Cerita Fabel Singkat 3 Paragraf musang dan anak ayam

apa tujuan orang merawat kucing​

temukan kosakata tidak baku dalam teks! kemudian, ubahlah menjadi kosakata baku. carilah artinya dalam kamus bahasa Indonesia​

berilah tanda √ yang termasuk kosakata baku​

gambarkan rangkaian seri dan rangkaian skema seri. bola batrai 3,bola lampu 3,kabel secukupnya, saklar. tolong dibantu ya kaka secepatnya yaa​

contoh kalimat intransitif dengan menggunakan keterangan waktu adalah a Mentari terbit pagi hari B Ibu memasak di dapur C makan dengan lahap D ikan be … rnapas menggunakan insang​

bagaimna cara penyerbukan batsar manfaatfungsi​

Carilah informasi penting paragraf pada teks eksplanasi tersebut! No ngasalPakai penjelasanSesuai dengan teks eksplanasi diatas​

contoh operator teks dan operator referensi​

Tuliskan intrinsik cerita asal mula kapur,sirih dan pinang1.Tema:2.Tokoh:3.Watak:4.Latar:5.Amanat:​

Kuis Setelah membaca teks eksplanasi tersebut, lengkapilah peta pikiran berikut berdasarkan ide pokok dan informasi penting yang telah kamu dapatkan! … paragraf 1......Paragraf 2.....Paragraf 3....Paragraf 4.....Paragraf 5.....Paragraf 6.....kotak pendingin multi fungsibacaan ada di hal 33 esps bahasa Indonesiasoal ada di hal 34 esps bahasa Indonesiakelas 6​kalo gaada buku nya bisa cari di google search kotak pendingin multifungsi

PADA suatu hari seekor musang yang kelaparan mencari makanan di dekat desa. Perlahan-lahan ia menggerakkan badannya yang kurus melintasi padang. Ketika hari hampir gelap, tiba-tiba musang tersebut mencium bau lezat seekor ayam. Musang itu mendongak ke atas dan tampaklah olehnya seekor ayam sedang tidur di dahan pohon.

Si musang sangat ingin menyantap ayam itu. Sayang ia tidak dapat naik ke atas pohon. Musang lalu mencari akal untuk menipu ayam agar turun dari pohon. Musang mendekatkan diri ke batang pohon dan dengan lemah lembut memanggil ayam, “Hai, temanku yang baik, bangun! Aku membawa pesan khusus dari raja kita. Kata Raja, sejak saat ini semua binatang yang pernah bermusuhan harus berteman. Tidak boleh bertengkar lagi. Kita harus hidup bersama dengan damai dan harmonis. Karena itu, mari kita mulai bersahabat sekarang. Turunlah dari tempatmu sehingga kita bisa berpelukan seperti saudara.”

Ketika mendengar suara musang, ayam langsung terbangun. Dia melihat musuh lamanya bersiap melompat ke dekat batang pohon. Ayam merasa curiga. Ia tidak langsung percaya pada musang. Setelah berpikir sejenak, ia menjawab lembut, “Wahai temanku tersayang, pesanmu dari Raja sangat indah. Ya, memang seharusnya kita saling mencintai dan hidup dengan damai. Aku ingin turun dan berdamai denganmu. Tapi tunggu sebentar, ya. Temanku anjing, tinggal bersamaku di sini. Dia sedang ke hutan mencari makanan. Jika ia sudah kembali, barulah aku akan turun dan kita bertiga merayakan persahabatan kita.

Kemudian ayam berdiri dan membuka sayapnya. Dia menoleh ke arah utara dan berteriak ke arah hutan, “Anjiiing, pulanglah sekarang! Temanmu musang menunggumu di sini!”

Saat tidak ada jawaban dari hutan, Ayam kembali memanggil anjing dengan berteriak lebih keras, “Hoooi, anjing, apa kau dengar suaraku? Kembalilah, temanmu musang menunggu.”

Musang yang sudah ketakutan merasa mendengar anjing datang. Dia sangat takut karena anjing adalah musuh bebuyutannya. Musang mulai beringsut menjauhi pohon itu. Melihat itu ayam berkata, “Musang, jangan pergi dulu. Tunggulah sebentar, anjing teman kita akan segera tiba.”

Tetapi musang semakin gelisah dan ketakutan. “Maaf, aku tidak dapat menunggu lebih lama lagi. Aku harus menyampaikan pesan Raja kepada semua hewan di hutan.” Dalam sekejap musang segera berlari ke dalam hutan. Ayam melihat kepergian musang, kemudian merapatkan sayapnya dan kembali tidur.

[1] Disalin dari karya Musyarofah Muhidin

[2] Pernah tersiar di “Majalah Bobo” no. 36 Tahun XXVIII 7 Desember 2000

Cerita Fabel - Induk Ayam dan Musang

Pada zaman dahulu kala disebuah kerajaan, tersebut di sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang adil dan bijaksana, selain bijaksana, raja tersebut juga penyayang binatang, raja tersebut memiliki banyak peliharaan, diantara peliharaanan raja ini adalah satu binatang yang paling disayangi yaitu seekor induk ayam dan 9 [sembilan] anaknya.

Induk ayam dan 9 [sembilan anaknya ini sangat disayangi raja mereka diberikan makan teratur oleh pihak istana sehari 3 kali setiap pagi, siang juga malam, mereka  selalu diberikan makanan yang lezat-lezat setelah makan pagi, mereka diperbolehkan bermain disekitar wilayah kerajaan, dan mereka bermain sangat gembira.

Hari ini matahari bersinar terang, setelah makan, induk ayam mangajak 9 [sembilan] anaknya bermain, kali ini mereka mendapat izin dari raja untuk bermain diluar istana, betapa senang hati mereka dan mereka pun segera berangkat untuk bermain, tanpa terasa haripun semakin siang tanpa terasa pula mereka semakin jauh dari istana.

langit pun mulai mendung angin bertiup kencang  dan udara terasa dingin pertanda bahwa hari akan turun hujan, anak-anak ayam pun mulai merasa ketakutan “aduh ibu bagaimana ini” ucap si anak “tenang nak, tidak usa takut, hujan adalah rahmat dari sang maha kuasa, bukan untuk ditakuti, nampaknya malam ini kita harus bermalam di hutan, kalian tunggu disini sebentar ibu akan melihat, apa ada danau disekitar sini untuk bermalam” ucap si ibu, maka naiklah si induk ayam ke sebuah danau yang agak tinggi, dilihatnya sekeliling untuk mencari apakah ada danau yang dapat menjadi tempat untuk tidur malam ini, dari kejauhan dilihatlah sinar lampu yang keluar dari jendela sebuah danau, “ada, disana anak-anak ayo kita kesana” kata si induk berjalanlah mereka ke arah danau yang dimaksud, sementara langit semakin gelap hujan akan segera turun, induk ayam memperintahkan anak-anaknya untuk berjalan lebih cepat disebuah selokan induk ayam melihat sebuah gerakan yang mencurigakan dilihatnya kebelakang sejenak ternyata mereka diikuti oleh seekor musang, disuruhnya anak-anaknya bergegas ketika mereka sampai di danau, hujan pun turun,dipojok danau terlihat sebuah peti, yang tergeletak di atas kuda-kuda dapur, yang dinaungi dahan kayu menteru yang berdaun rimbun, segera induk ayam menyuruh anak-anaknya naik ke atas peti.

Setelah malam, hujan pun berhenti, induk ayam tetap terjaga, sementera ke 9 [sembilan] anaknya tertidur lelap induk ayam menduga saat hujan berhenti, musang tersebut tentu akan langsung menerkam mereka “aduhh bahaya ini, ahh baiklah akan ku pancing musang itu untuk mengetahui dimana dia bersembunyi” gerutu induk ayam, kemudian berteraklah induk ayam “wahai musang kemarilah, kita berbagi tempat tidur, disini sangat kering dan masih cukup tempat untuk kita bersama-sama”.  Namun tidak ada jawaban, maka si induk ayam memancing sekali lagi, “musang, jangan tidur dibawah pohon nanti engkau sakit.” Kali ini pancingan  induk ayam berhasil, simusang pun menjawab “eh salah, saya tidak tidur dibawah pohon, hi, hi hi hi hi disini tidak basah . saya ada dibalik pelavon dapur, disini kering dan cukup hangat, saya disini saja,”  induk ayam dapat menduga niat jahat si musang, dia pun semakin terjaga, ketika malam semakin larut, apa yang di curigai induk ayam segera nampak, ia mendengar suara kaki musang bergeser “hai musang? Apa kamu belum tidur?” tanya induk ayam, musang pun terkejut karena ternyata induk ayam sepertinya mengetahui gerakannya, “belum, hei,, kamu sendiri kenapa belum tidur induk ayam?” saut musang.

 Induk ayam segera membangunkan anak-anaknya secara diam-diam karena musang tersebut akan melaksanakan niatnya. “belum, aku belum tidur musang perutku sangat sakit mungkin karena makan siang terlalu banyak tadi, kalau anak-anak saya, sejak tadi sudah terlelap" sambil berkata begitu, diam-diam induk ayam memerintahkan anak-anaknya berdiri sesuai usianya dan diatur melompat dari peti satu persatu, anak-anak ayampun mematuhi perintah induknya, suara lompatan kaki anak ayam itu terdengar oleh musang. “ah, suara apa itu induk ayam?” tanya si musang, “oh musang, itu suara daun menteru yang jauh dari pohonnya” sambil berkata begitu anak ayam melompat satu persatu dan terus menimbulkan suara, dan musang curiga dan kembali bertanya “itu suara apalagi induk ayam?” . "hi hihh hih hi sama, itu suara dauh!!! " Jawab induk ayam “daun yang jatuh ko banyak sekali?” lanjut musang, induk ayam tidak menjawab, kini tinggalah induk ayam sendirian, segera di ambilnya asahan yang terbuat dari besi yang berbentuk kotak, yang terletak dibawah peti, besi asahanlah tersebut kemudian diselimutinya dengan jerami kemudian dia melompat dan menyusul anak-anaknya meniggalkan danau tersebut, musang yang tak mendengar suara apa-apa segera mengira ayam tersebut sudah tertidur “Hmm, induk ayam, apakah kamu sudah tidur? Hhwa, hwa[ menguap ] saya juga sudah merasa ngantuk” kata musang berpura-pura seraya berjinjit mendekati induk ayam tersebut.

“hi hi hi he he he, wah itu dia sudah tidur benar rupanya, dikiranya dia bisa menipuku, ia diselimuti jerami dan tidak bergerak lagi, heheh he makanan yang enak untuk santap malamku hari ini, hehehehh yummmmny" tak lama kemudian dia mengambil ancang-ancang untuk menerkam induk ayam tersebut, musang langsung melompat ke arah sasaran, namun alangkah kagetnya dia karena giginya langsung sakit, terkamanya ternyata mengenai asahan besi yang diselimuti jerami  oleh induk ayam, musang pun mengerang kesakitan "huh huh hahh hah, sakit aaduh, haduh haduh, gigiku tanggal semua Aduhh“ musang kemudian melompat pergi ia meraung-raung kesakitan.

Keesokan harinya sampailah induk ayam dengan ke 9 [sembilan] anaknya di kerajaan kepada sang raja diceritakanlah induk ayam tentang kejadian tersebut yang telah ia alami semalam tentang kejahatan musang, betapa marahnya sang raja ia ingin menghukum musang yang semalam hendak berbuat jahat pada keluarga ayam, namun induk ayam dan raja belum tahu serigala mana yang semalam hendak melakukan kejahatan itu , lalu sang raja dan induk ayam mencari akal segera diperintahkanya agar semua musang diseluruh kerajaan dikumpulkan dibalai kerajaan, setelah semua sudah berkumpul, kemudian sang raja berkata “wahai musang-musang hari ini saya akan mengajak kalian semuanya bergembira, saya sudah menyediakan hidangan yang lezat dan minuman yang enak untuk kalian, santap sekarang, silahkan kalian semua  makan, silahkan” seru raja,


Semua musang pun makan mereka semua bergembira, namun di sudut balai ruangan kerajaan, ada 1 [satu] musang yang tidak makan dia diam saja sang raja pun mendekatinya, “hei ..kenapa kamu tidak makan musang ?” tanya raja, musang tersebut diam “hei, kenapa kamu diam saja?, jawablah! kenapa kamu tidak makan?” Tanya raja lagi, saat si musang hendak menjawab si raja melihat 4 [empat] gigi si musang tersebut tanggal, maka segeralah raja tahu bahwa itulah si musang yang semalam menganggu induk ayamnya, lalu raja memerintahkan perajurit untuk menangkap si musang dan memberikan hukuman, sejak saat itu musang tidak berani lagi mengulangi lagi perbuatannya, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu berbuat baik pada sesama  

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề