Cetak saring menggunakan titik-titik yang direntang pada sebuah kerangka

tirto.id - Seni grafis adalah salah satu jenis karya seni dua dimensi. Dalam seni grafis, karya dibuat dengan teknik cetak sehingga bisa direproduksi secara massal. Oleh karena itu, seni grafis sering dikenal pula sebagai seni cetak.

Secara etimologi, grafis berasal dari bahasa Yunani yakni graphein yang memiliki arti "menulis atau menggambar." Sementara dalam bahasa Inggris, grafis diistilahkan sebagai graph, yang bermakna "proses membuat tulisan atau gambar secara digores atau ditoreh."

Seni grafis diciptakan di atas permukaan yang disebut plat. Plat bisa dibuat dari bermacam-macam bahan, seperti papan kayu, logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum, batu litografi, hingga kain.

Baca juga: Apa Itu Seni Rupa 3 Dimensi, Contohnya, Pengertian, Jenis, & Fungsi

Kegiatan mencetak dilakukan dengan memperbanyak klise/acuan/alat cetak. Klise berisi gambar yang acuan yang ingin kita produksi massal.

Merujuk pada terbitan Kemdikbud yang berjudul Seni Budaya [2015: 168-175], seni grafis dibagi dalam empat jenis berdasarkan teknik pembuatannya yaitu cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak saring. Namun, kali ini yang akan kita bahas adalah cetak tinggi dan cetak saring.

Pengertian Cetak Tinggi dan Cara Kerja Tekniknya

Cetak tinggi adalah jenis karya seni grafis yang menggunakan klise dengan bagian-bagian yang menonjol. Dalam proses cetak, bagian yang menonjol itu akan menerima tinta dan menghasilkan gambar utuh.

Bagian menonjol yang terkena tinta disebut sebagai bagian positif. Sementara bagian datar disebut sebagai bagian negatif karena tidak menghantarkan tinta.

Endro Sasono dalam buku Teknik Cetak Tinggi dan Cetak Dalam [2013: 25] menulis bahwa cetak tinggi terbagi dalam 2 jenis. Pembagian itu didasarkan pada jenis bahan klise, yakni letterpress dan cetak flekso.

1. Letterpress

Klise letterpress terbuat dari bahan yang keras. Jenis ini disebut juga boekdruck yang bermakna "cetak buku." Hal ini karena di awal kemunculannya, letterpress hanya digunakan untuk mencetak buku.

Pionir letterpress adalah Johannes Gutenberg yang menemukan teknik ini pada tahun 1440. Ketika menemukannya, Gutenberg sedang mengembangkan teknik percetakan buku dengan klise huruf-huruf lepas yang terbuat dari timah.

Letterpress biasanya menggunakan klise dengan berbagai bahan, yaitu timah, cor timah, seng, tembaga, dan plastik.

Saat ini, letterpress jarang digunakan dalam proses cetak karena terbuat dari bahan klise yang mahal. Selain itu, mutu produknya terbatas.

2. Cetak flekso

Klise cetak flekso terbuat dari bahan yang lembut dan elastis. Teknik cetak flekso mampu untuk menghasilkan klise dengan tinta kental di bahan-bahan dengan berbagai tingkat penyerapan.

Klise dalam cetak flekso terbuat dari bahan polimer dan karet. Pemilihan bahan klise dalam cetak flekso tergantung pada tingkat kesulitan desain.

Desain dengan tingkat kesulitan tinggi akan lebih baik jika menggunakan bahan polimer. Hal ini karena dalam proses cetak flekso, bahan polimer melalui proses photopolymer.

Dalam proses photopolymer, bahan cetak akan ditransfer menggunakan media film atau komputer. Karena itu, gambar bisa dicetak dengan banyak detail. Sebaliknya, klise yang berbahan karet akan dibuat dengan cara tradisional, yakni dicungkil.

Teknik cetak flekso terus dipakai hingga sekarang karena menghasilkan kualitas yang bagus dan bahan klisenya tergolong murah.

Baca juga: Apa itu Seni Rupa 2 Dimensi dan Contohnya, Serta Unsur-unsurnya

Bahan yang digunakan dalam teknik cetak tinggi adalah lem kayu/karet kertas, papan, karet, dan tripleks/hardboard. Sementara peralatan yang diperlukan ialah pensil, tinta, scroll atau alat untuk meratakan warna, air, kertas, lem, gunting, pahat, pisau cutter, pahat kecil, sendok, dan pemahat atau pencungkil kayu.

Gambaran cara kerja teknik cetak tinggi adalah sebagai berikut:

  • Buat sketsa di kertas.
  • Potong karet klise sesuai dengan ukuran yang diinginkan menggunakan gunting.
  • Tempelkan sketsa pada klise menggunakan lem yang telah diberikan air.
  • Bagian yang berisi desain letakkan menghadap klise.
  • Tunggu hingga kering.
  • Jika sudah kering, basahi kertas menggunakan air.
  • Kelupas kertas yang berisi sketsa gambar dari klise.
  • Hal ini berfungsi untuk melakukan transfer gambar dari sketsa ke klise.
  • Nantinya, tinta yang ada di sketsa akan menempel di klise sebagai acuan proses mencukil.
  • Cukil bagian di sela-sela tulisan/gambar menggunakan pahat kecil, pencungkil kayu, atau cutter. Buat bagian tinggi untuk gambar yang menjadi desain dan cukil gambar yang bukan bagian dari desain.
  • Berikan tinta di atas klise menggunakan scroll.
  • Tempelkan pada kertas. Ratakan tinta menggunakan sendok.
  • Lepaskan kertas dari klise secara perlahan.
  • Cetak tinggi sudah jadi.

Pengertian Cetak Saring dan Cara Kerja Tekniknya

Cetak saring sering disebut sablon. Proses cetak saring menggunakan layar atau screen sebagai klise. Cetak saring digunakan untuk mencetak pada permukaan datar. Hasil proses cetak meliputi kaos, tas, undangan, spanduk, dan lainnya.

Sejumlah alat yang digunakan dalam cetak saring adalah sebagai berikut.

  • Screen: alat yang digunakan untuk membentuk corak gambar.
  • Raker: alat untuk menekan tinta yang terdapat di screen ke atas bahan yang disablon.
  • Meja cetak: alas untuk tempat menyablon.
  • Emulsi [obat sablon].
  • Pelapis: alat untuk menyerap tinta yang berlebihan.
  • Tinta.
  • Kipas angin.
  • Penyemprot air.
  • Hair dryer.

Gambaran cara kerja teknik cetak saring adalah sebagai berikut:

1. Proses pembuatan klise.

Proses pembuatan klise dapat dilakukan melalui tiga cara, yakni dengan membuatnya langsung pada screen, digambar secara manual di kertas putih, atau mencetak gambar yang telah dibuat di komputer.

2. Proses afdruk

Proses afdruk adalah proses pemindahan gambar klise yang awalnya berada kertas menjadi di atas screen. Tahap afdruk terdiri dari 5 proses, yakni pelapisan, pengeringan awal, penyinaran screen, pembuatan klise, dan pengeringan.

Pertama, di tahap pelapisan, emulsi dicampur sensitizer atau obat afdruk siap pakai. Selanjutnya, bahan tersebut dioleskan pada screen menggunakan pelapis. Lakukan tahap ini di ruang tertutup yang gelap.

Kedua, setelah itu, di tahap pengeringan awal, gunakan kipas angin untuk mengeringkan screen. Tetap lakukan tahap ini dalam ruang tertutup.

Ketiga, penyinaran di bawah sinar matahari. Screen yang telah kering dilapisi dengan busa hitam di bagian bawah. Sementara itu, letakkan klise di bagian atas screen. Selanjutnya, tutup dengan kaca agar klise menempel rapat pada screen. Lakukan penyinaran selama kurang dari satu menit. Jika cahaya matahari terik, screen cukup disinari selama 20 detik. Namun, jika cahaya matahari redup screen harus disinari selama 50 detik.

Keempat, pembuatan klise. Sempurnakan klise dengan menghilangkan bagian yang bukan desain menggunakan penyemprot air. Dengan begitu, screen hanya berisi desain yang diinginkan.

Kelima, pengeringan. Keringkan screen menggunakan hair dryer atau sinar matahari.

3. Proses mencetak

Proses cetak dilakukan dengan cara meletakkan screen di bawah media yang akan dicetak. Tuang warna yang diinginkan di atasnya. Ratakan dengan rakel dan proses cetak saring pun selesai.

Baca juga artikel terkait KARYA SENI atau tulisan menarik lainnya Fatimatuzzahro
[tirto.id - zhr/add]

Penulis: Fatimatuzzahro Editor: Addi M Idhom Kontributor: Fatimatuzzahro

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Berikut rangkuman lengkap materi Seni Budaya kelas 9 bab 8 yang membahas tentang Seni Grafis. Rangkuman ini disusun dari buku paket BSE edisi K13 revisi terbaru yang diterbitkan oleh Kemdikbud RI.

Sehingga rangkuman materi di halaman ini bersumber dari buku terpercaya yang kredibel. Semoga bermanfaat sebagai bahan belajar kamu di rumah atau di sekolah.

Bab 9 Seni Grafis

Seni grafis merupakan karya seni rupa dwimatra yang dibuat menggunakan teknik cetak, sehingga memungkinkan pelipat gandaan karyanya. Seni grafis juga dinamakan seni mencetak.

Grafis berasal dari bahasa Yunani, “graphein” yang berarti menulis atau menggambar, dalam Bahasa Inggris, graph atau graphic berarti dapat membuat tulisan, lukisan dengan cara ditoreh atau digores. 

Seni cetak yang dimaksud berupa negatif film yang bisa menciptakan bentuk, gaya, warna, ataupun ragam yang sama. Proses cetaknya yaitu karya seni grafis yang dibuat di atas kertas, menggunakan teknik monotype, dan mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak. 

Seni grafis diciptakan di atas permukaan plat [medium cetak], plat ini berupa papan kayu, logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum atau batu litografi. Seni grafis lain yang disebut dengan cetak saring menggunakan lembaran kain berpori [screen-printing] yang direntang pada sebuah kerangka. 

Mencetak merupakan cara memperbanyak gambar dengan alat cetak/acuan/klise. Klise tekniknya dengan menggores atau mencukil pada sekeping papan, logam, atau bahan lainnya seperti plat logam [kuningan atau aluminium]. Hasil cetakan menunjukkan kreatifitas dan keterampilan penciptanya. 

Hasil cukilan diolesi tinta dengan alat rol, kemudian dilekatkan pada selembar kertas dan ditekan/press. Tinta dari acuan melekat pada kertas inilah yang disebut dengan cetak grafis. 

Baca Juga: Materi Seni Budaya kelas 12 Bab 5 Menata Gerak Tari Kreasi

Seni grafis berdasarkan teknik pembuatannya ada 4 yaitu :

1. Cetak tinggi [relief/cukil]

Menggunakan klise/acuan/alat cetak yang akan menghasilkan gambar dari bagian yang menonjol. Apabila alat cetak dioles dengan tinta, bagian yang menonjol itu akan menerima tinta. Jika klise/alat cetak itu ditempelkan pada kertas kemudian diangkat, maka tampaklah gambar pada kertas. Berikut contohnya : 

Contoh lain teknik cetak tinggi yaitu stempel. 

2. Cetak dalam [intaglio print]

Menggunakan klise dalam, artinya bagian dalam yang menyerap tinta akan membekas pada kertas. Jenis-jenis cetak dalam yaitu : etsa, mezzo tint, drypoint, dan sebagainya. Cetak dalam dibuat dengan bahan cetakan dari aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh hingga menghasilkan goresan yang dalam. 

Tinta lalu dituangkan, diratakan atau dirolkan pada bagian yang dalam tersebut. Kertas yang sudah dilembapkan dengan air lalu diletakkan di atasnya. Tinta akan melekat pada kertas dan terbentuklah gambar atau tulisan sesuai yang diharapkan. Alat yang dipakai untuk menoreh dapat berupa pahat grafis, paku, jarum, burin, atau logam runcing.  

3. Cetak datar [Planography Print]

Menggunakan klise datar dengan prinsip saling menolak dan menerima antara tinta dan air, memperbanyak hasil cetakan dengan media permukaan yang datar. Teknik ini ditemukan pada abad ke-16 di Eropa. Klise cetak ini menggunakan batu cadas [limestone] biasa yang disebut lithography. 

Cetak datar dapat juga menggunakan lempengan logam [seng] untuk meringankan proses kerja. Planografi mempunyai matrix permukaan tetap, hanya mendapat perlakuan khusus pada bagian tertentu untuk menciptakan image/gambar. Planografi meliputi : litografi, monotype, dan teknik digital salah satunya cetak offset. 

4. Cetak saring

Menggunakan layar [screen] dengan kerapatan serat tertentu, dikenal dengan sablon/senigrafi. Sablon banyak digunakan mencetak tulisan/gambar pada permukaan datar, contohnya mencetak tulisan/gambar pada kertas, kaos, kain spanduk, undangan, plastik. Kain screen direntangkan dengan kuat agar menghasilkan hasil cetakan yang datar.

Berikut contoh hasil sablon pada kaos : 

  1. Papan sebagai alas
  2. Hardboard atau papan MDF
  3. Tinta atau cat cetak offset
  4. Kaos, kain, atau kertas
  5. Cat pengering agar pengeringan lebih cepat [kalau ada]
  1. Pensil
  2. Gunting
  3. Pisau cutter
  4. Woodcut
  5. Roler/untuk meratakan warna
  6. Pahat atau pencungkil kayu, digunakan untuk membentuk gambar pada plat/sebagai klise cetak

Berikut contoh alat pahat untuk mencungkil : 

Berikut contoh alat scroll untuk memberi warna : 

  1. Membuat sketsa pada plat cetak
  2. Memindahkan ke plat meratakan dan ditoreh, bagian tinggi untuk bagian yang rendah
  3. Proses memberi tinta dengan bantuan roler
  4. Menggosok / meratakan dengan alat [sendok]/dipress dengan alat press [mesin press]
  5. Buka pelan-pelan sambil dilihat apakah warna sudah rata
  6. Hasil jadi sebuah karya seni cetak tinggi, berikut gambarnya :

Bingkai yang terbuat dari kayu atau aluminium Screen [kain kasa] atau Monyl, merupakan kain berserat yang berfungsi membentuk gambar atau tulisan pada benda yang akan disablon. Berikut contoh screen monyl : 

Sebagai alas/tempat untuk melakukan penyablonan

3. Rakel

Digunakan untuk meratakan tinta di screen. Berikut contoh rakel : 

Emulsi [sensitizer]. Berikut contohnya : 

Berikut contohnya : 

Bahan yang digunakan harus transparan, agar saat penyinaran [pengeksposan] bagian yang tidak tembus oleh tinta akan terkena sinar secara utuh. Bahan yang digunakan adalah kertas kalkir, film, dan mika film. 

Baca Juga: Materi Seni Budaya Kelas 10 Bab 10 Kritik Karya Seni Rupa

Teknik membuat klise [film negative] :

1. Langsung pada screen : setelah screen [kain kasa] diberi tulisan atau gambar/corak, area yang diinginkan tidak tembus oleh tinta diberi emulsi yang dicampur dengan sensitizer kemudian dijemur/penyinaran, setelah kering siap digunakan mencetak 

2. Negatif film : menggunakan kertas kalkir [transparan] atau kertas biasa yang sudah digambar kemudian dilumuri dengan minyak goreng/minyak tanah lalu dikeringkan sehingga menjadi transparan 

3. Proses afdruk/pengekposan : memindahkan gambar berupa selembaran kertas yang akan menjadi model/desain ke screen dengan bantuan emulsi sablon. Tahap pembuatan afdruk yaitu Pelapisan [coating], Pengeringan awal, Penyinaran screen ke panas matahari atau lampu neon, Pembuatan klise, dan Pengeringan akhir

4. Proses Mencetak : screen kering yang telah melalui pengekposan gambar siap untuk dicetak. Letakan kertas atau media yang akan dicetak, Tuang warna yang diinginkan dan ratakan dengan rakel. Proses cetak saring selesai. Berikut contoh menyablon cetak saring : 

Daftar Pustaka : 

Milasari, Heru S., Siti M., dan Jelmanto. 2018. Seni Budaya SMP/MTs IX. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. 

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề