Datangnya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila harus

JAKARTA - Nilai-nilai Pancasila yang luhur untuk menyaring masuknya pengaruh globalisasi sangat dibutuhkan. Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia dan dasar negara.

Pancasila dibentuk berdasarkan sebuah perjanjian luhur yang berlandaskan suatu hasil musyawarah para pendiri bangsa dan negara Indonesia pada sidang BPUPKI, yaitu pada 29 Mei – 1 Juni 1945 dan 10 - 16 Juni 1945.

Globalisasi yang merupakan fenomena arus global dalam peradaban manusia telah mengubah kehidupan masyarakat secara sosial budaya dan ekonomi. Gerak globalisasi yang berjalan secara terus-menerus mengakibatkan individu secara perseorangan atau pada sekelompok orang maupun suatu negara saling membutuhkan dan juga saling terhubung satu sama lain. Hal tersebut jugalah yang membuat berbagai kebuyaan dari luar dapat dengan mudahnya masuk ke dalam suatu negara.

Mudahnya masyarakat suatu bangsa menerima suatu budaya asing dalam kehidupannya, disebabkan karena unsur budaya asing tersebut membawa manfaat serta kemudahan bagi kehidupan masyarakat bangsa tersebut. Dan dapat dengan mudah mengubah kepribadian rakyat dan caranya dalam berbangsa dan bernegara. Hal-hal tersebutlah yang dapat menyebabkan terjadinya perpecahan dalam masyarakat.

Oleh karena itu, Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dasar negara sangat berperan penting dalam menyaring masuknya pengaruh globalisasi ke Indonesia.

Seperti misalnya pada sila pertama ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’, kita sebagai masyarakat yang beragama dan religius tidak seharusnya memakai pakaian yang tidak pantas hanya karena mengikuti tren yang ada, kita juga harus mengingat selalu batasan-batasan yang diajarkan oleh agama masing-masing dalam menyerap budaya baru dari luar, apakah hal tersebut pantas atau tidak.

Lalu dalam sila kedua ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’, sebagai manusia beradab dan berakal sehat, kita harus dapat membedakan mana yang baik dan buruk dari budaya luar yang masuk ke Indonesia tersebut.

Banyak nilai-nilai baik di Indonesia yang tentunya perlu dilestarikan. Adanya nilai-nilai tersebut bukan berarti membuat kita sebagai bangsa Indonesia menutup diri dari kebudayaan asing, namun nilai-nilai budaya Indonesia tentunya harus dibuat menjadi sumber keatifitas dan inovasi.

Pemilahan nilai-nilai yang masuk juga harus dilakukan, dengan mengadopsi nilai-nilai baik yang ada dan menolak dengan tegas nilai-nilai yang bertentangan dan dapat mengancam Pancasila sebagai ideologi bangsa.

  • #Globalisasi
  • #Pancasila
  • #Nilai-Nilai Pancasila yang Luhur untuk Menyaring M

Oleh: Cinka Yuniar

Menurut Selo Soemardjan, globalisasi adalah terbentuknya organisasi dan komunikasi antara masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama. Dengan kata lain, kultur-kultur yang berbeda antar bangsa seolah melebur menjadi satu. Globalisasi kemudian menyentuh aspek-aspek penting kehidupan manusia dan menciptakan tantangan baru dalam upaya untuk memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Menurut Suparlan [2012], dampak negatif adanya globalisasi di antaranya adalah kemungkinan terjadinya pergeseran dan pertentangan nilai yang dapat menyebabkan perubahan gaya hidup.

Pancasila merupakan dasar ideologi negara yang mengandung nilai-nilai budaya sejak zaman nenek moyang dulu. Pancasila disusun dari lima sendi utama yang diusulkan oleh para pendiri bangsa dengan memikirkan kepentingan negara. Ideologi memainkan peran penting dalam integrasi suatu negara, terutama pada negara-negara berkembang [Ubaidillah, 2000], sehingga tidak merupakan hasil pemikiran dari satu golongan saja, namun nilai-nilai kebudayaan seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila berisi nilai-nilai bangsa Indonesia yang juga harus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila sebagai dasar negara kemudian dihadapkan pada fenomena globalisasi. Globalisasi membawa tatanan baru dengan menghapus batas antar negara. Dampak negatif dapat terasa jika banyak budaya asing masuk ke Indonesia lalu menggerus nilai-nilai asli bangsa Indonesia. Sebagai contoh, globalisasi ini telah mempengaruhi salah satu aspek budaya kita, yaitu gotong royong [Tinggi et al., 2011]. Globalisasi membawa Indonesia pada masyarakat yang lebih individualis. Padahal, seperti yang kita ketahui, gotong-royong merupakan konsep yang dijunjung tinggi oleh para pendahulu kita melalui sila keempat.

Pancasila memiliki kedudukan yang tetap sebagai ideologi, artinya isinya tidak boleh diubah-ubah. Namun, bukan berarti Pancasila akan menjadi kuno. Pancasila sendiri memiliki sifat yang lebih terbuka dan tidak tertutup terhadap perubahan pola kehidupan yang terjadi pada masyarakat. Pancasila bersifat aktual dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Yang dimaksud “menyesuaikan diri” di sini tidak berarti bahwa Pancasila harus mengubah nilai yang dikandungnya, tetapi ia mampu mengeksplisitkan wawasan secara konkret, sehingga mempertajam kemampuannya untuk memecahkan masalah-masalah teraktual. Maka dari itu, interpretasi ideologi harus dilaksanakan secara rasional dan kritis dengan menghadapkan berbagai masalah dan berbagai pandangan hidup yang silih berganti, sehingga terungkap makna operasionalnya.

Di era globalisasi, dunia seakan berubah menjadi sebuah komunitas global dimana setiap anggotanya saling berinteraksi satu sama lain tanpa memandang apakah negara tersebut maju atau berkembang, desa atau kota, semuanya akan berinteraksi. Sebagai sebuah negara berkembang, Indonesia masih harus berjuang untuk peningkatan kesejahteraan rakyatnya. Keadaan yang dimiliki setiap anggota berbeda, dan hal inilah yang menjadi alasan mengapa Indonesia tidak dapat maju jika mengikuti negara lain yang memiliki kondisi ataupun kebiasaan berbeda. Apa yang dianggap baik bagi kita belum tentu baik bagi pihak lain, begitupun sebaliknya. Berpegang teguh pada nilai bangsa yang tercantum pada Pancasila mendorong negara untuk memahami kelemahan serta kekuatan dirinya.

Pendapat lain dikemukakan oleh Talcott Parsons [2007] dalam bukunya yang berjudul Social System [Sistem Sosial]. Parsons berpendapat bahwa ada empat paradigma fungsi yang harus terus dilakukan agar masyarakat tetap eksis dan lestari. Pertama, masyarakat perlu memelihara sistem nilai budaya yang dianut. Di Indonesia, kasusnya terjadi pada pemeliharaan Pancasila sebagai pedoman budaya masyarakat. Kedua, masyarakat harus mampu menyesuaikan dengan perubahan, yang dalam tulisan ini adalah globalisasi. Ketiga, terdapat fungsi integrasi dari unsur masyarakat yang beragam secara terus-menerus. Integrasi dapat terjadi apabila seluruh lapisan masyarakat memiliki pedoman kehidupan yang sama, yakni Pancasila. Terakhir, masyarakat perlu memiliki tujuan bersama yang lahir dari Pancasila dan terus-menerus diperbaiki oleh pemimpin dan dinamika masyarakatnya.

Pada kenyataannya, kita harus mengakui bahwa Pancasila sendiri belum mendapat tempat yang tepat di hati masyarakat. Penghayatan dan pemahaman akan nilai Pancasila belum benar-benar diresapi, dibuktikan dengan banyaknya implementasi budaya asing yang tidak pas dengan budaya Indonesia. Pancasila perlu disosialisasikan dan ditanamkan kembali, khususnya bagi anak muda dalam prosesnya untuk mengembangkan dirinya untuk menjadi masyarakat yang modern dan dapat mempertahankan eksistensinya. Salah satu tantangan terberat dalam melawan arus negatif globalisasi adalah menyiapkan pendidikan bagi anak muda yang akan melakukan pembangunan Indonesia di masa mendatang. Diharapkan kemajuan negara Indonesia kelak dapat sesuai dengan visi dan misi yang telah dituangkan para pembela negara pada Pancasila.

Pancasila memiliki peranan penting sebagai filter [penyaring] nilai-nilai baru. Rakyat Indonesia perlu untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perkembangan zaman, tetapi Pancasila diperlukan untuk mempertahankan nilai budaya asli. Pancasila dapat digunakan untuk memilah mana saja nilai yang dapat diserap untuk kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, Pancasila tidak kaku dan menutup jalan bagi adanya perubahan. Pancasila justru memberi kesempatan bagi nilai-nilai baru untuk tumbuh dalam negara dengan tetap berada di bawah kepribadian bangsa.

Jawaban. karena budaya asing dapat mencela dasar negara kita, jadi kita jangan memberitahu atau menyebarluaskan dasar negara kita, supaya tidak menyebabkan masalah antar negara.

Apa dampak masuknya budaya asing?

Secara umum dampak masuknya suatu budaya asing, baik dampak positif maupun negatif adalah sebagai berikut : 1. Perubahan kebudayaan 2. Pembaharuan kebudayaan 3. Meodernisasi 4. Keguncangan budaya [culture shock] 5. Penetrasi budaya 7. Memperkaya keberagaman budaya Indonesia 8. Melemahnya nilai-nilai budaya bangsa

Apa saja pengaruh budaya asing yang terjadi di Indonesia?

Contoh-contoh pengaruh budaya asing yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai berikut: Mengkonsumsi makanan siap saji [fast food] Gaya hidup yang glamorisasi [bermewah-mewahan] Pemaknaan simbol secara berlebihan; Adanya masyarakat yang menganut paham : Kapitalisme; Hedonisme; Sekularisme; Meniru cara berpakaian gaya barat

Apa saja pengaruh negatif budaya asing di media massa?

Pengaruh negatif budaya asing di media massa adalah terjadinya goncangan budaya karena adanya individu yang tidak siap menerima perubahan dan pergeseran nilai-nilai budaya dan adat istiadat. Contoh pengaruh negatif dari budaya asing akibat globalisasi adalah:

Apa contoh pengaruh negatif dari budaya asing akibat globalisasi?

Contoh pengaruh negatif dari budaya asing akibat globalisasi adalah: Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri [individualisme] sehingga kegiatan gotong royong dan kebersamaan dalam masyarakat mulai ditinggalkan.

Mengapa pancasila dijadikan sebagai penyaring dari semua kebudayaan asing yang akan masuk ke dalam ideologi pancasila?

Jawaban: Karena Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang sudah mencakup semua nilai-nilai moral dan nilai-nilai sikap bangsa Indonesia sehingga jika ada budaya negatif asing yang masuk akan sangat terlihat perbedaaanya dan segera dapat diatasi.

Mengapa kita harus bisa memfilter budaya asing yang masuk di negara kita?

benturan kebudayaan menyebabkan perubahan kebudayaan dan terjadi alkuturasi budaya asing dan budaya lokal. oleh karena itu, kita hasus mampu memilih dan menyaring budaya yang bisa diterapkan di negara kita agar budaya lokal tidak tergerus ataupun hilang.

Apa fungsi pancasila dalam hubungannya dengan pengaruh budaya asing?

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, fungsi pancasila dalam hubungannya dengan pengaruh budaya asing dan iptek yaitu sebagai penyaring / filter.

Mengapa pancasila digunakan sebagai filter bangsa Indonesia?

Karena Pancasila merupakan ideologi/pedoman bangsa Indonesia untuk memfilter atau memandang sesuatu.

Mengapa menyaring budaya itu sangat penting?

Penyaringan atau filterisasi memungkinkan generasi muda hanya memilih budaya baik untuk diikuti, hingga mempengaruhi kehidupan dan karakter. Hasilnya generasi muda menjadi pribadi yang berjiwa nasionalisme dan cinta tanah air, meski diuji dengan berbagai kondisi dan jatuh bangun bangsa.

You might be interested:  Kapan Lampung Tatap Muka?

Mengapa kita harus melestarikan budaya kita?

– budaya daerah merupakan aset berharga bagi kehidupan berbangsa yang merupakan warisan nenek moyang kita. – budaya daerah merupakan hasil karya dan proses kreatif nenek moyang kita terdahulu, sehingga sudah selayaknya kita melestarikannya sebagai wujud penghargaan kepada mereka.

Apa yang harus dilakukan jika ada budaya asing yang masuk ke Indonesia dan tidak sesuai dengan nilai nilai pancasila?

Jawaban: Ketika budaya asing masuk tetapi tidak sesuai dengan nilai pancasila sebaiknya kita tidak menirukan budaya tersebut. Budaya asing yang cenderung tidak baik akan menimbulkan permasalahan. Dan sebaiknya kita memfilter budaya yg masuk.

Apa Hubungan Pancasila dengan budaya?

Kebudayaan dan pancasila sebenarnya bisa dikatakan sebagai satu kesatuan karena kebudayaan haruslah berlandaskan pancasila karena didalam pancasila tersebut sudaah memenuhi semua dasar aspek kebudayaan.pancasila merupakan aspek dari segala aspek yang menjadi dasr kebudayaan yang asli indonesia karena tanpa di payungi

Apa peran pancasila dalam arus globalisasi ini brainly?

Jawaban. Jawaban: Di era globalisasi ini peran Pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan adanya globalisasi batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat.

Pancasila merupakan filter bagi bangsa Indonesia di era globalisasi ini apa maksudnya dan bagaimana peranannya?

Pancasila memiliki posisi yang abadi di dalam jiwa bangsa Indonesia. Pancasila akan mampu menyaring segala pengaruh yang datang dari luar sebagai akibat dari globalisasi, untuk kemudian dipilih mana yang baik dan mana yang buruk yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Apa peran dan fungsi pancasila dalam mengatasi globalisasi?

Pancasila sangat diperlukan pada masa globalisasi ini sebagai pembatas untuk memilih budaya yang dapat diterima dan bermanfaat bagi bangsa dan Negara Indonesia, selain itu pancasila juga berperan sebagai alat untuk menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena di era globalisasi ini batasan-batasan antar

Bagaimana peran pancasila di tengah era globalisasi seperti saat sekarang ini?

Di era globalisasi ini peran pancasila sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan adanya globalisasi batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề