Dalam pembuatan kaldu biasanya menggunakan Teknik a menggulai b merebus c mengetim d mendidih

Proses pemasakan akan membantu pelepasan antioksidan dengan cara menghancurkan dinding sel sehingga zat-zat penting dalam sayuran itu lebih mudah diserap tubuh.

1. Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah [Moist Heat]

Teknik pengolahan makanan panas basah [moist heat] adalah Pengolahan bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Berikut ini yang termasuk teknik pengolahan pangan panas basah :

A. Teknik Merebus [Boiling]

Teknik merebus [boiling]  adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan dapat berupa air, kaldu,dan susu.

B. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan [Poaching]

Teknik poaching ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil dibawah  titik  didih  [92-96°C].

C. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan [Braising]

Teknik braising adalah  teknik  merebus  bahan  makanan  dengan   sedikit cairan, [kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus] dalam panci tertutup dengan api  dikecilkan  secara  perlahan- lahan.

D. Teknik Menyetup/Menggulai [Stewing]

Stewing [menggulai/menyetup]  adalah  mengolah  bahan  makanan  yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang.

E. Teknik Mengukus [Steaming] Teknik mengukus [steaming] adalah memasak bahan makanan dengan uap  air  mendidih.

F. Teknik Mendidih [Simmering]

Teknik  simmering  ini  adalah  teknik  memasak  bahan  makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, di mana di permukaannya muncul  gelembung-gelembung  kecil.

G. Teknik  Mengetim

Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan 2 buah panci  yang  berbeda  ukuran  di  mana salah satu panci  lebih  kecil.

2. Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering [Dry Heat Cooking]

Teknik  pengolahan  panas  kering  [dry  heat  cooking]  adalah  mengolahmakanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Teknik  pengolahan  pangan  panas  kering  sebagai  berikut:

a. Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak [Deep frying]

Pengertian  dari  deep frying  adalah  memasak  bahan  makanan dengan menggunakan minyak/lemak yang banyak hingga bahan makanan benar-benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering [crispy].

b. Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit [Shallow frying] 

Shallow frying   adalah mengolah bahan makanan atau proses menggoreng  yang  dilakukan  dengan  cepat  dalam  minyak  goreng yang sedikit pada wajan datar. Dalam shallow frying bahan makanan biasanya hanya  satu  kali  dibalik.

c. Teknik Menumis [Sauteing]

Teknik menumis [sauteing] adalah teknik memasak dengan menggunakan  sedikit  minyak  olahan  dan  bahan  makanan  yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah.

d. Teknik Memanggang [Baking]

Memanggang  [baking]  adalah  pengolahan  bahan  makanan  didalamoven  dengan  panas  dari segala  arah  tanpa menggunakan  minyak atau air. Baking memiliki beberapa metode, di antaranya seperti berikut :

1. Memanggang kering

Ketika memanggang dengan oven, bahan makana akanmengeluarkan  uap  air.  Teknik  ini  biasanya  digunakan  untuk  produk pastry  dan  roti.

2. Memanggang dalam oven menambah kelembaban

Ketika memanggang bahan makanan,masukkan wadah berisi air yang akan mengeluarkan uap air yang masuk ke dalam oven, menyebabkan kandungan air dalam bahan makanan bertambah dan akan menambah kualitas makanan. Penerapan teknik dasar baking dapat dilakukan pada berbagabahan Makanan, di antaranya kentang,roti,kue spons, cake,biskuit, ikan, sayuran.

3. Memanggang dalam oven dengan menggunakan dua wadahWadah  pertama  berisi  bahan  makanan,  dan  wadah  kedua diberi air. Wadah pertama dimasukkan ke dalam wadah kedua sehingga panas yang sampai ke bahan makanan lebih lambat.

Contoh:  puding  karamel.

e. Teknik Membakar [Grilling]

Grilling adalah teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas [gridle] atau di  atas  pan  dadar  [teflon]  yang  diletakkan  di atas Perapian langsung. Suhu yang dibutuhkan untuk grill  sekitar  292°C.  Grill  juga  dapat dilakukan di atas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantul ainnya

Prakarya 181

2. Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering Dry Heat

Cooking Teknik pengolahan panas kering dry heat cooking adalah mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Yang termasuk teknik pengolahan pangan panas kering, sebagai berikut:

a. Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak Deep Frying

Pengertian dari deep frying adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak lemak yang banyak hingga bahan makanan benar–benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering crispy. Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai bahan makanan termasuk buah, sayuran, daging dan unggas, serta ikan. Bahan makanan yang dalam keadaan beku dapat langsung dimasak dengan metode ini. Pada metode kering ini, karena dipanaskan dalam suhu tinggi, akan terjadi perubahan tekstur, warna, dan rasanya. Pada proses pengolahan dengan metode deep frying ini beberapa kandungan gizi akan rusak, tetapi kandungan energinya akan tinggi karena mengandung lemak. Proses deep frying juga biasanya lebih sedikit kehilangan kandungan vitamin yang larut dalam air karena dalam proses ini tidak terdapat air yang melarutkan. Sebagai contoh, keripik kentang lebih banyak mengandung vitamin C dibandingkan kentang rebus.

b. Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit Shallow Frying

Shallow frying adalah mengolah bahan makanan atau proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar. Dalam shallow frying bahan makanan biasanya hanya satu kali dibalik. Pada shallow frying panas didapatkan dari pemanasan minyak atau lemak. Dengan teknik ini bahan makanan tidak akan menjadi terlalu matang, asam amino yang terdapat pada bahan makanan akan tidak hilang, meskipun protein akan menyusut, dan juga akan kehilangan beberapa jenis vitamin B. 182 Kelas VII SMPMTs Semester I

c. Teknik Menumis Sauteing

Teknik menumis sauteing adalah teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuahbasah. Biasanya cairan yang ditambahkan adalah saus, cream, dan sejenisnya yang dimasukkan pada saat terakhir proses pemasakan. Sebelum menumis hendaknya potonganirisan bahan makanan dipersiapkan terlebih dahulu. Panaskan wajan terlebih dahulu, kemudian isi minyak goreng sedikit dan panaskan. Gunakan wajan yang besar agar potongan bahan makanan saat dimasukkan tidak penuh sesak sehingga memudahkan saat melakukan tumis dan dapat matang secara merata. Agar lebih sehat, hindari penggunaan lemak jenuh. Gunakan minyak zaitun atau minyak kanola yang mengandung minyak sehat dan membantu menurunkan kadar kolesterol berbahaya.

d. Teknik Memanggang Baking

Memanggang baking adalah pengolahan bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air. Cara memanggang memiliki beberapa metode, di antaranya seperti berikut. 1 Memanggang kering Ketika memanggang dengan oven, bahan makanan akan mengeluarkan uap air. Uap air ini akan membantu proses pemasakan bahan makanan. Teknik ini biasanya digunakan untuk produk pastry dan roti. Selain itu, digunakan untuk memasak daging, dan ikan. 2 Memanggang dalam oven menambah kelembaban Ketika memanggang bahan makanan, masukkan wadah berisi air yang akan mengeluarkan uap air yang masuk ke dalam oven. Tujuannya agar kandungan air dalam bahan makanan bertambah dan untuk menambah kualitas makanan. Penerapan teknik dasar baking dapat dilakukan pada berbagai bahan makanan, diantaranya kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan, sayuran.

Mengetim adalah memasak bahan makanan dalam sebuah tempat yang dipanaskan dalam air mendidihkan.  Dikerjakan dalam panci tim yang terdiri atas dua buah panci yang dapat disusun seperti pengukus, tetapi dasar panci yang atas tidak berlubang-lubang.  Air dalam panci bagian bawah harus cukup banyak tetapi dijaga jangan sampai masuk ke dalam makanan.  Makanan yang ditim tidak mungkin mencapai suhu 100 derajat celcius sehingga memasaknya lebih lama.

Kebaikan mengetim adalah:


  •  Makanan tidak mudah hancur karena tidak perlu diaduk.
  • Tidak ada zat-zat makanan yang hilang. 
  •   Makanan lunak.
  •   Alat memasak mudah dibersihkan.

Contoh makanan yang ditim adalah: nasi tim, telur, puding, roti panas.

Page 2

Beranda Pengumuman Table Manner Jadwal Kelas dan Praktik Tugas Kelompok Tugas Individu Latihan Soal Daftar Nilai englishlessonsmp5cilacap.blogspot.com haryantie.wordpress.com Praktik Memasak bahasadanterjemahan.wordpress.com

Video yang berhubungan