Bunga raflesia arnoldi adalah tumbuhan langka yang dilindungi di daerah

Keanekeragaman hayati Indonesia sudah tidak perlu diragukan. Banyak tanaman dan hewan endemik di negara ini. Salah tanaman endemik yaitu bunga bangkai.

Berdasarkan penjelasan di “Indonesia Biodiversity Strategi and Action Plan 2015 – 2020” yang diterbitkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS 2016, flora unik ini diketahui hidup di daerah hutan tropis dan eksokarst.

Bunga ini merupakan tanaman yang dilindungi sesuai dengan Undang-undang No.5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta PP No.7/1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar.

Di habitat aslinya tanaman ini mulai terancam. Hal tersebut karena banyak manusia yang mengambil bagian bunga ini, salah satunya bagian umbi untuk dijual. Bagian lain seperti tangkai daun atau batang semu anak juga mulai dijual sebagai tanaman hias.

Klasifikasi Bunga Bangkai

Seperti tanaman lain, bungai bangkai juga memiliki klasifikasi khusus. Melansir dari buku “Pengembangan Kurikulum IPA Terpadu SMP Tinjauan Filosofis, Teoritis, dan Contoh Implementasinya, berikut klasifikasi tamanan tersebut.

  • Kerajaan: Plantae
  • Divisi: Magnoliophyta
  • Kelas: Liliopsida
  • Ordo: Alismatales
  • Famili: Araceae
  • Genus: Amorphophallus
  • Spesies: Amorphophallus titanum

Nama Amorphophallus titanum ternyata berasal dari bahasa Yunani kuno dari kata “amorphos” yang artinya tidak berbentuk dan “phallus” berarti penis dan titan yang raksasa.

Tanaman ini merupakan kelompok talas-talasan yang merupakan tumbuhan endemik Sumatera. Bahkan menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 58 Tahun 1989 bunga ini menjadi maskor Provinsi Bengkulu.

Ciri-ciri Bunga Bangkai

Bunga bangkai memiliki ciri-ciri yang mudah dikenali. Mengutip dari buku “Pengembangan Kurikulum IPA Terpadu SMP Tinjauan Filosofis, Teoritis, dan Contoh Implementasinya”, berikut ini ciri-ciri bunga bangkai.

  1. Termasuk bunga mejamuk.
  2. Terdapat bagian yang menjulang bernama tongkol atau spadix.
  3. Terdiri atas koloni bunga kecil.
  4. Memiliki ketinggian sekitar 2 meter dengan rentang mahkota 1 – 5 meter.
  5. Proses pertumbuhan dari biji sampai bunga membutuhkan waktu yang lama kurang lebih tiga tahun.
  6. Buah berwarna merah dengan biji pada bagian bekas pangkal bunga.
  7. Biji dapat digunakan untuk pengembangbiakan vegetatif.

Sementara itu penjelasan di sumber lain menyebutkan bahwa ciri-ciri bunga bangkai antara lain:

  1. Saat mekar mengeluarkan bau bangkai.
  2. Bunga ini mekar hanya beberapa hari kemudian layu dan mati. Selanjutnya tanaman ini akan mengulangi siklus hidupnya dari umbi bunga yang sudah mati.

Habitat Bunga Bangkai

Di awal sudah sempat disinggung bahwa bunga bangkai biasanya ditemukan pada hutan tropis. Mengutip dari Jurnal Silva Tropika 3[2], flora ini biasanya tumbuh tempat yang subur dengan lahan dipenuhi serasah. Ketebalan serasah tersebut bisa mencapai 10 sentimeter.

Serasah tersebut memiliki fungsi untuk menjaga kestabilan mikro iklim habitat dan mencegah evaporasi tanah. Dengan kata lain, bunga bangkai menyukai daerah yang lembap dan memiliki banyak air.

Dalam Jurnal Hutan Lestari 4[3], dikatakan bahwa bunga bangkai umumnya ditemukan di pinggiran hutan, bekas ladang atau kebun, dan di dalam hutan kota.

Bunga bangkai merupakan tumbuhan saprofit atau yang memerlukan penyinaran sedikit. Sehingga tanaman ini dapat ditemukan pada area yang gelap.

Dalam jurnal tersebut juga dijelaskan bahwa tanaman ini paling banyak ada di tempat dengan ketinggian 101 – 200 meter di atas laut.

Perbedaan Bunga Raflesia dan Bunga Bangkai

Mungkin masih banyak diantara kita yang beranggapan bunga bangkai sama dengan nama bunga raflesia. Padahal kedua bunga tersebut berbeda. Mengutip dari lipi.go.id, ada beberapa perbedaan bunga raflesia dan bunga bangkai yang perlu dipahami.

1. Nama latin

Kedua bunga ini memiliki nama latin yang berbeda. Bunga raflesia memiliki nama latin Rafflesia dan ada beberapa jenis seperti Rafflesia arnoldii, Rafflesia gadutensis, Rafflesia hasselti dan Rafflesia bengkuluensis.

Sedangkan nama latin bunga bangkai yaitu Amorphophallus dengan berbagai jenis seperti Amorphophallus titanum, Amorphophallus gigas, Amorphophallus moeleri, dan Amorphophallus variabilis.

2. Bentuk

Dari segi bentuk kedua tanaman ini berbeda. Bunga bangkai memiliki tonggol atau bagian yang menjulang ke atas. Sedangkan bunga raflesia tidak memiliki bagian tersebut. Bunga raflesia memiliki bentuk melebar dan ada lubang besar di tengah dengan kelompak bunga berwarna cerah.

3. Golongan tumbuhan

Raflesia merupakan tumbuhan parasit marga Rafflesiaceae. yang dapat menyerap nutrisi tanaman inang. Artinya bunga raflesia hidup dengan bergantung dengan tanaman lain.

Sedangkan bunga bangkai berasal dari keluarga talas-talasan. Bunga ini memiliki umbi, batang, dan akar sendiri. Bunga bangkai juga bisa mencari makanan sendiri dan tidak bergantung pada tanaman inang.

4. Ukuran

Ukuran bunga bangkai lebih besar dibandingkan bunga raflesia. Bunga bangkai memiliki tinggi hingga 2,5 meter dengan lebar 1,5 meter. Sedangkan raflesia memiliki diameter 35 – 40 sentimeter atau ada juga yang sampai satu meter.

5. Jenis kelamin

Raflesia memiliki dua jenis kelamin atau dikenal dengan bunga berumah dua. Sedangkan Amorphophallus ada yang berkelamin jantan ada juga yang berkelamin betina.

6. Cara berkembang biak

Perkembangbiakan Amorphophallus relatif lebih mudah dibandingkan dengan bunga raflesia.

Gambar Bungai Bangkai

Agar lebih memahami tentang bunga bangkai, berikut ini gambar dari bunga endemik ini.

BUNGA BANGKAI RAKSASA MEKAR DI KOTA BANDUNG [ANTARA FOTO/Novrian Arbi/wsj.]

BUNGA BANGKAI MEKAR DI KEBUN WARGA [ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN/hp.]

BUNGA BANGKAI DI HUTAN ARBORETUM PONTIANAK [ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang]

Deddy S | CNN Indonesia

Minggu, 20 Sep 2015 03:55 WIB

Bengkulu, CNN Indonesia -- Status bunga raksasa Rafflesia dan Amorphophallus kini sudah terancam punah, terutama spesies yang memang sangat langka seperti Rafflesia arnoldii dan Amorphophallus titanium. Ancaman terhadap bunga yang sering disalahartikan dengan nama Bunga Bangkai itu terjadi akibat penebangan hutan dan perburuan hewan yang menjadi penyebar bibit bunga itu.Tachrir Fathoni, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mengatakan bunga Rafflesia memiliki 30 spesies di seluruh dunia dan 17 di antaranya hidup di Indonesia. Di antara ke-17 spesies itu, tiga spesies adalah endemik. Bunga ini hidup di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.Sedangkan Amorphophallus lebih variatif lagi. Bunga ini memiliki 200 spesies di seluruh dunia dan 25 di antaranya hidup di Indonesia. Sebanyak 17 spesies adalah endemik. Bunga ini lebih banyak ditemukan di Pulau Sumatera, tersebar dari Provinsi Aceh sampai ke Lampung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1999, kedua bunga bangkai ini memiliki status dilindungi. Kata Tachrir, kondisinya saat ini sudah terancam punah.Ancaman terhadap populasi Bunga Bangkai ini disebabkan oleh penurunan luas habitat akibat penebangan liar dan gangguan pada tanaman itu. Belum lagi perburuan liar terhadap burung Enggang yang sering bertindak selaku penyebar bibit Amorphophallus. Distribusi habitat Rafflesia dan Amorphophallus kebanyakan berlokasi di luar area yang dilindungi. "Rafflesia adalah spesies yang sulit dikembangbiakkan di luar habitatnya," kata Tachrir, di Bengkulu, pada awal pekan ini.Dia mengusulkan melibatkan stakeholder dan pemerintahan daerah untuk menggelar aksi perlindungan terhadap Rafflesia dan Amorphophallus di luar area terlindungi. Dia juga meminta amandemen terhadap PP Nomor 7/1999 dan memasukkan Rafflesia spp jadi spesies terlindungi.Dalam kesempatan terpisah, Siti Nur Hidayati dari Middle Tennessee State University, Amerika Serikat, mengusulkan pendirian tempat perlindungan dan pusat rehabilitasi di area Taman Nasional dan Cagar Alam di mana Rafflesia tumbuh. Selain itu, jalan di area tumbuh Rafflesia yang sering dikunjungi orang ditinggikan. "Untuk mencegah rusaknya bibit Rafflesia muda dan rusaknya tanaman inangnya," tuturnya.

Rafflesia termasuk bunga terbesar di dunia. Rafflesia arnoldii atau yang kerap disebut juga Padma Raksasa sudah ditetapkan sebagai bunga nasional Indonesia, sebagaimana melatih putih dan anggrek bulan. Pada 1993 Presiden menetapkan statusnya sebagai bunga langka.

Siti mengatakan keberagaman spesies Rafflesia terjadi pada era Miocene pertengahan sampai Pliocene, ketika iklim waktu itu membuat hutan berkembang dengan cepat. Tapi dia mendapati, lambat laun populasi bunga bangkai ini terus menurun.

Belum ada data resmi mengenai populasi bunga langka ini. Tapi sejumlah peneliti dan aktivis pecinta Rafflesia di Bengkulu pernah menyebutkan populasi Rafflesia yang mekar pada tahun lalu tinggal sekitar 11 bunga, tersebar di beberapa lokasi di provinsi itu. [ded/ded]

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề