Di saat terjadi perbedaan maka yang kita cari adalah

Perbedaan pendapat dalam agama Islam adalah sesuatu yang wajar terjadi. Namun sebagai seorang muslim yang baik, hendaknya kita dapat menyikapinya dengan bijak. Berikut ini adalah beberapa adab jika terjadi pendapat dalam Islam:

Salah satu sikap yang harus diutamakan seorang muslim ketika terjadi perbedaan pendapat adalah selalu bersikap adil. Sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“ Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.[QS Al Maidah : 8]

Baca juga :

2. Berpikiran positif

Hal penting lain yang harus diamalkan adalah selalu berpikiran positif. Sebagai seorang muslim, berprasangka baik harus diutamakan dalam menghadapi segala sesuatu. Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” .(QS. Al Hujurat:12)

3. Saling menasehati

Tugas seorang muslim adalah menasehati dan mengingatkan muslim lainnya. Bahkan jika terjadi perbedaan pendapat sekalipun, saling menasehati sudah seharusnya menjadi pegangan agar tidak terjadi pertengkaran. Allah telah berfirman,

وَالْعَصْرِ (١)إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢)إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣)

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. ( Al Ashr :1-3)

Baca juga:

4. Menghormati yang lebih berilmu

Jika terjadi perbedaan pendapat, maka hendaknya menghormati orang yang memiliki ilmu lebih tinggi terlebih dahulu. Dengarkan pendapat dari mereka dengan baik sehingga solusi yang dihasilkan dapat menguntungkan semua pihak. Allah berfirman :

قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“ Nabi (mereka) berkata: “Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang perkasa.” Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui. (Al-Baqarah :247)

Maka dari itu, kita sebaiknya menyerahkan sebuah masalah kepada yang memang ahlinya sehingga keputusan yang diambil akanlebih tepat sasaran.

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلا رِجَالا نُوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ

“ Dan tidaklah Kami mengutus Rasul-rasul sebelummu (wahai Muhammad), melainkan dari kalangan orang-orang lelaki, yang Kami wahyukan kepada mereka. Oleh itu bertanyalah kamu (wahai golongan musyrik) kepada orang-orang yang berpengetahuan ugama jika kamu tidak mengetahui.“(al-Nahl 16:43):

Baca juga:

5. Mengurangi sumber perdebatan

Sebuah perdebatan tidak akan pernah selesai jika sumber masalah tidak diminimalisir. Maka dari itu, berhenti mengungkit sumber masalah dan mulai mencari solusi adalah jalan terbaik dalam menyelesaikan sebuah perdebatan. Allah berfirman,

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

’’ Dan taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan; kalau tidak niscaya kamu menjadi lemah semangat dan hilang kekuatan kamu, dan sabarlah (menghadapi segala kesukaran); sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. ’’(Al-Anfal 8:46):

6. Mengutamakan persaudaraan

Adab selanjutnya yang kadang kita lupakan adalah tetap mengutamakan tali persaudaraaan sesama muslim. Perbedaan pendapat merupakan hal yang manusiawi, namun hendaknya kita harus tetap mengutamakan untuk menjalin persaudaraan sesama muslim.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“ Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.[QS Al Hujurat : 10]

Baca juga:

Asy-Syafi’i rahimahullah) berkata : ” Aku tidak mendapati orang yang lebih berakal (lebih cerdas) daripada Asy Syafi’i. Suatu hari pernah aku berdiskusi (berdebat) dengan beliau, lalu kami berpisah. Setelah itu beliau menemuiku dan menggandeng tanganku seraya berkata : ” Hai Abu Musa! Tidakkah sepatutnya kita tetap bersaudara, meskipun kita tidak sependapat dalam satu masalah pun ? (tentu diantara masalah-masalah ijtihadiyah)

Perbedaan pendapat jangan dijadikan sebagai sumber dari permusuhan. Perbedaan pendapat sudah ada sejak jaman Rasul dan bahkan diantara para sahabat sendiri. Namun mereka selalu menanggapinya dengan penuh kebijaksanaan.

Anas bin Maalik berkata: “Kami sedang bermusafir bersama dengan Rasulullah Shallallahu “˜alaihi wasallam semasa Ramadhan dan di kalangan kami ada yang berpuasa, ada yang tidak berpuasa. Golongan yang berpuasa tidak menyalahkan orang yang tidak berpuasa dan golongan yang tidak berpuasa tidak menyalahkan orang yang berpuasa. [ hadist riwayat Bukhari and Muslim]

Meskipun perbedaan pendapat telah dikatakan oleh Rasul akan memnbuat umat Islam terpecah belah, namun satu yang harus kita pegang teguh yakni mengembalikan semuanya pada Al Quran dan hadits. Rasul bersabda,

“Umatku akan terpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya masuk neraka kecuali satu golongan.” Ditanyakan kepada beliau, “Siapakah mereka, wahai Rasul Allah?” Beliau menjawab, “Orang-orang yang mengikutiku dan para sahabatku.” (HR Abu Dawud, At-Tirmizi, Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Darami dan Al-Hakim).

Semoga kita semua mampu menjadi pribadi yang lebih baik dan sabar dalam menghadapi perbedaan.

Mencoba memahami sudut pandang orang lain bisa menjadi cara menyikapi perbedaan pendapat dengan lebih bijaksana tanpa konflik.

10 Jun 2022|Yanita Nur Indah Sari

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Jika tidak diatasi dengan baik, perbedaan pendapat dapat menimbulkan konflik

Perbedaan pendapat normal terjadi dalam kehidupan sosial. Tak hanya di lingkungan masyarakat, perbedaan pendapat juga bisa terjadi di lingkungan keluarga inti. Tak jarang, kondisi ini menyebabkan pertikaian atau selisih paham. Lantas, bagaimana cara menyikapi perbedaan pendapat? Simak ulasan berikut ini. 

Bagaimana cara untuk menyelesaikan perbedaan pendapat?

Saat bersosialisasi, Anda mungkin memiliki perbedaan pendapat dengan lawan bicara. Ini normal terjadi. Tak hanya dalam lingkup yang besar seperti masyarakat atau lingkungan kerja, perbedaan pendapat bisa terjadi dengan keluarga, bahkan pasangan. Jadi, bagaimana cara untuk menyelesaikan perbedaan pendapat tersebut dengan bijaksana?Ketika perbedaan terjadi dalam suatu diskusi, jangan mudah tersulut emosi. Emosi negatif akan menghasilkan perilaku atau kata-kata yang negatif pula. Hal ini tentu tidak akan menyelesaikan masalah.Cobalah tetap tenang dalam segala situasi. Anda bisa mencoba menarik napas dalam dan berdiam sejenak terlebih dahulu. Orang cenderung tidak setuju terhadap sesuatu yang mereka tidak pahami. Untuk itu, mencoba memahami sudut pandang orang lain membuat Anda lebih toleransi terhadap perbedaan, bahkan menghargai perbedaan tersebut.Memahami dan mengapresiasi pendapat orang lain pun bukan berarti Anda menyetujui pendapat orang tersebut. Anda hanya bersikap terbuka untuk mendengarkan opini orang lain.Dikutip dari Australasian Psychiatry, mendengar dan memahami merupakan langkah penting dalam meningkatkan komunikasi dan mencegah perselisihan, bahkan dalam keluarga. Tak jarang, perselisihan ini juga memengaruhi kesehatan mentalBerkaitan dengan poin sebelumnya, untuk dapat memahami dan menerima sudut pandang orang lain, Anda harus bersedia menjadi pendengar yang baikDalam sebuah perbedaan, penting bagi masing-masing pihak untuk saling mendengarkan argumen satu sama lain. Tentunya Anda perlu mendengarkan dengan rasa ingin tahu, tidak menghakimi, dan open minded.Saat mendengarkan pendapat lawan bicara, berikan juga perhatian penuh. Anda juga dapat meminta klarifikasi jika diperlukan.Tak hanya menjadi pendengar yang baik dan memahami perbedaan, Anda juga perlu memiliki argumen yang dapat dipertanggungjawabkan. Cobalah untuk jujur terhadap diri sendiri, pahami perasaan Anda, dan berikan argumen atau interpretasi saat dipersilakan. Barangkali argumen Anda tersebut dapat mencairkan perbedaan yang terjadi. Jangan lupa untuk menyampaikan argumen Anda dengan tenang, tanpa harus menyakiti perasaan orang lain. Dalam situasi perbedaan pendapat, tekankan pada diri Anda bahwa tidak ada menang atau kalah, tidak ada pendapat yang benar atau salah. Cobalah berkompromi terhadap perbedaan dan fokus pada penyelesaian masalah. Alih-alih selalu melihat perbedaan yang ada, cobalah untuk fokus pada persamaan atau tujuan antara Anda dan lawan bicara. Ini bisa menjadi cara menyikapi perbedaan pendapat yang efektif. Mencari tempat yang tenang untuk memisahkan atau menghadapi perbedaan pendapat bisa menjadi solusi yang bijak. Ini mungkin bisa menjadi cara menghadapi perbedaan pendapat di lingkungan kerja. Alih-alih menempatkan orang-orang yang sedang berbeda pendapat dalam satu ruang rapat misalnya, Anda sebagai pemisah atau atasan bisa memisahkannya ke tempat yang lebih tenang dan menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk melihat perspektif masing-masing  Berlapang dada dan menghargai keputusan yang telah disepakati oleh semua pihak dalam sebuah musyawarah atau situasi perbedaan pendapat merupakan sikap yang bijak. Ini dapat menghindari Anda dari berbagai konflik sosial yang mungkin terjadi. Jika perbedaan pendapat tak kunjung menemukan titik terang, meminta bantuan pihak ketiga sebagai penengah bisa menjadi solusi. Saat terjadi masalah dengan pasangan atau keluarga, meminta bantuan atau masukan kepada konselor pernikahan atau psikolog keluarga bisa menjadi solusi. Dalam konflik di lingkungan kerja, meminta bantuan HRD untuk melakukan mediasi juga bisa Anda coba mengatasi perbedaan pendapat.Dalam lingkup masyarakat, melakukan musyawarah dengan tokoh masyarakat bisa Anda lakukan untuk mencari jalan tengah dari perbedaan pendapat yang terjadi. BACA JUGA: 8 Cara Mengatasi Konflik untuk Menghindari Perselisihan

Catatan dari SehatQ

Setiap manusia memiliki prinsip dan cara pandang masing-masing terhadap sesuatu. Tak heran jika perbedaan pendapat sering terjadi dalam hubungan sosial. Sekali lagi, ini adalah hal yang normal. Perbedaan pendapat seharusnya bisa menjadikan manusia lebih toleransi, pandai mengelola diri, dan menghargai sudut pandang orang lain. Hal yang perlu dihindari adalah merasa selalu benar dan mengintimidasi orang yang memiliki perbedaan pendapat dengan kita. Masih ada pertanyaan seputar permasalahan hubungan sosial lainnya? Anda bisa bertanya melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

kesehatan mental

Kepribadian ESTJ adalah tipe supervisor alias pengawas. Tipe ini cenderung memegang kendali dan memastikan segala sesuatu berjalan sesuai aturan dan hukum yang berlaku.

23 Feb 2022|Armita Rahardini

Multitasking atau melakukan lebih dari satu pekerjaan sekaligus malah akan membuat produktivitas menurun. Hal ini malah akan membuat pekerjaan lama selesainya.

02 Mar 2022|Armita Rahardini

Learned helplessness adalah kondisi ketika seseorang tidak bisa mengendalikan situasi stres secara berulang dan memilih pasrah saat kembali dihadapkan dengan situasi serupa. Apabila tidak mendapat penanganan, kondisi ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

16 Apr 2021|Bayu Galih Permana

Dijawab Oleh dr. Denny Sutanto

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. Denny Sutanto