Dalam permainan bola tangan setiap pemain harus mengoper bola setelah melangkah paling banyak

 

Dalam permainan bola tangan setiap pemain harus mengoper bola setelah melangkah paling banyak

Lapangan handball berbentuk persegi panjang, dengan panjang 40 meter, dan lebar 20 meter.

Di depan sebuah gawang terdapat area gawang. Area gawang adalah garis area gawang 6 meter (600 cm),

Garis lemparan bebas (garis 9 meter) adalah garis putus-putus, dibuat 3 meter di bagian luar area garis gawang. Kedua garis memiliki lebar 15 cm.

Garis 7 meter/penalty adalah garis dengan panjang 1 meter tepat didepan area gawang 6 meter.

2. Gawang

Gawang memiliki tinggi 2 meter (200 cm) dan lebar 3 meter (300 cm).

Dalam permainan bola tangan setiap pemain harus mengoper bola setelah melangkah paling banyak

  1. Waktu bermain, Akhir Permainan & Time Out

Waktu permainan untuk semua team adalah 2 babak dengan istirahat 10 menit. Berikut kategori waktu menurut umur :

Umur 16 tahun lebih           :           2 x 30 menit

Umur 12-16 tahun               :           2 x 25 menit

Umur 8-12 tahun                 :           2 x 20 menit

Penambahan waktu (Overtime), dimainkan jika permainan seri. Waktu overtime terdiri dari 2 kali selama 5 menit, dengan istirahat 1 menit antara babak tambahan. Jika permainan masih berakhir seri, keputusan diambil dengan menggunakan lemparan 7 meter/penalty untuk menentukan pemenang. Tiap team mencalonkan 5 pemain.

Time Out

Dalam permainan bola tangan setiap pemain harus mengoper bola setelah melangkah paling banyak

diwajibkan ketika:

  1. 2 menit pemberian hukuman, diskualifikasi atau diberikan izin pengeluaran.
  2. Time Out tim yang sudah ditentukan.
  3. Tanda peluit oleh pencatat waktu atau oleh delegasi teknis pertandingan.
  4. Perundingan antara para wasit yang diperlukan dalam keadaan yang sesuai dengan peraturan

Time Out di berikan 3 x dengen ketentuan :

  1. Babak pertama boleh melakukan 3x Time Out
  2. Babak kedua hanya diberikan 2x Time Out,
  3. Apabila di babak pertama Time Out tidak dipakai sama sekali maka di babak kedua jatah Time Out di kurangi 1x
  4. Apabila Time Out di babak pertama dipakai 1x atau 2x maka di babak kedua menggunakan sisa Time Out yang diberikan di babak kedua.

Ukuran bola, yaitu keliling dan berat, dapat digolongkan menjadi beberapa kategori yang berbeda dalam tim, mengikuti :

Dalam permainan bola tangan setiap pemain harus mengoper bola setelah melangkah paling banyak

  • 58-60 cm dan 425-475 gr (ukuran IHF 3) untuk pria dewasa dan remaja putra (diatas umur 16 tahun).
  • 54-56 cm dan 325-375 gr (ukuran IHF 2) untuk wanita dewasa dan remaja putri (diatas umur 14 tahun), dam remaja putra (umur 12 sampai 16 tahun).
  • 50-52 cm dan 290-330 gr (ukuran IHF 1) untuk anak putri (umur 8 sampai 14 tahun) dan anak putra (umur 8 sampai 12 tahun).
  1. Tim, Pergantian & Perlengkapan

           Tim terdiri dari 14-16 orang. Tidak lebih dari 7 pemain dapat masuk dalam lapangan dalam waktu yang sama. Dan sisanya adalah pemain cadangan. Tim diperbolehkan untuk menggunakan maksimum 4 tim official selama permainan berlangsung. Tim official tersebut tidak dapat diganti selama jalannya permainan. Tim official biasanya tidak diizinkan untuk memasuki lapangan selama permainan.

Pemain pengganti

  1. Penggantian pemain di lapangan dapat dilakukan berkali-kali, tanpa memberitahukan kepada pencatat waktu/pencatat angka, selama para pemain yang menggantikan sudah meninggalkan lapangan.
  2. Syarat ini juga berlaku untuk pemain pengganti dan penjaga gawang.
  3. Kesalahan penggantian akan mendapat hukuman pengskorsan selama 2 menit untuk pemain yang salah tersebut.

Kaosteam 1 team, team lawan, penjaga gawang dari kedua team harus berbeda

5. Penjaga Gawang

.          Penjaga Gawang  jaga gawang diperbolehkan untuk :

  1. Menyentuh bola dengan seluruh bagian dari badan selama melakukan tindakan pertahanan di dalam area gawang
  2. Memainkan bola di dalam area gawang, penjaga gawang tidak diperbolehkan, bagaimanapun, untuk menunda melakukan lemparan (pegang bola 3 detik).
  3. Meninggalkan area gawang tanpa bola dan ikut serta dalam permainan di area permainan, penjaga gawang harus patuh pada peraturan yang berlaku sama seperti para pemain lainnya di area bermain.
  4. Meninggalkan area gawang dengan bola, ini mengacu pada lemparan bebas atau pelanggaran

Penjaga gawang tidak diperbolehkan untuk :

  1. Membahayakan lawan ketika melakukan pertahanan.
  2. Meninggalkan area gawang dengan bola.
  3. Menyentuh bola yang berada diluar area gawang, ketika penjaga gawang berada di dalam area gawang.
  4. Mengambil bola kedalam area gawang ketika bola bergerak dan berputar di lantai di luar area gawang.
  5. Memasuki area gawang dari area bermain dengan bola.
  6. Menyentuh bola dengan kaki atau kaki dibawah lutut, ketika bola sedang diam atau bergerak di area gawang atau bergerak keluar kearah area bermain. Melintasi garis pertahanan penjaga gawang (sepanjang 4 meter), sebelum bola jatuh ketangan lawan yang melakukan lemparan sejauh 7 meter.

6. Wilayah Gawang

Dalam permainan bola tangan setiap pemain harus mengoper bola setelah melangkah paling banyak

  1. Hanya seorang kiper saja yang diijinkan berada dalam wilayah gawang. Seorang pemain di lapangan dianggap telah memasuki wilayah gawang jika bagian dari tubuh pemain menyentuh wilayah gawang contohnya menginjak daerah gawang.
  2. Ketika seorang pemain memasuki wilayah gawang, keputusan yang diambil harus seperti dibawah ini :
  • Lemparan kiper dilakukan ketika seorang pemain dari tim yang menyerang  memasuki wilayah gawang dan menguasai bola atau memasuki tanpa bola tetapi mendapatkan keuntungan dengan masuk ke wilayah gawang.
  • Lemparan bebas ketika seorang pemain dilapangan dari tim yang bertahan memasuki wilayah gawang dan mendapatkan sebuah keuntungan, tapi tanpa merusak kesempatan untuk mencetak skor.
  • Lemparan 7-meter ketika seorang pemain dari tim yang bertahan memasuki wilayah gawang dan situasi ini merusak kesempatan untuk mencetak gol.

7.Memainkan Bola, Bermain Pasif

 Hal yang diijinkan adalah :

  1. Melempar, menangkap, menghentikan, mendorong bola dengan menggunakan tangan (terbuka atau tertutup), lengan, badan, paha atau lutut.
  2. Memegang bola hanya diijinkan maksimum 3 detik, juga ketika bola tersebut sedang bergulir dilapangan pertandingan.
  3. Melakukan maksimum 3 langkah dari bola

 – Bermain Pasif

Tidak diijinkan memegang bola dalam penguasaan tim tanpa membuat gerakan apapun untuk menyerang untuk mencetak gol.

8. Kesalahan-kesalahan dan Permainan Tidak Sportif

 Hal yang diijinkan :

  1. Menggunakan telapak tangan dan tangan dalam mengambil penguasaan bola
  2. Merentangkan tangan saat bola melewati tim lawan adalah tidak dalam penguasaan bola
  3. Menggunakan badan untuk menghalangi lawan, bahkan dalam posisi lawan tidak sedang menguasai bola
  4. Bodi kontak dengan lawan, ketika menghadapi lawan.

Hal yang tidak diijinkan :

  1. Menarik atau memukul bola dengan tangan lawan
  2. Menghalangi laju lawan dengan dengan tangan atau kaki
  3. Menarik atau menahan ( tubuh atau pakaian ), mendorong, lari atau melompat kearah lawan
  4. Membahayakan lawan ( dengan atau tanpa bola).

9. Mencetak Gol

Terjadinya Goal

Dalam permainan bola tangan setiap pemain harus mengoper bola setelah melangkah paling banyak

10. Lemparan Awal

Dalam permainan bola tangan setiap pemain harus mengoper bola setelah melangkah paling banyak

  1. Saat memulai pertandingan, lemparan awal diambil oleh tim yang menang dalam lempar koin dan memutuskan untuk memulai permainan dengan memilih bola di posisinya. Lawannya memiliki hak untuk memilih gawang.
  2. Tim akan berganti gawang di babak kedua. Lemparan awal di babak kedua diambil oleh tim yang tidak melakukannya di babak pertama.
  3. Setelah ada gol yang dicetak, permainan akan dilanjutkan dengan lemparan awal oleh tim yang kemasukan gol.
  4. Lemparan awal diambil dari arah mana saja dari tengah lapangan (dengan toleransi garis pinggir sekitar 1,5 meter). Lemparan dilakukan setelah peluit wasit dan harus dilakukan dalam 3 detik.
  5. Pemain yang mengambil lemparan awal harus mengambil posisi setidaknya satu kaki dari garis tengah dan kaki yang lainnya berada di garis atau di belakang garis, dan berada pada posisi tersebut sampai bola telah meninggalkan tangannya.
  6. Teman satu tim dari pelempar tidak diperbolehkan untuk melewati garis tengah sebelum ada peluit dari wasit.
  7. Lemparan awal pada permulaan babak (termasuk pada babak tambahan), semua pemain yang kemasukan harus berada di areanya masing-masing. Kecuali si pelempar diijinkan untuk berada di kedua area lapangan, tanpa harus kembali ke daerahnya.
  8. Di kedua situasi ini, pihak lawan harus setidaknya berada 3 meter dari pemain yang melakukan lemparan bebas.

11. Lemparan Ke Dalam

Dalam permainan bola tangan setiap pemain harus mengoper bola setelah melangkah paling banyak

  Lemparan kedalam diberikan saat bola sudah sepenuhnya melewati garis samping, atau saat pemain di tim yang bertahan adalah yang terakhir menyentuh bola sebelum bola itu melewati garis gol luar di timnya. Ini juga diberikan saat bola menyentuh langit-langit atau instalasi yang ada di atas lapangan.

  1. Lemparan kedalam dilakukan tanpa peluit dari wasit.
  2. Pelempar harus menginjak garis dan tetap dalam posisi tersebut sampai bola itu lepas dari tangannya. Tidak ada batas dalam penempatan kaki.
  3. Saat lemparan kedalam sedang dilakukan, lawan tidak boleh mendekat lebih dari 3 meter dari si pelempar. Tetapi pemain diijinkan untuk berdiri di luar garis area mereka walupun jarak di antara mereka dan pelemparnya kurang dari 3 meter.

 12.  Lemparan Kiper

 Lemparan kiper diberikan saat :

  • Pemain lawan sudah memasuki area pertahanan dan melakukan pelanggaran.
  • Kiper sudah menguasai bola di area pertahanan atau bolanya tidak bergerak di lantai dalam area gawang.
  • Pemain lawan telah menyentuh bola saat bola tersebut menggelinding atau diam di lantai dalam area gawang.
  • Saat bola telah melewati garis luar gawang, setelah terakhir disentuh oleh kiper atau pemain penyerang.
  1. Lemparan kiper dilakukan oleh kiper tanpa peluit dari wasit, dari area gawang keluar dari garis gawang.
  2. Pemain dari tim lain diperbolehkan untuk berada di luar area gawang, tapi mereka tidak diperbolehkan untuk menyentuh bola sampai bola itu sudah sepenuhnya melewati garis area gawang.

13. Lemparan Bebas

  1. Prinsipnya, wasit akan menghentikan pertandingan dan memulainya kembali dengan lemparan bebas saat :
  • Tim yang memegang bola melakukan pelanggaran dan itu akan menyebabkan tim tersebut kehilangan kepemilikan bola
  • Tim lawan melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim tersebut kehilangan kepemilikan bola
  1. Lemparan bebas juga digunakan sebagai cara untuk memulai kembali permainan dalam situasi tertentu dimana permainan telah dihentikan (saat bola masih dalam permainan), bahkan saat tidak ada pelanggaran dilakukan:
  • Saat satu tim yang mempunyai kepemilikan bola saat itu telah diberhentikan permainannya, maka tim ini akan mempertahankan bola nya.
  • Jika kedua tim tidak ada yang memegang bola, maka tim yang terakhir memegang bola akan diberikan kepemilikan bola lagi.
  1. Pada saat peluit wasit dibunyikan jika ada keputusan lemparan bebas, maka pemain yang memegang bola pada saat itu harus secepatnya menjatuhkan atau menaruh bola di lantai dimana dia berada.
  2. Saat lemparan bebas sedang dilakukan, pihak lawan harus tetap berada pada jarak setidaknya 3 meter dari si pelempar.

14. Lemparan-7 Meter

 

Dalam permainan bola tangan setiap pemain harus mengoper bola setelah melangkah paling banyak

  1. Lemparan 7 meter diberikan saat :
  • Kesempatan untuk mencetak angka dihancurkan oleh tim atau pemain lawan secara illegal.
  • Ada peluit yang tidak sah saat kesempatan emas untuk mencetak angka.
  • Kesempatan emas untuk mencetak angka dihancurkan karena partisipasi orang yang tidak ada hubungannya dengan permainan, contohnya penonton memasuki lapangan atau menghentikan permainan dengan meniupkan peluit.
  1. Lemparan 7-meter dianggap sebagai lemparan untuk mencetak angka, dalam 3 detik setelah peluit dari wasit.
  2. Pemain yang melakukan lemparan 7-meter harus mengambil posis dibelakang garis 7 meter, tidak lebih jauh dari 1 meter dari garis tersebut.
  3. Setelah peluit dari wasit, pelempar tidak diperbolehkan menyentuh atau melewati garis 7-meter sebelum bola telah lepas dari tangannya.
  4. Teman satu tim dari si pelempar harus memposisikan diri mereka diluar garis lemparan bebas dan tetap berada disana sampai bola telah lepas dari tangan si pelempar. Jika mereka tidak melakukannya, maka tim lawan akan mendapatkan lemparan bebas.
  5. Saat pelaksanaan lemparan 7-meter, pemain tim lawan harus berada di luar garis lemparan bebas dan setidaknya berada 3 meter dari garis lemparan 7-meter sampai bola telah meninggalkan tangan di pelempar. Jika mereka tidak melakukannya, kalau lemparan 7-meter tidak menghasilkan gol, maka lemparan akan diulang kembali. Tetapi tidak ada hukuman pribadi.
  6. Lemparan 7-meter diulang kembali, kecuali kalau terjadi gol, jika kiper melewati garis 4-meter.

15. Instruksi Umum untuk Pelaksanaan Lemparan (Lemparan Awal, Lemparan ke Dalam, Lemparan Kiper, Lemparan Bebas dan Lemparan 7-Meter)

     Sebelum pelaksanaan, pelempar harus menentukan posisi yang benar untuk melempar.

  • Diulang apabila melempar bukan pada posisinya (di TKP)

16. Hukuman

 Peringatan

  1. Suatu peringatan akan diberikan apabila:
  • kecurangan dilakukan berkali-kali
  • kelakuan yang tidak sportif dari seorang pemain atau ofisial tim.

Skorsing

  1. Suatu skorsing selama 2 menit akan diberikan apabila:
  • Untuk kesalahan pergantian, jika pemain tambahan memasuki lapangan, atau jika pemain yang secara tidak sah ikut campur dalam permainan dari area penggantian
  • Untuk jenis kecurangan yang diulang, mereka akan dihukum secara.
  • Untuk kelakuan tidak sportif yang dilakukan oleh seorang pemain di dalam atau di luar lapangan
  • Untuk kelakuan tidak sportip oleh setiap ofisial dari seuah tim, setelah salah satu dari mereka sebelumnya mendapat suatu peringatan.
  • Untuk jenis kelakuan yang tidak sportif yang diberikan untuk menjamin keabsahan skorsing selama 2 menit pada masing-masing kesempatan.
  • Sebagai konsekuensi dari suatu diskualifikasi dari suatu ofisial atau pemain.
  • Untuk kelakuan yang tidak sportif yang dilakukan oleh pemain sebelum permainan dimulai, setelah ia diberikan skorsing selama 2 menit.
  1. Skorsing dikenakan selama 2 menit, skorsing ketiga untuk pemain yang sama akan dikeluarkan

Diskualifikasi

  1. Diskualifikasi akan diberi:
  • Untuk kelakuan yang tidak sportif oleh tim tersebut, setelah mereka telah mendapatkan peringatan sebelumnya dan skors 2 menit.
  • Untuk kecurangan yang membahayakan keselamatan lawan
  • Untuk kelakuan tidak sportif yang dilakukan oleh pemain atau tim, atau diluar lapangan dan untuk kasus khusus atau kelakuan tidak sportif yang berulang-ulang yang dilakukan selama tie-breaker seperti lemparan 7-meter
  • tiga kali skors untuk pemain yang sama.

Pengeluaran

  1. Suatu pengeluaran akan diberi: Manakala seorang pemain bersalah melakukan tindakan kasar selama permainan dan di dalam atau di luar lapangan.
  2. Pemain yang dikeluarkan tidak boleh digantikan dan harus meninggalkan baik area penggantian pemain dan lapangan dengan segera. Selanjutnya, pemain tidak diijinkan untuk memiliki kontak dengan tim.

Pelanggaran di Luar Waktu Pertandingan

  • Sebuah peringatan akan diberikan dalam kasus tindakan tidak sportif.
  • Diskualifikasi dari kesalahan pemain

Sebuah laporan tertulis.

17.Wasit

  1.  Dua orang wasit dengan hak yang sama akan memegang pimpinan di setiap pertandingan.
  2. Pakaian seragam berwarna hitam diharapkan diutamakan untuk wasit.

18. Pencatat Waktu dan Pencatat Skor1. 

  1. Pada prinsipnya, seorang pencatat waktu memiliki tanggung jawab yang utama untuk waktu pertandingan, waktu istirahat, dan waktu pengskorsan dari penundaan pemain.
  2. Pencatat skor memiliki tanggung jawab utama untuk daftar nama tim, lembar skor, mencatat pemain yang baru sampai setelah pertandingan dimulai, dan mencatat pemain yang tidak berhak untuk berpartisipasi.
  3. Tugas yang lain, seperti memeriksa para pemain dan ofisial tim di area pergantian, dan keluar-masuknya pemain pengganti, dihormati sebagai tanggung jawab bersama.
  4. Jika papan skor umum tidak mampu menunjukkan waktu skorsa juga (setidaknya 3 per-menitnya selama pertandingan IHF) pencatat waktu akan menunjukkan sebuah kartu dari meja pencatat waktu, yang memperlihatkan waktu berakhirnya pengskorsan, bersamaan dengan nomor pemain.

Sumber: IHF Rules OF The Games  & Peraturan Pertandingan PB ABTI

Hary Muhardi Syaflin.2016