Cara mengobati mata berdarah di bagian putih pada bayi

Mata bayi yang tiba-tiba memerah diakibatkan oleh peradangan pada selaput mata. Bunda tak perlu panik, berikut cara mengatasi mata merah pada bayi.

Dream - Peradangan pada selaput mata membuat mata mudah lelah, iritasi dan memerah. Hal ini umum dialami oleh orang dewasa. Namun, apa jadinya kalau hal ini terjadi pada bayi?

Mata merah karena iritasi atau peradangan tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa saja, tapi juga bisa terjadi pada anak-anak, bahkan bayi. Kondisi peradangan ini sering disebut dengan konjungtivis atau mata merah.

Konjungtiva atau selaput mata yang mengalami peradangan ini, akan menipis dan membuat pembuluh darah di bola mata menjadi lebih terlihat jelas. Inilah yang membuat mata menjadi tampak lebih merah dan terkadang menimbulkan rasa perih dan gatal.

Disebabkan oleh infeksi atau alergi bakteri dan virus, membuat konjungtivis pada bayi diikuti gejala demam dan bisa menyebar ke bayi yang lain. Untuk mengatasi mata merah pada bayi, bisa melakukan pertolongan pertama dengan cara-cara berikut ini.

GridHEALTH.id - Infeksi mata merah atau pink eye, kerap kali terjadi pada bayi yang baru lahir. Kelopak mata mereka menjadi bengkak dan kemerahan.

Penyebab dari kondisi ini seringkali sulit ditentukan, karena dalam banyak kasus, gejalannya bervariasi berdasarkan pemicunya.

Melansir CDC (05/10/2021), mata merah pada bayi baru lahir bisa disebabkan oleh saluran air mata yang tersumbat atau iritasi yang dihasilkan oleh antimikroba topikal yang diberikan saat lahir.

Baca Juga: Masalah Kulit Bayi dan Penanganannya, Mulai dari Kulit Kasar, Terdapat Benjolan Hingga Bercak Merah

Selain itu, kondisi ini juga bisa dipicu oleh infeksi virus atau bakteri yang ditularkan oleh sang ibu ke bayinya.

Bahkan, ibu yang tidak memiliki gejala (asimptomatik) saat melahirkan bisa membawa virus ini.

Disebutkan gejala mata merah pada bayi, bisa muncul selang beberapa hari setelah kelahirannya. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi pada 4 minggu awal.

Setiap anak akan memiliki gejala pink eye yang berbeda-beda, dilansir dari Healthline.

Anak bayi yang baru lahir dan mengalami mata merah biasanya akan menunjukkan gejala seperti kelopak mata yang bengkak, mata gatal atau iritasi, dan berkedip berlebihan.

Baca Juga: Eksim Basah pada Bayi Bisa Sebabkan Lepuhan pada Kulit, Gejalanya Bintik atau Benjolan Kecil

Selanjutnya, mereka juga lebih peka terhadap cahaya, muncul cairan putih atau kuning dari kedua sisi matanya, adanya cairan berserat dari mata, pengerasan mata, kelopak mata yang menempel saat bagun tidur, hingga bisul atau sakit di kelopak mata.

Selalu konsultasikan kepada dokter, jika bayi mengalami mata merah. Seberapa serius kondisi ini, tergantung pada penyebab dan usia bayi.

Baca Juga: Dermatitis Atopik Bikin Bayi Rewel, Lakukan Perawatan Rumahan Ini

Jika terjadi pada balita, umumnya bersifat ringan dan akan hilang dalam 1 atau 2 hari tanpa pengobatan apapun.

Akan tetapi mata merah pada bayi baru lahir harus selalu diperiksa oleh dokter. Infeksi yang serius mungkin memerlukan perawatan, termasuk obat-obatan.

Pengobatan rumah yang bisa dilakukan jika bayi mengalami mata merah adalah dengan sering mencuci tangan mereka menggunakan air hangat dan air. Usahakan agar mereka tidak terlalu sering menyentuh wajah dan mata.

Membersihkan mata mereka juga membantu menghilangkan kerak dan cairan. Ini juga dapat membuka saluran air mata yang tersumbat.

Baca Juga: Infeksi Tenggorokan pada Bayi Bisa Disembuhkan, Obatnya Sangat Murah dan Mudah Didapatkan

Jika mata merah terjadi lebih dari satu kali, cobalah untuk mengecek produk yang digunakan sehari-hari seperti deterjen, sampo, sabun, dan lainnya yang ada di rumah.

Beberapa bahan kimia yang ada di produk pembersih dapat menyebabkan sensitivitas atau rekasi yang memicu penyakit tersebut.

Bagaimana cara mencegahnya?

Dalam beberapa kasus dokter akan menyarankan ibu dan bayinya untuk menjalani pengobatan antibiotik untuk mata merah. Karena ada kemungkinan infeksi terjadi secara tidak sengaja selama kelahiran, meski kasusnya jarang.

Mendapatkan perawatan yang tepat, merupakan solusi yang baik bagi ibu dan bayi, untuk menyingkirkan bakteri yang menyebabkan infeksi dan mencegah mata merah terjadi lagi. (*)

parenting

10 Penyebab & Penanganan Mata Merah pada BayiAnnisa Karnesyia   |   Haibunda Selasa, 26 Nov 2019 18:40 WIB

link telah dicopy

Cara mengobati mata berdarah di bagian putih pada bayi
caption

Jakarta - Sakit mata bisa terjadi pada siapapun, Bun. Terutama pada anak-anak dan bayi.

Salah satu sakit yang sering diidap anak-anak adalah mata merah. Mengutip Healthline, hal ini bisa disebabkan karena bakteri, alergen, atau iritasi

Baca Juga : Cacar Air pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Penanganannya


Salah satu atau kedua mata bayi bisa menjadi merah atau merah muda ketika virus, bakteri, alergen, atau iritasi pada konjungtiva. Konjungtiva adalah penutup transparan dari bagian putih mata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


Mata merah juga dikenal sebagai konjungtivitis, yaitu penyebab umum dari perubahan warna mata dan ketidaknyamanan pada anak-anak dan orang dewasa.

Penyebab mata merah

1. Konjungtivitis virus

Konjungtivitis yang disebabkan virus ini iasanya muncul bersama demam atau sakit tenggorokan. Gejalanya mata merah di salah satu atau kedua mata, berair, dan terasa gatal.

2. Konjungtivitis bakteri

Penyebab kondisi ini adalah bakteri seperi streptococcus, hemophilus, atau staphylococcus. Selain mata merah, gejala lainnya adalah mata berair dan gatal. Konjungtivitis ini juga bisa menyebabkan kotoran kuning tebal yang bisa menjadi kerak di mata.

3. Konjungtivitis alergi

Konjungtivitis alergi jarang menyebabkan mata merah pada bayi, tetapi bisa terjadi jika si kecil memiliki alergi terhadap debu, asap, atau alergen lain. Gejalanya adalah mata merah, berair, dan bengkak.

4. Abrasi atau trauma kornea

Kondisi ini terjadi ketika ada cedera superfisial atau goresan pada kornea. Kornea adalah jendela pelindung yang jernih di bagian depan mata. Kornea bayi bisa tergores oleh kotoran, pasir, debu, partikel logam, serutan kayu, atau ujung selembar kertas. Gejala dan tanda trauma kornea adalah nyeri, kemerahan, dan peka terhadap cahaya.

5. Perdarahan

Pendarahan ini terjadi ketika pembuluh darah kecil (kapiler) pecah di bawah konjungtiva bayi, sehingga menyebabkan mata merah. Konjungtiva tidak dapat menyerap darah dengan cepat, sehingga darah terperangkap di sana, menyebabkan mata merah.

Perdarahan di subkonjungtiva ini umumnya tidak berbahaya dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Biasanya akan muncul bercak merah pada bagian putih mata.

Cara mengobati mata berdarah di bagian putih pada bayi
Ilustrasi mata merah/ Foto: Mata merah


6. Blepharitis

Blepharitis adalah peradangan pada kelopak mata yang dapat disebabkan oleh bakteri atau kelenjar minyak yang tidak berfungsi atau tersumbat di kelopak mata.

Jika bayi menderita blepharitis, mereka mungkin memiliki mata berair dan merah, kelopak mata gatal dan bengkak, kelopak mata lengket, kulit mengelupas di sekitar mata, bagian mata berkerak di pagi hari, dan bulu mata rontok.

7. Selulitis periorbital

Kondisi ini disebabkan infeksi bakteri pada kelopak mata atau kulit di sekitar mata. Gejalanya adalah pembengkakan dan kemerahan di sekitar mata, seperti goresan atau sayatan di dekat mata, serta area mata yang terasa lunak. Jika si kecil memiliki gejala-gejala ini, sebaiknya segera konsultasi

8. Ulkus kornea

Sebagian besar ulkus kornea disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, namun bisa juga disebabkan robekan kecil dari goresan atau akibat dari mata kering. Gejala ulkus kornea adalah mata merah, nyeri, mata sobek, kelopak mata bengkak dan bercak putih bulat pada kornea

9. Uveitis

Uveitis adalah jenis peradangan mata yang mempengaruhi uvea (lapisan jaringan tengah di dinding mata). Tanda-tandanya sering muncul tiba-tiba dan cepat memburuk.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi, cedera, penyakit radang atau autoimun. Ini adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan permanen Bun.

"Penting untuk mendiagnosis dan mengobatinya lebih dini, jadi hubungi dokter jika mencurigai bayi menderita kondisi ini," kata ahli obgyn, Kate Shkodzik, MD, melansir dari Flo.

10. Episcleritis

Episcleritis atau peradangan episclera dapat mempengaruhi satu atau kedua mata. Dalam kebanyakan kasus, tidak ada penyebab spesifik yang dapat ditemukan. Tanda dan gejalanya adalah mata merah. Beberapa bayi mungkin juga mengalami terbakar atau iritasi dan kepekaan terhadap cahaya.

Baca Juga : Bahaya Mencium Bibir Bayi, Sebabkan Infeksi dan Tularkan Virus Herpes


Pengobatan

Perawatan mata merah pada bayi tergantung pada penyebabnya. Menurut Shkodzik, untuk mengobati konjungtivitis karena alergi, dokter akan meresepkan obat tetes mata untuk meredakan gejala. Untuk kasus uveitis yang diobati adalah kondisi spesifik serta untuk mengurangi peradangan.

"Dokter dapat meresepkan obat tetes mata untuk mengurangi peradangan atau antivirus atau antibiotik untuk mengobati infeksi pada kasus uveitis," kata Shkodzik.

Nah, untuk kondisi blepharitis, penanganannya bisa dengan kompres hangat dan dengan lembut untuk membersihkan mata bayi. Sedangkan kemerahan mata karena perdarahan bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Jika mata merah bayi disebabkan abrasi kornea, hubungi dokter sesegera mungkin. Kalau tidak, infeksi dapat terjadi dan menyebabkan ulkus kornea.

"Untuk kemerahan mata akibat peradangan episclera mungkin membaik dengan sendirinya dalam waktu seminggu atau 10 hari," ujar Shkodzik.

Cara mengobati mata berdarah di bagian putih pada bayi

Bunda, simak juga manfaat anak periksa mata secara rutin di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rap)

Share yuk, Bun!

link telah dicopy

mata merah sakit mata anak sakit mata mata merah anak

BERSAMA DOKTER & AHLI

LIHAT DI SINI BUN!

Bercak merah pada mata bayi apakah bisa hilang?

Mata merah pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan, diantaranya: pembuluh darah mata yang pecah akibat tekanan pada mata bayi saat proses persalinan. Kondisi ini tidak berahaya dan umumnya dapat menghilang dalam waktu 1-2 minggu dengan sendirinya.

Apakah darah di mata bisa hilang?

Perdarahan subkonjungtiva umumnya bisa hilang dengan sendirinya sekitar dua minggu. Namun, jangan sekali-kali meremehkan pecahnya pembuluh darah di mata. Pada beberapa kasus kondisi ini bisa mengganggu fungsi penglihatan.

Apakah sakit mata pada bayi bisa sembuh sendiri?

Meski ada jenis sakit mata pada bayi yang dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi kondisi ini tetap tidak boleh Anda remehkan. Oleh karena itu, jangan ragu untuk memeriksakan Si Kecil ke dokter bila Anda menemukan adanya keluhan pada matanya agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Kenapa mata bayi bisa keluar darah?

Pembuluh darah pecah Darah yang keluar tak dapat diserap oleh konjungtiva sehingga menghasilkan garis-garis merah pada mata si Kecil yang disebut pendarahan subkonjungtiva. Apabila terjadi pada bayi baru lahir, kondisi ini disebabkan oleh tekanan pada mata saat proses persalinan.