Contoh upaya meningkatkan kesehatan masyarakat

Program USAID Community Empowerment of People Against Tuberculosis.

Program USAID Scaling-Up for Most-at-risk Population.

Program USAID Delivering Expanded Resources for AIDS Programming.

Program AUSAID HIV Cooperation Programme for Indonesia.

Lembaga donor Belanda yang fokus pada perbaikan struktural kondisi kesehatan masyarakat marjinal di Afrika dan Asia melalui pemberdayaan masyarakat, melibatkan pemerintah dan sektor swasta untuk memastikan semua orang dapat menggunakan layanan penting, belajar perilaku sehat dan menikmati hak-hak seksual & reproduksi.

  • JKM (Jaringan Kesejahteraan/Kesehatan Masyarakat)

Lembaga swadaya mastarakat berpusat di Medan, bekerja pada proyek-proyek kesehatan masyarakat di seluruh provinsi Sumatera Utara.

  • PPH Unika Atmajaya (Pusat Penelitian HIV/AIDS Unika Atmajaya)

Pusat kajian yang melakukan penelitian yang berfokus pada aspek sosial dan keperilakuan permasalahan HIV & AIDS di Indonesia, khususnya pada populasi pengguna narkoba, anak jalanan, dan anak-anak yang terdampak HIV & AIDS.

  • Yayasan Syair untuk Sahabat

Organisasi nirlaba berbasis komunitas yang fokus pada pendampingan, kampanye dan penguatan anak terdampak dan hidup dengan HIV/AIDS.

  • Doctor Share (Yayasan Dokter Peduli)

Organisasi kemanusiaan nirlaba yang memfokuskan diri pada pelayanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan dengan menyediakan akses bantuan medis secara holistik, independen dan imparsial untuk orang-orang yang paling membutuhkan, yaitu mereka yang dianggap miskin dan tidak mampu.

Aisyiyah adalah lembaga bentukan Muhammadiyah dengan tagline “Gerakan Perempuan Muslim untuk Mencerahkan Bangsa”. Aisyiyah telah mendapatkan dana dari GlobalFund selama kurang lebih 10 tahun melalui TB Care Aisyiyah.

KNCV telah bekerja selama lebih dari 110 tahun untuk mengurangi tuberkulosis di Belanda dan dunia.

  • KOMPAK – Abt JTA (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan)

KOMPAK adalah fasilitas yang didanai oleh Pemerintah Australia untuk mendukung sejumlah Pemerintah Indonesia (RI) program dalam mencapai RPJMN 2015-2019 target mengurangi kemiskinan dengan meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan dasar dan dengan meningkatkan off-farm peluang ekonomi bagi orang miskin.

  • USAID (United States Agency for International Development)

USAID adalah Pemimpin di badan pemerintahan Amerika Serikat. Badan Pemerintah yang bekerja untuk mengakhiri kemiskinan global yang ekstrim dan meningkatkan keuletan. Agar masyarakat demokrasi dapat percaya dengan potensinya.

  • MSI (Management System International)

Kami selalu menupayakan untuk mendaptkan hasil. Selama 30 tahun terakhir, MSI telah membantu untuk memberikan hasil pembangunan di negara berkembang. Kami sangat peduli tentang isu-isu global. Proyek-proyek kami mendorong pemerintah dan organisasi menuju hasil yang lebih baik, membantu orang-orang yang mereka layani untuk hidu lebih baik.

PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. adalah salah satu perusahaan agri-food terbesar dan terkemuka di tanah air. Kami adalah penghasil protein hewani berkualitas dan terpercaya, yang dengan setia melayani kebutuhan serta menjadi kebanggaan Indonesia sejak tahun 1975.

Paket CARE pertama tiba di Le Havre, Prancis, pada Mei 1946, sebagai bagian dari gelombang respon pertama terhadap jutaan orang yang membutuhkan makanan dan pasokan bantuan pada akhir Perang Dunia II. Dikenal sebagai Kooperatif Remitansi Amerika ke Eropa (CARE), CARE terdiri dari 22 badan amal Amerika dengan latar belakang warga sipil, agama, koperasi, dan buruh. CARE memiliki 2,8 juta paket surplus tentara AS pada tahun 1946, masing-masing berisi cukup makanan untuk memberi makan sepuluh orang untuk satu hari, atau satu orang selama sepuluh hari. Paket berisi bahan pokok seperti mentega, susu kering, daging kaleng, dan kadang-kadang bahkan cokelat dan permen karet.

Lebih dari tujuh dekade kemudian dan terus bertambah, CARE telah berkembang menjadi salah satu organisasi penanggulangan kemiskinan terbesar di dunia, memberikan bantuan kepada orang-orang yang dilanda bencana dan dalam keaadan darurat, dan berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi yang memperkuat mata pencaharian dalam jangka panjang, dimulai dengan perempuan dan anak perempuan yang sering terpinggirkan dan dalam keadaan rentan kemiskinan. Dari komunitas yang menghadapi kekeringan parah di Ethiopia hingga keluarga yang hancur berantakan akibat perang di Suriah dan Yaman, ini hanyalah beberapa kegiatan CARE di lebih dari 90 negara.

  • Global Fund – Jaringan Indonesia Positif (JIP)

Global Fund adalah kemitraan yang dirancang untuk mempercepat akhir dari AIDS, TBC dan malaria sebagai epidemi. Sebagai organisasi internasional, Global Fund memobilisasi dan berinvestasi lebih dari USD 4 miliar per tahun untuk mendukung program yang dijalankan oleh para local experts di lebih dari 100 negara. Dalam kemitraan dengan pemerintah, masyarakat sipil, agen teknis, sektor swasta dan orang-orang yang terkena penyakit, kami menghadapi hambatan yang menantang dan berinovasi.

The Global Fund ada untuk memerangi AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria yang didirikan pada tahun 2002 untuk mengumpulkan, mengelola, dan menginvestasikan uang dunia guna menanggapi tiga penyakit menular paling mematikan yang pernah dikenal di dunia. Misi Global Fund adalah menginvestasikan uang dunia untuk mengalahkan ketiga penyakit ini.

Ide Global Fund muncul dari sumber advokasi politik. AIDS, TB, dan malaria semuanya dapat dicegah dan diobati – tetapi menyelesaikan masalah ini membutuhkan komitmen tidak hanya dari para pemimpin dunia dan pembuat keputusan tetapi juga dari mereka yang bekerja di lapangan untuk membantu pria, wanita dan anak-anak yang hidup dengan penyakit ini.

USAID memimpin pembangunan internasional dan upaya kemanusiaan untuk menyelamatkan jiwa, mengurangi kemiskinan, memperkuat pemerintahan demokratis dan membantu orang untuk maju di luar bantuan.

Stop TB Partnership menyatukan keahlian dari spektrum yang luas dari mitra negara, regional, dan global dalam misi bersama kami untuk merevolusi ruang TB dan mengakhiri TB pada tahun 2030.

Didirikan pada tahun 2001, Stop TB Partnership adalah organisasi yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengambil risiko berani dan cerdas untuk melayani kebutuhan dan memperkuat suara orang, komunitas, dan negara yang terkena dampak TB.

Kami bekerja untuk mengadvokasi, mengkatalisasi, dan memfasilitasi koordinasi dan kolaborasi berkelanjutan di antara para mitra; untuk mendukung pengembangan, replikasi, dan peningkatan pendekatan dan alat inovatif; dan untuk memfasilitasi akses yang adil terhadap diagnosis, pengobatan, dan perawatan TB bagi semua yang membutuhkan.

Kami percaya bahwa rangkaian keahlian strategis dan teknis kami yang komprehensif dan kesediaan kami untuk melampaui batas merupakan faktor penting dalam mencapai target yang ditetapkan oleh komunitas TB secara luas.

UNAIDS memimpin upaya global untuk mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2030 sebagai bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Sejak kasus pertama HIV dilaporkan lebih dari 35 tahun yang lalu, 78 juta orang telah terinfeksi HIV dan 35 juta meninggal karena penyakit terkait AIDS. Sejak mulai beroperasi pada tahun 1996, UNAIDS telah memimpin dan mengilhami kepemimpinan global, regional, nasional dan lokal, inovasi dan kemitraan untuk akhirnya menyerahkan HIV ke dalam sejarah.

UNAIDS adalah pemecah masalah. Ini menempatkan orang yang hidup dengan HIV dan orang yang terkena virus di meja pengambilan keputusan dan di pusat merancang, memberikan dan memantau tanggapan AIDS. Ini memetakan jalan bagi negara dan masyarakat untuk mencapai Jalur Cepat untuk mengakhiri AIDS dan merupakan advokat yang berani untuk mengatasi hambatan hukum dan kebijakan untuk penanggulangan AIDS.

UNAIDS memberikan arahan strategis, advokasi, koordinasi dan dukungan teknis yang diperlukan untuk mengkatalisasi dan menghubungkan kepemimpinan dari pemerintah, sektor swasta dan masyarakat untuk memberikan layanan HIV yang menyelamatkan jiwa. Tanpa UNAIDS, tidak akan ada visi strategis untuk penanggulangan AIDS.

Mengatasi masalah kesehatan masih menjadi sebuah tantangan serius di Indonesia. Kini setidaknya masih ada triple burden atau tiga masalah kesehatan penting terkait pemberantasan penyakit infeksi, bertambahnya kasus penyakit tidak menular dan kemunculan kembali jenis penyakit yang seharusnya telah berhasil diatasi.

Munculnya permasalahan  kesehatan dalam kurun waktu ini ditandai dengan masih tingginya angka kematian  ibu dan bayi, masih dijumpai balita yang pendek (stunting), masalah kurang gizi yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi,  konsumsi sayur, buah dan garam beryodium yang masih kurang di masyarakat.

Dalam bidang pengendalian penyakit masih dihadapkan pada beban ganda penyakit. Pergeseran pola penyakit dimasyarakat dikaitkan dengan perubahan paradigma sehat dan pola perubahan  perilaku individu. Upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan  kesehatan tentu dengan  penguatan  upaya promotif dan preventif serta pemberdayaan  masyarakat. Pola perubahan perilaku  dapat ditempuh dengan KIE (komunikasi Informasi dan Edukasi) serta penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu dasar GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui, kini telah terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung koroner.

GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat. Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi kebutuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman yang layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi dari gerakan masyarakat hidup sehat.

Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting dari pembiasaan pola hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai masalah kesehatan yang beresiko dialami oleh masyarakat Indonesia. Berikut ini 7 langkah GERMAS yang dapat menjadi panduan menjalani pola hidup yang lebih sehat.

  1. Melakukan Aktivitas Fisik

Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim melakukan aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah raga. Kemudahan – kemudahan dalam kehidupan sehari – hari karena bantuan teknologi dan minimnya waktu karena banyaknya kesibukan telah menjadikan banyak orang menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Bagian germas aktivitas fisik merupakan salah satu gerakan yang diutamakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan seseorang.

  1. Budaya Konsumsi Buah dan Sayur

Keinginan untuk makan makanan praktis dan enak seringkali menjadikan berkurangnya konsumsi sayur dan buah yang sebenarnya jauh lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa jenis makanan dan minuman seperti junk food dan minuman bersoda sebaiknya dikurangi atau dihentikan konsumsinya. Menambah jumlah konsumsi buah dan sayur merupakan contoh GERMAS yang dapat dilakukan oleh siapapun.

Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk bagi kesehatan. Berhenti merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup sehat dan akan berdampak tidak pada diri perokok, tetapi juga bagi orang – orang di sekitarnya. Meminta bantuan ahli melalui hipnosis atau metode bantuan berhenti merokok yang lain dapat menjadi alternatif untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.

  1. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol

Minuman beralkohol memiliki efek buruk yang serupa dengan merokok, baik itu efek buruk bagi kesehatan hingga efek sosial pada orang – orang di sekitarnya.

  1. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

Salah satu bagian dari arti germas sebagai gerakan masyarakat hidup sehat adalah dengan lebih baik dalam mengelola kesehatan. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan tidak hanya datang ke rumah sakit atau puskesmas ketika sakit saja. Langkah ini dapat memudahkan mendeteksi penyakit atau masalah kesehatan lebih dini.

  1. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Bagian penting dari germas hidup sehat juga berkaitan dengan meningkatkan kualitas lingkungan, salah satunya dengan lebih serius menjaga kebersihan lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti tingkat rumah tangga dapat dilakukan dengan pengelolaan sampah. Langkah lain yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan guna mengurangi resiko kesehatan seperti mencegah perkembangan vektor penyakit yang ada di lingkungan sekitar.

Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup sehat, salah satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan kotoran. Aktivitas buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan resiko penularan berbagai jenis penyakit sekaligus menurunkan kualitas lingkungan.

Secara umum, tujuan GERMAS adalah menjalani hidup yang lebih sehat. Gaya hidup sehat akan memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga peningkatan produktivitas seseorang. Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan dari gaya hidup sehat adalah lingkungan yang bersih dan sehat serta berkurangnya resiko membuang lebih banyak uang untuk biaya berobat ketika sakit.

Penulis : Promkes, Putu Artini