Cara menggunakan pupuk nasa pada kelapa sawit

Bagian yang paling utama dari tanaman kelapa sawit yang dapat diolah menjadi minyak sawit adalah adalah buahnya. Daging buah dari tanaman kelapa sawit inilah yang nantinya akan menghasilkan minyak kelapa sawit mentah dan diolah lagi menjadi bahan baku untuk minyak goreng.

Kelebihan minyak nabati dari buah kelapa sawit adalah harganya yang terjangkau, rendah akan kolesterol, dan memiliki kandungan zat karoten yang tinggi. Selain minyak nabati, minyak sawit juga dapat diolah menjadi bahan baku untuk pembuatan minyak alkohol, lilin, sabun, dan industri kosmetika.

Sisa dari industri pengolahan buah sawit sangat bermanfaat untuk bahan campuran makanan ternak dan dapat pula difermentasikan menjadi pupuk kompos yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Tandan kosong pada tanaman kelapa sawit dapat digunakan untuk bahan mulsa tanaman kelapa sawit, bahan pelarut organik, dan sebagai bahan baku pembuatan pulp. Sedangkan tempurung kelapa sawit dapat digunakan sebagai bahan bakar dan bahan pembuatan arang aktif.

Satu lagi nilai plus yang dimiliki tanaman kelapa sawit dimana tanaman ini merupakan tanaman yang paling tahan penyakit dan hama jika dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Dilihat dari segi konsumsi per kapita minyak nabati di dunia, tanaman kelapa sawit telah mencapai angka rata-rata 25 kg per tahun untuk setiap orang, dan kabar baiknya adalah, kebutuhan ini akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk di dunia dan meningkatnya konsumsi masyarakat per kapita.

Peranan Kelapa Sawit dalam Perekonomian Indonesia

Cara menggunakan pupuk nasa pada kelapa sawit

Minyak sawit memiliki peran strategis, karena beberapa alasan utama berikut ini:

  1. Minyak sawit adalah bahan baku utama untuk produksi minyak goreng sehingga pasokan yang tetap dan berkelanjutan akan ikut menjaga kestabilan harga minyak goreng di pasaran. Tentu saja hal ini sangat penting mengingat minyak goreng adalah satu dari 9 bagian bahan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga harganya harus terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat.
  2. Minyak sawit adalah bagian dari komoditas andalan dalam bidang pertanian untuk ekspor non migas. Jika produktivitas minyak sawit berkelanjutan, maka komoditi ini dapat menjadi prospek cerah sebagai sumber devisa maupun perpajakan negara.
  3. Dalam bidang proses produksi maupun pengolahan, minyak sawit juga mampu menciptakan lapangan kerja sehingga akan mengurangi angka pengangguran sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Beberapa alasan di ataslah yang mendasari para petani untuk memulai budidaya tanaman kelapa sawit. Begitu pula dengan PT. Natural Nusantara yang turut serta dalam upaya meningkatkan produksi tanaman ini dari segi pencegahan dan pengobatan terhadap hama dan penyakit sekaligus menjaga tumbuh kembang tanaman kelapa sawit agar tetap optimal. PT. Natural nusantara telah mengeluarkan produk NASA berupa Paket Budidaya Kelapa Sawit Organik Lengkap untuk lahan 1000 m2.

Cara menggunakan pupuk nasa pada kelapa sawit

Paket Budidaya Kelapa Sawit Organik Lengkap untuk lahan 1000 m2 adalah paket pupuk NASA untuk sawit yang berisi beberapa pupuk NASA, yaitu:

  • 20 BOTOL pupuk NASA POWER NUTRITION isi 250 gram
  • 20 BOTOL pupuk NASA SUPERNASA isi 250 gram
  • 20 BOTOL pupuk NASA POC NASA isi 500 cc
  • 20 BOTOL pupuk NASA HORMONIK isi 100 cc

Leaflet Budidaya Sawit

Bisnis budidaya kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang bertujuan untuk orientasi di pasar lokal maupun pasar global selalu berhadapan dengan tuntutan kuantitas produksi, kualitas produk yang terjamin sekaligus kelestarian lingkungan. PT. Natural Nusantara berupaya untuk meningkatkan produksi kelapa sawit baik dari segi Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

SYARAT PERTUMBUHAN BUDIDAYA KELAPA SAWIT

Cara menggunakan pupuk nasa pada kelapa sawit

Untuk dapat memulai budidaya tanaman kelapa sawit, ada beberapa syarat pertumbuhan yang harus Anda perhatikan seperti iklim dan media tanam.

1. Iklim

Lama penyinaran matahari untuk tanaman kelapa sawit sebaiknya berapa di antara 5 sampai dengan 7 jam setiap harinya dengan curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm dan temperatur antara 24 hingga 280C. Ketinggian tempat yang paling ideal untuk pertumbuhan kelapa sawit adalah 1-500 m dpl dengan kecepatan angin 5-6 km/jam untuk memudahkan terjadinya proses penyerbukan.

2. Media Tanam

Tanah yang paling baik bagi pertumbuhan tanaman kelapa sawit adalah tanah yang mengandung banyak lempung, beraerasi baik, dan juga subur. Selain itu, sebaiknya tanah memiliki sistem drainase baik dimana permukaan air tanah cukup dalam, memiliki cukup solum (80 cm), tanah tidak berbatu dengan pH tanah antara 4-6. Tanah Ultisol, Latosol, dan Aluvial, dataran pantai, tanah gambut saprik, dan muara sungai adalah beberapa contoh tanah yang dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.

PEMBIBITAN BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT

Pembibitan pada budidaya tanaman kelapa sawit dimulai dari proses penyemaian, pemeliharaan pembibitan, sampai dengan pemupukan pada saat pembibitan.

1. Penyemaian

Cara menggunakan pupuk nasa pada kelapa sawit

Masukkan kecambah dalam polybag berukuran 12×23 atau 15×23 cm yang telah diisi dengan 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang sudah diayak sebelumnya. Tanamlah kecambah tadi sedalam 2 cm. Usahakan kondisi tanah di dalam polibag harus selalu lembab. Terakhir, simpanlah polybag di bedengan dengan ukuran diameter 120 cm. Baru setelah berumur 3-4 bulan dengan jumlah daun sekitar 4-5 helai, bibit sudah dapat dipindahtanamkan.
Dari dederan, pindahkan bibit kelapa sawit ke dalam polybag berukuran 40×50 cm dengan tebal 0,11 mm yang telah diisi dengan 15-30 kg tanah lapisan atas yang juga sudah diayak sebelumnya. Sebelum bibit ditanam, ada baiknya tanah disiram dengan pupuk untuk sawit POC NASA dengan dosis 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Aturlah posisi polybag seperti segitiga sama sisi dan diberi jarak 90×90 cm.

2. Pemeliharaan Pembibitan

Lakukan penyiraman dua kali sehari. Bila perlu, lakukan juga penyiangan 2-3 kali sebulan atau sesuaikan dengan pertumbuhan gulma yang ada. Jika bibit kelapa sawit tidak normal, terserang penyakit dan mempunyai kelainan genetis, harus segera dibuang. Lakukanlah seleksi pada saat bibit kelapa sawit telah mencapai umur 4 dan 9 bulan.

3. Pemupukan Pada Saat Pembibitan

Cara menggunakan pupuk nasa pada kelapa sawit

Proses pemupukan pada saat pembibitan merupakan bagian dari pupuk NASA Makro dengan dosis sebagai berikut:

• 15-15-6-4 untuk minggu kedua dan minggu ketiga (2 gram); minggu keempat dan minggu kelima (4 gr); minggu keenam dan minggu kedelapan (6 gr); minggu ke 10 dan minggu ke 12 (8 gr)
• 12-12-17-2 di minggu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); untuk minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12 gr), lalu minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17 gr), dan minggu ke 38 & 40 (20 gr).
• 12-12-17-2 untuk minggu ke 19 & 21 (4 gr); lalu minggu ke 23 & 25 (6 gr); selanjutnya minggu ke 27, 29 & 31 (8 gr)
• Penggunaan pupuk sawit POC NASA dilakukan mulai minggu kesatu sampai dengan minggu ke 40 dengan dosis 1-2cc/lt air perbibit dan disiramkan setiap 1-2 minggu sekali).

Akan Lebih baik jika pada saat proses pembibitan diselingi/ditambah pupuk NASA untuk sawit SUPERNASA 1-3 kali dengan dosis 1 botol untuk setiap + 400 bibit. Caranya adalah dengan cara mengencerkan 1 botol pupuk NASA untuk sawit SUPERNASA dalam 4 liter air sebagai larutan induk. Kemudian setiap 10 ml larutan induk dicampur dengan 1 liter air untuk pupuk NASA dengan cara disiram.

TEKNIK PENANAMAN BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT

Cara menggunakan pupuk nasa pada kelapa sawit

Ada tiga teknik penanaman budidaya tanaman kelapa sawit, yaitu:

1. Penentuan Pola Tanaman

Pola tanam pada budidaya tanaman kelapa sawit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu monokultur dan tumpangsari. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada lahan perkebunan kelapa sawit sangat penting karena dapat meregenerasi dan memperbaiki sifat tanah baik itu sifat-sifat fisika, biologi, dan kimia tanah, mempertahankan kelembaban tanah, mencegah erosi, dan menekan pertumbuhan gulma. Lakukan penanaman tanaman penutup tanah seperti tanaman kacang-kacangan sebaiknya segera setelah persiapan lahan perkebunan untuk budidaya tanaman kelapa sawit telah selesai.

2. Pembuatan Lubang Tanam

Lubang tanam untuk budidaya tanaman kelapa sawit sebaiknya dibuat beberapa hari sebelum proses penanaman dengan ukuran 50×40 cm dan kedalaman tanah 40 cm. Selanjutnya, sisa dari galian tanah bagian atas (20 cm) harus dipisahkan dari tanah bagian bawah dengan jarak 9x9x9 m. Usahakan agar lahan yang digunakan budidaya tanaman kelapa sawit adalah lahan berbukit, dengan teras melingkari bukit dan telah diberi lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng bukit.

3. Cara Penanaman

Lakukan penanaman bibit tanaman kelapa sawit pada awal musim hujan yaitu setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum dilakukan penanaman bibit tanaman kelapa sawit sebaiknya siram bibit yang ada di polibag. Lepaskan plastik polybag secara perlahan dan hati-hati untuk menghindari akarnya rusak, lalu masukkan bibit tanaman kelapa sawit ke dalam lubang.

Taburkan pupuk NASA untuk sawit Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan terlebih dahulu dalam pupuk kandang selama lebih dari 1 minggu di bagian sekitar akar tanaman. Segera lakukan penimbunan dengan galian tanah bagian atas.

Cara menggunakan pupuk nasa pada kelapa sawit

Siramkan pupuk NASA untuk sawit POC NASA secara merata dengan kadar atau dosis ± 5-10 ml per 1 liter air pada setiap pohon atau bisa juga dengan cara semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil tanaman kelapa sawit akan lebih bagus jika menggunakan pupuk sawit SUPERNASA. Adapun cara penggunaan pupuk sawit SUPERNASA adalah sebagai berikut: encerkan 1 botol pupuk sawit SUPERNASA dalam 2 liter air dan jadikan sebagai larutan induk. Selanjutnya, gunakan setiap 10 ml larutan induk yang dicampur dengan 1 liter air untuk menyiram setiap pohon.

4. Pemeliharaan Tanaman

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat pemeliharaan tanaman kelapa sawit adalah:

1. Penyulaman dan Penjarangan

Tanaman yang telah mati disulam dengan bibit berumur antara 10 sampai dengan 14 bulan. Untuk populasi tanaman kelapa sawit dengan luas tanah 1 hektar sebaiknya ditanami antara 135-145 pohon agar tidak terjadi persaingan dalam mendapatkan sinar matahari.

2. Penyiangan

Lakukan penyiangan pada tanah di sekitar pohon dari gulma atau tanaman pengganggu.

3. Pemupukan

Anda bisa menggunakan dua teknik pemupukan yaitu pupuk makro dan pupuk NASA untuk sawit POC NASA.

Pupuk Sawit Makro

  • TSP: untuk bulan keenam, ke 12, 18, 24, 30 & 36 (115 kg/ha) dan Bulan ke 48 & 60 (750 kg/ha)
  • Urea : Bulan keenam, 12, 18, 24, 30 & 36 (225 kg per ha) dan Bulan ke 42, 48, 54, 60 dan seterusnya (1000 kg per ha)
  • Kieserite : Bulan keenam, 12, 18, 24, 30 & 36 (75 kg/ha) dan Bulan ke 42, 48, 54, 60 dan seterusnya (600 kg/ha)
  • MOP/KCl : Bulan keenam, 12, 18, 24, 30 & 36 (200 kg/ha) dan Bulan ke 42, 48, 54, 60 dan seterusnya (1200 kg/ha)
  • Borax : Bulan keenam, 12, 18, 24, 30 & 36 (20 kg/ha) dan Bulan ke 42, 48, 54, 60 dan seterusnya (40 kg/ha)

Sebaiknya, lakukan pemberian pupuk pertama pada awal musim hujan sekitar bulan September sampai dengan bulan Oktober dan kedua yaitu pada akhir musim hujan antara bulan Maret sampai dengan bulan April.

Pupuk Sawit POC NASA

Cara menggunakan pupuk nasa pada kelapa sawit

Dosis pupuk sawit POC NASA pada saat mulai awal tanam :

  • Usia bibit tanaman kelapa sawit 0-36 bulan, dosis 2-3 tutup atau dengan cara diencerkan secukupnya dan siramkan ke area di sekitar pangkal batang, setiap 4 – 5 bulan sekali
  • Usia bibit tanaman kelapa sawit di atas 36 bulan, dosis 3-4 tutup atau dengan cara diencerkan secukupnya dan siramkan ke area di sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4 bulan sekali.
  • Dosis pupuk buah sawit POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi pada awal tanam tidak memakai pupuk NASA untuk sawit POC NASA :
    – Tahap 1 : Aplikasikan 3 – 4 kali pupuk NASA untuk sawit POC NASA secara berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
    – Tahap 2 : Aplikasikan lagi pupuk NASA untuk sawit POC NASA setiap 3-4 bulan sekali dengan dosis 3-4 tutup/ pohon
    – Akan lebih baik jika pemberian pupuk NASA untuk sawit POC NASA juga diselingi dengan pupuk NASA SUPERNASA setiap 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol pupuk NASA untuk kurang lebih 200 tanaman.
4. Pemangkasan Daun

Terdapat tiga jenis pemangkasan daun pada budidaya tanaman kelapa sawit, yaitu:

1. Pemangkasan Pasir

Pemangkasan pasir dapat dilakukan dengan cara membuang daun kering, buah pertama, maupun buah busuk pada saat tanaman telah mencapai umur 16-20 bulan.

2. Pemangkasan Produksi

Pemangkasan produksi dapat dilakukan dengan cara memotong daun yang saling menumpuk atau disebut songgo dua untuk persiapan panen ketika tanaman kelapa sawit berumur antara 20 sampai dengan 28 bulan.

3. Pemangkasan Pemeliharaan

Pemangkasan pemeliharaan dilakukan dengan cara membuang daun-daun songgo dua secara teratur sehingga pada satu tanaman hanya terdapat sejumlah 28 sampai dengan 54 helai.

5. Kastrasi Bunga

Kastrasi bunga dilakukan dengan memotong bagian bunga kelapa sawit yaitu pada bunga jantan dan bunga betina yang tumbuh pada saat tanaman kelapa sawit telah mencapai umur antara 12-20 bulan.

6. Penyerbukan Buatan

Penyerbukan buatan dilakukan untuk mengoptimalkan jumlah tandan pada tanaman kelapa sawit yang berbuah. Penyerbukan buatan dilakukan dengan bantuan manusia atau serangga.

Penyerbukan oleh manusia

Penyerbukan oleh manusia dapat dilakukan ketika tanaman kelapa sawit mencapai umur 2-7 minggu pada bagian bunga betina yang telah siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan (bunga represif). Bunga represif dicirikan dengan bagian kepala putik terbuka dan berwarna kemerah-merahan, serta berlendir.

Cara penyerbukan: Campurkan serbuk sari tanaman kelapa dengan talk murni dengan perbandingan 1:2. Serbuk sari haruslah diambil dari tanaman yang baik dan sudah dipersiapkan di laboratorium. Selanjutnya, semprotkan serbuk sari tadi pada kepala putik dengan menggunakan bantuan puffer atau baby duster.

Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit

Serangga penyerbuk (Elaeidobius kamerunicus) akan tertarik pada bau bunga tanaman kelapa sawit jantan. Serangga tadi dilepas saat bunga betina pada tanaman kelapa sawit sedang represif. Keunggulan cara ini adalah bentuk buah menjadi lebih sempurna, tandan buah menjadi lebih besar, produksi minyak juga menjadi lebih besar yaitu mengalami kenaikan prosentase 15% dan produksi minyak inti juga meningkat sampai prosentase 30%.

HAMA DAN PENYAKIT BUDIDAYA SAWIT

Cara menggunakan pupuk nasa pada kelapa sawit

Ada beberapa macam hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit, yaitu:

A. Hama

Dua macam hama yang terkenal sering menjadi gangguan bagi pertumbuhan tanaman kelapa sawit adalah hama Tungau dan ulat Setora.

1. Hama Tungau

Penyebab hama tungau adalah tungau merah (Oligonychus) yang menyerang bagian daun dengan gejala daun berubah menjadi mengkilap dan berwarna bronze. Pengendalian: Semprotkan dengan pupuk sawit NASA Pestona atau Natural BVR.

2. Ulat Setora

Penyebab hama ini adalah ulat bernama Setora nitens yang menyerang bagian daun dengan gejala daun habis dimakan dan hanya tersisa bagian tersisa lidinya saja. Pengendalian: lakukan pemupukan kelapa sawit dengan cara menyemprotkan Pestona.

B. Penyakit

Tiga macam penyakit yang dikenal sering menjadi gangguan bagi pertumbuhan tanaman kelapa sawit adalah Root Blast, Garis Kuning, dan Dry Basal Rot.

1. Root Blast

Penyebab penyakit Root Blast adalah Rhizoctonia lamellifera dan Phytium Sp. yang menyerang bagian akar tanaman kelapa sawit dengan beberapa gejala seperti bibit di persemaian mendadak mati, tanaman dewasa mulai layu dan akhirnya mati, terjadi pembusukan pada bagian akar tanaman.

Pengendalian: lakukan pembuatan persemaian dengan baik, pembagian air irigasi di musim kemarau juga merata, gunakan bibit tanaman kelapa sawit yang telah mencapai umur lebih dari 11 bulan. Untuk pencegahan, gunakan pupuk NASA Natural GLIO.

2. Garis Kuning

Penyebab penyakit ini adalah Fusarium oxysporum yang menyerang bagian daun dengan beberapa gejala seperti muncul bulatan oval pada daun berwarna kuning pucat yang mengelilingi warna coklat, dan daun mulai mengering.

Pengendalian penyakit Garis Kuning dapat dilakukan dengan melakukan inokulasi penyakit pada bibit dan juga tanaman muda. Sedangkan pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk NASA untuk sawit Natural GLIO semenjak awal.

3. Dry Basal Root

Penyebab penyakit ini adalah Ceratocyctis paradoxa yang menyerang bagian batang dengan beberapa gejala seperti: daun kering dan membusuk, pelepah mudah patah, daun muda kering dan mati.

Pengendalian penyakit ini adalah dengan cara menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit. Jika pengendalian hama penyakit dengan pestisida alami masih belum juga dapat mengatasi, Anda bisa menggunakan pestisida kimia. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih optimal, merata, dan tidak mudah hilang oleh curahan air hujan, tambahkan Perekat Perata AERO-810 dengan dosis kurang lebih 5 ml (1/2 tutup) per tangkinya.

Penyemprotan herbisida untuk gulma akan lebih efisien dan efektif apabila dicampur dengan Perekat Perata AERO 810, dengan dosis kurang lebih 5 ml (1/2 tutup) per tangkinya.

PANEN KELAPA SAWIT

Cara menggunakan pupuk nasa pada kelapa sawit

Tanaman kelapa sawit akan mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan buah akan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Tanaman ini baru dapat dipanen jika tanaman telah mencapai umur 31 bulan dengan sedikitnya 60% buah telah matang dan siap panen, dari 5 pohon telah memiliki 1 tandan buah yang matang dan siap panen.

Ciri-ciri tandan yang telah matang dan siap panen adalah minimal ada 5 buah yang telah jatuh dari tandan dimana berat buah kurang dari 10 kg atau minimal ada 10 buah yang lepas atau jatuh dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.

Demikian uraian lengkap tentang penjelasan mengenai budidaya sawit menggunakan teknologi NASA dan pupuk NASA untuk sawit. Dapatkan Paket Budidaya Kelapa Sawit Organik NASA dari distributor resmi PT. Natural Nusantara karena hanya di NASA, harga pupuk NASA untuk sawit ini sangat terjangkau bagi semua petani perkebunan kelapa sawit.

Apakah pupuk Nasa cocok untuk sawit?

Teknologi PIKAT NASA telah teruji secara: Multi KomoditiTelah digunakan pada semua jenis tanaman budidaya (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan), termasuk kelapa sawit.

Bagaimana cara pemakaian pupuk NASA?

Cara Pemakaian : 1. Dosis : 1 – 2 cc HORMONIK per 1 liter air. 2. Penggunaan lebih optimal jika dicampur dengan POC NASA ( dosis 1 ttp HORMONIK + + 3 ttp POC NASA ) per tangki. 3. Penggunaan dengan cara disemprotkan terutama pada daun tanaman hingga merata.

Pupuk NASA untuk apa saja?

natural nusantara (nasa). poc nasa adalah pupuk organik cair yang dibuat dari bahan alami yang mengandung unsur hara makro dan mikro yang sangat di butuhkan oleh tanaman. berfungsi sebagai multi guna untuk memacu pertumbuhan tanaman.

Berapa dosis pupuk untuk kelapa sawit?

Cara memupuk sawityang pertama adalah dengan memberikan pupuk yang tepat sesuai umur pohon. Untuk pohon yang berumur 0-3 tahun, pupuk yang digunakan adalah pupuk urea dengan takaran dosis 0.4-0.4 per tanaman dengan frekuensi pemberian pupuk 2 kali dalam setahun.