Cara menggunakan wordpress md5 decrypt

Pengertian MD5 (Message-Digest algortihm 5) adalah fungsi hash kriptografik yang digunakan secara luas dengan hash value 128-bit (sumber: wikipedia). MD5 itu adalah salah satu dari one-way hashing algorithms yg bisa menerima input dg arbitrary length lalu menghasilkan digest/output 128-bit. Penjelasan MD5 secara sederhana : dari input yg panjangnya terserah bisa dicerna menjadi suatu “kode” yang panjangnya selalu sama (128 bit; kalo ditulis dlm hex jadi 32 characters). Yang dimaksud hash atau digest adalah sifatnya yg men-“cerna” menjadi “kode” pendek itu. Inputnya cuma beda satu bit aja maka outputnya berbeda dari yang aslinya ; sifat ini yang cocok untuk penerapan MD5 sebagai checksum (misalnya utk ngecek/verify untuk download corrupt apa nggak, bukan cuma ISO image aja, bisa file/data apa aja). Yang dimaksud one-way adalah proses MD5 itu adalah dari input ke output saja, jadi kalo cuma diketahui outputnya saja tidak bisa diketahui inputnya. Sifat ini menyebabkan MD5 cocok juga utk menyimpan hash dr password utk authentication (yg disimpan cukup hashnya, tidak perlu passwordnya, ini juga salah satu alasan kenapa kalo passwordnya lupa adminnya juga gak bisa recover jadi harus direset/ganti password baru). Jadi dengan fasilitas Anda hanya bisa mengacaknya saja, namun tidak bisa menterjemahkan apa arti dari Hasil MD5 tersebut. Makanya jangan heran, sebuah situs yang menggunakan password MD5 sebagai penyimpan passwordnya tidak mampu menrecover password yang hilang, hanya bisa mengganti / mereset  password yang hilang tersebut dengan password baru. Password MD5 merupakan salah satu perlindungan kepada user dalam menggunakan fasilitas internet di dunia maya, terutama yang berhubungan dengan password, karena sebuah password adalah kunci yang sangat berharga bagi kita yang sering melakukan aktifitas di dunia maya, bisa kita bayangkan apabila seorang cracker mampu menjebol database website misalnya situs pemerintah yang sifatnya sangat rahasia kemudian cracker tersebut mencari bug dari situs targetnya dengan berbagai macam metode/teknik Hacking (seperti : SQL Injection, Keylogger, Social Engineering, Trojan Horse, DDOS d.l.l) supaya cracker bisa menembus ke database dan mendapatkan password korbannya dalam bentuk hash, dan kalau berhasil mencuri passwordnya dalam bentuk hash yang totalnya berjumlah 32bit (contoh hash : fdf0ef0ea5c1620f77107f3f1047fb4c) maka dengan mudah password hash hasil encrypt MD5 tersebut tinggal di decrypt ke dalam bentuk plain text (teks biasa) dengan menggunakan tools/software yang bisa didownload gratis dari google maupun website penyedia layanan decrypt password hash MD5 ke password yang sebenarnya, dengan demikian secara otomatis sang cracker pun dengan leluasa melakukan semua  hal yang dia inginkan seperti mencuri data, merubah data, mengganti tampilan suatu website (Deface) dan bahkan ada yang hanya mendiamkannya saja karena maksud utamanya adalah untuk mengetes security dari situs targetnya saja dan untuk memenuhi rasa penasarannya  sampai dia bisa menembus databasenya dan tidak berniat untuk merusak, setelah bisa ditembus databasenya ditinggalkan begitu saja , biasanya hal tersebut dilakukan oleh seorang hacker golongan putih (WhiteHat).

Sejarah MD5

Sejarah singkat MD5 di mulai pada tahun 1991 yang didesain oleh Prof. Ronald Rivest dari universitas di Amerika Serikat yaitu MIT, Prof. Ronald Rivest mendesain MD5 karena telah ditemukan kelemahan pada MD4 yang ditemukan Hans Dobbertin. Pada Tahun 1996 Hans Dobbertin menemukan sebuah kerusakan/celah pada fungsi kompresi MD5, namun hal ini bukanlah serangan terhadap hash MD5 sepenuhnya, sehingga dia mengumumkan untuk para pengguna kriptografi menganjurkan supaya mengganti dengan WHIRLPOOL, SHA-1, atau RIPEMD-160.
Namun lambat laun MD5 sudah tidak bisa diandalkan lagi karena hash hasil encrypt MD5 mulai menampakkan kerusakannya dan sudah diketahui rahasia algoritma pada MD5, hal tersebut ditemukan kerusakannya pada tanggal 17 Agustus 2004 oleh Xiaoyun Wang, Dengguo Feng, Xuejia Lay dan Hongbo Yu, kalau dilihat dari namanya mereka berasal dari negri tirai bambu China,  sekedar info saja bahwa serangan yang mereka lakukan untuk bisa men-decrypt hash MD5 ke plain text hanya membutuhkan waktu satu jam saja, dengan menggunakan IBM P690 cluster.
Kesimpulan : ”Bahwa didunia ini tidak ada Password yang aman untuk digunakan, karena semua itu masih menggunakan logika manusia untuk membuat Algoritmanya”.

Agoritma dan Cara Kerja.

a. Penjelasan Algoritma MD5

Setiap pesan yang akan dienkripsi, terlebih dahulu dicari berapa banyak bit yang terdapat pada pesan. Kita anggap sebanyak b bit. Di sini b adalah bit non negatif integer, b bisa saja nol dan tidak harus selalu kelipatan delapan.

MD5 is the most popular hash password encryption algorithm, and it is used by the majority of companies and CMS. Whatever the captcha, MD5 implies a 128-bit encryption calculation, resulting in a 32-character hexadecimal hash. This calculation is not reversible, which means that it is typically difficult to recover the original word from the MD5 hash.

  1. Firstly, go to the PhpMyAdmin.
    Cara menggunakan wordpress md5 decrypt
  2. Then, look for the WordPress database.
  3. Then, reveal users data from wp_users table
  4. Copy the value that has been MD5-encrypted. Then, go to http://www.md5online.org/ and fill out the form.
  5. Then, hit Decrypt after entering the MD5 key and captcha.
  6. Finally, with hash, we’ll get real code.

How to bullet secure MD5 Encryption?

To secure a password make sure to use Capital letter, number & special characters. If we again goto md5online.org and fill all details as required and hit to Decrypt, we will get an output as ” No result “.

Reality behind MD5 Decryption, Alternative and Fact

By any stretch of the imagination, the best option is to stop using passwords altogether. Determine whether or not a login is truly required for our site, and if it is, try using a third-party gathering provider first. In the event that this isn’t possible, consider using an RSA secret key + token. If we don’t have any other options, we can just use a secret key by itself.

When hashing a secret word, the key is to hash(password + salt), with the salt being different for each client and difficult to guess. The first criteria is met by using the Username, which is superior to using no salt or the same salt for every client. Furthermore, it would be wise to delegate the hashing to the inquiry.

[Looking for a solution to another query? We are just a click away.]

Conclusion

To summarise, our Support team demonstrated How to decrypt md5 in WordPress.

PREVENT YOUR SERVER FROM CRASHING!

Never again lose customers to poor server speed! Let us help you.

Our server experts will monitor & maintain your server 24/7 so that it remains lightning fast and secure.