Disajikan kutipan cerpen peserta didik dapat menjelaskan konflik yang terjadi

Indikator : Mengidentifikasi unsur intrinsik cerita pendek/cerita anak
Indikator Soal : Disajikan kutipan cerita anak, siswa dapat menentukan konflik kutipan cerita tersebut.

Soal :


Bacalah kutipan cerita berikut!

"Aku, sebagai seorang laki-laki!" lanjutnya, "Mungkin tidak terlalu tersiksa seandainya engkau tidak pernah rnemberiku cucu. Tetapi bagaimana dengan ibumu anakku? Kau tentu masih ingat apa pesan terakhirnya ketika dia hendak menghembuskan nafasnya yang terakhir? Dia berpesan agar cucu yang diidam-idamkannya jangan sampai tidak dilahirkan ke dunia ini! Nah, kalau sekarang engkau tiba-tiba saja memutuskan untuk bergabung dengan teman-temanmu yang lain, memusuhi Belanda, sementara engkau belum juga beristri, apa aku tidak berdosa pada mendiang ibumu?"

Konflik pada kutipan cerpen tersebut adalah .... A. keinginan orang tua agar anaknya lekas beristri B. harapan agar cucunya segera terlahir dengan selamat C. keinginan seorang anak untuk berjuang melawan Belanda D. harapan orang tua agar anaknya tidak berperang melawan Belanda

Kunci Jawaban: A

Pembahasan:

Konflik dalam sebuah cerita merupakan bagian yang menunjukkan adanya pertentangan dalam cerita tersebut. Biasanya konflik terjadi karena adanya benturan [ketidakserasian], baik dengan dirinya atau dengan tokoh lain.
Menentukan Konflik Kutipan Cerita dan Perbedaan Latar Novel
Indikator : Mengidentifikasi perbedaan karakteristik dua novel
Indikator Soal : Disajikan dua kutipan novel, siswa dapat menentukan perbedaan latar novel tersebut.

Soal :


Bacalah kedua kutipan novel berikut!
+--------------------------------------------+-------------------------------------------+ | Novel I | Novel II | +--------------------------------------------+-------------------------------------------+ | Waktu ia duduk di kelas tiga, genaplah | “Sekarang tentu belum dapat saya | | usianya sepuluh tahun. Dari sekolah, ia | menyatakan. Pertama sekali saya harus | | pun membantu bapaknya bekerja di sawah | maju dahulu. Tetapi rasanya saya akan | | atau di kebun. Bapaknya pun membiasakan | meneruskan pelajaran saya menjadi guru." | | dia sebagai orang tani yang patut. Si ibu | "Menjadi guru? Baik benar pekerjaan | | yang melihat kelakuan suaminya kepada | itu mendidik kanak-kanak bangsa kita | | anaknya, acap kali berkata,"Janganlah | kekurangan guru dan teristimewa guru yang | | Kakanda terlalu keras kepada anak kita | dengan insaf merasa bertanggung jawab | | itu! Umurnya belum berapa dan tulangnya | atas anak yang terserah kepadanya. Saya | | belum kuat, tetapi Kakanda selalu menyuruh | mengucapkan selamat kepada Zus memilih | | dia bekerja | pekerjaan itu..." | +--------------------------------------------+-------------------------------------------+ Perbedaan latar sosial pada kedua kutipan novel tersebut adalah .... +---+-----------------------+-----------------------+ | | Novel I | Novel II | +---+-----------------------+-----------------------+ | A | masyarakat pertanian | masyarakat perkotaan | +---+-----------------------+-----------------------+ | B | lingkungan petani | lingkungan terpelajar | +---+-----------------------+-----------------------+ | C | lingkungan terpelajar | lingkungan pedagang | +---+-----------------------+-----------------------+ | D | masyarakat pedagang | masyarakat petani | +---+-----------------------+-----------------------+

Kunci Jawaban: B

Pembahasan:


Latar sosial pada kutipan novel I adalah lingkungan petani, sedangkan pada kutipan novel II adalah lingkungan terpelajar.

Beranda / Cerpen / membaca sastra / Novel / Sastra / siap ujian

18 Jan, 2011

1. Ketika sekolah beristirahat dan datang kesempatan sebaik-baiknya untuk minta porsekot gajinya, guru Isa menjadi ragu-ragu. Timbul kebimbangan dalam hatinya. Dia takut akan merasa malu jika permintaannya ditolak oleh guru kepala. Sementara itu, hatinya gundah pula memikirkan jika tidak membawa uang, Fatimah di rumah akan mengomel kepadanya. Dalam kutipan novel tersebut konflik terjadi antara . . . . a. guru Isa dengan guru kepala b. guru Isa dengan dirinya sendiri c. guru Isa dengan Fatimah d. guru kepala dengan Fatimah 2. Bacalah kutipan cerpen berikut! “Apa-apaan sih, elo? Posternya kan jadi sobek!!!” “Sorry, Rin! Gue bener-bener nggak sengaja!” Rinta sama sekali nggak ngegubris pembelaan Anya. Ia masih memandangi poster Blur kesayangannya yang kini sudah terbagi dua karena robek. “Rin, sorry,ya. Gue . . . .” “Aah! Udah, deh! Pulang, sana!” potong Rinta kesal, matanya sudah sembap, hampir nangis. Anya nggak mau memperburuk keadaan. Ia pun langsung keluar dari kamar Rinta dan bergegas pulang. Tokoh yang mengalami konflik pada kutipan cerpen Malaikat Pelindung tersebut adalah . . . . a. Rinta dan dirinya b. Anya dan dirinya c. Rinta dan Anya d. Anya dan orang lain 3. Pemicu konflik pada kutipan cerpen soal di atas adalah . . . . a. hal yang sepele b. robeknya poster Anya c. hanya karena Rinta egois d. robeknya poster Rinta 4. Sudah beberapa sore Wati datang ke pondokanku. Sore ini ia datang juga. Aku mulai curiga padanya. Yang dibicarakannya sudah bukan pelajaran melulu. Dulu terhadap Marwan pun diawali dengan hal-hal seputar pelajaran. Dugaanku tidak meleset, dia datang tidak sebagai murid. Sebagai gurunya, aku sering mengelakkan pertemuan-pertemuan dengan dia. Tetapi memang Wati gadis yang agresif. Aku makin jengkel. . . . . Konflik yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas adalah . . . . a. konflik fisik antara Wati dan Marwan b. konflik fisik antara tokoh aku dan Wati c. konflik batin antara Wati dan Marwan d. konflik batin tokoh aku terhadap Wati 5. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama Dengan memberanikan diri, aku pun bertanya, "Apa Ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sana itu?" Ia menjawab, "Silakan masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya Eric, sungguh Anda tak punya hati!”. Ia membuka pintu tempat tinggalnya. "Tolong katakan, di mana ia sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan meninggalkannya lagi!” Aku berlari memeluk tubuhnya yang bergetar keras. "Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan,” jawabnya dengan suara terbata-bata. ”Eric... maafkan Ibu, Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu kutinggalkan. Konflik yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ... A. Seorang ibu yang berjanji tidak akan meninggalkan anaknya lagi. B. Penyesalan seorang ibu yang telah meninggalkan anaknya. C. Seseorang yang tak tega melihat anak terlantar. D. Gelandangan yang ditemukan tewas di kolong jembatan. 6. Bacalah kutipan cerpen berikut! Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi hadiah untuk Tommy, tetapi ia tidak enak hati meminta uang pada ibunya. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu belum punya uang untuk membeli hadiah. Andi sadar, sejak ayahnya meninggal tiga tahun yang lalu, ia dan ibunya memang harus hidup hemat. ”Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?” gumam Andi seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan. Ia beranjak menuju meja belajarnya. Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu belajar. Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan spidol warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kini, ada senyum menghiasi bibirnya, “Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.” Konflik yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ... A. Teman-teman Andi semua memberi hadiah pada Tommy. B. Andi ingin meminta uang pada ibu, tapi tidak sampai hati mengungkapkannya. C. Sejak ayahnya meninggal, Andi harus hidup berhemat. D. Kepuasan Andi sudah memiliki hadiah untuk Tommy.

Kunci Jawaban [KLIK DI SINI]

Beranda / UNBK Bahasa Indonesia

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan contoh soal simpulan sebab/akibat konflik cerpen dan fabel dalam ujian nasional bahasa Indonesia. Semoga contoh soal yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari soal-soal terbaru seputar indikator soal simpulan sebab/akibat konflik cerpen dan fabel dalam ujian nasional bahasa Indonesia. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami simpulan sebab/akibat konflik cerpen dan fabel dalam ujian nasional bahasa Indonesia. 



A. Materi Soal Ujian Nasional 2020

Konflik merupakan kejadian yang tergolong penting atau unsur esensial dalam pengembangan alur atau plot. Kemampuan pengarang untuk membangun konflik melalui berbagai peristiwa akan menentukan kadar kemenarikan cerita yang dihasilkan. Biasanya pembaca akan menyukai karya narasi tersebut jika ada konflik antartokoh di dalamnya. Sebenarnya yang dihadapi dan menyita perhatian pembaca sewaktu membaca karya narasi adalah peristiwa-peristiwa konflik, konflik yang semakin memuncak, klimaks, dan penyelesaian.

Konflik adalah sesuatu yang dramatik yakni pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan. Kehidupan yang tenang dalam cerpen dan fabel tanpa adanya masalah yang memacu munculnya konflik berarti tidak ada cerita.

Peristiwa dan konflik berkaitan erat dan saling menyebabkan terjadinya satu dengan yang lain. Ada peristiwa tertentu yang dapat menimbulkan terjadinya konflik. Sebaliknya, karena terjadi konflik, peristiwa-peristiwa lain dapat bermunculan. Konflik demi konflik yang disusul oleh peristiwa demi peristiwa akan menyebabkan konflik meningkat. Konflik yang makin meruncing disebut klimaks.

B. Contoh Soal Ujian Nasional 2020

Berikut ini adalah tujuh contoh soal ujian nasional dengan indikator soal yang diujikan yaitu anak didik mampu menentukan simpulan sebab/akibat konflik dalam teks cerpen dan fabel. Adapun contoh soal tersebut adalah sebagai berikut.

1. Bacalah kutipan cerpen berikut!

Seharusnya pukul tujuh tadi Deo sudah mencangkung di kelas. Bersiap menjalani rutinitas harian sebagai anak 11 tahun: belajar di sekolah. Namun, Deo bosan. Itu yang ia sampaikan berulang kali kepada ayah dan ibunya. Deo bosan sekolah. Sayangnya ayah dan ibu tidak sekali pun menganggap serius perkataan Deo tersebut. Dengan pola yang selalu sama, mereka menyuruh Deo agar rajin belajar di sekolah, jangan malas, supaya nanti menjadi orang sukses. Seperti ayah dan ibu? Suatu kali Deo bertanya. Kedua orang tuanya saling bertatapan. Tanpa menjawab apa-apa. "Tapi Deo tidak mau menjadi seperti ayah dan ibu yang sibuk kerja terus," lanjut Deo. Bila sudah seperti orang tua membelokkan pembicaraan ke arah hal-hal yang disukai Deo: video game, sepatu baru, drone edisi anak-anak, kacamata VR. Mereka mengira omongan Deo hanyalah jalan memutar yang Deo lalui demi maksud -maksud lain.

Penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....

A. tokoh Deo takut kepada orang tuanya

B. tokoh Deo kecewa dengan orang tuanya

C. tokoh Deo teringat keinginan orang tuanya

D. tokoh Deo meminta hadiah dari orang tuanya

Kutipan cerpen tersebut berisi konflik mengenai tokoh Deo bosan sekolah. Penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah tokoh Deo merasa ayah dan ibunya tidak memperhatikannya karena sibuk bekerja. 

2. Bacalah kutipan cerpen berikut!

Bermalam-malam cerita nenek mengiang-ngiang di telinga. Lalu dengan bangga kuceritakan kepada teman-teman apa yang kudengar dari nenek. Teman-teman percaya. Mereka lalu menceritakan kepada orang tua dan saudaranya.

"Bagaimana kalau kita tangkap beberapa ekor kunang-kunang, lalu kita masukkan botol?" usul Saim waktu itu.

"Untuk apa?" tanyaku dan beberapa teman lain.

"Supaya kita bisa melihat air mata bidadari!" jawab Saim.

Malam itu kami berlima dengan mudah menangkap puluhan kunang-kunang, langsung kami masukkan dalam botol. Siang hari sepulang sekolah kami ingin melihat air mata bidadari. Gagal. Ternyata kunang-kunang itu mati!

"Aku ingin menangkap kunang-kunang lagi, Pak!" teriak Nuri membuyarkan lamunanku.

"Jangan. Tidak boleh!" jawabku.

Akibat konflik dalam kutipan dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....

A. tokoh Saim ingin menangkap kunang-kunang

B. tokoh Nuri dilarang menangkap kunang-kunang

C. tokoh Nuri sedih dengan kematian kunang-kunang

D. tokoh Saim kecewa dengan perubahan kunang-kunang

Konflik pada kutipan tersebut adalah tokoh Nuri dan teman-teman gagal melihat perubahan kunang-kunang menjadi air mata bidadari. Akibat konflik tersebut, tokoh Nuri ingin menangkap kunang-kunang lagi. Namun, keinginannya tersebut dilarang ayahnya.

"Pak Lurah, pohon pisang dibelakang rumahku telah dirobohkan oleh Marhmur. Buah pisangku yang sudah matang pun diambilnya! Apa yang harus kulakukan! Ingin sekali aku tebang juga pohon di rumahnya. Atau aku laporkan kepada Polisi?" kata Pak Binsar.

"Tindakan itu memang salah. Namun ingat, jangan melebih-lebihkan. Bagi kampung kecil kita ini, hal harus diutamakan adalah kerukunan kampung. Janganlah masalah kecil kita besar-besarkan. Semua soal harus diselesaikan dengan baik-baik.

Tidak boleh main hakim sendiri. Masih ingatkah kau pada peristiwa Joni dan Tono tempo hari? Hanya soal utang sepuluh ribu saja seorang meninggal dan yang lain meringkuk di penjara.

Penyebab konflik cerita pada teks tersebut adalah ....

A. laporan seorang warga tentang pohon pisang yang dirobohkan dan buah pisang yang diambil orang lain

B. Tono meninggal karena utang sepuluh ribu

C. Joni dipenjara karena berkelahi dengan Tono dan menyebabka Tono kehilangan nyawa

D. seorang warga yang kehilangan pohon pisangnya

Konflik yang terjadi pada teks tersebut adalah adanya masalah tindak penebangan pohon dan pengambilan buah yang dilaporkan seorang warga terhadap pohon pisangnya. Orang yang dilapori menasihatinya agar tidak emosi dan memberi contoh buruk berkaitan tindakan emosi karena hal kecil.

Bacalah kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 4 dan 5!

Ketika pulang sekolah, Piyun berjalan kurang hati-hati. "Aduh..!!!" Piyun menjerit kesakitan. Kaki kanannya tersandung gundukan aspal, yang biasanya disebut polisi tidur. Ia memegangi ujung sepatunya, memijit-mijit ibu jari kakinya yang berdenyut-denyut nyeri. Mulutnya meringis menahan sakit. Setelah agak reda, Piyun berjalan lagi. Langkahnya tertatih-tatih. Baru beberapa meter ia merasakan sesuatu yang aneh. Ada yang tak beres di sepatu kanannya. Ia berhenti, lalu menengok ke sepatunya.

"Ya, ampuun..., lepas lagi! Gumam Piyun. Matanya memelototi sol sepatunya yang lepas. Bagian depan sepatu itu menganga lebar. Belakangan ini Piyun selalu direpotkan sepatu ini. Padahal sepatu itu milik Piyun satu-satunya. Mau beli yang baru? Ah, rasanya tidak mungkin. Ibu belum punya uang untuk membeli sepatu baru.

Ketika melewati pertigaan, ia melihat Pak Kiran sedang mengecat rumah besar. Biasanya Pak Kiran mengecat bersama Narto. Tapi hari ini Narto tidak kelihatan. Ahai, tiba-tiba terlintas ide cemerlang. Piyun akan membantu pekerjaan Pak Narto sehingga memeroleh uang untuk membeli sepatu baru.

4. Penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....

A. Piyun membeli sepatu baru dari hasil jerih payahnya sendiri.

B. Ibu tidak memiliki cukup uang untuk membelikan Piyun sepatu baru.

C. Piyun selalu direpotkan oleh sepatu barunya yang ternyata mudah rusak.

D. Piyun tidak hati-hati ketika berjalan sehingga sepatunya rusak karena tersandung.

Konflik timbul jika ada penyebabnya. Konflik dalam kutipan cerpen dialami oleh tokoh Piyun. Piyun mengalami konflik batin karena tidak dapat membeli sepatu baru. Penyebab konflik batin tersebut adalah Piyun tidak berhati-hati ketika berjalan sehingga sepatunya rusak karena tersandung. Jadi, pilihan jawaban tepat terdapat pada pilihan jawaban D.

5. Akibat konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....

A. Piyun putus asa dan mengaduh pada ibunya.

B. Piyun bekerja membantu Pak Narto mengecat rumah

C. Ibu bekerja keras mencari uang untuk membeli sepatu

D. Piyun pura-pura pincang sehingga tidak terlihat jika sepatunya rusak.

Konflik yang dialami tokoh Piyun akan menimbulkan akibat. Tokoh Piyun mengalami konflik batin karena tidak bisa membeli sepatu baru untuk mengganti sepatunya yang rusak tetapi ia tidak memiliki uang. Ia pun membantu Pak Narto mengecat rumah untuk mendapatkan uang yang akan ia gunakan untuk membeli sepatu baru. Jadi, akibat konflik dalam kutipan cerpen tersebut terdapat pada pilihan jawaban B.

Bacalah kutipan fabel berikut untuk menjawab soal nomor 6 dan 7!

Di suatu daerah pertanian hiduplah dua ekor ayam jantan yang saling bermusuhan. Mereka sering berkelahi antara keduanya. Pada suatu hari mereka memulai pertengkaran dan kembali berkelahi, saling mematuk dan mencakar. Mereka berkelahi terus hingga salah satunya dikalahkan dan lari menjauh ke sudut untuk bersembunyi.

Ayam jantan yang memenangkan perkelahian itu dengan bangganya terbang ke atas atap kandang. Ia mengepak-ngepakkan sayapnya, berkokok dengan sangat bangga dan keras seolah-olah dia ingin memberitahukan keseluruh dunia tentang kemenangannya. Namun, saat itu seekor burung elang yang terbang di udara mendengar dan akhirnya melihat ayam tersebut di atas atap. Burung elang tersebut akhirnya turun menyambar dan menerkam ayam jantan tersebut. Ayam itu dibawa ke sarangnya.

Ayam yang kalah itu melihat seluruh kejadian. Ia keluar dari tempat persembunyiannya dan mengambil tempat sebagai pemenang dalam perkelahian tadi.

6. Penyebab konflik dalam kutipan fabel tersebut adalah ....

A. kemenangan seekor ayam jantan

B. kesombongan seekor ayam jantan

C. permusuhan kedua ayam jantan

D. kekalahan seekor ayam jantan

Pembahasan:
Penyebab konflik dapat menimbulkan akibat konflik. Penyebab konflik dalam kutipan fabel tersebut adalah permusuhan kedua ayam jantan. Kemudian, mereka berkelahi saling mematuk dan mencakar. Salah satu ayam jantan menang. Ia menjadi sombong dengan mengepak-ngepakkan sayapnya dan berkokok sangat keras di atas atap kandangnya. Akibat kesombongan ayam tersebut seekor elang menyambar dan menerkam ayam itu. Jadi, penyebab konflik dalam kutipan fabel tersebut terdapat pada pilihan jawaban C.

7. Akibat konflik dalam kutipan fabel tersebut adalah ....

A. Seekor elang menyambar dan menerkam ayam jantan.

B. kedua ayam berkelahi dan saling mencakar

C. seekor ayam jantan mengepak-ngepakkan sayapnya

D. seekor ayam jantan naik ke atap kandang

Konflik dalam kutipan fabel tersebut adalah perkelahian antara dua ekor ayam jantan. Salah satu ayam tersebut menang berkelahi. Konflik tersebut akan menimbulkan akibat ayam jantan tersebut disambar oleh burung elang. Jadi, akibat konflik terdapat pada pilihan jawaban A.

>> Pelajari Juga Indikator Soal:

  >> Ayo berlatih soal online di link berikut!
>> Soal Online UN 2019/2020

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề