Clay yang jika diangin-anginkan akan kering dan tidak dapat diolah lagi yaitu

Membuat plastisin yang menyenangkan Sejarah clay Clay dalam arti sesungguhnya adalah tanah liat, namun selain terbuat dari tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya memiliki sifat seperti clay [liat / dapat dibentuk]. Saat ini tanah liat atau lempung sudah jarang ditemukan. Selain jarangnya tanah liat ini bisa ditemukan, dulu, jika kita mau membuat hasil kreasi seperti ini, kita harus rela untuk menyatu dengan pekatnya tanah liat yang kotor. Namun, sekarang tidak lagi. Saat ini, clay dibuat dengan bahan yang mudah didapat dan, tentunya, bersih dari kotoran. Bahannya hanya terbuat dari campuran tepung terigu, pengawet kue, dan lem. Banyak hal yang dapat dijadikan hiasan rumah atau hadiah untuk orang-orang tercinta. Hadiah akan bermakna jika dibuat sendiri, salah satunya adalah membuat kreasi clay dari tepung kue. Jenis clay bermacam-macam, namun kerajinan tangan yang dibuat disini terbuat dari tepung kue. Kelebihan dan keunikan clay dari tepung kue adalah bahan dasar yang mudah didapat. Selain dari tepung Clay dapat juga dibuat sendiri dengan material yang ada dirumah seperti dari bubur kertas, roti sisa , hasilnya tidak kalah bagus dengan Clay yang dijual dipasaran, hanya saja kekuatannya jelas berbeda. Pernak-pernik dari tanah liat atau clay memang unik dan lucu untuk dipajang di rumah. Semakin kecil kreasi dari tanah liat ini dibuat, maka semakin tinggi nilai seninya. Clay memiliki stuktur yang sangat liat, sehingga sangat mudah dibentuk apapun. Hanya dengan mengeringkannya, clay yang sudah dibentuk akan mengeras. Saat ini Clay yang terbaik adalah jenis Polymer Clay, Polymer Clay pertama kali ditemukan tahun 1930 an di Germany, tapi lebih banyak berkembang di Amerika dibandingkan negara asalnya. Polymer Clay di Indonesia masih jarang, walaupun ada harganya masih mahal. Di Indonesia clay yang banyak dijual saat ini adalah yang berjenis Jumping Clay, Plastisin Clay dan Paper Clay. Bahan Dasar Clay 1. Lilin Malam: Ini juga termasuk keluarga clay, biasanya untuk mainan anak-anak, banyak dijual di toko-toko buku bermacam-macam warna dan mudah dibentuk. Bentuk akhirnya tetap lunak tidak akan mengeras dan dapat diolah kembali. 2. Paper clay: Terbuat dari bubur kertas, kebanyakan dijual dengan warna putih dan ada juga dengan campuran gips [seperti kapur]. Hasil akhirnya keras dengan cara diangin-anginkan dan di cat diberi warna. [dapat juga sewaktu diulenin langsung ditambah warna]. Paper clay dapat dibuat sendiri dengan cara merendam kertas. 3. Plastisin Clay [Clay Tepung]: Hampir sama dengan Lilin malam hanya saja tidak selunak lilin malam dan lebih mantap bentuknya [lebih keras dibandingkan lilin malam]. Plastisin Clay dapat dibuat sendiri dan cukup mudah dikerjakan bersama anak-anak. Bahan yang diperlukan: - Tepung terigu : tepung tapioka : tepung beras dengan perbandingan 1:1:1. - Lem kayu misalnya lem fox [atau sejenisnya]. - Sedikit natrium benzoat/pengawet makanan atau Borax juga tidak apa-apa. [ini tidak wajib, jika ingin hasil

tahan lama tidak berjamur]. - Cat poster/akrilik/cat air. - Pilox bening/cat kuku bening. Cara membuat: - Campur tepung, masukan lem sedikit demi sedikit hingga serasa pas dan tidak lengket ditangan. - Bagi beberapa bagian [sesuai warna-warna yang diinginkan] dan campurkan sedikit demi sedikit cat, sampai warna yang diinginkan tercapai. - Clay tepung siap di bentuk. - Angin-anginkan hingga kering. - Dapat disemprotkan Pilox transparant atau dioles cat kuku agar lebih tahan lama. 4. Clay Roti: Ini juga dapat di buat sendiri dari sisa-sisa roti. Bahannya: - 1 lembar roti tawar [angin-anginkan dulu agar teksturnya agak kering]. - Lem kayu misalnya lem fox [atau sejenisnya]. - 1 sdt minyak sayur. - Sedikit natruim benzoat/pengawet makanan atau Borax [tidak wajib]. - Cat poster/acrilic/cat air. - Pilox tranparant/cat kuku bening. Cara membuat: - Sobek-sobek kecil roti tawar. - Tambahkan lem dan uleni sampai agak kalis. - Tambahkan minyak sayur dan pengawet, uleni sampai kalis. - Selanjutnya sama dengan membuat clay dari tepung. 5. Polymer Clay: Clay yang paling mahal, masih langka di Indonesia. Proses pengeringannya dengan cara di oven [bukan pakai oven kompor]. Hasil akhirnya tergantung jenis clay nya, mau seperti kayu, batu alam, metal atau plastik. Berbagai macam merek polimer clay dijual diberbagai toko kerajinan tangan, setiap merek mempunyai kelebihan dan kekurangan, diantaranya yang amat dikenal dikalangan pecinta polimer clay; sculpey III, premo sculpey, premo soft, fimo, fimo soft, cernit, kato clay dan berbagai macam liquid clay [cair]. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, sah-sah saja bereksperimen dengan di campur-campur, memungkinkan hasil yang lebih bagus. Kita dapat mencampur merek clay yang satu dengan yang lain, misalnya sculpey III yang bersifat mudah di bentuk [lunak] dengan fimo [keras] namun lebih strong [tidak mudah pecah], agar clay yang didapat dari campuran tadi lebih kuat, tidak mudah pecah, dan mudah diolah. Clay setelah dibentuk kemudian dibakar dengan oven, lama pembakaranya tergantung dari tipis tebal nya clay yang kita bakar, pembakaran pun harus cermat dan hati2, karena hasilnya bisa gosong [menghitam], atau bahkan bisa kurang matang [ lembek ]. Setelah clay dingin, kita dapat mengolesnya dengan cairan glossy selain untuk melindungi permukaan clay, juga untuk memperindah hasil clay kita. Dibandingkan jenis lainnya yang hanya cukup diangin-angin kan, Polymer Clay mesti di panaskan agar mengeras dengan cara di oven [dapat menggunakan oven biasa].

Pemanggangannya dengan suhu sekitar 120c-160c selama 10 menit [tergantung jenisnya], jika masih lembek dapat ditambah waktu pemanggannya akan tetapi jangan terlalu lama, selain membuat aroma yang tidak enak, warnanya pun akan berubah. Polymer yang sudah dipanggang hasilnya sangat kuat dan menarik [ada yg menyerupai plastic, batu alam, metal]. Merk-merk dipasaran saat ini diantaranya: a]. Sculpey [USA]. Kualitas: Tidak sebagus merek lain, dan harganya sedikit lebih murah dibandingkan clay berkualitas diatasnya. Keunggulan: paling mudah di conditioning dibanding merek lain dan paling mudah dicari. Jenis dan warna: Sculpey Original, Sculpey III, Super Sculpey, Super Sculpey Firm, Sculpey Bake and Bend, Eraserclay, Elasticlay. [Sculpey III semakin di uleni semain lemas susah dibentuk jadinya, tapi mungkin Super Sculpey dan Super Sculpey Firm lebih baik]. b]. Fimo [Germany]. Keunggulan : kekerasan paling bagus. Kelemahan: paling susah di conditioning. Jenisnya [antaranya]: - Puppen FIMO [khusus warna kulit untuk boneka/patung] Cukup keras, tapi kualitasnya bagus, enak dipakai tidak selemas Sculpey, kalau sudah dipanggang teksturnya sedikit mirip plastik. - FIMO classic Sangat keras, harus diconditioning lama, lebih keras dari Puppen FIMO tetapi lebih kuat. - FIMO Soft Mungkin tidak sekeras FIMO Classic. c]. Cernit [Germany]. Keunggulan: cocok untuk buat figurine, kualitas sangat baik, dan macam macam warna. d]. Kato Poly Clay [USA]. Kekerasannya antara Fimo dan Cernit. e]. Premo [USA]. Sama dengan perusahaan yang membuat sculpey, tapi kualitas claynya lebih baik. f]. ProSculpt. Khusus untuk membuat boneka, pilihan warnanya hanya warna warna kulit. g]. Creall-Therm [The Netherland]. h]. Modello/Formello [Germany]. i]. Modelene [Australia]. j]. Du-Kit [New Zealand]. Sedangkan jenis-jenis Polymer Clay: a]. Colored clay. b]. Metallic dan Pearl clay. c]. Translucent clay. d]. Textured clay. e]. Liquid polymer clay. f]. Specialty clays. g]. Air dry clay. 6. Jumping Clay: Clay ini jika diangin-angin kan akan kering dan tidak dapat diolah lagi, hanya saja jadinya ringan seperti gabus. Dijual dengan berbagai macam warna didalam kantung alumunium foil [biasanya]. Cocok untuk dibuat menjadi boneka-boneka hewan atau manusia kecil.

7. Air Dry Clay/clay Jepang/clay Korea: Hampir sama dengan jumping clay, hanya saja bentuk akhirnya lebih padat. Dijual dengan berbagai macam warna dan dibungkus dengan plastik kedap udara [biasanya]. Cocok untuk membuat miniature buah-buahan, sayuran, makanan atau lainnya. 8. Clay Asli [Tanah Liat/Keramik]: Pasti semua tahu yang ini, clay asli dari alam untuk membuat tembikar. Cara pengeringannya setelah diangin-angin dibakar kedalam tungku. Berdasarkan jenisnya: - Gerabah. - Keramik batu. - Porselin. - Keramik Baru. 9. Clay Imitasi : Tidak semua tahu perihal tentang clay ini. Yang pasti clay ini biasanya digunakan di pabrik-pabrik mobil, atau industri besar lainnya untuk dijadikan model produk. Warnanya coklat tua dengan cara dipanaskan dahulu, agar dapat dibentuk. Hasil akhirnya lumayan kokoh, tapi masih bisa diolah lagi kalau dipanaskan. 10. Gips Gips terbuat dari bahan kapur yang dikeraskan. Cara pembuatannya, adonan yang encer dicetak [menjadi pot, hiasan kulkas, pajangan, dll], diangin-angin kan lalu di cat. Atau dapat juga dipadatkan berbentuk balok, lalu di ukir menjadi patung, abstrak atau lainnya.

bahan lain atau adonan tepung, roti, bubur kertas bisa kita beri warna dan bisa mengeras. Fisiknya lentur dan halus, membuatnya mudah dibentuk menjadi apa saja. Menurut Clough 1996: 12 Anyone who has ever given clay to young children, be they teachers or parents, we will know how excited and focused children become when they start to handle it. The apparent ease with which it can be worked, changedand formed by even very young children, and their immediate physical involvement shows how important it is as a creative material. Maksud dari pernyataan di atas adalah semua orang tahu, bahwa anak-anak kecil jika diberikan clay, baik oleh guru mereka ataupun orang tuanya, mereka akan tertarik dan fokus untuk membentuk sesuatu yang berbau seni. clay juga mudah diubah dan dibentuk oleh anak, sangat kecil sekalipun.

2.1.11.2 Macam-macam jenis Clay

Penggunaan clay dengan berbagai jenisnya sebagai bahan baku pembuatan kerajinan tangan saat ini sudah mulai dikenal luas di Indonesia. Adapun jenis- jenis yang umumnya dikenal adalah: 1 Lilin malamplastisin : Termasuk keluarga clay, biasanya untuk mainan anak-anak, banyak dijual di toko-toko buku bermacam-macam warna dan mudah dibentuk. Bentuk akhirnya tetap lunak tidak akan mengeras dan dapat diolah kembali. Gambar 2.1 plastisinlilin malam 2 Paper clay Terbuat dari bubur kertas, kebanyakan dijual dengan warna putih dan ada juga campuran gips seperti kapur. Hasil akhirnya keras dengan cara diangin- anginkan dan dicat diberi warna dapat juga sewaktu diuleni langsung ditambah warna. Paper clay dapat dibuat sendiri dengan cara merendam kertas. Gambar 2.2 bubur kertas dalam proses perendaman 3 Clay tepung Terdiri dari campuran tepung tapioka, tepung beras, terigu dengan perbandingan 1:1:1, kemudian diuleni dengan lem PVAc atau lem putih dan ditambahkan pula pengawet makanan agar hasil tidak berjamur. Merupakan jenis clay yang cukup murah karena menggunakan bahan-bahan yang mudah dicari dengan harga yang terjangkau. Gambar 2.3 Clay dari tepung 4 Clay Roti Terbuat dari sisa-sisa roti yang disobek-sobek kemudian ditambahkan dengan lem,minyak sayur, pengawet. Proses pembuatannya sama dengan membuat clay dari tepung. Gambar 2.4 Produk clay dari roti 5 Jumping clay Clay ini jika diangin-anginkan akan kering dan tidak dapat diolah lagi, hanya saja jadinya ringan seperti gabus. Dijual dengan berbagai macam warna di dalam kantong aluminium foil biasanya cocok untuk dibuat menjadi boneka- boneka hewan atau manusia kecil. Gambar 2.5 Jumping Clay 6 Air dry clayclay Jepangclay Korea Hampir sama dengan jumping clay, hanya saja bentuk akhirnya lebih padat. Cocok untuk membuat miniatur buah-buahan, sayuran, makanan atau lainnya. Gambar 2.6 air dry clay 7 Polymer clay Polymer clay memiliki warna-warni yang menarik dan dapat disimpan dalam jangka waktu relatif lama. Kelemahannya adalah harganya cukup mahal serta harus menggunakan oven untuk memanggang. Gambar 2.7polymer clay 8 Tanah liat Clay asli dari alam untuk membuat tembikar. Cara pengeringannya setelah diangin-angin dibakar ke dalam tungku.Berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 3, yaitu: Gerabah, keramik batu, dan porselin Gambar 2.8 Tanah Liat Pemilihan jenis clay pada dasarnya dapat disesuaikan dengan selera, kebutuhan, dan anggaran anda masing-masing. Pada penelitian di Sekolah Dasar, peneliti memilih menggunakan clay yang terbuat dari tepung dikarenakan selain harganya terjangkau dan mudah didapat di toko-toko, clay dari tepung adalah media yang aman digunakan sebagai media bermain . Menurut Stephani 2011: 85 clay adalah seni membuat aneka bentuk dari benda dari adonan tepung. Bahannnya berupa tepung beras,maizena, dan tapioka yang dicampur menjadi satu, diaduk dengan lem dan pewarna, kemudian adonan siap dibentuk menjadi apa saja, mulai dari miniatur aneka benda dan binatang hingga hiasan pada cermin.

2.1.11.3 Adonan dasar clay dari tepung

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề