Cara mengatasi anak keluyuran malam

Menjadi seorang remaja itu bukan hal mudah. Menjadi orangtua dari anak remaja juga tidak mudah, bahkan bisa dibilang lebih sulit. Bagi orangtua, penting untuk diingat bahwa kita adalah orang dewasa, orang yang menjadi panutan anak remaja, yang artinya bagaimana Anda berperilaku sangatlah penting.

Jika menjadi remaja adalah sulit, maka mendidik anak remaja juga sulit. Anak-anak yang sebelumya sangat manis, banyak tersenyum dan tertawa, mendadak mulai berargumen, berteriak, atau membanting pintu kamar. Apapun saran yang kita berikan dianggap salah, membuat Anda merasa ingin kembai ke masa ketika anak-anak bisa duduk manis di pangkuan Anda.

Mendidik anak remaja bisa jadi penuh stres, terutama jika Anda punya hal lain yang dikhawatirkan seperti adik-adik balitanya, pekerjaan, atau orangtua sendiri yang sudah sepuh. Namun, ada beberapa kunci yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak remaja yang sulit diatur, seperti di bawah ini:

1. Menjaga diri sendiri

Ketika stres Anda tetap harus bisa menjaga diri. Jangan biarkan diri Anda terbawa situasi yang tidak enak, misalnya tidak makan karena berpikir terlalu berlebihan, atau tidak bisa tidur di malam hari. Pastikan Anda memperhatikan diri sendiri, juga anggota keluarga lain.

Baca juga 5 Cara Menyederhanakan Jadwal untuk Keluarga

Pastikan Anda mengkonsumsi makanan sehat, juga anggota keluarga lainnya. Cukup tidur, dan beri pengertian pada anak remaja Anda untuk melakukan hal sama karena kurang tidur akan menyebabkan suasana hati yang tidak menyenangkan. Bagi siapapun, akan lebih mudah mengatasi stres jika kondisi tubuh fit.

2. Tetap tenang

Mungkin sulit untuk bicara dengan tenang dan fokus ketika menghadapi anak remaja Anda. Anak kita mmeiliki keahlian unik untuk menekan tombol apapun dan memicu emosi kita. Jika Anda merasa marah, ambil napas sejenak sebelum menjawab dan jangan takut untuk berkata, “Aku akan mengambil napas dulu sejenak, aku merasa sedikit marah, dan aku tidak ingin mendiskusikan hal ini dalam kondisi marah.”

Cara seperti ini tidak hanya akan menenangkan Anda, namun bisa juga menjadi model perilaku yang baik bagi anak remaja dan menunjukkan bagaimana harus berperilaku baik dalam situasi tidak enak.

3. Tetap berkomunikasi dengan baik

Beri anak remaja waktu untuk bicara, ajukan pertanyaan umum dan dengarkan respon yang mereka tunjukkan. Jika Anda khawatir akan terjadi perilaku yang spesifik maka hindari menantang mereka secara langsung. Sebaliknya, berikan sumber informasi yang menarik perhatian mereka untuk membacanya, seperti brosur, leaflet atau link website yang bagus.

4. Menetapkan batasan

Sama seperti balita, anak remaja juga membutuhkan batasan. Anda bisa memberi penjelasan pada mereka apa yang penting, dan bernegosiasi pada area yang dirasa bisa fleksibel. Beri anak remaja waktu untuk sendiri, karena mereka sedang dalam masa mencoba keras untuk menemukan dan menciptakan identitasnya sendiri.

5. Jangan menyerah pada perilaku buruk

Sama seperti balita, anak remaja juga akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan keinginan mereka. Jika Anda menyerah pada perilaku buruk maka mereka akan menggunakannya lebih sering lagi karena Anda terlihat menerimanya.

Yang paling penting adalah menunjukkan bahwa apapun yang sedang terjadi tidak akan mengurangi rasa cinta kasih Anda sebaga orangtua pada mereka. Anak remaja butuh untuk tahu bahwa Anda masih mencintai mereka. Dan mungkin yang lebih penting lagi, Anda harus ingat bahwa Anda mencintai mereka.

Tips Membuat Aturan Pulang Malam untuk Anak Remaja

bloktuban.com | Friday, 14 February 2020 07:00

Cara mengatasi anak keluyuran malam

Reporter: -

blokTuban.com - Diam-diam pergi clubbing padahal izin menginap? Atau, bilangnya belajar ke rumah teman padahal nongkrong bareng teman-teman se-geng? Anda cukup familiar? Mungkin beberapa hal tersebut pernah Anda alami pada saat muda. Rasanya tak pernah cukup waktu untuk kehidupan sosial.

Sayangnya, orang tua cukup ketat soal urusan jam malam atau bepergian yang menurut mereka tak ada manfaatnya. Berbohong menjadi opsi, walau rasanya tetap bertanggung jawab.

Nah, kini Anda sudah menjadi orang tua dan memiliki remaja seusia Anda dulu. Tentu Anda tak ingin kejadian serupa terulang padanya. Yuk antisipasi alasan remaja pergi keluar rumah, dan buat aturan yang nyaman untuknya dan Anda.

“Aku menginap di rumah A, ya.. Ingin kumpul aja yang lama.”

Ini alasan yang paling sering digunakan remaja dan bisa jadi mereka memang menginap dan berkumpul bercengkrama di rumah temannya. Tapi, waspada tetap perlu. Berikan ia izin, dengan catatan Anda perlu berbicara dengan orang tua teman. Pastikan orang tua sang anak berada di rumah kala mereka menginap. Tak hanya alasan pengawasan, tapi juga keamanan. Anda tak mau dong, anak menginap tanpa ada pengawasan sang empunya rumah?

Selain pengawasan anak tak “kabur” di malam hari, jika terjadi sesuatu tentu orangtua perlu bertanggung jawab. Dengan begini, orang tua teman pun memiliki andil untuk bertanggung jawab akan putra putri serta teman-temannya.

“Ada tugas kelompok, Bu.. Aku kerjain di rumah B ya, mungkin sampai malam.”

Alih-alih tugas kelompok, alasan ini biasa digunakan untuk ‘nongkrong’ sama teman di kafe atau pusat perbelanjaan. Coba ajak bicara jujur, jika memang ternyata ia ingin kumpul hangout dengan teman, dan bisa bertanggung jawab untuk pulang tepat waktu mengapa tidak? Syaratnya, ia harus selalu bisa dihubungi dan tempat yang dikunjungi Anda yakin aman. Tetapkan jam maksimal ia harus sampai di rumah. Namun, jika ia memang benar mau kerja kelompok dengan temannya, gunakan cara pertama. Bicara dengan orang tua teman, titipkan baik-baik dan jemput pada waktunya.

“Bu, si C janjian sama pacarnya D, mau nonton.. Aku ikut ya..”

Hmm, remaja mana yang mau “ngintil” temannya pacaran? Jika anak pernah mengenalkan teman pria atau wanita yang sedang dekat dengannya, besar kemungkinan ia akan pergi double date alias kencan bersama. Bila Anda mengizinkan, berikan rambu-rambu pacaran yang sehat. Beri juga opsi kencan yang aman. Mau nonton film? Boleh saja, asal jelas waktunya dan pulang sesuai waktu yang disepakati bersama.

“Ayah, si E bikin party nih.. Boleh nggak aku ikut?”

Pesta mungkin menjadi hal yang lumrah dilakukan remaja sekarang. Pertama, tanyakan seperti apa pesta yang ia maksud. Apakah itu pesta ulang tahun, atau sekadar bersenang-senang dengan teman. Cari tahu siapa saja yang diundang, di mana lokasinya agar Anda bisa tentukan jam malam yang sesuai. Pastikan Anda bisa menjangkau lokasi dengan mudah. Antar dan jemput, sangat disarankan. Jangan khawatir, kebanyakan pesta berujung postingan konten di sosial media hingga Anda bisa mudah memantau, asal akun si empunya tidak dikunci alias bisa diakses publik. Jika lokasi merupakan kelab malam, masing-masing orang tua tentu memiliki kebijakan sendiri. Namun, akan lebih bijak jika Anda ikut menemani dari jauh untuk memantau aktivitas yang anak lakukan.

Beragam cara di atas bukan mengisyaratkan Anda orang tua yang paranoid atau “enggak percayaan”. Semua hanya bentuk kewaspadaan dan pengawasan yang sedikit berbeda, belajar dari pengalaman kala remaja dulu.
Selalu tanamkan kejujuran pada anak dan jangan marah ketika ia berbicara jujur walau bertentangan dengan harapan Anda. Komunikasikan baik-baik apa alasan dibalik Anda melarang ia clubbing, pesta, atau hal lain yang bisa menjurus pada sesuatu yang buruk. Latih anak bertanggung jawab tanpa terkesan terlalu membebaskan.

*Kumparan.com

Tag : pendidikan, kesehatan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Cara mengatasi anak keluyuran malam
Cara mengatasi anak keluyuran malam
Cara mengatasi anak keluyuran malam

Loading...