Citraan yang paling dominan dalam puisi tersebut adalah

Untuk memberikan gambaran yang jelas, untuk menimbulkan suasana, untuk membuat lebih hidup dan menarik, dalam puisi penyair juga sering menggunakan gambaran angan. Gambaran angan dalam puisi ini disebut citraan [imagery]

Citraan atau pengimajian adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji [image]. Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata [indera penglihatan]. Citraan tidak membuat kesan baru dalam pikiran.

Jenis/macam citraan [imaji]

1.   Citraan penglihatan [visual imegery]

Citraan penglihatan adalah citraan yang ditimbulkan oleh indera penglihatan [mata]. Citraan ini paling sering digunakan oleh penyair. Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan kepada indera penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.

Contoh:

Nanar aku gila sasar

Sayang berulang padamu jua

Engkau pelik menarik ingin

Serupa dara dibalik tirai

[Amir Hamzah, Padamu Jua]

2.   Citraan pendengaran [auditory imagery]

Citraan pendengaran adalah citraan yang dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara, misalnya dengan munculnya diksi sunyi, tembang, dendang, dentum, dan sebagainya. Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indera pendengaran [telinga].

Contoh:

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba

Meriak muka air kolam jiwa

Dan dalam dadaku memerdu lagu

Menarik menari seluruh aku

[Chairil Anwar, Sajak Putih]

3.   Citraan perabaan [tactile imagery]

Citraan perabaan adalah citraan yang dapat dirasakan oleh indera peraba [kulit]. Pada saat membacakan atau mendengarkan larik-larik puisi, kita dapat menemukan diksi yang dapat dirasakan kulit, misalnya dingin, panas, lembut, kasar, dan sebagainya.

Contoh:

Kapuk randu, kapuk randu!

Selembut tudung cendawan

Kuncup-kuncup di hatiku

Pada mengembang bermerkahan

[WS Rendra, Ada Tilgram Tiba Senja]

4.   Citraan penciuman [olfactory]

Citraan penciuman adalah citraan yang berhubungan dengan kesan atau gambaran yang dihasilkan oleh indera penciuman. Citraan ini tampak saat kita membaca atau mendengar kata-kata tertentu, kita seperti mencium sesuatu.

Contoh:

Dua puluh tiga matahari

Bangkit dari pundakmu

Tubuhmu menguapkan bau tanah

[WS Rendra, Nyanyian Suto untuk Fatima]

5.   Citraan pencecapan [gustatory]

Citraan pencecapan adalah citraan yang berhubungan dengan kesan atau gambaran yang dihasilkan oleh indera pencecap. Pembaca seolah-olah mencicipi sesuatu yang menimbulkan rasa tertentu, pahit, manis, asin, pedas, enak, nikmat, dan sebagainya.

Contoh:

Dan kini ia lari kerna bini bau melati

Lezat ludahnya air kelapa

[WS Rendra, Ballada Kasan dan Patima]

6.   Citraan gerak [kinaesthetic imagery]

Citraan gerak adalah gambaran tentang sesuatu yang seolah-olah dapat bergerak. Dapat juga gambaran gerak pada umumnya.

Contoh:

Pohon-pohon cemara di kaki gunung

pohon-pohon cemara

menyerbu kampung-kampung

bulan di atasnya

menceburkan dirinya ke kolam

membasuh luka-lukanya

[Abdulhadi, Sarangan]

Selain citraan di atas, ada pula ahli sastra yang menambahkan jenis citraan lain, yaitu:

1.   Citraan perasaan

Puisi merupakan ungkapan perasaan penyair. Untuk mengungkapkan perasaannya tersebut, penyair memilih dan menggunakan kata-kata tertentu untuk menggambarkan dan mewakili perasaannya itu. Sehingga pembaca puisi dapat ikut hanyut dalam perasaan penyair.

Perasaan itu dapat berupa rasa sedih, gembira, haru, marah, cemas, kesepian, dan sebagainya.

Contoh:

Alangkah pilu siutan angin menderai

Mesti berjuang menghabiskan lagu sedih

Kala aku terpeluk dalam lengan-lenganmu

Sebab keinginan saat ini mesti tewas dekat usia

[Toto Sudarto Bachtiar, Wajah]

2.   Citraan intelektual

Citraan intelektual adalah citraan yang dihasilkan oleh/ dengan asosiasi-asosiasi intelektual.

Contoh:

Bumi ini perempuan jalang

yang menarik laki-laki jantan dan pertapa

ke rawa-rawa mesum ini

dan membunuhnya pagi hari

[Subagio Sastrowardoyo, Dewa Telah Mati]

Contoh puisi yang banyak mengandung citraan terlihat berikut ini.

DUKA CITA

Yang memucat wajahnya

merenungi kelabu dinding kamar

yang ditinggal mati penghuninya

sedang di luar

anjing terdiam

tak melihat kupu terbang

menjatuhkan madu di lidahnya

yang terasa getir

Angin tidak bekerja

ranting pohonan merunduk

menyesali daun kering yang terlepas

waktu perempuan berkerudung hitam

melangkah di atas daunan

berisik, menyayat hati burung

yang pecah telurnya

Tangan-tangan gadis

yang pucat mukanya

diam-diam meronce melati

sambil mengusap air mata

Di  ujung desa

jenazah sedang di sucikan

[Kuntowijoyo]

sumber : Pengkajian Puisi, Rachmad Djoko Pradopo, UGM Press


CITRAAN DALAM PUISI

1.    Cermatilah puisi karya W. S. Rendra berikut.                                                                                  

Betapa dinginnya air sungai                                                                                                    

Dinginnya! Dinginnya!                                                                                                                           

Betapa dinginnya daging duka

Yang membaluti tulang-tulangku.     

Citraan yang dominan pada puisi tersebut adalah….

A.    penglihatan

B.     perabaan        

C.     pendengaran    

D.    penciuman

Jawab: B

Pembahasan: citraan yang dominan pada puisi tersebut adalah citraan perabaan. Hal itu dapat disimpulkan dari baris ketiga dan keempat puisi.

2.    Cermatilah puisi berikut.

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba

Meriak muka air kolam jiwa

Dan dalam dadaku memerdu lagu

Menarik menari seluruh aku

[Chairil Anwar, Sajak Putih]

Citraan yang dominan dalam puisi ini adalah ....                                                                      

A.    penglihatan 

B.     penciuman       

C.    pendengaran  

D.    gerak

Jawab: C

Pembahasan: Imaji atau citraan yang dominan dalam puisi di atas adalah pendengaran. Hal itu disimpulkan dari kata-kata dalam baris pertama sepi menyanyi dan baris ketiga memerdu lagu.

3.    Cermatilah puisi berikut.

Nanar aku gila sasar

Sayang berulang padamu jua

Engkau pelik menarik ingin

Serupa dara di balik tirai

[Amir Hamzah, Padamu Jua]

Puisi tersebut menimbulkan citraan ....      

A.    penglihatan

B.     perabaan          

C.     pendengaran    

D.    penciuman

Jawab: C

Pembahasan: Imaji atau citraan yang dominan dalam puisi di atas adalah penglihatan. Hal itu disimpulkan dari kata-kata dalam baris keempat serupa dara di balik tirai.

4.    Cermatilah puisi berikut.

Contoh:

Pohon-pohon cemara di kaki gunung

pohon-pohon cemara

menyerbu kampung-kampung

bulan di atasnya

menceburkan dirinya ke kolam

membasuh luka-lukanya

[Abdulhadi, Sarangan]

Citraan yang dominan dalam puisi ini adalah ....                                                                       

A.    penglihatan 

B.     penciuman       

C.     pendengaran    

D.    imaji gerak

Jawab: C

Pembahasan: Imaji atau citraan yang dominan dalam puisi di atas adalah gerak. Hal itu disimpulkan dari kata-kata dalam baris ketiga menyerbu, baris kelima menceburkan dan baris keenam membasuh.

5.    Cermatilah puisi berikut.

Contoh:

Dua puluh tiga matahari

Bangkit dari pundakmu

Tubuhmu menguapkan bau tanah

[WS Rendra, Nyanyian Suto untuk Fatima]

Citraan yang dominan dalam puisi ini adalah ....                                                                      

A.    penglihatan 

B.     penciuman      

C.     pendengaran    

D.    gerak

Jawab: C

Pembahasan: Imaji atau citraan yang dominan dalam puisi di atas adalah penciuman. Hal itu disimpulkan dari kata-kata dalam baris ketiga bau tanah.

BACA JUGA

SOAL, PEMBAHASAN, MATERI OGN 2017 SD BAHASA INDONESIA DI SINI

SOAL, PEMBAHASAN, MATERI OGN 2017 SMP BAHASA INDONESIA DI SINI

SOAL, PEMBAHASAN, MATERI OGN 2017 SMA BAHASA INDONESIA DI SINI

CONTOH BEST PRACTICE BABAK FINAL OGN DI SINI DAN DI SINI

BAHAN LENGKAP PERSIAPAN FINALIS OGN BACA DI SINI
CONTOH RISALAH AKADEMIK BABAK FINAL OGN BACA DI SINI

Posted in OLIMPIADE GURU NASIONAL [OGN] 2017 on May 11, 2017 by MuhZuhri | Leave a comment 

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề