf) pada File of Type. Kemudian tentukan letak/folder file dbase tersebut disimpan dengan menavigasi kotak pilihan Look in. pada contoh ini data tersebut disimpan di folder MapInfo\data\Dbase. Bila Anda telah berhasil, tampilan kotak dialog akan seperti pada gambar di bawah ini. a Gambar 4.13 Kotak Dialog (a) Open Data dbase dan (b) dbase DBF Information Pilih file penjualan, lalu klik Open. Kotak dialog dbase DBF Information akan muncul. Anda disuruh untuk menentukan File Character Set. Gunakan pilihan default [windows US & W. Europe ( ANSI )], klik OK. Data dbase akan ditampilkan pada Window Browser seperti pada gambar di bawah ini. Page - 21

22 Gambar 4.14 Tampilan Data dbase pada Browser Pada saat file dbase dibuka, MapInfo membuat satu file berekstensi tab dengan sesuai nama file Dbase-NYA. Dalam contoh ini diberi nama Penjualan.tab. File tersebut adalah file teks yang berisikan informasi tentang struktur file Dbase yang dibuka. Bila file Penjualan.tab dilihat isinya dengan text editor akan tampil seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 4.15 Tampilan Teks File Penjualan.tab dalam Bahasa Map Basic Bila file Dbase sudah pernah dibuka pada MapInfo sehingga file tabel sudah dibuatkan, maka untuk selanjutnya bila kita ingin mfile tersebut lagi, kita tidak perlu membuka file dbf-nya melainkan cukup dibuka file table-nya (*.tab). Justru jika Anda membuka file dbf yang sudah dibuka sebelumnya, maka muncul pesan berikut. Page - 22

23 Gambar 4.16 Konfirmasi yang Muncul Saat File dbase Dibuka 2 kali Pesan tersebut berarti file ekternal (dbf) tersebut sudah pernah dibuka, sehingga file table-nya sudah pernah dibuat, apakah file tabel akan ditumpuk? Bila Anda memilih OK, file tabel baru dengan nama Penjualan.tab akan dibuat lagi, dan akan ditampilkan. Sedangkan bila Anda memilih Cancel, file tidak jadi dibuka. Untuk menghindari pesan ini muncul, bukalah file table-nya bila file eksternal telah pernah dibuka sebelumnya. Perlu dicatat bahwa proses dan cara kerja MapInfo dalam menampilkan file eksternal yang lain (selain dbf) sama dengan di atas Microsoft Excel Membuka file Microsoft Excel di MapInfo sama dengan membuka file Dbase, hanya saja pada File of type dipilih Microsoft Excel (*.xls). pada contoh di bawah ini nama file Microsoft Excel adalah Perikanan.xls disimpan pada folder MapInfo\Data\Excel. Kotak dialog Open File akan tampak seperti pada gambar berikut. Gambar 4.17 Kotak Dialog Open Data Excel Pilih data yang akan dibuka, kemudian klik Open. Kotak dialog Excel Information akan ditampilkan sebagai berikut. Page - 23

24 Gambar 4.18 Kotak Dialog (a) Excel Information dan (b) Pilihan Name Range Workbook Microsoft Excel biasanya terdiri dari beberapa worksheet. MapInfo hanya bisa menggunakan satu worksheet dalam satu tampilan tabel, sehingga pada Name Range, kita perlu menentukan worksheet mana yang akan ditampilkan. Pada contoh di atas ada tiga worksheet yaitu Sarana, Komoditas dan Produksi. Bila Anda memilih salah satu worksheet tersebut, maka seluruh data pada worksheet tersebut akan digunakan. Apabila kita hanya menginginkan Range tertentu saja (tidak semua worksheet), kita dapat memilih Other dan tentukan range yang dimaksud. Pada contoh ini, kita akan menggunakan worksheet Sarana untuk latihan. Bila kita menentukan pilihan pada worksheet Sarana, maka isi sel dari worksheet tersebut akan ditampilkan pada Current Value, yaitu set A1 sampai D39. Kotak pilihan Use Row Above Selected Range for Column Titles berfungsi untuk memberitahu MapInfo apakah baris di ata s range yang dipilih adalah judul kolom/nama field. Jika benar, isikan tanda rumput dengan klik kotak tersebut. Pada contoh file perikanan.xls tersebut judul kolom terletak pada range A1:D1, sedangkan data A2:D39. untuk itu agar data Microsoft Excel dapat diterjemahkan dengan benar oleh MapInfo, maka pilihlah Other, kemudian isikan range data Sarana!A2:D39 seperti pada gambar di bawah ini. Kemudian pilih OK. Page - 24

25 Gambar 4.19 Kotak Other Range Isikan tanda cek pada kotak cek Use Row Above Selected Range for Column Title agar baris di atas A2:D39 dijadikan judul kolom. Lalu pilih OK untuk melihat tampilan pada Window Browser seperti berikut ini. Gambar 4.20 Tampilan Data Excel pada Browser Tutuplah semua tabel dengan perintah File Close All sebelum melanjutkan ke sesi berikutnya Microsoft Access Untuk membuka file yang berasal dari Microsoft Access, seperti biasa pilih menu File Open, pada daftar pilihan File of type pilih Microsoft Access Database (*.mdb). kita akan menggunakan file Customer.mdb yang tersimpan pada folder MapInfo\Data\Access untuk latihan. Kotak dialog Open File akan muncul seperti pada gambar berikut. Page - 25

26 Gambar 4.12 Kotak Dialog Open Access Klik Open, akan tampil kotak dialog Open Access Table yang berisikan daftar tabel yang ada pada file Customer tersebut. Pilihlah salah satu tabel yang akan ada pada file customer.mdb. Pada contoh ini, kita akan menggunakan Tabel Pelanggan. Gambar 4.22 Kotak Dialog Open Access Table Klik OK untuk menampilkan data dalam Window Browser. Tampilan data pelanggan akan tampak seperti pada gambar di bawah ini. Page - 26

27 Gambar 4.23 Tampilan Data Access pada Browser Pada setiap tampilan browser, MapInfo selalu menampilkan jumlah data pada tabel tersebut pada baris status. Pada contoh ini, ada 2922 record data. Gambar 4.24 Tampilan Record pada Baris Status Data-data yang ditampilkan dari file Dbase, Microsoft Excel dan Microsoft Access adalah data Tabular tanpa mengandung informasi grafis (non Mappable). Namun data itu penting untuk melengkapi data grafis yang telah ada maupun yang akan dibuat. Pada pembahasan Registrasi Data kita akan membahas bagaimana cara menghubungkan data tabular dengan data grafis ESRI Shapefile (*.shp) ESRI Shapefile adalah file data dari program ArcView GIS. Mulai versi 7.0 MapInfo dapat membuka file ESRI Shapefile lansung dari kotak dialog open. Pada latihan ini, kita akan menggunakan file Bangli.shp yang tersimpan pada folder MapInfo\Data\ArcView. Seperti biasa, klik menu File Open untuk membuka file, pada kotak pilihan File of type pilih ESRI Shapefile (*.shp), kemudian pilih file Bangli seperti pada kotak dialog berikut. Page - 27

28 Gambar 4.25 Kotak Dialog Open Data ESRI Shapefile Klik Open. Bila muncul kotak dialog penyimpanan, biarkan nama Bangli sebagai nama file tabelnya, kemudian pilih Save. Kotak dialog Save Information akan muncul sebagai berikut. Gambar 4.26 Kotak Dialog Shapefile Information Pada daftar File Character Set, gunakan nilai defaultnya. Yang perlu mendapat perhatian adalah pada Projection. Bila Anda salah menentukan projection, data grafis (peta) tidak dapat ditampilkan. Pada contoh di atas, file Bangli.shp dibuat dengan proyeksi UTM (Universal Tranverse Mecator). Klik Projection untuk menampilkan daftar proyeksi peta yang disediakan, kemudian pilih Universal Tranverse Mecator (WGS 84) pada kotak pilihan Category. Pada daftar pilihan Category Members pilih UTM Zone 50 Southern Hemisphere (WGS 84) karena daerah yang dipakai contoh terletak pada zone 50 lintang selatan. Perhatikan gambar di bawah ini. Page - 28

29 Gambar 4.27 Kotak Dialog Choose Projection Pilih OK untuk menutup kotak dialog Choose Projection. Kembali ke kotak dialog Shape Information, Anda dapat mengklik Style untuk menentukan warna dasar peta. Atau tidak perlu diatur dan tetap membiarkan berwarna putih. Di bawah Projection, ada kotak cek Save Object Chace. Bila diaktifkan (enable), file-file yang dibuat saat membuka shapefile akan tetap disimpan di hard disk saat data shapefile ditutup. Tetapi kalau tidak diaktifkan, file MapInfo yang telah dibuat akan dihapus setelah shapefile ditutup. Klik OK untuk melihat hasilnya. Tampilan data grafis dan data tabular seperti pada gambar berikut. Gambar 4.28 Tampilan Data ESRI Shapefile (a) Data Grafis dan (b) Data Tabular Tidak seperti data yang berasal dari Dbase, Microsoft Excel atau Microsoft Access yang hanya mengandung informasi tabular, data shapefile terdiri dari data grafis dan tabular. Bila Anda mempunyai file grafis yang dibuat di AutoCad, Anda dapat mengambilnya melalui import file. Dari menu Table pilihlah Import Menyimpan Data Eksternal ke File MapInfo Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa menampilkan data yang bersumber dari aplikasi lain layar Browser tidak berarti lansung menkonversi seluruh data eksternal tersebut ke dalam format MapInfo. MapInfo hanya membuat file kecil (*.tab) yang menyimpan informasi tentang struktur data eksternal tersebut. Page - 29

30 Dalam beberapa hal, file yang masih tersimpan dalam format selain MapInfo tidak dengan leluasa dapat digunakan dalam analisis data seperti layaknya file MapInfo. Oleh sebab itu, bila data tersebut disimpan dalam format MapInfo. Untuk menyimpan ke Format MapInfo, aktifkan data eksternal dalam Window Browser. Dari menu File pilih Save Copy As, kotak dialog berikut akan muncul. Gambar 4.29 Kotak Dialog Save Copy of Table As Gunakan nama file lain selain nama aslinya pada File name, karena file tersebut sedang aktif. Bila anda memaksa menggunakan nama file aslinya, akan muncul pesan di bawah ini. Gambar 4.30 Pesan yang muncul saat menyimpan dengan nama file yang sedang aktif Yakinkan pula bahwa pada daftar pilihan File of type dipilih MapInfo (*.tab), klik Save untuk menyimpan dan keluar dari kotak dialog tersebut. PEMETAAN DENGAN LAYER Page - 30

31 Pada saat kita belajar menampilkan data, kita hanya menggunakan satu tabel, satu informasi atau satu layer saja. Tetapi seperti telah disampaikan pada sesi sebelumnya bahwa satu kesatuan peta digital merupakan koleksi dari beberapa layer. Bayangkan saja bahwa setiap layer merupakan satu transparansi yang mengandung satu bagian informasi peta, sedangkan satu peta digital merupakan tumpukan dari beberapa transparansi. Perhatiakn gambar di bawah ini. Gambar 5.1 Peta Digital Disusun dari Beberapa Layer Untuk memperluas pemahaman kita tentang konsep layer pada pemetaan digital, kita akan menggunakan contoh data Bali, Jalan_Bali dan Kota_Bali yang disimpan pada folder MapInfo\Data\Tab untuk praktek. Bali adalah wilayah Propinsi Bali dengan batas administrasi Kabupaten, Jalan_Bali adalah jalan utama di Propinsi tersebut dan Kota_Bali adalah ibukota Kabupaten. Klik menu File Open atau toolbar Open untuk membuka ketiga file tersebut. Untuk membuka ketiga file sekaligus dalam satu kotak dialog open, klik file pertama, kemudian sambil menekan tombol Ctrl pada keyboard, klik dua file yang lainnya. Kotak dialog tersebut akan tampak seperti pada gambar berikut. Page - 31

32 Gambar 5.2 Kotak Dialog Open Klik Open untuk membuka ketiga tabel tersebut. Bila tidak seluruh bagian peta tampil di Window Peta, klik tombol mouse di kanan pada Window Peta tersebut, lalu pilih View Entire Layer. Atau klik menu Map View Entire Layer, pilih All Layers pada saat muncul kotak dialog View Entire Layer. Tampilkan peta akan tampak sebagai berikut. Gambar 5.3 Tampilan Layer Bali, Jalan_Bali dan Kota_Bali sbila suatu saat anda klik tanda silang (Close) pada pojok kanan atas Window Peta, sehingga peta tidak tampil lagi di layar, Anda dapat memunculkannya kembali dengan beberapa cara. Yang jelas layer tersebut masih aktif di memori dan Anda tidak perlu mengaktifkan lagi melalui menu File Open. Cara yang dapat digunakan adalah: 1. Pilih menu Window New Map Window. Bila ada lebih dari satu layer yang aktif, akan muncul kotak dialog berikut. Gambar 5.4 Kotak Dialog New Map Window Page - 32

33 Isikan layer yang akan ditampilkan pada Map Tables. Agar layer yang satu tidak menutupi yang lainnya, gunakan urutan layer titik, garis dan area, sehingga urutannya menjadi Kota_Bali, Jalan_Bali dan Bali. Klik OK. 2. bila hanya salah satu layer yang muncul, untuk menampilkan layer yang lain, gunakan Layer Control dari menu Map. Atau klik toolbar Layer Control ( ) pada kelompok toolbar Main. Anda juga dapat menekan Ctrl + L melalui keyboard. Bila kotak dialog Layer Control muncul, pilih Add. Penjelesan lebih detail tentang Layer Control akan dibahas di bagian lain bab ini. 5.1 Membuat Duplikat Window Peta Bila kita membuat duplikat Window Peta berarti kita menampilkan peta yang sama pada Window yang berbeda. Ini perlu dilakukan misalnya saat kita membuat Insert peta. Satu peta kita buat besar untuk peta utama, sementara yang lain dibuat kecil untuk Insert. Anda dapat menggunakan salah satu dari tiga cara yang ada untuk membuat duplikatnya harus ditampilkan pada Window Peta. Cara cara tersebut adalah : 1. Menggunakan menu Map Clone View. 2. Pilih toolbar Drag Map Window ( ) pada kelompok toolbar Main, kemudian klik pada Window Peta yang akan diduplikasi dan drag ke tempat yang lain. 3. Aktifkan Map Window yang akan digandakan, pilih menu Edit Copy Map Window atau tekan tombol Ctrl + C dari keyboard. Setelah Window Peta tersimpan pada clipboard, klik Menu Edit Paste Map Window. Bila Anda berhasil Window Peta akan tampak seperti pada gambar di bawah ini. Page - 33

34 Gambar 5.5 Contoh Duplikat Peta Sekarang Anda tinggal mengatur zooming-nya untuk keperluan lebih lanjut. 5.2 Clipping Peta Dengan clipping, Anda dapat menampilkan bagian peta secara terpisah dengan peta induknya. Misalnya kita ingin menampilkan satu kabupaten saja dari peta propinsi. Prosedur clipping peta adalah pilih (tandai) bagian peta yang akan di-clip, klik menu Set Clip Region dari menu Map. Bagian peta yang diclip akan tampak seperti pada gambar berikut. Gambar 5.6 Contoh Clipping Peta Bila Anda ingin menampilkan peta induknya kembali, gunakan menu Map Clip Region Off. Sekali Anda menentukan daerah clipping, MapInfo mencatat daerah tersebut. Anda dapat men-swicth tampilan antara daerah yang diclip dengan peta induknya dengan menggunakan menu Clip Region On dan Clip Region Off dari menu Map. Sendainya Anda ingin mengubah bagian peta yang diclip, gunakan menu Set Clip Region dari menu Map kembali. Bila muncul konfirmasi untuk menumpuk daerah clipping yang telah dibuat sebelumnya seperti pada gambar di bawah ini, klik Replace. Page - 34

35 Gambar 5.7 Kotak Dialog Konfirmasi Penumpukan Clip Region Saat Clipping Peta Perlu dicatat bahwa clipping peta hanya dapat dilakukan pada satu objek (record). Bila Anda memilih beberapa objek atau record data, menu Set Clip Region tidak akan aktif. Clipping peta juga hanya dapat dilakukan pada jenis data area (region), sementara jenis data yang lain seperti titik dan garis secara individual tidak dapat Anda clip. Bila Anda mencoba memilih data selain area dan melakukan clipping pada objek tersebut, MapInfo akan memberikan pesan sebagai berikut. Anda dapat menyimpan bagian peta yang diclip pada Workspace. Bila Anda ingin menyimpan bagian peta ke dalam file tabel yang terpisah dari induknya, jangan menggunakan Save Workspace, melainkan Save Copy As. Pembahasan lebih detail tentang mengcopy bagian peta akan diuraiakan pembahasan Mengelola Tabel. 5.3 Pengontrol Layer (Layer Control) Kapan suatu layer dapat ditampilkan di layar monitor (Visible), dapat dipilih (Selectable), diedit (Editable), atau diberikan label automatis? Anda tidak dapat memilih bagian peta apabila layer tidak dalam keadaan Selectable. Anda pun tidak bisa melakukan suatu perubahan pada peta (menambah. Mengedit atau menghapus objek) bila layer tidak Editable. Nah, untuk mengatur keberadaan atau properti layer tersebut, kita harus menggunakan kotak dialog Layer Control. Dari menu Map, pilih layer Control atau klik toolbar Layer Control atau tekan Ctrl + L dari keyboard. Kotak dialog berikut akan muncul. Page - 35

36 Gambar 5.9 Kotak Dialog Layer Control Perlu diingat bahwa menu atau toolbar layer Control tidak akan aktif bila tidak ada satupun Layer yang tampil di layar, walaupun layer telah aktif di memori. Banyak hal yang dapat kita lakukan dengan Layer Control ini Susunan Layer pada Layer Control Layer kosmetik (Cosmetic Layer) selalu ada pada setiap layer control dan selalu ditampilkan pada urutan paling atas. Layer kosmetik akan dibahas lebih detail pada subbab berikutnya di bab ini. Selanjutnya kita akan bahas layer-layer yang lain. Bila Anda membuka (Open) beberapa tabel sekaligus, dan menggunakan Preferred View Automatic atau Anda menambahkan layer dengan Add dari kotak dialog Layer Control, MapInfo akan menyusun layer tersebut dengan urutan yang logis dengan melihat tipe objek dari layer tersebut. Dengan demikian, tidak ada objek yang saling menutupi sehingga tampilan peta secara keseluruhan akan tampak bagus. Layer yang mengandung teks akan ditempatkan paling atas setelah cosmetic layer, kemud ian diikuti dengan titik, garis dan terakhir layer poligon (area). Bila diperhatikan kotak dialog layer control pada gambar di atas, tampak bahwa Kota - Bali (layer titik) ditempatkan paling atas setelah layer kosmetik, dikuti dengan layer Jalan_Bali (layer garis) dan Bali (layer poligon). Pada susunan layer seperti di atas bila kita menambahkan satu layer poligon lagi misalnya peta penggunaan lahan, di mana layer tersebut akan ditempatkan oleh MapInfo? Bila Anda menebak di atas layer poligon Bali, Anda benar. Jadi MapInfo akan menempatkan pada posisi paling atas pada layer sejenis. Bila pada suatu saat Anda tidak menginginkan susunan layer seperti yang diatur oleh MapInfo, Anda dapat mengubah susunan tersebut dengan menggunakan Reorder Up dan Down pada kotak dialog layer control. Page - 36

37 5.3.2 Mengatur Properti Layer Di sebelah kanan daftar layer, ada beberapa kotak cek. Arti dari setiap kotak cek tersebut dapat ditihat pada tabel berikut Tabel 5.1 Macam-macam properti layer N o. Kotak Cek Penjelasan Visible Editable Selectable Default setiap layer ditampilkan. Untuk membuat layer tidak tampil di layer, hilangkan tanda rumput pada kotak cek tersebut. Cosmetic layer selalu visible. Default setiap layer tidak dapat diedit (not editable).ini berarti Anda tidak dapat mengadakan perubahan terhadap layer tersebut, seperti mengubah bentuk, menghapus maupun menambahkan objek dalam layer. Agar objek pada layer dapat dimodifikasi, aktifkan kotak cek editable. Dalam waktu yang bersamaan, hanya ada satu layer yang dapat diedit (editable). Default setiap layer selectable (dapat dipilih), yang artinya kita dapat menandai komponen layer tersebut untuk proses lebih lanjut. Penjelasan lebih detail tentang pemitihan data akan dibahas pada pembahasan Memilih Data. 4. Label Bila kotak cek ini diaktifkan maka peta akan diisi label secara automatis. Pada pembahasan "Melabeli Peta" akan dibahas lebih detail tentang label peta. Selain menggunakan kotak cek editable, perubahan properti layer menjadi editable dapat pula dilakukan melalui baris status, asalkan ada Window Peta yang aktif. Klik pada baris status dengan tulisan Editing: none untuk menampilkan daftar layer yang ada, kemudian pilih layer yang akan diaktifkan. Perhatian gambar di bawah ini. Page - 37

38 Gambar 5.10 Edit Layer Melalui Baris Status Sekali lagi fasilitas ini tersedia bila yang aktif adalah Window Peta Menambah dan Menghapus Layer pada Daftar Untuk menambah daftar layer, klik Add pada kotak dialog layer control, semua layer yang aktif di memori akan ditampilkan seperti gambar berikut. Gambar 5.11 Kotak Dialog Add Layers Pilih satu atau beberapa layer yang akan ditambahkan, kemudian klik Add. Bila pada daftar layer muncul Selection atau Query, itu berarti tabel sementara (temporary) yang dibuat oleh MapInfo pada saat pemilihan data atau clipping peta. Tabel temporary akan dibahas lebih detail pada pembahasan "Memilih Data dan Mengelola Tabel". Untuk menghapus layer dari daftar, klik Remove dari kotak dialog layer control. Layer yang dihapus dari daftar masih tetap aktif di memori sehingga Anda dapat menambahkannya kembali ke daftar layer bila diinginkan dengan memilih Add pada kotak dialog layer control tanpa pedu membuka (Open) kembali Mengubah Model Tampilan Layer Untuk mengubah model tampilan layer seperti warna, patern, model garis atau macam simbul, ikut urutan kerja berikut. 1. Dari daftar layer yang ada pada kotak dialog layer control, pilih layer yang akan diubah model tampilannya, kemudian klik Display di bagian kanan kotak dialog Page - 38

39 tersebut. Kotak dialog berikut akan muncul. Pada contoh berikut, kita akan mengubah tampilan warna dari pulau Bali (data area). Gambar 5.12 Kotak Dialog Display Options 2. aktifkan kotak cek Style Override dan Klik poligon yang ada di bawahnya. Kotak dialog region style akan muncul seperti berikut. b c a Gambar 5.13 Kotak Dialog Region Style, a. Kotak Dialog, b. Pilihan Pattern dan c. Pilihan Warna 3. Klik pada kotak pilihan Patern untuk memilih bentuk arsiran yang diinginkan, tentukan juga warna latar depan (foreground) dan latar belakang (backround). Anda juga dapat menentukan bentuk, warna dan tebal border pada pilihan Style, Color dan Width. Macam-macam garis, warna dan ketebalan yang disediakan oleh MapInfo dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Page - 39

40 a b c Gambar 5.14 Pilihan Border : a. Jenis Garis, b. Warna Garis, dan c. Tebal Garis 4. bila pengaturan telah selesai, pilih OK tiga kali untuk melihat hasilnya. Contohnya adalah pada gambar berikut. Page - 40

41 Gambar 5.15 Contoh Tampilan Peta dengan Pattern Bila jenis layer yang akan diubah bentuk tampilannya berbeda (misalnya garis, titik, atau teks) maka daftar pilihan patern, bentuk garis atau bentuk simbul yang tersedia juga berbeda. Berikut ini berturut-turut disajikan model Style Override pada tipe data garis dan titik. a Page - 41

42 b c Gambar 5.16 Kotak Dialog Line Style, a. Kotak Dialog, b. Jenis Garis, c. Tebal Garis b a c Gambar 5.17 Kotak Symbul Style, a. Kotak Dialog, b. Font Simbul, c. Macam Simbul Untuk layer titik, tersedia banyak sekali simbul. Satu jenis font menyediakan satu kelompok simbut. Pada beberapa font Anda juga dapat mengatur rotasi simbul, backround dan efek simbul. Warna, patern, garis, atau simbul yang diatur pada model setting pengaturan di atas berlaku untuk semua bagian peta. Misalnya kita mengubah patern dan warna untuk peta propinsi, maka pada kabupaten yang berbeda warnanya tetap sama. Bila Anda bertanya Page - 42

43 dalam hati, bagaimana cara menampilkan warna berbeda pada kabupaten yang berbeda, berarti Anda cepat memahai apa yang telah kita bahas. Memang di sini kita tidak dapat melakukan hat itu, melainkan pada bab berikutnya, yaitu pada pembahasan "Pemetaan Tematik" Zoomin g Layer Zooming layer adalah istilah yang digunakan untuk mengubah ukuran atau skala layer, baik itu memperbesar atau memperkecil. Kadang kita hanya menginginkan suatu layer baru ditampilkan pada kisaran zoom tertentu. Perhatikan gambar di bawah ini. Gambar 5.18 Contoh Tampilan Objek Wisata yang Sangat Rapat Gambar di atas adalah distribusi objek wisata penting di Bali. Pada zoom atau skala tersebut distribusi objek wisata kurang baik ditampilkan karena informasi yang ingin disampikan sulit dibaca. Mungkin pada skata yang lebih besar objek tersebut baru layak ditampilkan Untuk mengatur pada zoom berapa saja suatu layer akan ditampilkan pada peta, ikutilah langkah-langkah berikut. 1. Dari daftar layer yang ada pada kotak dialog layer control, pilih layer yang akan diubah kisaran zoomnya, kemudian klik Display, kotak dialog Display Options akan tampil seperti gambar berikut. Page - 43

44 Gambar 5.19 Kotak Dialog Display Option untuk Data Titik/Simbul 2. Aktifkan kotak cek Display within Zoom Range. 3. Isikan kisaran nilai zoom pada kotak isian Min Zoom dan Max Zoom. Satuanya adalah mi (mil). Bila Anda ingin satuannya berbeda (tidak mil), Anda dapat mengubahnya melalui menu Map Options pada bagian Map Units (Distance Unit). Jangan keliru bahwa semakin besar nilai zoom, tampilan peta akan semakin kecil. Sama halnya dengan skala. Semakin besar penyebut skala semakin kecil tampilan peta. Misalnya Min Zoom kita isi dengan nilai 0 dan Max Zoom dengan nilai 100. Ini berarti bahwa distribusi objek wisata baru akan muncul pada zoom lebih kecil dari 100 mi. Bila zoom diperbesar (tampilan peta semakin kecil) lebih dari 100 mi, objek tersebut akan tidak tampak. Sebaliknya, bila zoom diperkecil (tampilan peta makin besar) sekecil-kecilnya objek akan tetap tampak. 4. Klik OK dua kali untuk melihat hasilnya. Gunakan toolbar Zoom-in ( ) dan Zoom-out ( ) untuk melihat efek yang muncul dari pengaturan di atas. Bila layer tidak tampil di layer karena efek pengaturan zoom, maka tanda rumput pada kotak cek visible pada kotak dialog layer control akan berwarna magenta. Di samping dengan Zoom-in dan Zoom-out, zoom dan skata peta juga dapat diatur melalui menu Map Change view atau toolbar ( ) seperti pada kotak dialog berikut. Page - 44

45 Gambar 5.20 Kotak Dialog Change View Tampilan zoom dan skala pada peta yang sedang aktif dapat dilihat pada baris status bagian kiri. Klik pada baris status tersebut untuk menampilkan daftar pilihan tampilan, apakah zoom, skala peta, atau lokasi koordinat cursor. Perhatikan gambar di bawah ini. Gambar 5.21 Pengaturan Tampilan Zoom, Skala Peta, Dan Lokasi Kursor Melalui Baris Status Tampilan ini akan muncul bila yang sedang aktif adatah window peta Arah Garis, Node dan Centroid Bila suatu garis mewakili jalan, arah garis perlu ditampilkan untuk mengetahui dari mana mulainya nomor jalan. Node juga penting ditampilkan apabila kita melakukan editing objek terutama dalam mengubah bentuk objek. Sementara Centroid merupakan titik tengah dari suatu objek. Titik ini sebenarnya bukan merupakan titik pusat pertengahan objek, melainkan titik yang digunakan untuk menempatkan label automatis, geocoding dan grafik pada pemetaan tematik. Bila Anda ingin mengaktifkan arah garis, node dan Centroid, isilah tanda cek pada Show Line Direction, Show Nodes, dan Show Centroids pada kotak dialod Display Options. Page - 45

46 Gambar 5.22 Kotak Dialog Display Option untuk Pengaturan Arah Garis, Node dan Centroid Arah garis tidak akan tampil bila tabel data tabularnya tidak mengandung informasi/field From Left, To Left, From Right, dan To Right. 5.4 layer Kosmetik Layer kosmetik selalu ada pada setiap peta dan ditempatkan di urutan paling atas pada kotak dialog layer control. Kita dapat melakukan editing atau selecting pada layer kosmetik. Namun kita tidak dapat memindahkan susunan, menghapus dari daftar dan menonaktifkan layer kosmetik (selalu visible). Ketika layer kosmetik dipilih, beberapa pilihan menu pada layer kontrol tidak aktif seperti pengaturan tampilan, layer, zoom, dan label. Perhatikan kotak dialog berikut. Gambar 5.23 Kotak Dialog Layer Control Layer kosmetik digunakan sebagai tempat untuk menyimpan judul peta dan asesoris peta yang lain selama proses pembuatan layout peta. Perlu diketahui bahwa pembuatan asesoris peta dapat dilakukan pada layer kosmetik atau pada window layout. Pembahasan lebih detail tentang window layout akan dibahas pada pembahasan "Bekerja dengan Lay- Di bawah ini disajikan ilustrasi layer out". kosmetik. Page - 46

47 Gambar 5.24 Contoh Tampilan Layer Kosmetik dan Layer Peta AgarAnda bisa menambah, mengedit atau menghapus objek pada layer kosmetik, hendaknya layer kosmetik dibuat editable melalui kotak dialog layer kontrol. Bila Anda sempat menambahkan objek pada layer kosmetik, untuk menghapus semua objek tersebut, gunakan menu Map Clear Cosmetic Layer. Bila Anda menutup peta yang berisikan layer kosmetik di mana layer kosmetik tersebut belum sempat disimpan, akan muncul konfirmasi berikut. Gambar 5.25 Pesan yang Muncul Bila Layer Kosmetik Belum Disimpan Pilih Discard untuk mengkonfirmasi bahwa Anda yakin akan menghapus dan tidak menyimpan, atau klik Cancel untuk membatalkan. Perlu diingat bahwa layer kosmetik tidak disimpan secara automatis bila Anda keluar dari Window Peta. Layer kosmetik dapat disimpan dengan dua cara. Pertama melalui menu File Save Workspace, kedua dengan menu Map Save Cosmetic Objecs. Bila Anda menggunakan cara kedua, Anda dapat menyimpan kosmetik layer pada tabel baru atau pada tabel yang sedang aktif lainnya. Perhatikan gambar di bawah ini. Page - 47

Apa yang dimaksud dengan Map Info?

MapInfo Professional adalah produk perangkat lunak pemetaan yang diproduksi oleh MapInfo Corporation. MapInfo Professional memiliki kemampuan menggabungkan dan menampilkan peta tunggal, dengan data yang berasal dari berbagai sumber, format, maupun proyeksi.

Apa fungsi MapInfo?

MapInfo menyediakan solusi kecerdasan lokasi melalui gabungan antara perangkat lunak, data (baik spasial dan non spasial) serta konsultasi dengan manajemen proyek, perancangan sistem dan pengembangan, pelatihan serta dukungan.