Dari pernyataan ini muncul budaya demokrasi di sekolah-sekolah

Dari pernyataan ini muncul budaya demokrasi di sekolah-sekolah
Dari pernyataan ini muncul budaya demokrasi di sekolah-sekolah
Nur Syamsiyah, SPd

RADARSEMARANG.ID, Budaya demokrasi merupakan salah satu kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Sekolah Menengah Pertama kelas VIII. Kompetensi ini menuntut siswa dapat memahami arti dan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.

Demokrasi menurut KBBI adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat. Setiap sendi kehidupan menerapkan demokrasi. Mulai keluarga, sekolah, lingkungan hingga bernegara. Ujung tombak penanaman nilai demokrasi adalah sekolah. Sekolah ikut bertanggung jawab menerapkan nilai-nilai demokrasi pada siswa. Salah satunya melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemdikbud, Anindito Aditomo menyatakan Pendidikan untuk mengenalkan, mempelajari dan mempraktekkan prinsip dan nilai-nilai demokrasi adalah salah satu fungsi paling penting dan esensial dari cita-cita kemerdekaan untuk menjadi bangsa yang demokratis. Oleh sebab itu Pendidikan demokrasi didorong dapat diimplementasikan di sekolah.

Baca juga:  Tamanisasi Sekolah sebagai Sarana Pembelajaran Kontekstual

Penerapan budaya demokrasi di sekolah diantaranya musyawarah kelas, pemilihan ketua kelas, pemilihan ketua OSIS, membuat koperasi sekolah, menghargai perbedaan pendapat dan lain sebagainya. SMP Negeri 2 Kerjo sebagai salah satu lembaga Pendidikan ikut berkontribusi dan bertanggung jawab dalam upaya menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada siswa. Tujuannya agar budaya demokrasi sebagai salah satu kompetensi dasar dapat dipahami seluruh siswa.

Guru terus berupaya maksimal untuk menerapkan suatu metode yang sesuai dengan materi ini. Metode education roleplay dipilih untuk materi budaya demokrasi . Metode education roleplay adalah metode pembelajaran yang didalamnya terdapat perilaku berpura-pura (berakting) dari siswa sesuai dengan peran yang telah ditentukan. Kegiatan ini siswa dituntut menirukan atau memerankan situasi dari tokoh-tokoh sedemikian rupa dengan tujuan mendramatisasikan dan mengekspresikan tingkah laku, gerak gerik seseorang dalam hubungan sosial antar manusia.

Baca juga:  Understand and Do dalam Pembelajaran Karakter saat Pandemi

Metode education role play pada materi budaya demokrasi diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kerjo menggunakan berbagai langkah. Yaitu membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (anggota 4-5 siswa). Tiap kelompok diberi tugas menyusun drama singkat dengan tema demokrasi dan setiap siswa mendapatkan peran. Setelah itu setiap kelompok ditugaskan mempresentasikan simulasi drama di depan kelas. Kelompok lain dan guru memberikan umpan balik berupa tanggapan berkaitan drama yang sudah diperankan kelompok tersebut.

Penerapan metode education role play pada materi budaya demokrasi ternyata mendapat sambutan sangat baik dari siswa. Mereka antusias dan bersemangat menampilkan peran terbaik dari kelompok masing-masing. Melalui metode ini siswa mendapatkan pengalaman baru dalam memahami dan menerapkan materi pembelajaran.

Baca juga:  Menjadi Guru Inspiratif untuk Meningkatkan Belajar Matematika

Metode education role play membuat siswa lebih mudah menyerap pemahaman materi. Baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Akhirnya siswa bisa menerapkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Motivasi mendapatkan nilai tinggi berimbas pada daya kreativitas dan imajinasi dalam memerankan tokoh yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Sehingga membuat tujuan pembelajaran tercapai dan kriteria ketuntasan minimal sebagai indikator keberhasilan hasil belajar dapat dicapai dengan memuaskan. (igi1/fth)

Guru PPKn SMP Negeri 2 Kerjo Karanganyar

Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu dari kata demos dan kratos. Demos artinya rakyat, dan kratos yang berarti pemerintahan.secara sederhana demokrasi dapat diartikan pemerintahan yang dipegang oleh rakyat atau dapat juga diartikan sebagai kekuasaan tertinggi ditangan rakyat.

Sekolah merupakan tempat siswa belajar segala sesuatu termasuk belajar demokrasi. Mempelajari demokrasi tidak hanya teori demokrasi, tetapi dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Membudayakan nilai-nilai demokrasi di sekolah membutuhkan prinsip kebebasan berpendapat, kesamaan hak dan kewajiban, tumbuhnya semangat persaudaraan antara siswa dan guru. Prinsip-prinsip tersebut harus selalu menyertai pembelajaran di kelas pada mata pelajaran apapun.

Kehidupan sekolah merupakan jembatan atau transisi bagi anak dalam rangka penanaman nilai-nilai demokrasi dalam diri seorang anak. Dalam ini sekolah merupakan pengganti orang tua dalam mendidik seorang anak. Penanaman-penanaman niliai demokrasi ini biasanya dilakukan dengan mengajarkan kepada anak tentang nilai-nilai demokrasi, misalnya melalui pembelajaran di kelas. Untuk mengaplikasikan nilai-nilai demokrasi yang telah diajarkan maka sekolah memberikan sarana kepada siswa berupa organisasi-organisasi. Organisasi ini bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa untuk lebih bersifat demokratis, bertanggung jawab, serta menghargai sehingga diharapkan dapat berguna sebagai bekal siswa Yang nantinya akan terjun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sebagai seorang siswa juga harus belajar berdemokrasi dengan membiasakan hidup secara demokratis. Sekolah merupakan tempat yang tepat untuk berlatih dan mengembangkan nilai-nilai demokrasi. Budaya demokrasi dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan di sekolah.

Di bawah ini akan saya sebutkan penerapan demokrasi di sekolah diantaranya:

1. Musyawarah Kelas, musyawarah adalah suatu wujud pelaksanaan demokrasi. Musyawarah kelas dilakukan untuk membahas persoalan yang dihadapi kelas tersebut, misalnya membentuk kelompok kerja, lomba kebersihan, lomba pentas seni, dan lain-lain. Dalam mengambil sebuah keputusan diusahakan diperoleh dengan cara musyawarah mufakat.

2. Pemilihan Ketua Kelas, dapat dilakukan dengan musyawarah mufakat. Jika musyawarah mufakat tidak berhasil membuahkan keputusan bersama, biasanya dilakukan atau ditempuh dengan cara pemungutan suara/voting. Cara ini ditempuh jika terdapat lebih dari satu calon ketua kelas yang sama baiknya.

3. Pemilihan Ketua OSIS (Organisasi Intra Sekolah.

4. Membuat Koperasi Sekolah, salah satu bentuh kegiatan badan usaha yang bersifat demokrasi dilingkungan sekolah adalah koperasi sekolah. Sejalan dengan semangat demokrasi, koperasi terkenal dengab semboyannya "dari anggota, oleh anggota, dan intuk anggota". Adanya koperasi sekolah dapat membantu anggota dengan menyediakan berbagai kebutuhan sekolah.

5. Menghargai Perbedaan Agama di lingkungan sekolah.

6. Menghargai Pendapat orang lain terutama kepada teman sekolah.


Page 2

Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu dari kata demos dan kratos. Demos artinya rakyat, dan kratos yang berarti pemerintahan.secara sederhana demokrasi dapat diartikan pemerintahan yang dipegang oleh rakyat atau dapat juga diartikan sebagai kekuasaan tertinggi ditangan rakyat.

Sekolah merupakan tempat siswa belajar segala sesuatu termasuk belajar demokrasi. Mempelajari demokrasi tidak hanya teori demokrasi, tetapi dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Membudayakan nilai-nilai demokrasi di sekolah membutuhkan prinsip kebebasan berpendapat, kesamaan hak dan kewajiban, tumbuhnya semangat persaudaraan antara siswa dan guru. Prinsip-prinsip tersebut harus selalu menyertai pembelajaran di kelas pada mata pelajaran apapun.

Kehidupan sekolah merupakan jembatan atau transisi bagi anak dalam rangka penanaman nilai-nilai demokrasi dalam diri seorang anak. Dalam ini sekolah merupakan pengganti orang tua dalam mendidik seorang anak. Penanaman-penanaman niliai demokrasi ini biasanya dilakukan dengan mengajarkan kepada anak tentang nilai-nilai demokrasi, misalnya melalui pembelajaran di kelas. Untuk mengaplikasikan nilai-nilai demokrasi yang telah diajarkan maka sekolah memberikan sarana kepada siswa berupa organisasi-organisasi. Organisasi ini bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa untuk lebih bersifat demokratis, bertanggung jawab, serta menghargai sehingga diharapkan dapat berguna sebagai bekal siswa Yang nantinya akan terjun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sebagai seorang siswa juga harus belajar berdemokrasi dengan membiasakan hidup secara demokratis. Sekolah merupakan tempat yang tepat untuk berlatih dan mengembangkan nilai-nilai demokrasi. Budaya demokrasi dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan di sekolah.

Di bawah ini akan saya sebutkan penerapan demokrasi di sekolah diantaranya:

1. Musyawarah Kelas, musyawarah adalah suatu wujud pelaksanaan demokrasi. Musyawarah kelas dilakukan untuk membahas persoalan yang dihadapi kelas tersebut, misalnya membentuk kelompok kerja, lomba kebersihan, lomba pentas seni, dan lain-lain. Dalam mengambil sebuah keputusan diusahakan diperoleh dengan cara musyawarah mufakat.

2. Pemilihan Ketua Kelas, dapat dilakukan dengan musyawarah mufakat. Jika musyawarah mufakat tidak berhasil membuahkan keputusan bersama, biasanya dilakukan atau ditempuh dengan cara pemungutan suara/voting. Cara ini ditempuh jika terdapat lebih dari satu calon ketua kelas yang sama baiknya.

3. Pemilihan Ketua OSIS (Organisasi Intra Sekolah.

4. Membuat Koperasi Sekolah, salah satu bentuh kegiatan badan usaha yang bersifat demokrasi dilingkungan sekolah adalah koperasi sekolah. Sejalan dengan semangat demokrasi, koperasi terkenal dengab semboyannya "dari anggota, oleh anggota, dan intuk anggota". Adanya koperasi sekolah dapat membantu anggota dengan menyediakan berbagai kebutuhan sekolah.

5. Menghargai Perbedaan Agama di lingkungan sekolah.

6. Menghargai Pendapat orang lain terutama kepada teman sekolah.


Dari pernyataan ini muncul budaya demokrasi di sekolah-sekolah

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 3

Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu dari kata demos dan kratos. Demos artinya rakyat, dan kratos yang berarti pemerintahan.secara sederhana demokrasi dapat diartikan pemerintahan yang dipegang oleh rakyat atau dapat juga diartikan sebagai kekuasaan tertinggi ditangan rakyat.

Sekolah merupakan tempat siswa belajar segala sesuatu termasuk belajar demokrasi. Mempelajari demokrasi tidak hanya teori demokrasi, tetapi dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Membudayakan nilai-nilai demokrasi di sekolah membutuhkan prinsip kebebasan berpendapat, kesamaan hak dan kewajiban, tumbuhnya semangat persaudaraan antara siswa dan guru. Prinsip-prinsip tersebut harus selalu menyertai pembelajaran di kelas pada mata pelajaran apapun.

Kehidupan sekolah merupakan jembatan atau transisi bagi anak dalam rangka penanaman nilai-nilai demokrasi dalam diri seorang anak. Dalam ini sekolah merupakan pengganti orang tua dalam mendidik seorang anak. Penanaman-penanaman niliai demokrasi ini biasanya dilakukan dengan mengajarkan kepada anak tentang nilai-nilai demokrasi, misalnya melalui pembelajaran di kelas. Untuk mengaplikasikan nilai-nilai demokrasi yang telah diajarkan maka sekolah memberikan sarana kepada siswa berupa organisasi-organisasi. Organisasi ini bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa untuk lebih bersifat demokratis, bertanggung jawab, serta menghargai sehingga diharapkan dapat berguna sebagai bekal siswa Yang nantinya akan terjun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sebagai seorang siswa juga harus belajar berdemokrasi dengan membiasakan hidup secara demokratis. Sekolah merupakan tempat yang tepat untuk berlatih dan mengembangkan nilai-nilai demokrasi. Budaya demokrasi dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan di sekolah.

Di bawah ini akan saya sebutkan penerapan demokrasi di sekolah diantaranya:

1. Musyawarah Kelas, musyawarah adalah suatu wujud pelaksanaan demokrasi. Musyawarah kelas dilakukan untuk membahas persoalan yang dihadapi kelas tersebut, misalnya membentuk kelompok kerja, lomba kebersihan, lomba pentas seni, dan lain-lain. Dalam mengambil sebuah keputusan diusahakan diperoleh dengan cara musyawarah mufakat.

2. Pemilihan Ketua Kelas, dapat dilakukan dengan musyawarah mufakat. Jika musyawarah mufakat tidak berhasil membuahkan keputusan bersama, biasanya dilakukan atau ditempuh dengan cara pemungutan suara/voting. Cara ini ditempuh jika terdapat lebih dari satu calon ketua kelas yang sama baiknya.

3. Pemilihan Ketua OSIS (Organisasi Intra Sekolah.

4. Membuat Koperasi Sekolah, salah satu bentuh kegiatan badan usaha yang bersifat demokrasi dilingkungan sekolah adalah koperasi sekolah. Sejalan dengan semangat demokrasi, koperasi terkenal dengab semboyannya "dari anggota, oleh anggota, dan intuk anggota". Adanya koperasi sekolah dapat membantu anggota dengan menyediakan berbagai kebutuhan sekolah.

5. Menghargai Perbedaan Agama di lingkungan sekolah.

6. Menghargai Pendapat orang lain terutama kepada teman sekolah.


Dari pernyataan ini muncul budaya demokrasi di sekolah-sekolah

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 4

Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu dari kata demos dan kratos. Demos artinya rakyat, dan kratos yang berarti pemerintahan.secara sederhana demokrasi dapat diartikan pemerintahan yang dipegang oleh rakyat atau dapat juga diartikan sebagai kekuasaan tertinggi ditangan rakyat.

Sekolah merupakan tempat siswa belajar segala sesuatu termasuk belajar demokrasi. Mempelajari demokrasi tidak hanya teori demokrasi, tetapi dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Membudayakan nilai-nilai demokrasi di sekolah membutuhkan prinsip kebebasan berpendapat, kesamaan hak dan kewajiban, tumbuhnya semangat persaudaraan antara siswa dan guru. Prinsip-prinsip tersebut harus selalu menyertai pembelajaran di kelas pada mata pelajaran apapun.

Kehidupan sekolah merupakan jembatan atau transisi bagi anak dalam rangka penanaman nilai-nilai demokrasi dalam diri seorang anak. Dalam ini sekolah merupakan pengganti orang tua dalam mendidik seorang anak. Penanaman-penanaman niliai demokrasi ini biasanya dilakukan dengan mengajarkan kepada anak tentang nilai-nilai demokrasi, misalnya melalui pembelajaran di kelas. Untuk mengaplikasikan nilai-nilai demokrasi yang telah diajarkan maka sekolah memberikan sarana kepada siswa berupa organisasi-organisasi. Organisasi ini bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa untuk lebih bersifat demokratis, bertanggung jawab, serta menghargai sehingga diharapkan dapat berguna sebagai bekal siswa Yang nantinya akan terjun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sebagai seorang siswa juga harus belajar berdemokrasi dengan membiasakan hidup secara demokratis. Sekolah merupakan tempat yang tepat untuk berlatih dan mengembangkan nilai-nilai demokrasi. Budaya demokrasi dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan di sekolah.

Di bawah ini akan saya sebutkan penerapan demokrasi di sekolah diantaranya:

1. Musyawarah Kelas, musyawarah adalah suatu wujud pelaksanaan demokrasi. Musyawarah kelas dilakukan untuk membahas persoalan yang dihadapi kelas tersebut, misalnya membentuk kelompok kerja, lomba kebersihan, lomba pentas seni, dan lain-lain. Dalam mengambil sebuah keputusan diusahakan diperoleh dengan cara musyawarah mufakat.

2. Pemilihan Ketua Kelas, dapat dilakukan dengan musyawarah mufakat. Jika musyawarah mufakat tidak berhasil membuahkan keputusan bersama, biasanya dilakukan atau ditempuh dengan cara pemungutan suara/voting. Cara ini ditempuh jika terdapat lebih dari satu calon ketua kelas yang sama baiknya.

3. Pemilihan Ketua OSIS (Organisasi Intra Sekolah.

4. Membuat Koperasi Sekolah, salah satu bentuh kegiatan badan usaha yang bersifat demokrasi dilingkungan sekolah adalah koperasi sekolah. Sejalan dengan semangat demokrasi, koperasi terkenal dengab semboyannya "dari anggota, oleh anggota, dan intuk anggota". Adanya koperasi sekolah dapat membantu anggota dengan menyediakan berbagai kebutuhan sekolah.

5. Menghargai Perbedaan Agama di lingkungan sekolah.

6. Menghargai Pendapat orang lain terutama kepada teman sekolah.


Dari pernyataan ini muncul budaya demokrasi di sekolah-sekolah

Lihat Humaniora Selengkapnya