Ceritakan cita-cita kamu serta jalur pendidikan yang kamu pilih

Banyaknya seminar atau workshop motivasi yang menampilkan orang-orang sukses tanpa pendidikan formal yang memadai seringkali banyak yang disalah artikan. Pola pikir salah tersebut salah satunya adalah buat apa kuliah tinggi-tinggi, toh tanpa kuliahpun bisa sukses. Kisah sukses orang yang tanpa pendidikan tinggi namun bisa sukses jangan disalah artikan. Bagaimanapun kuliah itu sangat penting untuk menambah keterampilan, pengetahuan dan juga wawasan kamu yang menunjang karir ke depannya.

Jikapun ada orang sukses tanpa kuliah itu hanyalah segelintir orang dengan usaha yang jauh di atas rata-rata orang biasa. Itupun masih didukung lagi dengan kesesuaian antara usaha dengan passion yang dia miliki serta lingkungan yang mendukung. Tanpa itu, jika kamu berfikir tidak perlu kuliah, bisa dibayangkan apa jadinya masa depanmu nantinya.

Di era globalisasi seperti ini, kuliah punya banyak dimensi sudut pandang. Namun setidaknya beberapa alasan berikut ini cukup mewakili mengapa kamu harus kuliah di zaman modern seperti ini.

Baca Juga: Buat yang Ambil Kelas Karyawan, Ini Cara Sukses Kuliah Sambil Kerja

Beberapa Alasan Penting, Mengapa Kuliah Diwajibkan Di Jaman Globalisasi 


Pergi Kuliah 

1. Kuliah Penting untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pengetahuan

Sistem pendidikan yang ada saat ini pada level SMA, MA, SMK atau sekolah kejuruan lainnya masih relatif umum, atau jikapun sudah ada penjurusan belum sampai pada level siap kerja dari sisi keterampilan dan pengetahuan. Kuliah adalah proses untuk mengembangkan kemampuan yang sudah didapat di bangku sekolah menengah.

Jika mau fokus orientasi bekerja atau wiraswasta mereka yang lulusan SMA/MA, perkuliahan jalur akademis [sarjana] adalah pilihan yang paling tepat, sedangkan bagi mereka yang lulusan SMK/sekolah kejuruan lain, maka pilihan untuk kuliah di jalur vokasi [diploma] lebih tepat karena berorientasi pada keterampilan kerja praktis yang sudah mereka dapatkan dari sekolah kejuruan sebelumnya. Pada prinsipnya, sekolah menengah itu masih tahap awal, jadi jangan sampai berhenti di situ karena keterampilan dan pengetahuannya masih belum siap untuk bekerja.

2. Jangan Bangga, Kuliah Sekarang Ini adalah Standar Pendidikan Terendah

Jaman sudah berubah, dulu kuliah dan mendapat gelar sarjana merupakan sesuatu yang mewah di mata masyarakat, tapi sekarang jumlah sarjana sudah sangat banyak. Semua lowongan sekarang menggunakan standar minimal ijazah sarjana atau setidaknya diploma dan itupun sebagian besar dari mereka malah belum mendapatkan pekerjaan alias menganggur.

Nah, terbayang bukan, jika yang sudah lulus kuliah saja bisa menganggur, bagaimana yang hanya sampai pendidikan SMA/SMK? Itu mengapa kuliah sangatlah penting.

3. Makin Tinggi Pendidikan, Peluang Kerja juga Semakin Besar

Makin tinggi pendidikan kesempatan karir makin luas. Jika cuma SMA saja, peluangnya juga terbatas. Ingat, saat ini, syarat minimum sebuah pekerjaan bukan sudah SMK lagi tapi minimal sudah DIII atau S1. Apapun pekerjaan yang kamu idamkan, kuliah adalah jalan untuk mendapatkan bekal di dunia kerja nantinya.

4. Kuliah Membuka Wawasan dan Pengetahuan Membuat Pola Pikir Menjadi Lebih Dewasa

Dalam perkuliahan, mahasiswa tidak hanya belajar tentang materi kuliah untuk mendapatkan nilai dan ijazah saja. Pergaulan mahasiswa dalam dunia kampus juga bermanfaat untuk mengembangkan kepribadian dan merubah sudut pandang kita terhadap suatu hal ke arah yang lebih baik. Seringkali, saat bekerja nantinya, orang yang kuliah lebih mampu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, memandang masalah dari berbagai sudut pandang dan juga lebih mampu memikirkan berbagai jalan untuk menemukan solusi dibandingkan dengan orang yang tidak kuliah.

5. Bagi yang Ingin Karir di Dunia Akademis, Kuliah bisa Jadi Jalan untuk Pendidikan yang Lebih Tinggi Lagi

Sistem perkuliahan di tanah air adalah berjenjang mulai dari strata 1, 2 sampai level doktor [strata 3]. Bagi yang bergerak di bidang akademis, punya cita-cita jadi doktor merupakan keharusan, atau bahkan jadi profesor, bisa jadi sebuah impian. Untuk mewujudkan cita-cita itu satu-satunya jalan adalah berkuliah setahap demi setahap, jalanilah dulu kuliah sampai tahap S1 baru memikirkan ke tingkat berikutnya.

6. Menuntut Ilmu Setinggi Mungkin Bisa Meningkatkan Serajat Kita di Mata Tuhan dan Manusia

Bagi pemeluk agama apapun pasti ada ajaran untuk menuntut ilmu setinggi mungkin dan terus untuk terus belajar. Misalnya saja sebagai seorang muslim ada keyakinan bahwa mereka yang menuntut ilmu, Tuhan akan meninggikan derajatnya dan menguatkan kedudukannya. Lulusan sarjana tentu saja dipandang lebih baik di masyarakat dibandingkan yang tidak kuliah. Itulah alasan penting kenapa harus kuliah.

7. Dengan Kuliah Kamu Punya Peluang Karir yang Lebih Baik untuk Menjadi Orang Kaya

Inti dari kuliah adalah agar bisa berkarir yang lebih baik lagi untuk sukses dan menjadi orang kaya. Lulusan sarjana punya banyak kesempatan  untuk mendapatkan pekerjaan-pekerjaan bonafit yang mengharuskan memiliki gelar akademik yang tinggi. Coba kamu perhatikan, beberapa direktur perusahaan besar pasti memiliki level pendidikan yang baik.

Profesi keren lain seperti insinyur, dokter dan sebagainya juga akan berbanding lurus dengan gaji yang didapatkan. Di sisi lain, kuliah juga bisa menjadikan orang kaya ilmu dan bermanfaat bagi sesama.

Awas, Hindari Alasan Keliru Orang Melanjutkan Kuliah Berikut Ini


Melanjutkan Kuliah

Biaya kuliah tidaklah murah, apalagi jika kamu kuliah di kampus swasta. Bagi sebagian orang kuliah adalah barang mewah akibat penghasilan orang tua yang pas-pasan. Biar tidak buang waktu dan biaya, hindari jebakan alasan keliru orang kuliah sebagai berikut:

1. Kuliah Hanya Ikut-Ikutan Teman  atau Sekedar Gengsi

Banyak siswa lulusan SMA/SMK yang awal masuk kuliah itu tidak punya tujuan yang jelas. Mereka bingung mau kuliah dimana, jurusan apa dan nantinya impiannya bagaimana. Kondisi seperti ini membuat mereka sekedar ikut-ikutan teman. Kuliah seperti ini berisiko, karena tanpa keinginan dan niat sendiri yang kuat sebaiknya dibatalkan saja karena yang niat untuk kuliah saja kadang tidak sampai selesai kuliah karena malas dan terjerumus dengan pergaulan yang salah, apalagi yang tidak niat kan?

Bagi yang sedikit punya duit kuliah kadang juga jadi ajang gengsi. Mereka kuliah di kota besar, kampus mewah namun tidak punya tujuan jelas bidang yang akan ditekuni. Hanya sekedar cari sensasi jalan bareng teman-temannya. Hindari kondisi seperti ini. Mahasiswa dan orang tua harus banyak diskusi terkait karir yang ingin diraih nanti

2. Kuliah Karena Paksaan Orang Tua

Orang tua biasanya punya pandangan tertentu terkait masa depan anaknya. Bidang profesi keren seperti dokter, insinyur banker dan sebagainya membuat mereka ingin mengarahkan anaknya agar seperti keinginan orang tuanyan. Apalagi jika orang tuanya sudah sukses di bidang tersebut. Orang tua harus ingat bahwa anak bisa jadi beda dengan keinginan atau kisah sukses orang tuanya. Memaksakan anak untuk bisa seperti orang tuanya hanya akan membuat anak stres dan gagal dalam merencanakan kuliahnya.

3. Kuliah Karena Alasan Lain yang Tidak Masuk Akal atau Terkesan Emosional

Masa remaja seperti lulusan SMA identik dengan beberapa kondisi  mental yang rawan godaan untuk menyimpang. Orang tua harus lebih peka terhadap perubahan kondisi anak. Anak kuliah yang tidak jelas arahnya bisa saja terpengaruh alasan yang tidak masuk akal seperti ingin hidup bebas, malas bekerja dan lain sebagainya. Jika memang alasan ini yang membuat kamu memutuskan kuliah seberapa lamapun kamu kuliah tidak akan pernah menjadi sarjana.

Baca Juga: 7 Jurusan Kuliah Anti-Mainstream dengan Peluang Kerja yang Menjanjikan

Karena biayanya yang Tidak Murah, Kuatkan Tekad dan Tidak Bermain-main

Untuk meraih impian dan cita-cita, salah satu tahap karir yang harus dilalui adalah kuliah. Biaya pendidikan di bangku perkuliahan tidak murah jadi sebaiknya kamu pikirkan masak masak sebelum memutuskan untuk kuliah. Yakinkan niat kamu kalau kamu memang ingin menuntaskan pendidikan kamu sampai sarjana agar kelak bisa sukses dalam karir dan menjadi kebanggaan orang tua yang telah kerja keras banting tulang membiayai kuliahmu.

Baca Juga: 5 Cara Mencari Kerja Setelah Lulus Kuliah

Daftar pertanyaan ini merupakan pertanyaan paling sering ditanyakan dan juga sangat penting bagi mereka yang sedang mempersiapkan pertanyaan wawancara kuliah dan jawabannya.

Saya telah mengumpulkan pertanyaan yang sering diajukan tentang wawancara kuliah. Secara pribadi, meluangkan waktu untuk mengetahui dan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini telah membantu saya merefleksikan tujuan dan rencana saya dan bagaimana hal-hal yang telah saya lakukan telah berdampak pada masyarakat umum.

Pertanyaan Wawancara Kuliah dan Jawabannya

Daftar ini dibuat dengan berdasarkan pengalaman dan ulasan berbagai mahasiswa lintas prodi dan fakultas, jadi lumayan kredibel buat referensi Anda..

1. Ceritakan mengenai dirimu

Pertanyaan sederhana, tetapi cukup sulit untuk dijawab, ketika diminta untuk membahas diri kita sendiri. Ketika ditanya “Ceritakan mengenai dirimu“, bagaimana Anda merespons?

Pertanyaannya sebenarnya terbatas pada konteks wawancara yang berlangsung. Jika Anda berpartisipasi dalam wawancara mandiri, jawabannya terkait dengan jurusan kuliah atau prestasi sekolah. Jangan biarkan diri Anda sibuk menggambarkan kegiatan sehari-hari yang tidak terkait dengan akademisi.

Jawabannya [hanya contoh], “Nama saya Edy Purwanto. Saya seorang siswa di SMAN 1 Surabaya. Saya suka berorganisasi dan aktif dalam kegiatan tersebut, jadi saya bergabung dalam kegiatan pramuka ekstrakurikuler di sekolah. Saya menyukai pelajaran Matematika, dan saya ingin belajar lebih dalam mengenai Statistika di perkuliahan nanti.

2. Kenapa Anda tertarik dengan kampus ini

Jurusan dalam perguruan tinggi juga harus dipikirkan dengan cermat sehingga Anda tidak menyesalinya nanti. Setelah mencari jurusan yang tepat, ketika Anda pertama kali masuk, Anda akan menemukan pertanyaan kenapa Anda tertarik dengan kampus ini.

Jawabannya [hanya contoh], “Saya memilih jurusan ini karena saya sangat tertarik belajar tentang jurusan ini. Menurut pendapat saya, saya memiliki kemampuan untuk memilih jurusan ini, jadi ini akan memberi saya peluang bagus untuk mencari pekerjaan setelah lulus. Selain itu, saya juga memiliki minat yang besar dalam memotivasi saya untuk mempelajari lebih dlam seputar jurusan yang saya pilih”.

3. Apa cita-cita kamu

Pertanyaan seperti apa cita-cita kamu ini juga sangat sering ditanyakan, namun beberapa dari mereka malah tidak dapat menjawabnya dengan sesuai.

Pertanyaan seperti ini memang sering kita dengar namun untuk bisa menjawab dengan tegas dan sesuai tentu memerlukan pemikiran yang extra, terlebih pada saat wawancara kuliah.

Yang paling terpenting adalah jangan mengada-ada jawaban anda, dan jangan lupa untuk sedikit mengaitkan cita-cita Anda dengan jurusan yang ingin anda ambil. Hindari berbicara tentang uang, gaji, pendapatan dan berbagai bentuk materi.

Jawabannya [hanya contoh], “Dari kecil saya suka dengan komputer, dan saya akan mempelajarinya lebih dalam lagi, jika saya diterima di jurusan Teknik Informatika ini”.

4. Alasan mengapa layak mendapatkan beasiswa

Alasan mengapa layak mendapatkan beasiswa adalah nilai akademik yang Anda miliki. Beasiswa pendidikan pasti akan diberikan kepada siswa dengan prestasi akademik yang baik. Selain keputusan akademik selama kelas, Anda juga berhak menerima beasiswa ketika Anda menerima keputusan lain di luar bidang akademik yang mungkin relevan dengan bakat Anda.

Jawabannya [hanya contoh], “Saya memiliki prestasi akademik yang baik disamping itu saya juga memiliki prestasi lain yang masih berhubungan dengan jurusan yang akan saya ambil…”.

Selain ke empat pertanyaan diatas, ada juga beberapa pertanyaa jebakan misalnya sebagai berikut:

  • Kenapa ikut beasiswa? apa alasannya
  • Kenapa memilih prodi/jurusan X? apa alasanya?
  • Sebutkan kelebihan dan kelemahan kamu?
  • Sebutkan keberhasilan dan kegagalan terbesar selama ini?
  • Bagaimana rencana perkuliahan kamu?
  • Bagaimana rencana karir kamu?
  • Apa yang kamu lakukan kalau gagal mendapatkan beasiswa?
  • Bagaimana cara kamu mengatasi culture shock?

Hal yang perlu Anda lakukan saat sesi wawancara

Adapun beberapa hal penting yang harus Anda persiapkan saat sesi wawancara kuliah berlangsung.

1. Smile [senyuman]

Senyum yang baik dan tulus mungkin merupakan sikap persahabatan yang paling efektif dan dipahami secara universal. Ini adalah hadiah kebahagiaan yang Anda tawarkan kepada orang lain, karena jika mereka melihat Anda tersenyum, mereka akan merasakan hal yang sama.

2. Open Posture [postur terbuka]

Lengan dan kaki yang tidak bersilang di depan orang lain atau sedikit terbuka adalah posisi tubuh terbuka. Katakan kepada orang lain bahwa Anda mudah didekati dan tertarik pada mereka dan apa yang akan mereka katakan.

Jika Anda tegang, Anda cenderung mengambil posisi tertutup [lengan dilipat dan ditarik dekat dengan tubuh dan kaki disilangkan oleh orang lain atau kaki ditekan bersamaan], Anda meningkatkan kecemasan dan pada saat yang sama memberi sinyal kepada orang lain bahwa Anda gelisah dan tidak tertarik .

3. Forward Lean [condong ke depan]

Biasanya kita pindah ke apa yang kita sukai dan menjauh dari apa yang tidak kita sukai. Mencondongkan badan adalah cara alami bagi seseorang untuk mengisyaratkan simpati tanpa berlebihan. Selama percakapan, beri tahu orang lain bahwa Anda memperhatikan dan bahwa Anda sepenuhnya terlibat dalam apa yang dikatakan.

4. Eye Contact [Kontak mata]

Mata orang yang bahagia, percaya diri dan mudah beradaptasi dengan dunia segera menarik perhatian kita. Ketika kita mengalami perasaan yang mendalam, emosi, kegembiraan, kemarahan atau amarah yang kuat, mengirimkan pesan yang halus dan kuat kepada orang lain.

5. Nod [mengangguk]

Dalam percakapan, mengangguk merupakan sinyal jika Anda mendengarkan dan berpartisipasi. Jika Anda tidak mengangguk, orang lain mungkin berpikir Anda tidak tertarik, tidak setuju atau tidak mengerti.

Jawaban yang terkesan basa-basi dan tidak langsung pada intinya, Menjawab pertanyaan jebakan HRD dengan emosional[marah/sedih dll], Jawabanmu terlalu berlebihan dan terlalu mengada-ada, Tidak mempelajari secara detail kampus/organisasi tujuan.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề