Buku panduan remaja putri anime

“Oh, kartun dari Jepang itu ya?”, kira-kira kalimat itulah yang sering terbesit di pikiran semua orang ketika mendengar kata anime. Anime Jepang saat ini begitu populer di seluruh dunia bahkan di Indonesia sekalipun. Sebagai info, dilansir dari jurnal Efektifitas Diplomasi Budaya Dalam Penyebaran Anime Dan Manga Sebagai Nation Branding Jepang, anime mulai masuk dan tayang di Indonesia sekitar tahun 1980-an. Anime Jepang pertama kali yang dinikmati masyarakat Indonesia berjudul Omukashi Kumu Kumu yang disiarkan di TVRI.

Sailor Moon, Doraemon, Crayon Shinchan, Power Ranger Series, Kamen Rider Series, Digimon, Inuyasha, Dragon Ball Series, Fairy Tail, Detective Conan, Naruto dan One Piece, kira-kira itulah anime Jepang yang pernah ditonton atau terdengar di telinga masyarakat. Untuk saat ini sudah banyak, mungkin juga sudah mencapai ribuan anime yang sudah dikeluarkan. Dari semua anime yang kusebutkan diatas hanya tersisa One Piece, Dragon Ball dan Detective Conan yang masih terus mengeluarkan episode terbaru.

Sampai saat ini One Piece memiliki 998 episode, Dragon Ball telah memiliki banyak series yaitu Dragon Ball, Dragon Ball Z, Dragon Ball GT dan Dragon Ball Super. Saat ini sedang tayang Dragon Ball Heroes yang berada di episode 38 dan yang terakhir adalah Detective Conan yang telah memiliki 1025 episode dan telah eksis dari tahun 1996 hingga sekarang. Sungguh episode yang banyak.

Tidak hanya memiliki banyak episode tapi anime yang disebutan tadi juga telah banyak memproduksi movie, contohnya yaitu Detective Conan tercatat telah memiliki 24 movie dari awal penayangan hingga saat ini dan akan terus muncul movie-movie selanjutnya di setiap golden week atau setiap tahunnya.

Di setiap musim di Jepang, pasti akan ada Anime baru yang akan dikeluarkan dan jadwal keluarnya episode baru biasanya setiap minggu. Sebagai contoh, jika suatu Anime keluar pada rabu malam maka untuk episode selanjutnya  dari Anime tersebut episode akan keluar di rabu malam juga begitu seterusnya.

Seperti halnya film, anime juga memiliki banyak genre mulai dari genre eksyen, fiksi ilmiah, petualangan, super power, drama, roman, keliuarga, kriminal, persahabatan, mecha, cooking, fantasi, isekai, olah raga dan masih banyak lagi. Beragam genre yang dimiliki inilah yang membuat anime memiliki banyak peminat misalkan untuk anak remaja pria akan lebih cendrung memilih genre eksyen, petualangan, isekai, fantasi, fiksi ilmiah dan olah raga dan remaja putri mungkin akan memilih genre drama, roman, keluarga , persahabatn tergantung dari genre yang disukai.

Dari berbagai genre diatas, aku hampir menyukai semua genre, mungkin ada beberapa orang yang hanya suka sebuah Anime karena memiliki karakter yang ganteng dan cantik karena biasanya salah satu daya tarik dari Anime adalah karakter-karakternya yang ganteng dan cantik, ada juga yang menyukai karena mempunyai alur cerita yang bagus dan biasanya sebuah Anime itu terdiri dari 3 hingga 6 genre yang dipadukan dalam membentuk sebuah plot cerita.

Biasanya di setiap anime akan didukung oleh latar suara dan terdapat lagu pembukaan dan penutupan yang menyertainya. 10 tahun kebelakang musik JPop mulai diminati, ini tidak luput dari campur tangan dari Anime yang memperkenalkan musik JPop kepada semua orang karena biasanya pada sebuah anime terdapat lagu opening dan ending yang menampilkan lagu genre JPop untuk mengisi pembukaan dan penutupnya.

Bisa dibilang anime tidak hanya sebagai sebuah hiburan semata, terkadang juga terdapat  pesan moral yang sering diselipkan sebagai edukasi bagi penonton. Jadi kita tidak hanya mendapatkan hiburan tetapi juga pelajaran yang dapat kita terapkan di kehidupan nyata. Jadi disini aku menegaskan bahwa anime tidak hanya sebagai hiburan semata tapi sebuah Anime juga memberikan pesan moral bagi para penontonnya.

Ikuti tulisan menarik Dwi Wulandari lainnya di sini.

Macam Genre Anime – Kartun Jepang saat ini digandrungi hampir di seluruh dunia. Selain kepiawaian para animator menggambarkan rupa tokoh dengan menawan, kartun yang sering disebut anime ini juga dibalut dengan cerita yang memikat. Makin luasnya penggemar pun membuat para animator mengembangkan berbagai macam genre anime. Apa sajakah itu? Yuk, simak!

  • Pengertian Anime
  • Tingkatan Fans Anime
    • 1. Newbie
    • 2. Anime Lovers
    • 3. Otaku
    • 4. Otamega
    • 5. Nijikon
    • 6. Hikikomori
    • 7. Weeaboo
    • 8. Wapanesee
  • Berbagai Macam Genre Anime
    • 1. Shoujo
    • 2. Shounen
    • 3. Josei
    • 4. Seinen
    • 5. Harem
    • 6. Harem Reverse
    • 7. Shoujo-ai (Girl’s Love)
    • 8. Shounen-ai (Boy’s Love)
    • 9. Ecchi
  • Genre Anime Berdasarkan Tema Yang Diangkat
    • 1. Aksi
    • 2. Petualangan
    • 3. Mecha
    • 4. Cars
    • 5. Drama
    • 6. Fantasi
    • 7. School Life
    • 8. Slice of Life
    • 9. Samurai
    • 10. Sejarah
    • 11. Fiksi Ilmiah

Pengertian Anime

Anime adalah istilah berbahasa Jepang yang berasal dari bahasa Inggris animation. Dalam bahasa Indonesia, kata tersebut diserap menjadi animasi. Kata animasi sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti film yang berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang satu dengan yang lain hanya berbeda sedikit sehingga ketika diputar tampak di layar menjadi bergerak.

Istilah anime sendiri sering disematkan pada seluruh produk animasi yang diproduksi di Negeri Sakura itu. Anime dari Jepang pun memiliki ciri khas tersendiri, yaitu, para tokoh atau karakternya digambarkan dengan rambut berwarna terang dan mata yang besar.

Secara istilah, anime diartikan sebagai animasi dari Jepang yang diproduksi dengan teknik gambar tangan atau memanfaatkan teknologi komputer. Anime pertama yang kepopulerannya merambah ke luar Jepang hingga ke beberapa negara di dunia adalah Astro Boy.

Anime karya Osamu Tezuka ini diputar secara global pada tahun 1963—1966. Sebelumnya, anime ini merupakan manga yang dimuat di Weekly Shonen Magazine pada 1963—1966. Astro Boy adalah robot laki-laki kecil yang suka menolong meski banyak yang membencinya lantaran dia robot. Di Indonesia, Astro Boy populer di akhir tahun 1990-an hingga tahun 2000-an.

Di Jepang sendiri, dari anak-anak hingga orang dewasa, masyarakatnya sangat antusias membaca manga dan menonton anime. Bahkan, mereka menganggap anime itu menjadi bagian dari kehidupan mereka.

Karena kepopulerannya, saat ini anime menjadi bisnis yang menggiurkan. Namun, di sisi lain, banyak juga yang memanfaatkannya untuk melakukan kejahatan. Seiring dengan perkembangan teknologi, kualitas anime pun berkembang. Teknologi visual computer, computer graphics, dan sebagainya, makin mempermudah produksi anime dewasa ini.

Salah satu cara menggambar anime secara digital adalah memanfaatkan aplikasi CorelDRAW yang dapat kamu pelajari pada buku Panduan Aplikatif Dan Solusi Bikin Kartun Anime Dengan CorelDraw X6.

Buku panduan remaja putri anime

Buku panduan remaja putri anime

Kualitas gambar anime saat ini juga jauh lebih baik karena lebih proporsional dan warnanya lebih tajam. Namun, banyak juga yang berpendapat bahwa nilai artistik anime saat ini lebih rendah dibanding anime pada masa lalu.

Tingkatan Fans Anime

Kepopuleran anime tak pelak dapat diraih karena para fans-nya yang fanatik. Bahkan, banyak juga dari mereka yang ketagihan menonton anime. Karena kefanatikan tersebut, fans anime pun dikategorikan ke dalam beberapa tingkatan berdasarkan level kecanduan mereka.
Berikut adalah delapan tingkatan fans anime tersebut:

1. Newbie

Ini merupakan level fans anime paling bawah dan paling normal. Para newbie biasanya hanya sebatas mengetahui tentang anime-anime tertentu. Pengetahuan itu diperoleh dari acara TV atau membaca manga. Jika ditanya lebih lanjut tentang anime, para newbie ini tampak masih sangat awam.

Buku panduan remaja putri anime

2. Anime Lovers

Pada level ini para fans sudah memiliki banyak pengetahuan tentang anime. Namun, mereka belum banyak hafal nama tokoh ataupun jalan cerita dari anime-anime tersebut.

3. Otaku

Pada tingkatan ini para fans sudah bisa disebut sebagai penggemar berat manga maupun anime. Saking tergila-gila dengan komik dan animasi Jepang tersebut, para otaku sampai tidak sempat bersosialisasi di dunia nyata. Mereka cenderung lebih suka mengurung diri di rumah untuk menonton anime-anime kesukaannya.

4. Otamega

Level ini setingkat lebih ekstrem lagi. Sering kali mata para fans di tingkatan otamega ini sampai rusak akibat terlalu banyak menonton anime. Karena itu para otamega ini mayoritas berkacamata. Kehidupan sosial mereka pun tak kalah kacau.

5. Nijikon

Pada level ini sebenarnya para fans tidak terlalu menyukai anime lagi. Akan tetapi, mereka sangat terobsesi dengan tokoh manga atau anime yang disukainya. Seorang nijikon akan memperagakan salah satu tokoh anime kesukaannya dan berandai-andai seolah ia adalah si tokoh anime tersebut.

6. Hikikomori

Fans anime pada tingkatan ini lebih parah lagi dalam kehidupan sosialnya. Dalam 24 jam, 80% waktunya mereka habiskan untuk membaca manga, main game bertema anime kesukaannya, juga tentu saja menonton anime yang mereka sukai. Fans pada tingkatan hikikomori ini biasanya lebih menyukai anime daripada teman-temannya.

7. Weeaboo

Seorang weeaboo—atau sering juga disebut wibu—tidak hanya menyukai anime. Mereka juga menyukai tempat asal animasi tersebut. Ya, para weeaboo ini memiliki kecenderungan untuk bergaya dan bersikap seperti orang Jepang.

8. Wapanesee

Penggemar pada level ini memiliki kecanduan paling akut terhadap anime. Seorang fans yang sampai pada tingkatan ini memiliki obsesi yang besar juga terhadap budaya Jepang. Bedanya dengan weeaboo, para wapanesee ini sering mengalami delusi, seperti menikahi karakter anime kesukaannya.

Mesin pencari Google mencatat, ada 35 negara di dunia yang mencari anime paling banyak. Peringkat pertama negara dengan pencarian anime terbanyak di Google adalah Filipina, kemudian disusul Mongolia, Bolivia, Myanmar, dan Nikaragua.

Indonesia sendiri berada pada rangking ke-8, tiga tingkat di atas Malaysia yang menduduki peringkat pencarian anime nomor 11. Sementara peringkat tiga terbawah adalah Bangladesh, Selandia Baru, dan Romania.

Buku panduan remaja putri anime

Salah satu yang menjadi daya tarik anime adalah tersedianya berbagai macam genre. Dengan demikian para penggemarnya dapat memilih mana anime yang sesuai dengan kesukaannya. Berikut ini adalah pembagian genre anime berdasarkan segmentasi usia dan jenis kelamin penggemarnya:

1. Shoujo

Shoujo adalah kata dalam bahasa Kanji yang berarti anak perempuan. Ya, genre shoujo ini memang dibuat bagi para remaja perempuan. Mayoritas fans anime beranggapan bahwa genre ini identik dengan kisah percintaan dan tokoh utamanya perempuan, padahal tidak demikian.

Buku panduan remaja putri anime

Buku panduan remaja putri anime

Faktanya, tak semua anime yang mengangkat kisah romansa masuk dalam genre shoujo ini. Tokoh utama genre shoujo juga tak selalu perempuan. Contoh anime bergenre shoujo adalah Natsume Yuujinchou, Akatsuki no Yona, dan Ao Haru Ride.

Dalam mempelajari cara menggambar shoujo ini identik dengan anak remaja perempuan yang dapat kamu pelajari dalam buku Panduan Menggambar Fashion Manga Shoujo melalui berbagai tahapan yang memudahkan untuk kamu sebagai pemula.

Buku panduan remaja putri anime

Buku panduan remaja putri anime

2. Shounen

Kebalikan dari shoujo, genre anime ini diproduksi untuk para remaja laki-laki pada kelompok umur 12—18 tahun. Shounen sendiri diambil dari bahasa Kanji yang artinya anak laki-laki.

Dibandingkan genre yang lain shounen adalah yang paling populer. Meskipun ditujukan bagi remaja laki-laki, tetapi banyak juga remaja perempuan yang menyukai anime-anime pada genre ini. Contoh anime genre shounen adalah Naruto, Boku no Hero Academia, juga One Piece.

Grameds juga dapat mempalajari berbagai tips dan trik dalam menggambar shounen baik secara manual maupun digital yang secara ringkas dijelaskan pada buku Shonen Manga oleh Kamikaze Factory Studio.

Buku panduan remaja putri anime

Buku panduan remaja putri anime

3. Josei

Genre ini adalah level selanjutnya dari shoujo. Jika shoujo ditujukan untuk remaja perempuan, josei ditujukan bagi wanita dalam kelompok umur dewasa awal hingga dewasa, yaitu pada kelompok usia 18—45 tahun.

Sesuai dengan segmentasi pemirsanya, josei memang kerap menampilkan kisah romansa realistis. Alur cerita yang dibangun juga lebih dewasa. Contoh anime dengan genre josei adalah Chihayafuru, Nodame Cantabile, dan Hachimitsu to Clover.

4. Seinen

Seinen adalah kebalikan dari genre josei. Jika anime pada genre josei ditujukan kepada perempuan dewasa, genre seinen menyediakan anime untuk laki-laki dewasa dengan kisaran umur yang sama, yaitu 18—45 tahun. Satu level di atas shounen, anime-anime pada genre ini menampilkan tema yang lebih rumit dan alur cerita yang lebih berat.

Anime seinen juga terkadang memperlihatkan adegan-adegan fanservice yang tak layak dikonsumsi remaja di bawah 18 tahun. Contoh anime pada genre ini adalah Kiseiju, Tokyo Ghoul, dan Boku dake ga Inai Machi.

5. Harem

Seperti arti harfiahnya, harem adalah genre yang mengangkat cerita seorang pria sebagai tokoh utama dan dikelilingi banyak wanita. Dikisahkan pada genre ini, para wanita tersebut menyukai sang pria.

Genre harem banyak digemari oleh fans anime laki-laki karena di dalamnya banyak ditampilkan karakter wanita-wanita cantik. Biasanya para fans tersebut menempatkan dirinya sebagai tokoh utama tersebut. Contoh anime pada genre ini adalah Boku ha Tomodachi ga Sukunai, Nisekoi, dan The World God Only Knows.

6. Harem Reverse

Sesuai namanya, genre ini merupakan kebalikan dari harem. Tokoh utama wanita yang dikelilingi dan dicintai banyak pria merupakan inti cerita dari anime-anime bergenre harem reverse ini.
Anime dengan genre ini biasanya merupakan adaptasi dari otome game populer dengan judul yang sama. Contoh anime pada genre harem reverse adalah Watashi ga Motete Dousunda, Uta no Prince-sama, dan Hakuoki.

7. Shoujo-ai (Girl’s Love)

Genre ini menampilkan kisah percintaan sesama jenis antara perempuan dengan perempuan. Awalnya genre shoujo-ai atau girl’s love ini populer dengan nama yuri.

Akan tetapi, saat ini yuri hanya dipakai untuk cerita percintaan dengan adegan seksual yang vulgar. Contoh anime bergenre shoujo-ai adalah Bloom Into You, Sakura Trick, dan Citrus.

8. Shounen-ai (Boy’s Love)

Berkebalikan dengan shoujo-ai, shounen-ai menampilkan percintaan sesama laki-laki. Genre shounen-ai populer juga dengan sebutan boys love (BL). Sama seperti pada shoujo-ai, shounen-ai juga sebelumnya memiliki sebutan lain yang populer, yaitu yaoi.

Namun, saat ini yaoi hanya dipakai untuk menyebut anime dengan kisah percintaan sesama lelaki dengan adegan seksual yang eksplisit. Contoh anime dengan genre shounen-ai adalah Given, Sekaiichi Hatsukoi, dan Hitorijime My Hero.

9. Ecchi

Seksualitas menjadi fanservis yang ditampilkan pada genre ecchi ini. Misalnya, wanita dengan busana minim atau hanya menggunakan pakaian dalam saja. Karenanya genre ini tidak cocok dikonsumsi oleh remaja di bawah 18 tahun.

Genre ecchi ini juga banyak terdapat pada genre yang lain, seperti, seinen dan harem yang memang menjadi konsumsi pria dewasa. Contoh anime bergenre ecchi adalah Prison School, To Love-Ru, dan Highschool DxD.

Buku panduan remaja putri anime

Genre Anime Berdasarkan Tema Yang Diangkat

Selain pembagian segmentasi tersebut, genre anime juga bisa dibedakan dengan tema yang diangkat. Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Aksi

Cerita yang ditampilkan dalam genre ini berhubungan dengan perkelahian baik menggunakan atau tanpa senjata. Contoh anime genre ini adalah Akame Ga Kill atau Sword Art Online yang bisa kamu dapatkan di Gramedia.

Buku panduan remaja putri anime

Buku panduan remaja putri anime

2. Petualangan

Sesuai namanya, anime pada genre ini menceritakan tentang kisah perjalanan dan petualangan para tokoh untuk menyelesaikan misi atau meraih ambisi tertentu. One Piece adalah salah satu contoh anime petualangan yang banyak digemari di banyak negara. Contoh lainnya adalah Overlord, Arslan Senki, dan Spirited Away.

3. Mecha

Anime ini mengangkat tema tentang mesin atau dunia robot. Biasanya para tokoh dalam anime ini mengoperasikan atau berteman dengan robot-robot raksasa. Gundam adalah anime berjenis mecha yang kepopulerannya mendunia. Contoh yang lain adalah Evangelion, Gurren Lagann, atau Macross.

4. Cars

Anime pada genre ini fokus mengangkat tema tentang balapan mobil. Generasi milenial yang lahir pada tahun 1980—1990-an pastilah tidak asing dengan balapan tamiya Yonkuro cs yang ditampilkan di serial anime Dash Emperor. Contoh anime cars lainnya seperti Initial D dan Wangan Midnight.

5. Drama

Genre drama menyajikan cerita tentang kehidupan dengan situasi yang kompleks, emosional dan penuh konflik batin. Contoh anime pada genre ini adalah Tsuki Ga Kirei, Anohana: The Flower We Saw That Day, dan White Album.

6. Fantasi

Sesuai namanya, anime pada genre ini menampilkan kisah-kisah imajinatif di luar nalar yang tidak kita jumpai di dunia nyata. Namun, justru hal itu yang membuat genre fantasi menarik banyak penggemar. Contoh anime fantasi antara lain Soredemo a Utsukushii atau Kyoukai No Kanata.

7. School Life

Anime genre ini mengambil setting dan latar belakang sekolah. Kisahnya pun mengangkat kehidupan di sekolah, misalnya, konflik antarsiswa atau siswa dengan gurunya. Contoh anime school of life adalah My Hero Academia, Kokoro Conect, juga Ansatsu Kyoushitsu.

8. Slice of Life

Genre slice of life menampilkan kisah sehari-hari yang umum terjadi dalam kehidupan manusia. Di dalamnya juga sarat nilai kehidupan. Contoh anime genre ini adalah Barakamon, Isshuukan Friend, juga Ore Monogatari.

9. Samurai

Sebagai kearifan lokal dan mengangkat nilai budaya dalam negerinya yang mengakar kuat, tentu saja Jepang tak terlewat menyajikan kisah samurai dalam bentuk anime. Samurai di Negeri Sakura ini merupakan prajurit elit yang berasal dari kalangan bangsawan.

Anime dengan genre ini biasanya tidak hanya berkisah tentang sang tokoh utama yang merupakan seorang samurai, tetapi juga menyajikan bagaimana kehidupan di Jepang pada era samurai tersebut. Samurai X adalah contoh anime bergenre samurai yang cukup populer. Contoh lain misalnya Gintama dan Ronin Warriors.

10. Sejarah

Genre anime lain yang cukup populer adalah yang mengangkat tema sejarah. Kisah yang disajikan pada genre ini biasanya ber-setting masa lalu atau penggambarannya menggunakan alur flashback atau kilas balik. Contoh animenya antara Kaguya Hime no Monogatari, Aoi Bungaku, juga Golden Kamuy.

11. Fiksi Ilmiah

Fiksi ilmiah atau science fiction adalah tema yang juga banyak diangkat dalam anime. Kisah imajinatif di dalamnya menyajikan tentang bagaimana pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kehidupan para tokoh anime tersebut.

Doraemon adalah salah satu anime genre ini yang kepopulerannya mendunia. Selain itu, contoh anime fiksi ilmiah lainnya antara lain, Steins; Gate dan Taoru Kagaku no Railgun.

Tema-tema lainnya seperti militer dan polisi juga banyak diangkat dalam serial maupun film anime, contohnya dalam Fullmetal Alchemist Brotherhood dan Psycho-Pass. Kemudian ada pula tema olahraga yang banyak digemari, missal pada anime berjudul Slam Dunk dan Captain Tsubasa.

Anime bertema bela diri atau martial arts juga menjadi primadona, seperti Naruto, Inuyasha, juga Dragon Ball. Tema terakhir yang sering diangkat dalam anime adalah musik. Contohnya pada anime berjudul Fuuka, K-On, dan sebagainya.

Demikianlah, sederet informasi tentang anime di atas semoga dapat menjadi pemandu untuk memilih mana anime yang tepat untuk ditonton. Jangan lupa bahwa kisah-kisah dalam anime hanyalah imajinasi belaka, jadi jangan sampai terlena dan membawanya ke dunia nyata.

Baca juga artikel lain yang terkait “Genre Anime” berikut ini :

  • Mengenal Genre Musik
  • 20 Rekomendasi Film dan Drama Korea Terbaik Sepanjang Masa
  • 15 Film Kartun Anak Terbaik Yang Wajib Ditonton
  • 37 Rekomendasi Film Untuk Remaja dan Anak-anak

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

Buku panduan remaja putri anime

Buku panduan remaja putri anime

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Buku panduan remaja putri anime