Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada kalimat tersebut merupakan arti surah Al- Adiyat 100 ayat

quizzz sebutkan hukum bacaan yg kamu ketahui beserta contohnya selamat mengerjakan dan happy weekend all permisi numpang lewat guysss

meringkas bab 10 Pai Islam memberi kemudahan melalui Salat Jama' Dan Qasar​

Orang yang memimpin pelaksanaan salat jumat disebut .... a. muazin C. imam b. khatib d. takmir​

Apakah menderma darah membatalkan puasa​

berikan 5 contoh filliyah dan 5 contoh ismiyah ! ​

menilai tradisi islam di nusantara​

tuliskan dalil alquran yang menyatakan bahwa nabi muhammad saw mengajarkan alquran dan sunah kepada manusia​

saya tidak yakin jawabannya c​

a. optimisb. ikhtiarc. tawakald. putus asa​

saya tidak yakin jawabannya c​

Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu yang baik bagimu. ......​

10. Perhatikan pernyataan berikut ini! 1. Novi selalu melaksanakan piket kebersihan kelas 2. Tono selalu memberi makan hewan peliharaannya 3. Andi men … gerjakan soal ujian dengan tidak mencontek 4. Fatimah selalu berhati-hati dalam berbicara Perilaku yang mencerminkan sikap asm'ul husna Al-Basir ialah? A 1 B. 3 C. 2 D. 4​

hukum bacaan wajiiia yaumaidzin​

apakah kata "alien" ada dalam al qur'an??​

Hadits yang ada sanad matan dan rawi Kemudian tentukan yang mana sanad, matan dan rawi ​

tolong di jawab kakterjemahin ke bhs indonesia​

1. Perhatikan firman Allah Swt. berikut! أيها الذين ءامنوا اجتنبوا كثيرا بين التي إن بعض الظني إنه ولا تجسسوأ ولا يغتب بعضكم بغضا أيحب أحدكم أن يأكل ل … حم أخيه ميتا فكرهتموه واتقوا الله إن الله تواب جيم ۱۲ Sebutkanbagaimana upaya kalian agar terhindar dari perilaku ghibah jika dikaitkan dengan ayat di atas! 2. Bagaimana cara menghindari perilaku dendam! 3. Jelaskan maksud bahwa fitnah lebih kejam daripada pembunuhan! 4Jelaskan dampak negatif dari perilaku fitnah dalam kehidupan bermasyarakat! 5. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara ghibah, fitnah, dan namimah! ​

9. Islam melarang umatnya melakukan perbuatan ghibah karena dampak negatif yang diakibatkan antara lain sebagai berikut..... A. rusaknya hubungan pers … audaraan B. rusaknya hubungan batin C. terjadinya perbedaan pendapat di masyarakat D. mencemarkan nama baik seluruh masyarakat 10. Perbuatan ghibah dapat terjadi dimana-mana seperti pergaulan, media masa maupun media elektronik. Maka cara agar kita terhindar dari sifat tersebut adalah ....A. selalu mencari tahu sumber suatu beritaB. selalu mengingat kebaikan diri sendiri C. menyadari setiap orang tidak ada yang sempurna D. mencari informasi terbaru​

6. Suka membicarakan kejelekan orang lain walaupun memang orang tersebut telah melakukanya adalah bentuk contoh dari sikap.... A. hasad B. ghibah C. f … itnah D. namimah 7. Rusaknya pahala amal baik yang telah dilakukan sebelumnya, merupakan dampak negatif dari perbuatan .... A. dendam B. hasad C. fitnah D. ghibah 8. Seseorang yang memiliki sifat sabar, berjiwa besar dan suka memaafkan dapat menghindarkan orang tersebut dari sifat ....A. ghibah B. namimah C. fitnah D. dendam​

3. Seseorang akan mudah menghindari perbuatan hasad apabila .... A. melatih dirinya untuk dapat menerima kenyataan hidup yang dialami. B. mengingat-in … gat kebaikan diri sendiri C. menghitung-hitung karunia yang dimiliki orang lain D. membandingkan diri sendiri dengan orang lain 4. Salah satu dampak negatif perbuatan dendam adalah .... A. bertambah rumitnya urusan B. permasalahan akan cepat selesai C. terwujudnya keadilan D. kedua pihak yang bertikai dapat didamaikan 5. Sifat dendam merupakan penyakit hati yang dapat merusak keimanan. Agar penyakit tersebut hilang dari hati kita, salah satu caranya adalah .... A. berlapang dada, berjiwa besar dan pemaaf B. tidak suka atas keberhasilan orang lain C. suka menjelekan orang lain D. suka membicarakan kekurangan orang lain​

4 dari 5 halaman

Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah,

Kata al adiyat berasal dari kata ‘adaa – ya’duu yang berarti jauh atau melampaui batas. Dari kata itu muncul berbagai derivasi namun tetap mengandung makna jauh. Misalnya ‘aduw yang artinya musuh. Bermusuhan karena jauhnya hati.

Ada pula al ‘aduw yang artinya berlari cepat. Menempuh jarak jauh dalam waktu singkat. Ada pula ‘udwaan yang artinya agresi. Karena yang melakukannya jauh dari kebenaran dan keadilan.

Secara harfiah, kata al adiyat berarti yang berlari kencang. Kata ini tidak menjelaskan siapa pelakunya. Menurut jumhur ulama termasuk Ibnu Abbas, artinya adalah kuda yang berlari kencang. Namun menurut Ali bin Abu Thalib, al adiyat di ayat ini adalah unta. Ia berhujjah, pada Perang Badar, kaum muslimin mengendarai unta. Hanya ada dua ekor kuda yang dibawa yakni milik Az Zubair dan Al Miqdad.

Sementara yang mayoritas mengartikan kuda berhujjah, sebab sifat-sifat dalam surat ini ada pada kuda, bukan unta. Mulai dari mengeluarkan dengusan nafas saat berlari, hingga mengeluarkan percikan api. Unta secepat apa pun larinya, ia tak bisa menghasilkan percikan api.

Kata dhabhan berarti dengusan nafas saat berlari. Ibnu Abbas mengatakan, tidak ada binatang yang mengeluarkan dengusan nafas saat berlari kecuali kuda dan anjing.

Ibnu Katsir menjelaskan, dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan menyebut kuda apabila dilarikan di jalan Allah, maka ia lari dengan kencang dan keluar suara dengus nafasnya.

Surat Al Adiyat ayat 2

dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),

Kata al muuriyaat menunjukkan pelaku yang menyalakan api. Dari kata waraa-waryan atau wariya-yarii yang artinya menyalakan api. Kata fa sebelum al muuriyaat menunjukkan bahwa nyala atau percikan api itu merupakan akibat dari berlari kencang.

Kata qadhan berasal dari kata qadaha yang artinya mengeluarkan atau memercikkan. Baik air dari kolam, kuah dari mangkuk maupun api dari batu, ia disebut qadhan jika keluarnya sedikit. Karenanya ayat ini dipahami kuda yang berlari kencang hingga menimbulkan percikan api akibat gesekan kakinya dengan batu.

Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini: “ yakni suara detak teracaknya ketika menginjak batu-batuan, lalu keluarlah percikan api darinya.”

Surat Al Adiyat ayat 3

dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi,

Kata al mughiirat merupakan bentuk jamak dari al mughiir. Berasal dari kata aghaara yang artinya bercepat-cepat melangkah. Dari situ kemudian makna umumnya menjadi serangan mendadak yang dilakukan dengan mengendarai kuda.

Kata shubhan artinya adalah waktu subuh. Menggambarkan serangan itu cepat dan mendadak waktunya.

“ Yaitu di waktu musuh sedang lengah, lalai atau mengantuk. Angkatan perang itu tiba-tiba datang laksana diturunkan dari langit,” kata Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar.

Orang yang mengartikan al adiyat dengan unta, menafsirkan ayat ini sebagai berangkat di waktu Subuh dari Muzdalifah ke Mina. Namun pendapat ini tidak sekuat tafsir tentang kuda perang yang juga merupakan pendapat Ibnu Abbas, Mujahid dan Qatadah.

Surat Al Adiyat ayat 4

maka ia menerbangkan debu,

Ibnu Katsir menjelaskan, maknanya adalah tempat yang kuda-kuda dan unta-unta itu berada, baik dalam ibadah haji maupun dalam jihad, debu-debuh beterbangan karenanya.

Surat Al Adiyat ayat 5

dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh.

Kata jam’an digunakan dalam Al Quran untuk menunjuk kelompok besar dan selalu menduga akan mampu meraih kemenangan. Menurut Buya Hamka, artinya adalah kumpulan musuh.

Sebagian mufassir menjelaskan, lima ayat yang dimulai dengan sumpah Allah ini menggambarkan cepatnya kedatangan kiamat. Laksana serangan mendadak pasukan berkuda di pagi hari pada zaman dulu.

Syaikh Adil Muhammad Khalil menjelaskan, sumpah Allah dengan kuda perang dalam lima ayat ini untuk menunjukkan bahwa kuda melakukan itu semua meskipun dengan terengah-engah demi memenuhi kehendak tuannya. Lalu mengapa manusia justru ingkar kepada Allah dan tidak melakukan apa yang diperintahkan demi mendapat ridha-Nya?

Surat Al Adiyat ayat 6

Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,

Kata kanuud merupakan bentuk superlatif dari kata kanada yang artinya tandus. Bentuk superlatif ini menggambarkan betapa besar kekufuran dan keingkaran manusia sehingga tidak mau memberikan bantuan sekecil apa pun.

Buya Hamka mengatakan, arti kanuud adalah tidak berterima kasih, melupakan jasa. “ Berapapun nikmat diberikan Allah, ia tidak merasa puas dengan yang telah ada itu bahkan minta tambah lagi. Nafsunya tidak pernah merasa cukup dan kenyang; yang ada tidak disyukurinya, yang datang terlebih dahulu dilupakannya.”

Ibnu Katsir menafsirkan, sesungguhnya manusia itu benar-benar mengingkari nikmat-nikmat Tuhannya.

Surat Al Adiyat ayat 7

dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,

Kata syahiid berasal dari syahida  yang artinya menyaksikan. Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, sesungguhnya manusia itu benar-benar menyaksikan sendiri (mengakui) keingkaran dirinya melalui sepak terjangnya. Terlihat jelas dari ucapan dan perbuatannya.

Surat Al Adiyat ayat 8

dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.

Kata al khair juga punya arti kebaikan. Namun di ayat ini, artinya adalah harta benda. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menegaskan makna ini sebagaimana firman Allah pada Surat Al Baqarah ayat 180.

Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma’ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Baqarah: 180)

Kata syadiid berasal dari kata syadda yang bisa berarti menguatkan ikatan. Karena ikatannya dengan harta sangat kuat, ia enggan untuk melepaskannya. Ia menjadi sangat bakhil.

Ada dua penafsiran ayat ini. Pertama, sesungguhny manusia itu sangat mencintai harta. Kedua, sesungguhnya karena kecintaannya kepada harta membuatnya jadi kikir. Ibnu Katsir membenarkan kedua penafsiran ini.

Surat Al Adiyat ayat 9

Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur,

Kata bu’tsira awalnya bermakna membolak-balik sesuatu. Kata ini memberi kesan kegelisahan dan ketergesaan. Misalnya membolak-balikkan lemari karena mencari sesuatu. Dalam kubur nanti, dicari dan dibongkar dengan ketergesaan hingga gelisahlah isi hati yang dibongkar.

Menurut Ibnu Katsir, maknanya adalah dikeluarkannya orang-orang yang telah mati dari dalam kuburnya. Az Zuhaili juga menafsirkan, orang-orang yang di dalam kubur akan dibangkitkan. Begitu pula Sayyid Qutb dan Buya Hamka.

Surat Al Adiyat ayat 10

dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,

Kata hushshila memiliki arti memisahkan, mengemukakan atau menghimpun. Kata ash shuduur merupakan bentuk jamak dari ash shadr yang artinya dada. Maknanya adalah hati manusia.

Menurut Ibnu Abbas, maknanya adalah apabila dilahirkan dan ditampakkan apa yang selama itu mereka sembunyikan dalam hati.

Surat Al Adiyat ayat 11

sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.

Kata khabir berasal dari khabar yang artinya pencarian untuk mencapai pengetahuan yang pasti tentang hakikat sesuatu. Jika dipakai sebagai sifat Allah, ia mengandung arti pengetahuan-Nya menyangkut hal-hal yang detil serta tersembunyi, betatapun kecilnya sesuatu dan betapapun tersembunyi, pasti diketahui Allah.