Dalam siklus karbon karbon masuk ke dalam tubuh tumbuhan dalam bentuk
Lihat Foto usgs.gov KOMPAS.com – Karbon adalah unsur yang mendasari tubuh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, ketersediaan karbon sangatlah penting. Karbon terus disediakan dan berubah bentuk dalam siklus karbon atau daur karbon. Daur karbon adalah siklus biogeokimia yang sudah ada di bumi sejak jutaan tahun. Bagaimana terjadinya daur karbon? Berikut adalah penjelasannya! FotosintesisTahap pertama terjadinya daur karbon adalah fotosintesis yang dilakukan oleh organisme autotrof seperti tumbuhan, alga, fitoplankton dan juga bakteri. Dilansir dari Khan Academy, organisme autotrof menyerap karbon dari udara berupa karbon dioksida (CO2) ataupun dari air berupa ion bikarbonat (HCO3-). Baca juga: Mengapa Daur Nitrogen Penting dalam Kehidupan Organisme autotrof kemudian melakukan fotosintesis dengan sumber energi matahari dan erubah karbon menjadi gula (C6H12O6). Gula tersebut akan menjadi makanan bagi tumbuhan dan membangun seluruh tubuh organisme autotrof. Tahapan daur karbon selanjutnya adalah berpindahnya karbon dari organisme autotrof ke organisme heterotrof melalui rantai makanan. Organisme autotrof berada di dasar rantai makanan dan dikonsumsi oleh makhluk hidup lain. makhluk hidup lain seperti hewan dan manusia kemudian mendapat karbon melalui makan. Karbon tersebut kemudian digunakan untuk membangun jaringan tubuh dan mempertahankan fungsi fisiologis. Baca juga: Soal UAS Kimia: Kegunaan Unsur Karbon-14 RespirasiTahapan siklus karbon juga terjadi dalam proses respirasi atau pernapasan makhluk hidup. Makhluk hidup bernapas dengan menghirup oksigen dan mengedarkannya ke seluruh sel tubuh. Pada respirasi sel, molekul karbon dilepaskan setelah menerima oksigen. Sehingga, makhluk hidup menghembuskan karbon dioksida saat respirasi. Pada saat ini, karbon yang berada di dalam tubuh kembali ke atmosfer. Untuk reaksi termonuklir yang melibatkan karbon yang memberikan tenaga bagi beberapa bintang, lihat siklus CNO. Siklus karbon adalah siklus biogeokimia di mana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui). Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer. Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar) antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer - biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi tentang apakah kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon dioksida.
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan), namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. as-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global. Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:
Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:
Sekitar 1900 gigaton karbon ada di dalam biosfer. Karbon adalah bagian yang penting dalam kehidupan di Bumi. Ia memiliki peran yang penting dalam struktur, biokimia, dan nutrisi pada semua sel makhluk hidup. Dan kehidupan memiliki peranan yang penting dalam siklus karbon:
Penyimpanan karbon di biosfer dipengaruhi oleh sejumlah proses dalam skala waktu yang berbeda: sementara produktivitas primer netto mengikuti siklus harian dan musiman, karbon dapat disimpan hingga beberapa ratus tahun dalam pohon dan hingga ribuan tahun dalam tanah. Perubahan jangka panjang pada kolam karbon (misalnya melalui de- atau afforestation) atau melalui perubahan temperatur yang berhubungan dengan respirasi tanah) akan secara langsung memengaruhi pemanasan global. Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, di mana sebagian besar dalam bentuk ion bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-hidrogen, adalah penting dalam reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon ini menjadi penting dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer dan lautan. Pada daerah upwelling, karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerah downwelling karbon (CO2) berpindah dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat terbentuk: CO2 + H2O ⇌ H2CO3Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi lainnya yang penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat. Reaksi ini mengontrol perubahan yang besar pada pH: H2CO3 ⇌ H+ + HCO3−Model siklus karbon dapat digabungkan ke dalam model iklim global, sehingga reaksi interaktif dari lautan dan biosfer terhadap nilai CO2 pada masa depan dapat dimodelkan. Ada ketidakpastian yang besar dalam model ini, baik dalam sub model fisika maupun biokimia (khususnya pada sub model terakhir). Model-model seperti itu biasanya menunjukkan bahwa ada timbal balik yang positif antara temperatur dan CO2. Sebagai contoh, Zeng dkk. (GRL, 2004 [2] Diarsipkan 2007-02-12 di Wayback Machine.) menemukan dalam model mereka bahwa terdapat pemanasan ekstra sebesar 0,6 °C (yang sebaliknya dapat menambah jumlah CO2 atmosferik yang lebih besar).
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Siklus_karbon&oldid=19645525" |