Dalam ayat tersebut no 10 terdapat hukum bacaan ra

Ra tarqiq atau muraqqaqah ialah ra yang dibaca tipis. Di dalam ilmu tajwid ra ( ر )  dibaca tipis jika memenuhi persyatan-persyaratan., yaitu :

Jika ra  berharakat kasrah atau kasratain  ( ِر  /  ٍر  )

Baca Juga : Hukum Mim Mati

Contoh :

– Ra dikasrah   ( ِر   )ِرِمَاحُكُم ْ  –  كَرِيْمٌ  –  مِنَ الرِّّجَالِ  –         Ra dikasratain  (   ٍر  )بِضُرِّ  –  لَفِىْ حُسْرٍ

Jika ra berharakat sukun  dan huruf sebelumnya  berharakat kasrah  asli tetapi sesudah ra sukun bukan huruf isti’la. (  bukan huruf isti’la +  رْ +   ـِـ       ).

Contoh : فِرْعَوْنَ  –  فَبَشِّرْهُ  –  وَأَنْذَرْبِهِ  –  مِْرفَقًا

Jika ra diwaqafkan dan huruf sebelumnya ya sukun  ( ra waqaf  +    يْ   )

Contoh :شَيْئٍ قَدِ يْرٌ-  وَهُوَالسَّمِيْعُ الْخَبِيْر    سَمِيْع ٌبَصِيْرٌ-  لَكُم ُالْخَيْرُ

Jika ra diwaqafkan dan huruf sebelumnya dikasrah ( ra waqaf +   ـِـ      )

Contoh :وَلاَ ناَصِرَ     –  هُوَالْكَافِرُ –  بِمُصَيْطِرٍ

Tanpa kita sadari, hukum bacaan Ra’ Sukun ini pernah dibahas pada waktu duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) ataupun Madrasah Ibtidaiyah (MI), namun karena sangking lamanya tidak kita pelajari lagi ya jadi lupa deh. Namun jikalau kita menerapkannya pada waktu membaca Al-Quran, otomatis kita akan ingat dengan sendirinya meski kita tidak pernah membuka pelajaran tersebut.

Baca Juga : Idgham Syamsiyah dan Indgham Qomariyah

Di artikel sebelumnya kita sudah mengulas tentang Hukum Ra’ Tafkhim, akan tetapi pada kali ini saya akan membahas tentang apa itu Ra’ Tarqiq dan apa saja contohnya?

Ra’ Tarqiq adalah salah satu cabang dari ilmu tajwid yang berarti Ra’ yang dibaca tipis. Tarqiq sendiri menurut bahasa adalah tipis, sedangkan menurut istilah Ra’ Tarqiq adalah membunyikan huruf Ra’ dengan suara / bacaan tipis.

Kebalikan dari Ra’ Tafkhim, cara membaca Ra’ Tarqiq harus dibaca tipis dengan cara menarik bibir sedikit mundur sehingga agak meringis.

Adapun syarat-syarat Ra’ wajib dibaca tipis (tarqiq) meliputi:

Baca Juga : Idgham Syafawi

1. Huruf Ra’ itu sendiri di baca kasroh. Contoh:

فَرِ يْقٌ فِي ا لْجَنَّةِ

2. Huruf Ra’ di baca sukun dan terletak setelah huruf yang di baca kasroh, dan sesudahnya bukan merupakan huruf isti’la’. Contoh:

3. Apabila dalam keadaan waqaf atau di waqafkan, sedang huruf sebelumnya bertanda baca kasrah. Contoh:

هُوَ ا لْكَا فِرُ  ,  مِنْ نَا صِرٍ ,  تَسْتَكْثِرُ

Atau dalam keadaan waqaf atau di waqafkan, sedang di antara Huruf Ra dengan huruf yang bertanda baca kasrah terdapat huruf bertanda baca sukun. Contoh:

Baca Juga : Kumpulan Contoh Idgham Bilaghunnah

4. Apabila dalam keadaan di waqafkan, sedangkan huruf sebelumnya adalah huruf  Ya’ yang bertanda baca sukun, contoh:

وَ اِ لَي ا لله ِا لْمَصِيْرُ  ,  عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Contoh Ra Tarqiq

Ra Tarqiq ( ترقيق ) tipis / Muraqqaqah

Ra tarqiq atau muraqqaqah ialah ra yang dibaca tipis. Di dalam ilmu tajwid ra ( ر )  dibaca tipis jika memenuhi syarat sebagai berikut :

Baca Juga : Kumpulan Contoh Idgham Bighunnah

  •  Jika ra  berharakat kasrah atau kasratain  ( رِ  /  ٍر )

Contoh :

  • Ra berharakat kasrah ( رِ   )

رِمَاحُكُم ْ  –  كَرِيْمٌ  –  مِنَ الرِّجَالِ  – وَمِنْ شَرِّ – رِزْقُهَا

  • Ra berharakat kasratain (   رٍ  )

بِضُرِّ  –  لَفِىْ حُسْرٍ

  • Jika ra berharakat sukun  dan huruf sebelumnya  berharakat kasrah  asli tetapi                      sesudah ra sukun bukan huruf isti’la. (  bukan huruf isti’la +  رْ +   ـِـ  ).

Contoh :

فِرْعَوْنَ  –  فَبَشِّرْهُ  –  وَأَنْذَرْبِهِ  –  مْرفَقًا

  • Jika ra berada pada tempat pemberhentian atau waqaf dan huruf sebelumnya ya        sukun ( ra waqaf +  يْ   )

Contoh :

Baca Juga : Idgham Mimi

شَيْئٍ قَدِ يْرٌ-  وَهُوَالسَّمِيْعُ الْخَبِيْر    سَمِيْع ٌبَصِيْرٌ-  لَكُم ُالْخَيْرُ

  • Jika ra di-waqafkan dan huruf sebelumnya berharakat kasrah ( ra waqaf +  ـِـ)

Contoh :

وَلاَ ناَصِرَ     –  هُوَالْكَافِرُ –  بِمُصَيْطِرٍ

Baca Juga : Ikhfa Haqiqi dan Syafawi

Ilustrasi hukum bacaan ra. Foto: Pixabay

Hukum bacaan ra adalah salah satu pembahasan dalam ilmu tajwid. Ilmu tajwid sendiri adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara melafalkan huruf secara benar saat membaca Alquran.

Memahami ilmu tajwid dilakukan agar dapat membaca Alquran dengan benar. Sebab, membaca Alquran adalah ibadah yang memiliki keutamaan tinggi. Setiap huruf yang dibaca akan dinilai 10 kebaikan oleh Allah SWT.

Dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran, maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya, dan aku tidak mengatakan satu huruf 'Alif Laam Miim' akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf." (HR. Tirmidzi)

Artinya, sebagai salah satu ilmu tajwid, hukum bacaan ra patut dipahami setiap Muslim. Hukum ra sendiri terbagi menjadi dua macam, yakni ra tafkhim dan tarqiq. Bagaimanakah penjelasan dan contoh hukum ra tafkhim dan tarqiq? Simak uraian berikut.

Hukum Bacaan Ra Tafkhim dan Tarqiq

Ilustrasi hukum bacaan ra. Foto: Pexels

Mengutip buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid oleh Marzuki dan Choirol Ummah, tafkhim artinya menggemukkan atau menebalkan. Sedangkan secara istilah, tafkhim berarti ungkapan tentang ketebalan yang masuk pada suara huruf ketika diucapkan sehingga memenuhi mulut dengan gemanya.

Sementara tarqiq artinya menguruskan atau menipiskan. Secara istilah, tarqiq berarti ungkapan tentang kekurusan yang masuk pada suatu huruf ketika diucapkan sehingga mulut tidak bisa penuh dengan gemanya.

Huruf ra dibaca tafkhim atau tebal apabila berharakat fathah, fathahtain, dhammah, dhammahtain, dan sukun yang huruf sebelumnya berharakat fathah atau dhammah. Sedangkan huruf ra dibaca tarqiq atau tipis apabila berharakat kasrah, kasrahtain, dan sukun yang huruf sebelumnya berharakat kasrah.

Sebagai tambahan, selain tafkhim dan tarqiq, terdapat pula huruf ra yang boleh dibaca tebal atau tipis. Hal ini terjadi apabila huruf ra berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah, sedang huruf sesudahnya adalah huruf isti'la yang berharakat kasrah.

Keterangan: huruf ra berharakat fathatah.

Keterangan: huruf ra berharakat fathahtain.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ

Keterangan: huruf ra berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.

Keterangan: huruf ra berharakat kasrah di awal kata.

Keterangan: huruf ra berharakat kasrah di akhir kata.

Keterangan: huruf ra berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.