Ciri-ciri kapak perimbas adalah
Ngày đăng:
18/12/2021
Trả lời:
0
Lượt xem:
76
Pengertian Kapak Perimbas adalah alat dari batu yang berasal dari kebudayaan zaman paleolitikum yang memiliki sisi tajam tidak beraturan dan berbentuk masih kasar. Kapak perimbas merupakan hasil kebudayaan paleolitikum bagian bawah atau sekitar 2,5 juta tahun yang lalu. Spesimen paling kuno kapak perimbas ditemukan oleh Louis Leakey di Ngarai Olduvai (Tanzania). Kapak perimbas disebut juga dengan chopper (kapak penetak). Kapak perimbas termasuk kedalam golongan kapak genggam, cara memakainya yaitu dengan di genggam. Bentuk ukuran dari kapak ini lebih besar dari golongan kapak-kapak genggam lainnya. Seperti contohnya; flakes (alat serpih) yang mempunyai bentuk lebih ramping dan pipih. Setiap bentuk dari masing-masing kapak batu memiliki fungsi tersendiri. Kapak Perimbas merupakan alat yang digunakan oleh manusia paling awal yang berasl dari zaman batu. Pada masa itu manusia memiliki pola pikir yang sederhana, sehingga belum mengenal aksara. Persebaran Kapak PerimbasAsal mula kapak perimbas berasal dari kebudayaan manusia pada era paleolitikum bawah. Alat-alat ini telah dibawa oleh manusia purba yang tersebar di sebagian besar Afrika, Asia Selatan, Amerika Utara, Asia Tenggara, Timur Tengah dan Eropa.
Persebaran kapak perimbas di setiap wilayah memiliki ciri khas masing-masing. Perbedaan tersebut meliputi panjang, bahan baku dan bentuk. Proses Pembuatan Kapak PerimbasProses pembuatan kapak perimbas dengan berbagai cara dan memerlukan bahan baku batu berupa kuarsa, kuarsit, basal, atau obsidian. Dalam pembuatannya seseorang harus menggunakan 2 buah batu yaitu batu pemukul dan batu yang akan dijadikan kapak. Proses ini disebut dengan reduksi litik. Proses reduksi litik mencangkup pengikisan batu untuk memperoleh bentuk dengan adanya benturan.Ada beberapa langkah-langkah reduksi litik dalam pembuatan kapak perimbas antara lain;
Adapun fungsi dari kapak perimbas antara lain; Adapun Ciri-Ciri Kapak Perimbas antara lain;
Kampak Perimbas di IndonesiaSejarah kapak perimbas di Indonesia perjadi pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana. Penemuan kapak perimbas banyak ditemukan di situs Kebudayaan Pacitan. Paleolitikum pacitan diperkirakan telah berusia sekitar 100.000 tahun dengan pola hidup berburu dan mengumpulkan makanan.Penemuan kapak perimbas kebudayaan Pacitan menjadi titik awal dalam penelitian mengenai alat-alat batu di Indonesia. Situs Punung di Pacitan adalah salah satus situs terpenting di Indonesia yang memberikan informasi mengenai kehidupan pada masa pleistosen dengan peninggalan kebudayaan manusia praaksara berupa; kapak genggam, kapak penetak, kapak perimbas dan alat serpih (flakes). Pada tahun 1935 GHR Von Koenigswald dan W.M.F Tweedie melakukan penelitian di Pegunungan Sewu (Jawa Timur) untuk menggali informasi kapak batu. Penelitian kemudian diterbitkan oleh GHR Von Koenigswald pada tahun 1936. Kemudian dari para ahli peneliti meneliti situs ini seperti; Tielhard de Chardin, Movius, de Terra, H.R van Heekeren, van Bemmelen, S. Sartono, R.P Soejono. Pada tahun 1976 Gert Jan Bartstra melakukan penelitian yang hasilnya di tuangkan dalam disertasi dengan judul "Contributions to the Study of the Palaeolithic Patjitan Culture Java, Indonesia". Penemuan kapak perimbas di Pacitan ditemukan oleh para peneliti seperti H.R van Heekeren, P. Mark, R.P Soejono dan Basoeki pada tahun 1953.
Alat-alat batu di Pacitan merupakan bukti tentang keanekaraman manusia yang pernah menghuni wilayah ini dan menjadi sebuah model mobilitas kebudayaan prasejarah. Manusia purba pendukung di Indonesia adalah pithecanthropus erectus. Pola hidup manusia pada masa itu merupakan cerminan dari alat-alat batu, disebabkan oleh beberapa faktor dan perubahan sumber makanan. Evolusi ukuran binatang buruan pada kala pleistosen yang memiliki ukuran besar sedangkan kala holosen berukuran kecil, menjadikan masyarakat paleolitikum menciptakan peralatan batu berukuran besar dan masyarakat mesolitikum menggunakan peralatan batu berukuran kecil. hfzo ilmu itu bisa dipahami harus dengan berbagai caraShare this post |