Dongeng anak sebelum tidur putri duyung

Buku dongeng mengenai kerajaan dan putri menjadi salah satu bacaan yang banyak digemari oleh anak-anak.

Selain menyuguhkan cerita yang manis dengan akhir yang membahagiakan, kisah dongeng ini juga menyimpan banyak pesan moral yang berkesan di hati anak-anak ketika orang dewasa membacakannya untuk mereka.

Jika kamu sedang mencari bacaan pengantar tidur untuk anak atau adik kamu, berikut adalah rekomendasi buku dongeng tentang putri yang bisa menjadi pilihan.

Dongeng tentang Putri

1. Putri Salju dan Tujuh Kurcaci

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang putri yang memiliki kulit seputih salju, bernama Putri Salju.

Putri Salju tinggal di dalam istana bersama dengan ibu tirinya, sang Ratu.

Karena merasa iri dengan kecantikan yang dimiliki oleh Putri Salju, Ratu pun ingin menyingkirkannya agar ia bisa menjadi perempuan paling cantik di istana.

Putri Salju akhirnya masuk jauh ke dalam hutan untuk melarikan diri dari sang Ratu dan menemukan sebuah pondok yang berantakan.

Ternyata terdapat tujuh orang kurcaci kecil yang menghuni pondok tersebut dan mereka mengizinkan Putri Salju untuk tinggal bersama dengan mereka.

Dilengkapi dengan boardbook mekanik penuh warna, kamu bisa membacakan kisah Putri Salju ini dengan lebih menyenangkan.

2. Putri Duyung

Alkisah di lautan yang dalam dan luas, hidup Raja Laut yang tinggal di istana indah dan menguasai dunia bawah laut tersebut.

Raja Laut tinggal bersama dengan istri dan keempat putrinya, yang salah satunya bernama Putri Duyung.

Pada suatu hari ketika terjadi badai yang kencang, Putri Duyung menyelamatkan seorang pangeran yang tenggelam di lautan dan jatuh cinta kepadanya.

Karena ingin bertemu dengan Pangeran lagi, Putri Duyung pun memberikan suaranya yang indah kepada Penyihir laut untuk ditukar dengan tubuh manusia sehingga Putri Duyung bisa pergi ke daratan.

Kisah ini bisa menjadi dongeng pengantar tidur yang akan disukai oleh anak-anak.

3. Putri Tidur

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang Raja dan Ratu yang tidak bahagia karena mereka belum memiliki seorang anak meskipun memiliki kerajaan yang makmur dan tentram.

Namun pada suatu hari ketika sedang berendam di telaga istana, seekor katak melompat keluar dan berbicara kepada Ratu bahwa tidak lama lagi keinginannya akan terkabulkan.

Betapa senangnya sang Ratu saat apa yang diucapkan oleh katak tersebut menjadi kenyataan, karena sang Ratu akhirnya mengandung seorang anak.

Karena begitu bahagia, Raja dan Ratu pun menggelar perayaan besar di istana dan mengundang peri-peri.

Ada 13 orang peri di istana, namun karena hanya terdapat 12 piring emas, maka Raja dan Ratu pun hanya mengundang 12 peri untuk hadir di pesta.

Seorang peri yang tidak diundang dalam perayaan menjadi marah dan datang di pesta perayaan tersebut untuk memberikan kutukan kepada bayi yang akan dilahirkan oleh sang Ratu.

Benar saja, di usianya yang kelima belas tahun, sang putri akhirnya tertidur selama 100 tahun dan belum ada yang bisa memecahkan kutukan dari peri jahat itu.

4. Putri Ular

Berbeda dengan kisah-kisah putri sebelumnya yang berasal dari luar negeri, buku ini merupakan seri cerita rakyat yang berasal dari Indonesia.

Alkisah hidup seorang putri yang amat cantik, namun sayangnya putri tersebut memiliki kebiasaan yang buruk.

Ia suka mengucapkan kata-kata yang buruk dan menyakitkan hati meskipun telah berulang kali diingatkan oleh Raja dan Ratu untuk tidak mengucapkan kata-kata seperti itu.

Suatu hari, datang raja muda dari negeri seberang yang ingin melamar Putri sebagai permaisurinya.

Putri pun melakukan mandi bunga agar terlihat cantik di pesta pernikahan.

Namun tiba-tiba, seekor burung terbang rendah dan mematuk hidung Putri hingga terluka dan berdarah.

Hari-hari berlalu, namun luka tersebut tak kunjung hilang dan membuat Putri semakin kesal.

Karena merasa geram, Putri lalu berkata sambil memandang luka di hidungnya, “Kalau aku jadi ular, kulitku akan tebal dan bersisik. Aku tidak akan mudah terluka.”

Saat tiba-tiba langit menjadi gelap dan bergemuruh, Putri yang ketakutan di dalam pelukan Ratu seketika berubah.

Nah, itulah keempat rekomendasi buku dongeng tentang putri yang bisa menjadi bacaan sebelum tidur untuk anak.

Kamu bisa mendapatkan buku-buku dongeng ini dengan mudah melalui online di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Dongeng anak sebelum tidur putri duyung
promo diskon

Iustrasi Putri Duyung. Foto: Freepik

Kalau membahas cerita dongeng putri, identiknya pasti dengan anak perempuan kan, Ma? Bahkan, enggak jarang nih, mereka berimajinasi menjadi seorang putri kerajaan. Di rumah jadi suka pakai gaun, mahkota, lalu menari-nari dan bernyanyi.

Salah satu dongeng tentang putri yang populer adalah kisah tentang Putri Duyung. Mama-Mama sudah pernah belum nih menceritakan kisah Putri Duyung kepada anak? Banyak variasi cerita lho, Ma. Ada juga yang hadir dalam bentuk film kartun dari Disney, yaitu “The Little Mermaid”.

Kalau Mama sih punya cerita versi Ibunda yang dulu sering mendongengkan Mama sebelum tidur. Cerita itu Mama turunkan deh ke anak-anak. Dia berjudul “Putri Duyung dan Kutukan Penyihir Jahat”.

Penasaran dengan cerita lengkapnya? Yuk, langsung dibaca saja ya di bawah ini.

Cerita Dongeng Putri Duyung dan Kutukan Penyihir Jahat

Ilustrasi Putri Duyung di Laut. Foto: Pinterest

Tanpa diketahui oleh bangsa manusia, di bagian laut terdalam, terbangun sebuah istana megah yang dihuni oleh Raja Laut beserta keenam putrinya. Putri-putri itu memiliki wajah yang cantik, tubuh bagian atas yang persis menyerupai bangsa manusia, dan suara yang merdu.

Yang membedakannya hanyalah, kaki mereka berbentuk ekor ikan dengan kerlap-kerlip sirip yang indah. Merekalah para putri duyung. Putri tercantik adalah si bungsu yang baru saja memasuki usia 15 tahun.

Di tengah pesta ulang tahunnya, ia menemui sang ayah dan menagih kado yang pasti didapatkan oleh setiap putri saat berusia 15 tahun.

“Ayah, sekarang saatnya aku diperbolehkan ke daratan, kan?” Karena Raja Laut telah berjanji, ia pun menginzinkan putri bungsunya untuk naik ke daratan.

“Bersiaplah, kamu akan menemukan pemandangan menakjubkan di atas sana.” Kelima saudara Putri Duyung itu mulai memberikan gambaran keindahan daratan yang dihuni oleh bangsa manusia.

Hingga tiba pada waktunya, Putri Duyung berhasil berenang dan mencapai permukaan laut. Ia takjub memandangi langit, pepohonan, dan burung-burung yang berterbangan.

Ilustrasi Istana Pangeran. Foto: Freepik

Ia betah berdiam di tepi laut karena Putri Duyung tidak memiliki kaki untuk beranjak ke kerajaan yang dihuni oleh manusia. Ketika malam semakin gelap, Putri Duyung menemukan kapal besar yang mendekat ke arahnya. Karena penasaran, Putri Duyung secara diam-diam memperhatikan kapal itu.

Dari kejauhan, ia melihat sosok tampan tengah meniup kue ulang tahun. Ternyata, dia adalah Pangeran yang sedang berulang tahun ke-17. Namun, tidak lama setelah itu, langit tiba-tiba bergemuruh. Laut mulai berombak dan perahu berguncang hebat. Orang-orang mulai menyelamatkan diri dengan perahu darurat.

Tapi, belum sempat Pangeran ikut menyelamatkan diri, terjangan ombak laut membuatnya terjatuh dari kapal. Ia hanyut menuju dasar laut. Cukup lama, Putri Duyung kehilangan jejak Pangeran. Beruntungnya, ia berhasil menemukan pangeran tidak jauh dari kerajaannya.

Ilustrasi Kapal Tenggelam. Foto: Freepik

Dengan cepat, Putri Duyung membawa tubuh Pangeran menuju ke permukaan laut. Dia membaringkan Pangeran di atas pasir saat pagi telah menjelang. Putri Duyung sangat senang bisa menyelamatkan Pangeran. Ia merasa telah mencintai sang pangeran.

Lamunan itu terhenti ketika Putri Duyung melihat sosok perempuan datang dari kejauhan. Putri segera berenang menjauh dari Pangeran. Perempuan itu terkejut melihat Pangeran yang pingsan. Ia memanggil warga dan Pangeran terselematkan.

Putri Duyung semakin bertambah senang karena Pangeran berhasil terbangun kembali. Namun, ia menjadi ingin selalu menemui Pangeran. Saat itu juga, Putri menghadap Penyihir Laut.

“Bantulah aku menjadi manusia untuk menikah dengan Pangeran, maka akan aku berikan apa pun itu,” pinta Putri Duyung.

“Tentu saja, itu hal mudah bagiku, wahai Putri. Tapi jika kau gagal menikahi Pangeran, kau akan kehilangan suara indahmu dan kau akan berubah menjadi bulir-bulir air laut.”

Ilustrasi Bawah Laut. Foto: Freepik

Walaupun kesepakatan itu tidak adil, Putri Duyung yang terlalu mencintai Pangeran bersedia menerima pertukaran kesepakatan dengan Penyihir Laut. Putri Duyung meminum ramuan dari penyihir dan bergegas menuju ke istana.

Namun ternyata, Pangeran telah mempersiapkan pernikahan dengan perempuan yang ia kira telah menolongnya. Putri Duyung berusaha menjelaskan bahwa ialah yang menolong Pangeran, namun suaranya telah hilang. Ternyata, ramuan dari penyihir membuatnya bisu.

Putri Duyung hanya bisa menangis dan kembali ke tepi laut. Ia menyesali perbuatannya. Di saat itulah, Dewa Angin menemukan Putri Duyung yang bersedih. Ia iba dan menolong Putri Duyung.

Saat kutukan penyihir mulai bereaksi membuat putri berubah menjadi bulir air laut, sang dewa menyelamatkannya. Putri Duyung berterima kasih dan ia pun kembali ke kerajaannya dengan selamat.

Menurut Mama-Mama, bagaimana ceritanya? Pernah dengar atau baru kali ini nih bacanya?

Dari cerita dongeng Putri Duyung dan Penyihir jahat itu, kita bisa mengajarkan anak tentang nilai moral yang terkandung di dalamnya, yaitu selalu berhati-hati ketika membuat pilihan. Jangan sampai seperti Putri Duyung yang justru dibohongi si penyihir.

Semoga dongeng anak di atas bisa menjadi ide cerita baru ya, Ma.

Bagaimana akhir cerita putri duyung?

Putri Duyung, Ariel Di dalam kartun, putri duyung itu jatuh cinta kepada seorang pangeran, Eric. Pada akhir cerita film yang diproduksi Disney itu, Ariel akhirnya hidup bahagia dengan menikahi Eric.

Putri duyung menceritakan tentang apa?

Cerita tentang putri duyung pertama kali ditemukan di Asiria. Cerita itu berkisah tentang Dewi Atargatis, ibu dari ratu Asiria, Semiramis. Dewi Atargatis jatuh hati pada seorang gembala, kemudian terbunuh olehnya. Menahan malu, ia menceburkan diri ke danau dan berubah menjadi ikan.

Apakah putri duyung itu nyata atau tidak?

Berdasarkan penggambaran dongeng, putri duyung adalah makhluk air yang memiliki tubuh setengah manusia seperti seorang perempuan dan setengah ikan. Sampai saat ini, tidak pernah ditemukan bukti nyata akan keberadaan putri duyung, Adjarian.

Apa pesan moral yang bisa kita ambil dalam kisah putri duyung?

Nilai Moral dari cerita: mengubah siapa dirimu tidak hanya untuk dicintai, tetapi juga untuk diterima oleh orang lain. dan melakukan apa saja untuk cinta, dan jika kamu ditakdirkan untuk bersama semuanya akan berjalan lancar.