Cita-cita gagasan konsep dan ide tentang sesuatu adalah wujud kebudayaan sebagai

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..#


Dijawab oleh ### Pada Fri, 08 Jul 2022 11:48:09 +0700 dengan Kategori Sejarah dan Sudah Dilihat ### kali

Jawaban:

Pemersatu bangsa

maaf klo salah

Baca Juga: Hasil dari 4/5-3/4 = tolong ya kakak kakak sebentar lagi deadline tugas

nya plsssss​


op.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

  • Makna Kebudayaandi Mata Masyarakat

Kebudayaan merupakan ciri khas atau kebiasaan yang telah tertanam di dalam suatu komunitas atau masyarakat dan di setiap komunitas tersebut memiliki konsep serta nilai-nilai kebudayaan yang berbeda pula. Nilai-nilai kebudayaan adalah jiwa dari kebudayaan dan menjadi dasar dari segenap wujud kebudayaan dalam bentuk tata hidup yang merupakan kegiatan manusia. Manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

Menurut Ralph Linton, kebudayaan adalah kesuluruhan dari pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimilki dan diwariskan oleh anggota masyarakat tertentu.

Berdasarkan wujudnya,kebudayaan dapat digolongkan atas kebudayaan yang bersifat konkret dan abstrak.

  • Kebudayaan yang bersifat konkret, wujudnya berpola dari tindakan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat dilihat dan diamati. Contohnya pada perilaku ,bahasa, dan materi.
  • Kebudayaan yang bersifat abstrak, letaknya ada di dalam pikiran manusia sehingga tidak dapat diraba. Contohnya seperti ide, gagasan, cita-cita, norma, dan peraturan.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Seperti yang telah disebutkan oleh EB Taylor [1871] dalam bukunya Primitive Culture mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Secara lebih terperinci, Kuntjaraningrat [1974] membagi kebudayaan menjadi unsur-unsur yang terdiri dari sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian serta sistem teknologi dan peralatan.

Berdasarkan pengertian kebudayaan tersebut di atas, maka muncul pertanyaan yang perlu dikaji untuk menyemangati pembangunan masyarakat dalam konteks nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri, yaitu: "Nilai-nilai budaya apa yang dapat dipakai atau memberi nilai-nilai positif untuk pembangunan masyarakat?"

Indonesia dikenal dengan bangsa yang memiliki beragam kebudayaan. Dari kebudayaan dalam pola tingkah laku hingga kebudayaan yang dapat kita nikmati seperti tari-tarian, musik tradisional, wayang, pariwisata dan sebagainya. Sudah seharusnya kita bangga terhadap kebudayaan yang kita miliki. Sudah sepatutnya kita ikut serta dalam melestarikan budaya bangsa kita agar tidak punah begitu saja.

Akan tetapi, realita budaya yang kita lihat saat ini telah menyimpang jauh dari apa yang kita inginkan. Terutama kebudayaan tradisional, dianggap sudah tidak begitu penting bagi mereka yang hidup di kalangan modern. Betapa rendah suatu kebudayaan tradisional di mata mereka.

Coba kita belajar dari catatan masa lalu, mengenai Tari Pendet dan Reog Ponorogo yang pernah di klaim oleh negara tetangga. Peristiwa tersebut, meberikan sebuah pelajaran yang tersirat, betapa bodohnya bangsa kita sehingga dengan mudahnya bangsa lain dapat mengklaim kebudayaan yang kita miliki. Tanpa kita sadari, sejatinya bangsa Indonesia ini belum sepenuhnya lepas dari jajahan bangsa lain. Hanya saja penjajahan itu bersifat halus sehingga kita mudah tergoda dan terpengaruh.

Belum lagi berbagai kondisi dan masalah yang sedang melanda dunia politik saat ini. Bagaimanakah kaitannya dengan budaya bangsa Indonesia? Tentu saja, banyak sekali kaitannya dengan budaya kita. Coba kita renungkan sejenak, Negara Indonesia yang masyhur akan pola tingkah lakunya yang sopan, tata krama yang baik, cara berpikir yang kritis dan kreatif saat ini tengah menyandang gelar "Negara terkorup No.1 di Asia". Entah siapa yang pantas disalahkan dan yang patut bertanggung jawab dalam kasus ini.

Page 2

  • Makna Kebudayaandi Mata Masyarakat

Kebudayaan merupakan ciri khas atau kebiasaan yang telah tertanam di dalam suatu komunitas atau masyarakat dan di setiap komunitas tersebut memiliki konsep serta nilai-nilai kebudayaan yang berbeda pula. Nilai-nilai kebudayaan adalah jiwa dari kebudayaan dan menjadi dasar dari segenap wujud kebudayaan dalam bentuk tata hidup yang merupakan kegiatan manusia. Manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

Menurut Ralph Linton, kebudayaan adalah kesuluruhan dari pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimilki dan diwariskan oleh anggota masyarakat tertentu.

Berdasarkan wujudnya,kebudayaan dapat digolongkan atas kebudayaan yang bersifat konkret dan abstrak.

  • Kebudayaan yang bersifat konkret, wujudnya berpola dari tindakan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat dilihat dan diamati. Contohnya pada perilaku ,bahasa, dan materi.
  • Kebudayaan yang bersifat abstrak, letaknya ada di dalam pikiran manusia sehingga tidak dapat diraba. Contohnya seperti ide, gagasan, cita-cita, norma, dan peraturan.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Seperti yang telah disebutkan oleh EB Taylor [1871] dalam bukunya Primitive Culture mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Secara lebih terperinci, Kuntjaraningrat [1974] membagi kebudayaan menjadi unsur-unsur yang terdiri dari sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian serta sistem teknologi dan peralatan.

Berdasarkan pengertian kebudayaan tersebut di atas, maka muncul pertanyaan yang perlu dikaji untuk menyemangati pembangunan masyarakat dalam konteks nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri, yaitu: "Nilai-nilai budaya apa yang dapat dipakai atau memberi nilai-nilai positif untuk pembangunan masyarakat?"

Indonesia dikenal dengan bangsa yang memiliki beragam kebudayaan. Dari kebudayaan dalam pola tingkah laku hingga kebudayaan yang dapat kita nikmati seperti tari-tarian, musik tradisional, wayang, pariwisata dan sebagainya. Sudah seharusnya kita bangga terhadap kebudayaan yang kita miliki. Sudah sepatutnya kita ikut serta dalam melestarikan budaya bangsa kita agar tidak punah begitu saja.

Akan tetapi, realita budaya yang kita lihat saat ini telah menyimpang jauh dari apa yang kita inginkan. Terutama kebudayaan tradisional, dianggap sudah tidak begitu penting bagi mereka yang hidup di kalangan modern. Betapa rendah suatu kebudayaan tradisional di mata mereka.

Coba kita belajar dari catatan masa lalu, mengenai Tari Pendet dan Reog Ponorogo yang pernah di klaim oleh negara tetangga. Peristiwa tersebut, meberikan sebuah pelajaran yang tersirat, betapa bodohnya bangsa kita sehingga dengan mudahnya bangsa lain dapat mengklaim kebudayaan yang kita miliki. Tanpa kita sadari, sejatinya bangsa Indonesia ini belum sepenuhnya lepas dari jajahan bangsa lain. Hanya saja penjajahan itu bersifat halus sehingga kita mudah tergoda dan terpengaruh.

Belum lagi berbagai kondisi dan masalah yang sedang melanda dunia politik saat ini. Bagaimanakah kaitannya dengan budaya bangsa Indonesia? Tentu saja, banyak sekali kaitannya dengan budaya kita. Coba kita renungkan sejenak, Negara Indonesia yang masyhur akan pola tingkah lakunya yang sopan, tata krama yang baik, cara berpikir yang kritis dan kreatif saat ini tengah menyandang gelar "Negara terkorup No.1 di Asia". Entah siapa yang pantas disalahkan dan yang patut bertanggung jawab dalam kasus ini.


Lihat Lyfe Selengkapnya

Page 3

  • Makna Kebudayaandi Mata Masyarakat

Kebudayaan merupakan ciri khas atau kebiasaan yang telah tertanam di dalam suatu komunitas atau masyarakat dan di setiap komunitas tersebut memiliki konsep serta nilai-nilai kebudayaan yang berbeda pula. Nilai-nilai kebudayaan adalah jiwa dari kebudayaan dan menjadi dasar dari segenap wujud kebudayaan dalam bentuk tata hidup yang merupakan kegiatan manusia. Manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

Menurut Ralph Linton, kebudayaan adalah kesuluruhan dari pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimilki dan diwariskan oleh anggota masyarakat tertentu.

Berdasarkan wujudnya,kebudayaan dapat digolongkan atas kebudayaan yang bersifat konkret dan abstrak.

  • Kebudayaan yang bersifat konkret, wujudnya berpola dari tindakan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat dilihat dan diamati. Contohnya pada perilaku ,bahasa, dan materi.
  • Kebudayaan yang bersifat abstrak, letaknya ada di dalam pikiran manusia sehingga tidak dapat diraba. Contohnya seperti ide, gagasan, cita-cita, norma, dan peraturan.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Seperti yang telah disebutkan oleh EB Taylor [1871] dalam bukunya Primitive Culture mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Secara lebih terperinci, Kuntjaraningrat [1974] membagi kebudayaan menjadi unsur-unsur yang terdiri dari sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian serta sistem teknologi dan peralatan.

Berdasarkan pengertian kebudayaan tersebut di atas, maka muncul pertanyaan yang perlu dikaji untuk menyemangati pembangunan masyarakat dalam konteks nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri, yaitu: "Nilai-nilai budaya apa yang dapat dipakai atau memberi nilai-nilai positif untuk pembangunan masyarakat?"

Indonesia dikenal dengan bangsa yang memiliki beragam kebudayaan. Dari kebudayaan dalam pola tingkah laku hingga kebudayaan yang dapat kita nikmati seperti tari-tarian, musik tradisional, wayang, pariwisata dan sebagainya. Sudah seharusnya kita bangga terhadap kebudayaan yang kita miliki. Sudah sepatutnya kita ikut serta dalam melestarikan budaya bangsa kita agar tidak punah begitu saja.

Akan tetapi, realita budaya yang kita lihat saat ini telah menyimpang jauh dari apa yang kita inginkan. Terutama kebudayaan tradisional, dianggap sudah tidak begitu penting bagi mereka yang hidup di kalangan modern. Betapa rendah suatu kebudayaan tradisional di mata mereka.

Coba kita belajar dari catatan masa lalu, mengenai Tari Pendet dan Reog Ponorogo yang pernah di klaim oleh negara tetangga. Peristiwa tersebut, meberikan sebuah pelajaran yang tersirat, betapa bodohnya bangsa kita sehingga dengan mudahnya bangsa lain dapat mengklaim kebudayaan yang kita miliki. Tanpa kita sadari, sejatinya bangsa Indonesia ini belum sepenuhnya lepas dari jajahan bangsa lain. Hanya saja penjajahan itu bersifat halus sehingga kita mudah tergoda dan terpengaruh.

Belum lagi berbagai kondisi dan masalah yang sedang melanda dunia politik saat ini. Bagaimanakah kaitannya dengan budaya bangsa Indonesia? Tentu saja, banyak sekali kaitannya dengan budaya kita. Coba kita renungkan sejenak, Negara Indonesia yang masyhur akan pola tingkah lakunya yang sopan, tata krama yang baik, cara berpikir yang kritis dan kreatif saat ini tengah menyandang gelar "Negara terkorup No.1 di Asia". Entah siapa yang pantas disalahkan dan yang patut bertanggung jawab dalam kasus ini.


Lihat Lyfe Selengkapnya

Page 4

  • Makna Kebudayaandi Mata Masyarakat

Kebudayaan merupakan ciri khas atau kebiasaan yang telah tertanam di dalam suatu komunitas atau masyarakat dan di setiap komunitas tersebut memiliki konsep serta nilai-nilai kebudayaan yang berbeda pula. Nilai-nilai kebudayaan adalah jiwa dari kebudayaan dan menjadi dasar dari segenap wujud kebudayaan dalam bentuk tata hidup yang merupakan kegiatan manusia. Manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

Menurut Ralph Linton, kebudayaan adalah kesuluruhan dari pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimilki dan diwariskan oleh anggota masyarakat tertentu.

Berdasarkan wujudnya,kebudayaan dapat digolongkan atas kebudayaan yang bersifat konkret dan abstrak.

  • Kebudayaan yang bersifat konkret, wujudnya berpola dari tindakan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat dilihat dan diamati. Contohnya pada perilaku ,bahasa, dan materi.
  • Kebudayaan yang bersifat abstrak, letaknya ada di dalam pikiran manusia sehingga tidak dapat diraba. Contohnya seperti ide, gagasan, cita-cita, norma, dan peraturan.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Seperti yang telah disebutkan oleh EB Taylor [1871] dalam bukunya Primitive Culture mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Secara lebih terperinci, Kuntjaraningrat [1974] membagi kebudayaan menjadi unsur-unsur yang terdiri dari sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian serta sistem teknologi dan peralatan.

Berdasarkan pengertian kebudayaan tersebut di atas, maka muncul pertanyaan yang perlu dikaji untuk menyemangati pembangunan masyarakat dalam konteks nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri, yaitu: "Nilai-nilai budaya apa yang dapat dipakai atau memberi nilai-nilai positif untuk pembangunan masyarakat?"

Indonesia dikenal dengan bangsa yang memiliki beragam kebudayaan. Dari kebudayaan dalam pola tingkah laku hingga kebudayaan yang dapat kita nikmati seperti tari-tarian, musik tradisional, wayang, pariwisata dan sebagainya. Sudah seharusnya kita bangga terhadap kebudayaan yang kita miliki. Sudah sepatutnya kita ikut serta dalam melestarikan budaya bangsa kita agar tidak punah begitu saja.

Akan tetapi, realita budaya yang kita lihat saat ini telah menyimpang jauh dari apa yang kita inginkan. Terutama kebudayaan tradisional, dianggap sudah tidak begitu penting bagi mereka yang hidup di kalangan modern. Betapa rendah suatu kebudayaan tradisional di mata mereka.

Coba kita belajar dari catatan masa lalu, mengenai Tari Pendet dan Reog Ponorogo yang pernah di klaim oleh negara tetangga. Peristiwa tersebut, meberikan sebuah pelajaran yang tersirat, betapa bodohnya bangsa kita sehingga dengan mudahnya bangsa lain dapat mengklaim kebudayaan yang kita miliki. Tanpa kita sadari, sejatinya bangsa Indonesia ini belum sepenuhnya lepas dari jajahan bangsa lain. Hanya saja penjajahan itu bersifat halus sehingga kita mudah tergoda dan terpengaruh.

Belum lagi berbagai kondisi dan masalah yang sedang melanda dunia politik saat ini. Bagaimanakah kaitannya dengan budaya bangsa Indonesia? Tentu saja, banyak sekali kaitannya dengan budaya kita. Coba kita renungkan sejenak, Negara Indonesia yang masyhur akan pola tingkah lakunya yang sopan, tata krama yang baik, cara berpikir yang kritis dan kreatif saat ini tengah menyandang gelar "Negara terkorup No.1 di Asia". Entah siapa yang pantas disalahkan dan yang patut bertanggung jawab dalam kasus ini.


Lihat Lyfe Selengkapnya

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề