Cara membuat column chart di excel
Column Chart Excel cocok digunakan untuk membandingkan nilai berdasarkan kategori data menggunakan Column Vertical. Saat ini ada 4 jenis Column Chart yaitu Clustered, Stacked, 100% Stacked dan 3-D column Show Clustered, Stacked, dan 100% Stacked tersedia dalam pilihan 2-Dimensi dan 3-Dimensi. Anda bebas memilih tampilan mana yang akan digunakan. Namun perlu di perhatikan, susunan data serta isi data Anda menentukan column chart mana yang lebih cocok untuk digunakan. Jadi tidak semua data cocok menggunakan chart ini. Panduan ini akan membahas detail tentang Column Chart Excel dari dasar. Saya harap bisa membantu Anda dalam membuat grafik di Excel. Mari kita mulai…
Column Chart adalah jenis garfik Excel yang berguna untuk membandingkan nilai. Grafik ini dapat memberikan gambaran tentang data yang di kelompokkan berdasarkan kategori data. Perhatikan, Anda harus menyusun data per kategori dan upayakan hindari penggunaan Column Chart (terutama untuk tampilan 3-D) jika Anda memiliki kategori data yang sangat banyak. Biar semakin paham, mari kita pelajari 1 per 1 dari 4 jenis Column Chart tersebut. #1 Clustered ColumnClustered Column Chart akan mengelompokkan tampilan grafik per kategori (bisa berdasarkan kolom / baris). 1 column chart menggambarkan 1 item dari kategori. Saat ini, Clustered Column Chart tersedia dalam tampilan 2-D dan 3-D. Kedua tampilan ini bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh, Saya memiliki data penjualan 3 macam produk untuk 4 kuartal sebagai berikut: Yang perlu di perhatikan, kategori data Saya susun berdasarkan Kolom dan Baris. Kolom (Q1 sampai Q4) menunjukkan kategori data berdasarkan Kuartal. Sedangkan baris (Produk 1 sampai produk 3) menunjukkan kategori data berdasarkan Produk. Anda bebas memilih, apakah pengelompokan chart disusun berdasarkan Kuartal atau Produk. Misalnya, Saya berikan contoh untuk Clustered Column Chart berdasarkan kuartal. Silahkan ikuti tahap-tahap berikut:
Note: Anda juga bisa mengganti tahap 2 sampai 3 di atas dengan menekan tombol ALT dan F1 pada Keyboard secara bersamaan untuk menambahkan 2-D Clustered Column Chart dengan cepat. Bagaimana Cara Membaca Chart Tersebut ?Coba Anda lihat chart. Excel mengelompokkan Column Chart berdasarkan kategori (Q1, Q2, Q3, dan Q4). Masing-masing kategori memiliki 3 column vertical. Column ini menunjukkan data untuk setiap baris di setiap kategori. Misal, Q1, Column Chart berwarna merah menunjukkan nilai baris pertama pada Kolom Q1 yaitu Produk 1 sebesar 50. Begitu juga dengan Column Chart orange dan hijau masing-masing menunjukkan nilai baris ke 2 dan 3 untuk kolom Q1. Sehingga dengan Clustered Column Chart ini, Anda bisa membandingkan data penjualan masing-masing produk di setiap kuartal dan mengetahui produk mana yang memiliki total penjualan terbanyak disetiap kuartal. Selain itu, Anda juga bisa mengelompokkan chart berdasarkan baris (Produk). Caranya, silahkan klik Chart Anda, kemudian klik Tab Design > Switch Row / Column.. Benar bukan ? Excel mengelompokkan column chart menjadi 3 kategori (produk 1, 2 dan 3). Dari chart ini, Anda bisa melihat pertumbuhan penjualan masing-masing produk dari Q1 sampai Q4. Ada banyak informasi yang bisa Anda dapatkan. Misalnya, Total Penjualan Produk 1 dari Q1-Q4 menurun. Anda bisa membuat keputusan apakah harus menambahkan anggaran promosi untuk Produk 1 atau membuat inovasi baru terkait produk tersebut. Sementara trend penjualan Produk 3 cenderung stagnan. Tidak meningkat signifikan ataupun menurun signifikan. Kemudian Anda bisa mengevaluasi kemungkinan penyebabnya, apakah strategi pemasaran kurang tepat, ataukah kualitas produk kalah di banding pesaing. Contoh 3-D Clustered Column Chart3-D Clustered Column Chart akan membuat tampilan data Anda lebih menarik dengan efek 3 dimensi. Apa ada beda penggunannya dengan 2-D ? Tidak ada. Cara membaca chart nya sama saja. Perbedaannya hanya terdapat pada tampilan. Lihat perbandingan berikut: #2 Stacked ColumnStacked Column Chart adalah tipe grafik bertumpuk dalam 1 column chart vertical yang mampu membandingkan semua kategori data dari waktu ke waktu atau semua periode data dari kategori ke kategori. Anda bisa membuat susunan tabel data seperti contoh Clustered Column Chart di atas. Kemudian tambahkan Stacked Column Chart dengan cara pilih (blok) range data > klik Tab Insert > Insert Column Chart > Pilih 2-D Stacked Column atau 3-D Stacked Column. Sama seperti Clustered Column Chart, Stacked Column Chart juga tersedia dalam tampilan 2-D dan 3-D. Satu-satunya yang membedakannya adalah tampilan column chart yang kemudian mempengaruhi informasi apa yang Anda dapatkan dari Chart tersebut. Pada Stacked Column, pengelompokan data tampil dalam 1 column chart vertical, yang mana Primary Vertical Axes (Sumbu Y) berisi rentang nilai sesuai data. Jadi dalam 1 column chart vertical, Anda bisa melihat 3 data sekaligus. Dengan demikian, Anda bisa melihat data untuk 1 kategori dan membandingkannya dengan kategori lainnya. Misalnya, dalam contoh ini Total Penjualan Produk pada Q3 jauh lebih rendah dari pada kuartal lainnya. Silahkan berkreasi dengan data Anda. Sebagian besar, stacked column ini lebih sering digunakan untuk melihat perbandingan antara sebagian data dengan total data dari kategori lainnya. Disamping itu Anda juga bisa mengubah Axes Y (Sumbu Y) menjadi Axes X (Sumbu X) sama seperti clustered column. Dengan ini Saya bisa mengetahui bahwa Produk 1 memiliki total penjualan paling rendah sepanjang tahun (Q1-Q4). #3 100% Stacked Column100% Stacked Column hampir memiliki kesamaan dengan Stacked Column. Data juga di kelompokkan menjadi 1 column chart vertical. Namun perbedaannya terdapat pada Axes Vertical. 100% Stacked Column menggunakan persentase (max 100%) sebagai Axes Vertical. Total data di setiap kategori di hitung = 100%. Sehingga tipe chart ini tidak digunakan untuk membandingkan data dari kategori ke kategori. Melainkan melihat persentase masing-masing data berdasarkan kategori. Dalam contoh ini,, Anda bisa mengetahui persentase penjualan Produk 1, 2, dan 3 khusus Q1 sebesar 38%, 31% dan 31%. Begitu juga dengan Q2 sampai Q4. Namun perlu di perhatikan, 100% Stacked Chart secara default tidak menampilkan label data berdasarkan persentase. Anda butuh upaya ekstra untuk mengubah nya. #4 3-D Column Chart3-D Column Chart memberikan gambaran data menggunakan 3 Axes. Selain Horizontal dan Vertical Axes, Excel menambahkan Axes ke tiga yang disebut dengan Depth Axes. Jika Anda membandingkan ke 4 jenis 3-D Column Chart (Clustered, Stacked, 100% Stacked dan 3-D Column), Anda akan melihat 3-D Column Chart hampir serupa dengan 3-D Clustered Column Chart. Setiap column chart vertical menampilkan 1 data (1 cell). Perbedaannya, pada 3-D Column Chart, Excel menampilkan column Chart berikutnya (dalam kategori yang sama) tepat di depan column chart sebelumnya. Seperti yang Anda lihat, tipe ini memberikan visual yang lebih bagus namun akan sulit di baca jika Anda memiliki banyak sekali kategori data. Ini pula alasan kenapa Saya menyarankan untuk tidak menggunakan Column Chart (apa lagi 3-D Column Chart) jika Anda memiliki banyak kategori data. Penting! Anda juga bisa membuat Column Chart yang lebih kompleks menggunakan Pivot Chart. Agar bisa menggunakan Pivot Chart, silahkan pelajari Panduan Pivot Table Lalu apa selanjutnya ? Excel memiliki banyak jenis Chart yang bisa Anda gunakan untuk menganalisa data secar visual. Silahkan gunakan Pintasan Panduan Charts Excel berikut untuk mempelajari semua tentang Chart Excel. Atau kunjungi Pusat Panduan Excel M Jurnal. Pintasan Panduan Charts Excel
× "Hidup ini singkat - bermimpilah yang besar dan wujudkan impianmu di tahun 2022 sebaik- baiknya!" Bagaimana Cara Membuat chart di Excel?Membuat grafik di Excel. Pilih data. Adapun langkah pertama adalah memilih data yang ingin dijadikan bentuk grafik. ... . Pilih Insert pada menu bar. ... . Pilih jenis grafik yang diinginkan. ... . Atur posisi grafik ke dalam worksheet. ... . Ubah judul grafik.. LangkahSorot data tabel yang akan dibuat grafik.. Klik menu ribbon Insert.. Klik Column pada pilihan Chart.. Pilih salah satu grafik kolom yang disediakan (misalnya 3D column). Maka secara otomatis, akan tampil grafik di lembar kerja Excel.. Apa yang dimaksud dengan Column Chart?Sama seperti grafik batang, grafik atau diagram kolom (column chart) berguna untuk menyajikan perbandingan data pada satu atau beberapa seri data. Data pada grafik kolom disajikan dalam data point berbentuk persegi panjang vertikal, yang tingginya ditentukan oleh nilai data.
Bagaimana cara membuat diagram kolom?Langkah-langkah Membuat Diagram Kolom. Pilih range data yang akan dibuatkan diagram kolom.. Pada tab Insert, grup Charts, klik Column. Catatan: untuk Excel 2019 dan 365, klik di Column or Bar.. Ada beberapa model diagram kolom. Tutorial ini memilih 2-D Column – Stacked Column. ... . Diagram akan ditampilkan di lembar kerja.. |