Coba jelaskan apa itu konjungsi koordinatif subordinatif dan korelatif?
Konjungsi atau kata hubung adalah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat atau kalimat-kalimat dalam sebuah wacana (Keraf, 1991: 116). Konjungsi menurut Abdul Chaer (1990: 140) adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Show
Konjungsi berfungsi menghubungkan satuan-satuan kata, frasa, klausa, kalimat, atau paragraf dalam sebuah wacana. Berdasarkan perilaku sintaktisnya, konjungsi dibedakan atas konjungsi koordinatif, subordinatif, temporal, dan kausalitas. Konjungsi temporalKonjungsi temporal adalah konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa yang berbeda, berkaitan dengan waktu. Berikut beberapa jenis konjungsi temporal, yaitu 1. Konjungsi temporal sederajat.Konjungsi ini tidak dapat digunakan di awal kalimat dan umumnya digunakan pada kalimat majemuk setara. Konjungsi temporal sederajat di antaranya kemudian, sebelumnya, lalu, sesudahnya, selanjutnya. Contoh: Bersihkan luka pada kakimu, kemudian oleskan obat 2. Konjungsi temporal tidak sederajat.Konjungsi ini menghubungkan kalimat yang tidak setara atau kalimat bertingkat. Konjungsi temporal tidak sederajat di antaranya apabila, ketika, hingga, sejak, sementara, bila, sebelum, waktu, demi, saat, sambil. Contoh:
Konjungsi KausalitasKonjungsi kausalitas adalah konjungsi yang menjelaskan hubungan sebab akibat suatu peristiwa. Konjungsi ini memiliki beberapa jenis, yaitu: 1. Kausal SyaratKonjungsi ini saling menyatukan akibat dan sebab dengan menerapkan syarat untuk terjadinya akibat tersebut. Konjungsi kausal syarat di antaranya jika, kalau, dan bila. Contoh: Jika barang tersebut sesuai dengan selera, Anda dapat memilikinya. 2. Kausal AlasanKonjungsi ini menyebutkan adanya alasan atau penyebab dari suatu kejadian yang menimbulkan akibat. Konjungsi yang digunakan yaitu karena. Contoh: Ia nyaris tertabrak mobil, karena kurang berhati-hati. 3. Kausal SimpulanKonjungsi ini memuat suatu kesimpulan dari adanya sebab dan akibat. Konjungsi yang digunakan yaitu dengan demikian dan jadi. Contoh: Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kejadian tersebut merupakan salah-satu bencana alam. 4. Kausal AkibatKonjungsi ini memuat akibat yang terjadi sehingga menimbulkan sebab. Konjungsi kausal akibat di antaranya oleh sebab itu, sehingga, oleh karena itu, maka. Contoh: Jumlah penderita yang terjangkit virus semakin meningkat. Oleh sebab itu, kita harus menjaga kebersihan dan menghindari kontak fisik dengan orang lain. 5. Kausal UntukKonjungsi ini menyatakan suatu sebab haruslah membentuk akibat. Konjungsi kausal untuk, yaitu agar dan untuk itu. Contoh: Masyarakat diminta untuk diam di rumah, agar penyebaran virus tidak semakin parah. Konjungsi KoordinatifKonjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih dan unsur tersebut memiliki kedudukan yang sama. Konjungsi koordinatif selalu terletak di antara unsur-unsur yang digabungkan. Unsur tersebut dapat berupa kata ataupun klausa. Berikut jenis-jenis konjungsi koordinatif. 1. Koordinatif PenambahanKonjungsi ini menerangkan bahwa satu klausa atau kata merupakan penambahan atau pelengkap dari klausa lainnya. Anggota dari konjungsi ini adalah dan. Konjungsi ini menyatakan ‘gabungan biasa’, yang digunakan di antara: Contoh: Ibu dan ayah pergi ke Padang Contoh: Mereka makan dan minum di kantin.
Contoh: Ketua kelas rajin dan pandai.
Contoh: Tina belajar bahasa Jepang dan adiknya belajar bahasa Inggris Jika kedua kata sifat yang digabungan dengan konjungsi bertentangan, dan hanya dapat menduduki posisi subjek. Contohnya: Buruk dan baik perlu dipertimbangkan terlebih dahulu. Kemudian, jika yang digabungkan lebih dari dua kata atau dua klausa, maka konjungsi dan hanya digunakan antara dua kata atau klausa yang terakhir. Contohnya: Kami memerlukan, pensil, kertas, penggaris, gunting, dan busur. 2. Koordinatif PendampinganKonjungsi ini menerapkan bahwa salah satu kata atau klausa adalah penambahan atau pelengkap dari kalimat atau klausa lainnya. Anggota dari konjungsi ini adalah serta. Contoh: Saat bangun tidur, aku merapikan tempat tidur, serta memasukan baju kotor ke keranjang. 3. Koordinatif PemilihanKonjungsi ini menyatakan bahwa dua unsur yang digabungkan bersifat opsional atau pilihan. Anggota dari konjungsi ini adalah atau. Konjungsi koordinatif pemilihan digunakan sebagai berikut:
Contoh: Makan nasi atau roti bagi saya tidak menjadi masalah. Contoh: Jangan menginjak atau mencabut rumput yang ada di taman.
Contoh: Kaya atau miskin di hadapan Tuhan tidak ada bedanya.
Contoh: Aku tidak tahu apakah orang-orang itu jujur atau tidak jujur.
Contoh: Saya yang datang ke rumahmu, atau kamu yang datang ke sini? Sama halnya dengan konjungsi dan, jika kata yang harus dipilih terdiri lebih dari dua unsur, konjungsi atau ditempatkan di antara kedua unsur yang terakhir. Contoh: Kamu mau minum air putih, teh, susu, atau kopi? 4. Koordinatif PerlawananKonjungsi ini menyatakan bahwa dua unsur yang dihubungkan saling berlawanan. Anggota dari konjungsi ini adalah melainkan dan tetapi. Kedua konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan pertentangan. Berikut contoh penggunaan konjungsi tetapi.
Contoh: Dia anak yang malas tetapi cerdas.
Contoh: Kelas itu bersih dan rapi, tetapi papan tulisnya kotor.
Contoh: Di sekolah sangat ramai, tetapi di rumah sepi
Contoh: Saya ingin berangkat lebih pagi, tetapi tidak ada kendaraan. Yuk belajar materi ini juga: Konjungsi SubordinatifKonjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa tersebut tidak memiliki kedudukan yang sama. Salah satu dari klausa tersebut merupakan anak kalimat dari kalimat induknya. Konjungsi subordinatif dapat diletakkan di tengah atau di depan unsur-unsur yang dihubungkan. Konjungsi subordinatif dibagi menjadi sebagai berikut. 1. Subordinatif yang Menyatakan WaktuKonjungsi subordinatif ini menyatakan terjadinya suatu peristiwa, yaitu waktu permulaan, bersamaan, berurutan, dan batas akhir. Konjungsi tersebut di antaranya,
Berikut contoh subordinatif yang menyatakan waktu.
2. Subordinatif yang Menyatakan Syarat Terlaksananya Suatu Hal.Konjungsi ini di antaranya kalau, manakala, jikalau, apabila, jika, bilamana, asalkan. 3. Subordinatif yang menyatakan suatu pengandaian.Konjungsi ini di antaranya andaikan, seandainya, umpamanya, andaikata, sekiranya, seumpama. Contoh: Seandainya aku tidak pindah ke kota ini, kita tidak akan pernah bertemu. 4. Konjungsi subordinatif yang menyatakan tujuan atau harapan.Konjungsi ini menggunakan kata biar, agar, supaya. Contoh: Jangan diungkit-ungkit perkara tersebut, supaya tidak timbul lagi perselisihan. Contoh Penggunaan KonjungsiBerdasarkan penjelasan di atas, sudahkah kamu memahami penggunaan konjungsi yang baik dan benar? Coba tentukan konjungsi dari contoh-contoh kalimat berikut.
Artikel: Konjungsi – Pengertian, Temporal, Kausalitas, Koordinatif, & Subordinatif Kontributor: Nidia Rahma, S.Hum. Alumni Sastra Indonesia FIB UI Materi StudioBelajar.com lainnya:
|